Senin, 13 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Halo Mas Leo, kenalkan nama manusia saya Dino (Part 2)

Dear Friends, Berikut percakapan di Yahoo Messenger
antara Dino (nama samaran) dan saya tentang PERSEPSI,
DIMENSI RUANG WAKTU, CONSCIOUSNESS, konsep TUHAN dan
berbagai jenis GELOMBANG OTAK. Semoga bermanfaat bagi
rekan2 lainnya. (Leo).

+++++++++++++

D = Dino
L = Leo


D = BUZZ!!! Halo! Lagi di mana ?

L = Halo lagi, mas! Di rumah.

D = Diskusi lagi yuk boleh gak ?

L = Boleh aja, please do.

D = Kalau kita bedah otaknya orang gila, sama sekali
gila, apa yang bedakan dengan orang sehat ? Apakah
strukturnya berubah, atau fungsinya yang berubah ?

L = Nah, ini yang aku belom tahu, mas. Jujur aja, aku
belom pernah bedah otak orang gila maupun orang waras.
Swear!

D = Kalau kita prediksikan dulu gimana ? Kan gak
seorangpun mencapai matahari, tapi scientist bisa
mengukurnya tuh jarak bumi-matahari ?

L = Hm, ya jarak dalam dimensi ruang bisa diukur.

D = Apa yang terjadi jika semua memory di otak kita
hilang lenyap tanpa tersisa sedikitpun ?

L = Gak apa2. Mind kita tidak tergantung otak fisik.
Otak fisik itu cuma "filter" bagi Mind kita untuk bisa
merasakan sensasi dan impressi di Dimensi Ruang dan
Waktu. Di luar dimensi ini, kita gak perlu otak fisik.
I believe so.

D = Lalu apa yang terjadi dengan orang gila kalau
ternyata struktur dan fungsi otaknya gak berubah ?

L = Well, I don't know about that. Soale belom pernah
jadi gila seh. But, kayaknya ada orang gila _asli_
yang memang hidup di _dimensi_ lain. Bukan di Dimensi
Ruang dan Waktu kita. Kayaknya gitu yah? -- Tapi
kebanyakan orang gila kan gak asli. Itu kan gila gara2
stress, dan masih konek dengan dimensi kita.

D = Hahahha, kalau iya gimana ?

L = Kalau iya, so what ? Biarin aja, berarti itu orang
"planet" antah berantah yang mengalami sesuatu di
dimensi lain dan, kebetulan, badan fisiknya ada di
dimensi kita. So what?

D = Consern saya adalah bahwa semua persepsi itulah
yang menimbulkan keberadaan kita ini disadari,
sedangkan semua persepsi asalnya dari panca indra.
Kalau saya tanya siapa dirimu, anda jawab "aku", nah
"aku" yang mana nih ? Apakah "aku" yang dari panca
indra dan pikirmu menanggapi sebagai sebuah persepsi ?

L = Hm, panca indra adalah alat bantu kita di Dimensi
Ruang dan Waktu saja. Di luar dimensi ini, kita
mempunyai indra lain which is different than panca
indra. Dan indra lain itu tidak ada hubungannya dengan
otak fisik.

D = Ya, itu adalah alat bantu, instrument sensorik,
yang menyebabkan persepsi bukan ?

L = Hm... Well, kalau aku seh ngeliat orang yang ada
di "balik" fisik. "Aku" itu tidak terdefinisikan.
Segala teori identitas dari psikologi is BS. "Aku"
yang sejati is undefinable. Kalo masih bisa di-
definisikan berarti masih BS.

D = Ok, anda benar.

L = Tapi itu kan _beyond_ ordinary language. Aku seh
ngerti. Tapi orang2 in the street kan gak ngerti. Kalo
aku ngomong pake istilah begitu, ntar ... --- well, ho
ho ho...

D = Jadi kalau begitu segala duality adalah khayal
belaka; persepsi itu relative dan tentu saja tidak
bernilai.

L = Duality? Always ada duality, selama kita masih
memiliki tubuh dan otak fisik. Gak ada cara lain lagi.
That's nature.

D = Ya, selama pikir kita bekerja di ruang dan waktu
ini pasti kontruksi dasarnya adalah duality.

L = Habis gimana lageh? -- Benernya enakan "go home",
tapi kan kita masih disini, we still have to work out
using paradigma ruang dan waktu. Memang capek, tapi
... ya gitulah.

D = Forget people in the street, i'm not one of them.

L = You are people out of the street.

D = Hahaha, orang gila asli like you too, wonderness.

L = Hm... Kita kan "travelers" tanpa cheque. Disuruh
jalan tanpa dikasih sangu. Bekalnya cuma "roh" aja.

D = Hahaha roh kan cuma satu adanya.

L = Itu pun gak jelas gunanya apa. Apa itu vehicle or
identity, or whatever. Roh is gak jelas, mas,.. Roh
itu fungsinya banyak, dan tak terperikan memang.

D = Ether, the cosmic ether yang meliputi segalanya.

L = Possibly more than that, tak terperikan. Satu zat
yang sama dengan zat Tuhan, I only know that. Tuhan
yang kejebak, itulah kita. Maonya Dia sendiri kan?
Jadi, gak bisa complain. -- Shiva Nataraja. Shiva
yang menari-nari, berputar-putar di atas tengkorak,
api, musik,... segala macam. Shiva Nataraja. The
Cosmic Dance of the Lord God Almighty.

D = Mungkin lebih tepatnya kesadaran yang tertidur dan
bermimpi.

L = Definitely, we are dreams belonging to God. And
God is a dream in our dreams.

D = Hahahah, dream kwuadrat. Pernah baca the Urantia
book ?

L = Aku pernah dengar Urantia, tapi gak pernah baca.

D = Atau the Law of One ?

L = Gak pernah baca. Well, aku kan dapetnya langsung,
langsung masuk gak tau dari mana. Pintu kaleh,
langsung masuk.

D = Intinya sama saja, yaitu going back to collective
consciousness.

L = Collective Consciousness is God, yet God is more
than Collective Consciousness. We are gods. Together
we make up God. Yet, God is more than the sum of all
of us.

D = Gods with amnesia, pastinya begitu mas.

L = Well.

D = Lucu ya ?

L = Memang lucu. Kemaren, sama seorang Hindu Bali yang
mengerti, aku merujuk kepada konsep Shiva Nataraja.
Itu Shiva yang menari-nari di atas api, tengkorak,
segala macam. Shiva Nataraja. And who is Shiva anyway
but our own human consciousness.

Our human consciousness is Shiva. Beyond Shiva is the
Undefinable, the Lord God Almighty. Dalam Hindu,
namanya AUM. Aum AUM AUM AUM aum aum Auuummm....
Complete Nothingness. Black Hole of Black Holes.
That's God. And still _more_ than that.

D = Ya, itu adalah pintu lainnya... -- Dari sebegitu
banyak pemahaman kita tentang consciousness apa yang
bisa kita sumbangkan untuk yang butuh ?

L = Kalo God yang pernah jalan2 di Taman Eden, itu God
Yunior. Masih ada God Senior.

D = Hahahah.

L = Dan ada yang lebih senior lagi dari itu, and so
on, and so forth.

D = Banyakan hanya jadi teman khayal atau icon.

L = Yesus bilang bahwa dia Anak Tuhan, dan itu memang
benar. Dia bilang bahwa kita semua Anak Tuhan, dan itu
memang benar. Roh kita dan Roh Tuhan kan sama. Tak
berawal, dan tak berakhir. Tak dilahirkan, dan tak
bisa mati.

D = Absolutely, anak itu kan banyak artinya. Orang2
itu, kebanyakan mereka merekayasa icon Tuhan nya
sendiri, sehingga jadi ribet.

L = Cuma, kalau berada di dimensi ruang dan waktu ini
kita banyakan mengalami capeknya saja. -- I'm tired
here, actually... pengen cepet pulang. Tapi belom
dikasih, masih musti bantu bukain Mata Ketiga orang2
dulu, kata-Nya.

D = Hahaha, mata ketiga.

L = Tuhan bilang, mata manusia itu lebih dari seribu.
Saat ini, yang mutlak musti terbuka tiga dulu. Tiga
mata mutlak terbuka. Abis itu terserah. Walaupun
benernya jumlahnya more than 1000, even.

D = Aku lebih suka dengan menyebutnya adjusting your
consciousness.

L = Yeah, whatever, we adjust our frequency to the
higher consciousness. Higher consciousness, tapi
sebenarnya consciousness kita juga. Yang lebih
enlightened. Yang lebih dewasa.

D= That is it ! Gimana anda melakukannya ?

L = Konekkin aja sama higher consciousness itu which
is _always_ connected dengan kita sebenarnya. Always
connected, jadi benernya gampang.

D = Yups, ada donk metoda "how to" nya ? Emang gampang
sih, sangat sepele, dan mungkin karenanya orang malah
jadi gak mudeng.

L = Rasain aja kesadaran kita. Rasain aja. Seperti
sekarang, gelombang otak kita itu di Alpha ke bawah.

D = Keseharian kita, diantara jeda pikir, disitu ada
mata ketiga yang melek that is...

L = Your brain wave is now antara Alpha dan Theta.
Itu gelombang otak Mata Ketiga yang pinggir. Kalo
diterusin lagi, kita bisa chatting dengan gelombang
otak Delta. Dan kalo udah gitu, aku bisa ngomong
jebrat jebret gak perduli apapun lagi.

D = Hahahah, you know it so well.

L = Sering begitu kalau aku ketemu orang langsung.
They don't know that my brain wave was at Delta,
gelombang orang tidur lelap. -- Tapi itu kan berasa,
jadi segalanya itu seperti "mimpi yang hidup". Orang
nanya, jawabannya berkelebat di depan mata, di dalam
kepala, mulut jalan sendiri,... brat bret brat bret.

That simple. Dan tiap orang bisa seperti itu, kalau
mau... -- Aku ini ngajarin orang gak pake rahasia2an.
Everything I open to those wanting to learn. Tapi,
well, gak tahulah, mungkin banyak orang masih takut2.

D = Ya, namanya juga orang masih banyak yang perlu
ber-evolusi, jadi masih terkondisi dengan segala
paradigma dan lelap "tidur".

L = That's it. Well, mas, I have to sign out now. Nice
talking to you. Till we meet again yah? Bye!

D = Ok, see u, thanks.


+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
dan bisa dihubungi di nomor HP: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@ yahoo.com>.
Tentang REKON MATA KETIGA, please see this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1046>.
Untuk bergabung dengan MILIS SPIRITUAL-INDONESIA,
please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/join>].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar