Minggu, 12 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] gagal tidak ditanggung

Seorang sahabat mengajak saya ngobrol via japri, kali ini sahabat yang masih jomblo dan pengen cari pacar... hehehe.. kalo saya punya daftar wanita cantik hati dan manis tentu sudah saya kasi satu eh satu no hape ato kontaknya maksud saya, sayangnya saya tidak menyimpan daftar yang dimaksud, jadi, saya cuma bisa kasi saran buat si sahabat itu.
 
Problem sahabat jomblo ini sama dengan problem hampir semua anak muda di dunia ini, tidak mudah untuk berkomunikasi dengan lawan jenis dan sering kali gagal di date pertama ato mungkin terlihat terlalu agresif dalam memulai kencannya, hehehe. Dan itu wajar juga, yaa, semua orang pernah mengalami hal seperti itu, termasuk saya...
 
Ketika kita haus, tentu kita akan sangat berharap akan adanya seteguk air dan kalau boleh itu air es atau air dari kendi yang didiamkan semalam, duuhhh sejuk dan nyaman. Dan kalau kita sudah jarang sekali berinteraksi secara intens atau hampir tidak pernah dengan lawan jenis, tentu bagi kita suatu kontak, suatu pertemuan merupakan harapan yang besar, kadang kita terlalu semangat untuk meyakinkan lawan jenis kita bahwa kita adalah calon yang layak diperhitungkan, layak dimiliki hehehehee....  dan wajar juga kalau lalu lawan kita itu jadi agak mundur, dan lalu muncullah istilah wanita itu jinak-jinak merpati, wanita suka ditipu atau dikibuli dengan yang indah-indah dll....
 
Sebetulnya tidak juga, sama seperti mau membeli barang, handphone lah katakan, atau baju, atau kamera deh..., kalau yang menjual itu terlalu agresif dan menunjukkan dengan terlalu jelas niat dan agresif keinginannya untuk meyakinkan kebaikan mutu dari kamera atau barang yang mau dijual, banyak orang jadi ragu akan mutu barang yang mau dijual itu, yaa....  sebetulnya ini cuma soal posisi psikologis saja dalam arti orang yang butuh pasti akan melakukan segala cara dan keagresifan dalam menjual, dalam menyodorkan suatu pilihan barang itu sering disalah artikan sebagai kondidi sangat butuh, harus terjual..... ada semacam dorongan yang tidak wajar.  kadang-kadang,, ada benarnya memang kalau seseorang itu memaksa orang lain  membeli barang jualannya itu dikarenakan si penjual itu lagi terdesak harus menjual karena ingin segera lepas dari barang itu, walaupun bisa juga karena target penjualan atau karena memang akan datang barang baru yang akan menggantikan model yang lama, namun, orang lebih sering mengartikan kondisi memaksa itu lebih disebabkan karena kualitas barang yang kurang bagus dan lalu si penjual ingin segera melepaskan diri dari jualanya yang tidak bagus itu...
 
Nah, kondisi ini kalau dikaitkan dengan keagresifitas kita dalam menghadapi teman kencan kita, sepertinya akan bisa sedikit menjelaskan, kenapa para teman kencan si sahabat itu dan juga teman-teman kencan saya dulu itu jadi mundur hehehehe.. mereka tentu jadi agak ragu, mungkin juga agak terganggu dengan keagresifitasan kita atau tidak suka aja jadinya.... maka saya menyarankan si sahabat ini agar membuang niat untuk mencari pacar, tapi carilah sahabat, karena dengan bersahabat anda akan bisa lebih rileks dan tenang menghadapi lawan jenis dan dengan demikian satu hal sudah terpecahkan, yaitu dia punya teman wanita untuk ngobrol, untuk jadi teman, dan tentu dengan terbiasa ngobrol dengan lawan jenis, kegugupan dan keagresifitasan waktu kencan itu agak lebih bisa diatasi.... hehehehe... saran saya yang lain atau sisanya sih standard saja, yaitu perbanyaklah pergaulan, ikutlah aktivitas yang memungkinkan dia untuk ketemu dan berinteraksi dengan banyak orang, terutama para lawan jenisnya... :))
 
Ya... selamat mencoba, gagal tidak ditanggung, uang tidak kembali, wong gratis hahahaha..
130807


Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

Yahoo! Groups

Endurance Zone

Communities for

increased fitness.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar