Rabu, 08 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Fwd: Re: Re-inkarnasi

http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2294
--- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, "vincentliong"
<vincentliong@...> wrote:

Bagus sekali sdr Cynthapd. Di tulisan ini anda tidak berusaha menjadi
orang bijak yang secara sembarangan membenarkan dan mempersalahkan,
meskipun anda masih terbiasa membuat kesimpulan tentang apa seharunsya
di akhir tulisan untuk tulisan ini saya maklumi karena itu berkaitan
dengan sistem moral dan etika yang anda anut.

Data / penjelasan yang saya berikan pada tulisan:
"Now -1 (about Vincent Liong & Cornelia Istiani 's past life)"
Memang masih terbatas di pemamparan eksternal relasi antara tokoh
Vincent Liong & Cornelia Istiani. Maka dari itu saya sudah menyiapkan
tulisan lanjutannya yang lebih internal tentang masalah ini. Tulisan
itu berjudul:
"Now �"1 (Part 2) “The Distance Between Two People” "
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2291

Silahkan dilanjutkan pembahasannya...

Bila kehidupan itu terlanjur jadi dagelan, maka setidaknya dagelan itu
dimainkan dengan indah sehingga penonton berempati sekaligus terhibur
dan pelakunya sendiri bisa berkontemplasi dengan aksi dan reaksi yang
terjadi dalam pembahasannya. Semoga ini bisa mendewasakan penonton
sekaligus pelaku. Jelas permainan yang berbeda dengan olahraga pikiran
yang membuat orang lupa diri, lupa posisinya dalam realita yang
membuat bisa kehilangan teman, pekerjaan karena kehilangan konsistensi
diri dalam hidup yang mau tidak mau harus membumi.

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2007

Email sebelumnya...
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2285
--- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, "cynthapd" <cynthapd@> wrote:
>
>
> Sekadar mencoba menganalisis kisah re-inkarnasi Vincent-Cornelia :
>
> Now -1 :
> Vincent lebih tua daripada Cornelia, hubungan antara Vincent-
> Cornelia adalah sebagai ayah dan anak
>
> Now -2,-3,-4,-5,... :
> Vincent dan Cornelia sebaya, hubungan antara Vincent-Cornelia adalah
> sebagai pasangan suami isteri
>
> Masa kini :
> Vincent lebih muda daripada Cornelia. Vincent adalah mahasiswa suatu
> universitas dan Cornelia adalah dosen di suatu universitas yg lain.
>
> Dalam masa kehidupan Now -1 Vincent adalah orangtua Cornelia.
> Dalam masa kehidupan Now -2,-3,-4,-5,... Vincent adalah suami
> Cornelia dan pada umumnya usia suami masih lebih tua daripada isteri.
> Dalam masa kehidupan kini Vincent lebih muda daripada Cornelia.
> Vincent sebagai mahasiswa dan Cornelia sebagai dosen
> Dalam masa kehidupan berikutnya kemungkinan yg terjadi adalah
> Vincent jauh lebih muda daripada Cornelia dengan posisi Cornelia
> sebagai orangtua dan Vincent sebagai anak.
>
> Saya kira dalam hal re-inkarnasi tiap individu tidak akan mengulang2
> situasi yg sama dalam tiap masa kehidupannya, melainkan berusaha
> melaksanakan kehidupan yg sedang dijalani dengan sebaik2nya, dengan
> harapan akan melakukan yg lebih baik dari masa kehidupan sebelumnya,
> sesuai dengan peranan yg diposisikan padanya dalam tiap masa
> kehidupan. Menurut penilaian saya, yg langgeng dlm semua masa
> kehidupan Vincent-Cornelia adalah kasih sayang antara Vincent dan
> Cornelia. Maka saya kira Vincent telah keliru dalam mentafsirkan
> peran yg harus dijalaninya dalam kehidupannya di masa kini. Mungkin
> Vincent perlu melihat situasi dari sudut pandang orang2 lain, jangan
> hanya melihat dari sudut pandangnya sendiri saja. Menurut saya,
> peranannya dalam masa kehidupannya kini dimana Vincent bertahun2
> lebih muda daripada Cornelia adalah menjadi sahabat baik dari
> Cornelia, sehingga apabila Vincent memposisikan dirinya sebagai
> pacar/pasangan Cornelia maka Vincent akan bertepuk sebelah tangan.
>
> Cyntha
>
> --- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, Vincent Liong
> <vincentliong@> wrote:
> >
> > Now -1
> > (about Vincent Liong & Cornelia Istiani 's past life)
> >
> > Ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian
> > Tempat, Hari, Tanggal: Jakarta, Senin, 6 Agustus 2007
> >
> >
> >
> >
> > Buat Cornelia Istiani yang kucintai�
> >
> > Ketika aku bertemu pertama kali denganmu kalau tidak
> > salah bulan Juni atau Juli tahun 2006 di fakultas
> > Psikologi Universitas Tarumanagara ; Aku merasakan
> > satu sosok yang selama ini saya cari, kau juga
> > merasakannya saat itu. Itu yang membuat kita cepat
> > dekat dan saling mendukung.
> >
> > Sejak awal meskipun secara tubuh fisik kamu lebih tua
> > dariku empatbelas tahun, aku merasakan kamu seperti
> > empat, lima atau bahkan sepuluh tahun lebih muda
> > dariku, atau mungkin lebih. Kalau kita hanya berdua
> > aku memperlakukanmu seperti aku memperlakukan anak
> > kecil, dan kau berlaku seperti anak kecil yang dimanja
> > oleh orang yang lebih tua.
> >
> > Di satu-dua hari pertama kita berkenalan aku melihat
> > gambaran pararel setidaknya dua kehidupan lampau aku
> > dengan kamu yang tampak jelas sekali, sisanya ada
> > tetapi tidak sejelas dan sesignifikan dua kehidupan
> > ini. Kamu juga melihatnya saat itu khan, kita juga
> > sempat membahasnya ;kalau kamu mau jujur...
> >
> >
> > Now �1
> > Satu kehidupan sebelum yang sekarang.
> >
> > Kamu tampak seperti yang sekarang hanya rambutmu lebih
> > panjang dan dikuncir. Ras monggolid seperti cerita
> > cina yang dimana orangnya hidup dalam tenda-tenda ciri
> > khas bangsa gurun atau padang rumput yang hidup
> > berpindah-pindah. Saat itu aku jauh lebih tua dari
> > kamu, kamu sebagai anak perempuan yang berbakti, dan
> > aku sebagai ayah yang kamu cintai sampai seperti suami
> > sendiri. Suatu hari aku pergi sendirian ke tempat yang
> > jauh lalu karena sakit aku mati dan tidak bisa kembali
> > lagi tanpa memberi kabar apa-apa. Kamu menunggu
> > kepulanganku hingga tua dengan setia dan tetap tidak
> > mendapat jawaban bagaimana nasibku hingga kau mati
> > juga. Di kehidupan itu kau sungguh anak sekaligus
> > pendamping seperti isteri yang berbakti, aku tidak
> > punya siapa-siapa yang menemani kecuali kamu.
> > Entahlah, di bayangan itu aku tidak dapat menemukan
> > sosok ibumu atau isteriku selain kamu, jadi hanya
> > seorang ayah dengan anak perempuannya yang
> > menggantikan posisi isterinya yang mungkin telah lama
> > meninggal.
> >
> > Kalau bicara karma, Hautesurveilance (Widhi) itu ada
> > dalam 'kehidupan ini' (Now �1) sebagai orang yang
> > pernah aku kenal meski tidak terlalu dekat, yang
> > kebetulan singgah dalam perjalanannya, yang berusaha
> > mendekatimu dan menolongmu ketika aku pergi dan tidak
> > pernah kembali tsb. kau tetap bersikeras untuk
> > menunggu sehingga Hautesurveilance sebal padaku,
> > menganggapku mentelantarkanmu karena kalian sama-sama
> > tidak tahu bahwa aku mati di negeri orang tanpa ada
> > yang mengetahui dan menemani. Sesuatu yang terjadi di
> > luar kuasaku, mati.
> >
> >
> > Now �2
> > Dua kehidupan sebelum yang sekarang.
> >
> > Kamu dan aku menikah sebagai suami isteri di umur yang
> > tidak berbeda. Kita tinggal dan bekerja serumah
> > sebagai peneliti atau semacam itu yang berhubungan
> > dengan pengembangan ilmupengetahuan. Kita tinggal di
> > benua eropa, kita juga punya rumah bergaya eropa.
> > Tidak banyak masalah yang membuat karma baru di
> > kehidupan yang ini. Kita bertemu sebagai orang
> > seprofesi, menikah punya anak seperti keluarga biasa,
> > tua dan mati. Dalam kehidupan ini keintiman tercipta
> > karena memang kita tinggal dan bekerja banyak di dalam
> > rumah berdua saja tanpa ada intervensi pihak lain.
> >
> > Now �3, -4, -5, ... tidak jauh berbeda dengan Now �2.
> >
> >
> >
> > Analisa ala Vincent Liong
> >
> > Kehidupan pertama sebelum sekarang banyak mempengaruhi
> > krisis kepercayaanmu kepada diriku, kau sering bilang
> > bahwa aku yang meninggalkanmu. Kehidupan ini membuat
> > satu ketergantungan yang kuat dalam hubungan intim
> > antara peran kebapaan dan peran anak perempuan;
> > perasaan sebagai bapak terhadap anak yang mendampingi
> > sebagai isteri ini dominant sekali dalam hubungan kita
> > berpacaran. Kau takut ketemuan denganku setelah
> > konflik ini, dikarenakan saat kita bertemu muka ada
> > semacam etika tidak tertulis yang membuat kau seperti
> > anak yang hormat pada bapaknya (hubungan intim tetapi
> > tidak egaliter) sehingga kau tidak pernah berani
> > padaku meskipun hanya sekedar menegur atau marah,
> > kalau aku keras sedikit kau sudah menangis. Seorang
> > anak baru bisa mengkritik, melawan bapaknya ketika dia
> > di posisi sebagai anak yang memusuhi bapaknya
> > memainkan peran sebagai anak durhaka. Maka dari itu
> > untuk sekedar mengomentari, menasehati, menyampaikan
> > kritik padaku kau harus bersusah-susah memusuhiku,
> > tidak ada cara yang lebih halus karena pilihannya
> > adalah anak yang baik dan berbakti atau anak yang
> > durhaka.
> >
> > Saya kesulitan mencari pacar selain kamu dikarenakan
> > saya selalu melihat image seorang anak perempuan yang
> > lugu, imut, pintar-pintar-bodo (kamu) yang rambutnya
> > dikuncir, polos tanpa beban hidup ada di dalam diri
> > kamu, meskipun saat ini ditutupi oleh begitu banyak
> > fear yang ditanamkan lingkungan. Bagi saya adalah
> > sebuah tanggungjawab moral sebagai tokoh ayah
> > sekaligus suami untuk melepaskan anak itu dari
> > belenggunya, sehingga ia bisa bebas hidup sebagai anak
> > perempuan yang lugu, imut, pintar-pintar-bodo (kamu)
> > yang rambutnya dikuncir, polos tanpa beban hidup tsb.
> > Saya bersedia mengalami segala konflik ini untuk
> > menderita bersama kamu dalam usaha untuk mengupas satu
> > demi satu luka yang ada di pribadi kamu hingga
> > harapannya suatu hari aku bisa bertemu kamu yang murni
> > yang lepas dari semua fear tsb dan hidup bersama kamu
> > seperti kita dulu.
> >
> > Soal Hautesurveilance, apa yang dilakukannya adalah
> > kelanjutan dari usahanya untuk menolong kamu dari
> > tokoh diriku yang dalam konsep sudutpandangnya di
> > kehidupan dulu dan sekarang, dianggap sebagai orang
> > yang mentelantarkan kamu. Suatu hari Hautesurveilance
> > akan mengerti bahwa aku tidak mentelantarkan kamu, aku
> > bukan seorang berego tinggi yang ingin seenaknya
> > sendiri saja tanpa tanggungjawab. Aku lakukan apa yang
> > aku mampu dan tidak lakukan apa yang di luar kuasaku.
> > Saat ini kau memanfaatkan karma Hautesurveilance tsb
> > meskipun hanya untuk kepentinganmu dalam menunjukkan
> > kekesalanmu aku tinggal mati di negeri orang di
> > kehidupan sebelumnya yang terwakili dalam bentuk
> > berbagai macam fear yang membebanimu.
> >
> > Kehidupan kedua sebelum sekarang banyak mempengaruhi
> > ikatan emosional yang kita berdua, keintiman yang
> > secara teori bisa dibuat-buat seolah-olah berpisah
> > tetapi dalam praktiknya ikatan kita begitu kuat
> > sehingga cinta itu bisa menjadi energi yang menguatkan
> > atau menjatuhkan kita berdua karena tidak adanya
> > ketulusan, ikhlas, dan pasrah. Jadi pertanyaannya,
> > bagaimana kita memaafkan karma dengan ketulusan,
> > ikhlas, dan pasrah yang telah merugikan kita karena
> > kita tidak mau memaafkannya.
> >
> > Maafkan aku Cornelia Istiani karena dulu aku
> > meninggalkanmu, aku akan berusaha menebus kesalahanku
> > dengan berusaha melepas fear-mu yang begitu banyak
> > satu demi satu hingga akhirnya di dalam bungkus kado
> > yang kesekian aku menemukan kamu. Meninggalkanmu saat
> > itu bukanlah kuasaku, tetapi alam yang mengambilku
> > dari hidup ini tanpa sempat mengucapkan salam
> > perpisahan denganmu.
> >
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> > Jakarta, Senin, 6 Agustus 2007
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://au.messenger.yahoo.com
> >
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Beauty Groups

on Yahoo! Groups

A great place to

connect and share.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar