Rabu, 08 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Balasan: [vincentliong] Born to be Good !

Dear Mang Ucup...
 
Dari judulnya aja udah bisa di nikmati ` born to be good`...
mungkin memang seharusnya menjadi baik dan berguna bagi yang lain..
tapi kan sekarang tergantung lagi ama yang namanya bagaimana dan apa saja yang telah kita isi dan kita serap dalam hidup...
 
walau pada kodratnya semua orang tua mengharapkan yang terbaik dari anak yang dilahirkannya...
tapi mungkin alam yang mengubahnya,sebagai lingkungan tempat kita tinggal dan belajar, dan kita tidak akan pernah tau itu...
karena hal itu merupakan rahasia Tuhan ...
 
gak pernah bosannya lu2 akan selalu mgucapkan terima kasih atas sharingnya... bener2 mantep  buat jiwa lu2 yang kosong...
 
warm regard
/Lu2
 


mangucup88 <mangucup88@yahoo.de> wrote:
Setiap manusia yang brol lahir di dunia ini telah dilengkapi Basic
Instinct – Moral. Hal ini sudah diketahui oleh filsuf Yunani
Sokrates (469 SM – 399 SM). Filsuf berkebangsaan Skotlandia David
Hume (1711-1776) menilai moral itu seperti juga pancaindera yang ke
enam, jadi bukannya hasil dari didikan maupun pengaruh lingkungan.

Hukum moral yang paling dasar adalah apa yang tidak mau orang lain
lakukan terhadap dirimu janganlah kamu lakukan kepada yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian balita saja sudah mengetahui hukum
dasar ini. Bahkan monyet sekalipun memiliki moral dasar ini.
Sedangkan moral yang paling tinggi yang sangat sukar sekali dicapai
adalah: "Kasihilah sesamamu seperti dirimu !"

Kata Moral diserap dari bahasa Latin Moralis (budi pekerti). Moral
dalam bahasa Inggris diartikan „proper behaviour" atau tingkah laku
yang patut (perilaku patut). Oleh sebab itulah sering disamakan
seperti "etika". Apabila saya balas membunuh orang yang membunuh
istri saya, secara moral ini tidak benar, tetapi secara etika bisa
saja ini dibenarkan.

Kata Etika itu sendiri diserap dari bahasa Yunani Ethike yang
berasal dari kata Ethos yang memiliki arti yang sama ialah budi
pekerti atau dalam bahasa Latin Mos. Menurut Immanuel Kant: "Etika
adalah jawaban dari pertanyaan: Apa yang saya harus lakukan, pada
saat menentukan pilihan moral ?"

Di Indonesia terkesan kurang etis, apabila kita menempatkan orang
tua kita ke rumah jompo. Beda dengan penduduk Eskimo; membunuh orang
tua sekalipun ini tidak jadi masalah, sebab sudah merupakan budaya
mereka ialah membunuh kaum manula, terutama yang sudah sakit dan
lemah. Jadi sebenarnya apa yang disebut baik dan buruk itu
tergantung budaya dan pendidikan dilingkunganya masing-masing.

Berapa banyak peperangan maupun pembunuhan di dunia ini dilakukan
dengan alasan moral. Apakah bisa dibenarkan secara moral untuk
mengakhiri kejahatan perang Jepang, orang Amerika melemparkan bom
atom di Hiroshima ?

Menurut filsuf Yunani Aristoteles (384 SM – 7 Maret, 322 SM); moral
itu sama seperti juga peta yang diberikan kepada setiap manusia,
tinggal anda sendiri yang mengarahkannya mau kemana. Disinilah letak
free will dari manusia sang juru kemudi dari prilaku kita. Prilaku
seseorang bukan hanya ditentukan oleh moral saja, melainkan oleh
nalar maupun rasa takut dari seseorang.

Anak balita pun tahu, bahwa apabila saya dipukul saya berhak balas
memukul, tetapi pada saat anak tersebut mencapai usia diatas sepuluh
tahun pikirannya bisa berubah dimana ia tidak akan melakukan itu
dengan prinsip: Api tidak seharusnya dibalas dengan Api.

Membunuh itu secara moral salah, tetapi apabila saya tidak takut
akan hukum entah itu hukum duniawi ataupun akherat maka saja saya
akan jadi seorang pembunuh. Oleh sebab itulah hampir setiap agama
memberikan batasan hukum moral kita misalnya Dasa Titah dari agama
Yudaisme atau Panca Yama-Niyama dari agama Hindu atau Delapan Jalan
Kebenaran dari agama Buddha.

Sudah terbuktikan berdasarkan penelitian selama puluhan tahun banyak
penjahat yang bagaimana sadisnya maupun jahatnya sekalipun,
ternyata bisa berubah menjadi baik melalui pengaruh agama. Jadi
sebenarnya manusia itu Born to be Good !

Begitu juga dengan ajaran dari Konfusianisme walaupun ini bukan
agama, tetapi lebih menjurus kepada pengajaran falsafah untuk
mempertingkatkan moral dan menjaga etika manusia. Tidak bisa
dipungkiri Kong Fu Tze (551 SM – 479 SM) banyak sekali menulis buku-
buku moral. Yang menjadi pertanyaan apakah untuk menjadi baik itu
seseorang membutuhkan agama ?

Memang komputer Pentium III tidak bisa disamakan dengan Pentium IV,
tetapi walaupun komputer model kuno, tetapi apabila di inginkan
tetap saja bisa memakai Windows XP hanya bedanya mungkin Pentium III
jalannya agak lambat. Jadi yang menentukan keberhasilan dari satu
komputer itu bukan hanya sekedar dinilai oleh hardware nya saja
melainkan harus ditunjang juga oleh software yang baik.

Buktinya bangsa Indonesia sudah tidak bisa dinilai lagi sebagai
bangsa yang terkorup dikolong langit ini, hanya sayangnya dalam soal
pertipuan Indonesia masih menduduki Ranking Kedua setelah Nigeria
www.importers.com/tradeblog/index.php?archives/10029-Worlds-Most-
Corrupt-Countries.html

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar