Rabu, 08 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Filosofi Logika Metris

Artikel
FILOSOFI LOGIKA METRIS

Manusia secara mental merupakan mahkluk pembelajar artinya di dalam
dirinya selalu terjadi perubahan dinamis dalam pemahaman terhadap
suatu masalah. Arah perubahan yang akan terjadi sangat tergantung
dari pemahaman pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya bila proses
perubahan telah terjadi maka akan menjadi suatu pengalaman. Dan
pengalaman tersebut berpotensi menjadi pengetahuan yang akan
mengarahkan perubahan ke depan selanjutnya.
Bila dicermati dengan seksama proses pemahaman mental tersebut
merupakan suatu lingkaran tertutup. Tentu saja proses lingkaran
tertutup tersebut dapat mengarah ke dalam atau ke luar. Proses
mental dengan arah ke dalam mengindikasikan bahwa pemahaman yang
diperolehnya mengarah ke sikap mental makin tertutup terhadap
pemahaman lain serta makin mengarah keperspektif tunggal saja.
Sebaliknya proses mental dengan arah ke luar berarti pemahaman yang
diperolehnya mengarah kesikap mental makin terbuka luas terhadap
pemahaman lain karena mempunyai kemampuan menganalisa dengan
perspektif jamak.
Pada umumnya arah mental yang terjadi tidak selalu linier kesatu
arah tertentu melainkan terjadi gerakan mental dua arah, ke dalam
dan ke luar. Hanya dalam periode tertentu dapat disadari arah mana
yang akhirnya lebih dominan. Kemampuan untuk menyadari atau
instropeksi diri ini menjadi sangat sulit dilakukan bila yang
menilai diri atau kelompok sendiri. Tentu saja, karena hasil
penilaiannya lalu menjadi tidak obyektif.
Faktor yang mempengaruhi arah pergerakan mental tersebut ada dua.
Pertama adalah sifat dari obyek yang akan dianalisa dan dinilai
tersebut dapat bernilai kualitatif atau kuantitatif. Faktor kedua
adalah pemahaman pengetahuan sebelum analisa terhadap obyek tersebut
dilakukan oleh penganalisa.
Bila sifat obyek yang akan dianalisa bernilai kualitatif maka
kecenderungan pergerakan arah mental dalam waktu singkat menjadi
kurang jelas karena hasil setelah analisa dilakukan menjadi tidak
dapat diukur. Sebaliknya untuk obyek yang akan dianalisa bersifat
kuantitatif, dalam waktu singkat arah pergerakan mental dapat dengan
jelas dilihat karena memang setelah analisa dilakukan hasilnya
terukur.
Pemahaman pengetahuan sebelum analisa dilakukan merupakan faktor
kedua sekaligus yang utama dalam mempengaruhi arah pergerakan mental
tersebut. Pengetahuan tersebut menjadi faktor utama karena
pemahamannya bertindak sebagai subyek yang berfungsi sebagai
penganalisa dan penilai. Oleh karena itu isi dari pengetahuan yang
tersimpan di dalam memori sangat penting. Tentu saja bentuk
pengetahuan dasar yang harus menjadi landasan berpikir bukan dalam
bentuk doktrin benar atau salah tetapi suatu cara bernalar.
Bernalar merupakan cara berpikir yang mampu menghasilkan kesimpulan
serta mampu dan sedia memperbaiki kembali kesimpulan yang pernah
dihasilkan dari pemahaman sebelumnya. Jadi kesimpulan apapun yang
telah dihasilkan oleh pikiran sendiri atau orang lain dapat
mengalami perubahan.

Cara bernalar terbagi menjadi dua kategori, bernalar secara deduktif
dan induktif. Kategori pertama yaitu bernalar deduktif merupakan
proses berpikir yang akan membuat kesimpulan berdasarkan aturan-
aturan yang telah diketahui dan disepakati bersama. Sedangkan untuk
kategori kedua adalah bernalar induktif yang merupakan proses
berpikir untuk membuat kesimpulan berdasarkan suatu pola yang muncul
berulang-ulang. Bila dicermati pendefinisian tersebut juga dapat
diartikan bahwa arah bernalar deduksi dari berpikir umum menuju ke
khusus, sedangkan arah bernalar induksi dari berpikir khusus menuju
ke umum.
Konsep logika Metris merupakan cara berpikir logis yang dapat
bekerja dengan dua arah nalar. Arah nalar pertama adalah proses
berpikir dimulai dari mengembangkan suatu pola keteraturan dari
aturan yang telah ada kemudian bergerak mengklasifikasikan beberapa
masalah ke dalam pola keteraturan yang telah dihasilkan tersebut.
Arah nalar kedua yaitu proses berpikir diawali dari usaha mengenali
beberapa masalah dengan mengklasifikasikan ke dalam beberapa
kategori atau pola, kemudian bergerak mencari pola penyelesaian
berdasarkan kategori yang telah diperolehnya dan tujuan yang akan
dicapai.
Kedua arah nalar tersebut bila dicermati juga dapat diartikan lain
dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Aras nalar pertama
merupakan proses berpikir dari deduksi menuju ke induksi.
Sebaliknya untuk aras nalar kedua adalah proses berpikir dimulai
dari induksi kemudian diakhiri dengan deduksi. Dalam pelatihan guna
mempertajam kedua aras nalar ini dapat melalui logika Metris dengan
menggunakan sarana angka atau bilangan.

Penulis : SIG
Penemu Metris
Situs: www.sigmetris.com
Milis: http://groups.yahoo.com/group/metode_horisontal/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar