Jumat, 03 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Selama ini saya pikir justru itu kebalikannya ?

Dear Friends, Berikut ini obrolah di YM antara saya
dengan Mas Widarto (nama samaran) tentang MATA KETIGA,
MEDITASI, dan konsep HARAM/HALAL. Semoga bermanfaat
bagi rekan2 lainnya. (Leo).

+++++++++++++

W = Widarto
L = Leo

W: Pagi Pak Leo....?

L: Pagi, dengan siapa ini?

W: Widarto, Pak, di Cikarang.

L: Iya, aku ingat.

W: Gimana kabarnya? Lagi ngapain nich pagi2 ? Lagi
kerja yach ?

L: Ya, lagi edit postingan.

W: Oh, Pak Leo bisa check mata ketiga saya enggak ?
Mata ketiga sama enggak dengan cakra ajna/agna ?

L: Mata Ketiga menurut saya is Mata Batin, dan itu
berbeda dengan Cakra Ajna menurut pengertian teknik2
meditasi. Teknik2 meditasi bisa melatih Cakra Ajna,
tetapi itu bukan mengolah batin untuk manunggaling
kawula gusti, tetapi untuk mengolah energi thok.

W: Ada kaitannya timbal balik enggak; misalnya,
terbukanya mata ketiga jika c.ajna sudah benar bersih
dan berkembang ?

L: Mata Ketiga, menurut saya, selalu terbuka. Cuma,
efektifitasnya tergantung pada kemauan orangnya
sendiri. Kalau mau Ikhlas dan Pasrah, maka saat ini
juga bisa terbuka dan melihat siapa diri kita yang
sebenarnya. Tuhan itu siapa, sesama itu siapa, dst.

Kalau masih mau pegang segala pernak-pernik syariat,
maka itu belum Ikhlas dan Pasrah. Menurut saya, kalau
masih mau pegang syariat, maka biarpun sebenarnya Mata
Ketiga itu "melotot", tetap saja tidak bisa memperoleh
pengertian2 yang lebih jelas tentang hakekat diri kita
dan kaitannya dengan sesama. Apalagi tentang ESSENSI
dari YME itu.

W: Selama ini saya belajar meditasi selalu fokus ke
cakra mahkota bukan ke 'mata ketiga' seperti anjuran
Pak Leo di beberapa postingan di milist. Kalau bisa
tahu, kegunaan masing2 apa ya ?

L: Hm, menurut aku, Cakra Mahkota itu perkembangan
baru. Aslinya tidak ada yang namanya Cakra Mahkota
itu. Why? Karena Cakra Mahkota meng-asumsikan bahwa
titik yang berada di puncak batok kepala kita itu
adalah titik cakra yang "tertinggi".

Kenapa "tertinggi"? Karena secara _fisik_ memang titik
itulah yang tertinggi. Tetapi, saya melihat bahwa
cakra2 itu sebenarnya tidak tergantung kepada fisik
kita. Titik tertinggi di fisik kita, puncak kepala
kita, bukan otomatis harus menjadi cakra kita yang
tertinggi.

W: Bukankah masih ada lagi cakra ilahi yang lebih
tinggi ?

L: Ada yang "lebih tinggi" dari Cakra Mahkota,
malahan. Bisa disebut sebagai Cakra Gerbang Alam
Semesta. Kalau kita angkat kedua tangan kita setinggi-
tingginya, maka kita menyentuh Cakra Gerbang Alam
Semesta. Mungkin itu juga yang disebut sebagai Cakra
Illahi. Well, tapi itu istilah2 saja kan?

W: Saya pernah coba 'fokus' pada titik ditengah batok
kepala, tapi abis itu terasa berat, apa memang
demikian ?

L: Ya, memang demikian. Itu Kelenjar Pineal,
counterpart fisik dari "Mata Ketiga" kita yang berada
di dimensi Nir Ruang dan Waktu.

W: O yach lupa, bisa scan kondisi saya, 'mata ketiga'
atau mungkin energi saya ?

L: Menurut saya, baik2 saja. Gak usah dipikirin.

W: Pak Leo dulu pernah ikutan kelompok meditasi
tertentu...?

L: Hm, pernah meditasi bersama dengan beberapa
kelompok yang berbeda.

W: Pernah belajar reiki, kundalini, prana atau tenaga
dalam...?

L: Hm, pernah juga, why? Kita sebenarnya belajar
sendiri, mas. Semua teori itu, teknik2 itu, itu kan
cuma konsep saja, bikinan orang2 lain saja. Kita harus
buat sendiri yang paling pas dengan kita. Kalau mau
ikutin teknik2 yang dikembangkan oleh orang2 lain itu,
gak akan ada habis2nya. Makanya orang2 yang nyari
"ilmu" itu gak pernah berhenti. Mereka pikir belum
betul.

W: Betul, apa enggak membutuhkan waktu yang lebih lama
dan enggak salah jalan ?

L: Karena seperti itu jalan pikirannya, ya gak akan
pernah betul. Ya, gak akan pernah sampe. Akhirnya
hanya muter2 disitu saja bertahun-tahun. Ganti metode.
Ganti teknik. Ganti aliran. Kalo aku ditanya, aku akan
bilang: "Please find your own method, and start
helping other people!" Itu saja dari aku.

W: Mungkin dengan meditasi sendiri saja bisa menemukan
yang kita cari "MKG" (manunggaling kawula lan ghusti).

L: Yes, definitely.

W: Kita dalam keaddan kosong apa harus pakai do'a atau
mantra atau dalam islam seperti 'wirid'....?

L: Well, tiap orang harus menemukan metode yang
paling pas. Aku sendiri, terus terang, gak bisa pakai
visualisasi. Yang aku lakukan ketika meditasi adalah
berniat. Niat itu penting.

W: Wah sama donk.

L: Nah, setelah berniat, aku konsen pada pusat
kesadaran di diri ku itu yang letaknya di Kelenjar
Pineal, di tengah batok kepala.

Setelah itu, aku ikhlaskan segalanya yang telah lewat.
Lalu, aku pasrahkan segala yang akan terjadi pada diri
ku di masa yang akan datang.

Alhasil, aku terbawa pada HERE and NOW. Saat ini,
detik ini, di tempat ini. Setelah itu, aku ucapkan
doa2 yang aku paling sukai. Dari Doa Bapa Kami,
Mantram Gayatrie, Al Ikhlas, Al Fatihah, dan beberapa
yang lain. Begitu saja terus.

Memang terasa "berat". Tetapi "berat" itu juga berarti
"ringan". Ringan karena bisa juga seperti merasa
melayang. Seperti tidak merasa apa2.

W: Och, jadi saat kesadaran kita ada pada saat ini,
detik ini, ditempat ini itulah waktu yang pas ?

L: Ya, itulah mas. Itulah kuncinya. Ikhlas dan Pasrah
adalah "kunci" untuk mencapai SAAT INI. TEMPAT INI.

W: Selama ini saya pikir justru itu kebalikannya ?
Mungkin karena terlena dengan semacam halusinasi atau
apa ?

L: I don't know, mas. Kita memang harus coba macam2
cara sebelum menemukan metode pribadi yang paling pas.
Memang trial and errror. Metode coba2. Dan gak sekali
coba langsung ketemu. Itu normal aja. Yang penting
akhirnya ketemu kan?

W: Betul ? Perlu latihan, karena dengan latihan kita
punya 'pengalaman' yang dapat dijadikan sebagai acuan
karena pengalaman orang lain belum tentu pas dengan
kita.

L: Ya, memang seperti itu caranya.

W: Jalan orang memang beda tapi khan harus tahu basic
atau patokannya dulu, atau semacam 'kunci'nya agar
tidak salah jalan dan tidak terlalu lama
berputar-putar, bukan begitu ?

L: Ya, bisa begitu. Makanya saya kalau bicara atau
nulis langsung straight to the point. Saya gak mau
muter2 atau bertele-tele.

Kemarin saya ketemu klien yang kebingungan karena
diajarin segala macam oleh satu aliran meditasi.
Itu pertama kalinya saya bertemu dengan klien itu.
Dan, seperti biasa, langsung saja saya bilang untuk
"buang" segala pernak pernik gak berguna yang
diajarkan oleh aliran meditasi itu. Gak berguna
karena hanya bikin bingung. Hanya bikin orang menjadi
ketakutan dan paralized.

Paralized berarti gak bisa membantu orang dan diri
sendiri karena dijejali dengan berbagai macam
larangan. Banyak haramnya.Kalau saya, segala sesuatu
itu halal kecuali memang benar2 tidak ada gunanya.
Kebanyakan orang, segalanya di-haram-kan, kecuali
yang eksplisit diperbolehkan.

Aku ini banyak kasihan pada orang2 yang
diombang-ambingkan oleh segala pemikiran gak jelas.
Kita ini kan bisa langsung "konek" dengan YME. Dan
koneksi itu gak akan bisa putus, sampai kapanpun. Baik
itu di dunia ini, maupun di after life. Di dunia
setelah dunia ini. We shall never be separated from
YME. So what?

Jadi, sebenarnya gak ada yang perlu ditakutkan kalau
sesuatu itu datang kepada diri kita. Dan itu banyak.
Aku tahu banyak orang yang telah menerima "ilmu"
langsung dari YME. Banyak yang Mata Ketiganya
terbukakan dan menerima "ilmu" langsung dari YME.

Kalau bertemu mereka, aku akan langsung bilang agar
mereka gak usah takut. Agar langsung pakai saja segala
"ilmu" itu. Kebanyakan adalah ilmu penyembuhan.
Penyembuhan fisik dan penyembuhan emosi. Banyak yang
dapat, mas. Terutama akhir2 ini.

Kalau dapat seperti itu tanpa diminta, yang perlu
kita lakukan hanyalah bersyukur dan langsung gunakan.
Langsung digunakan untuk membantu sesama, an bukan
lalu nguthek meditasi dari pagi sampe malem, dan sampe
pagi lagi. Tuhan gak mau kok kalo kita ini kerjanya
doa terus atau meditasi terus. Kita kan masih manusia
hidup. Masih di dunia.

Dan kewajiban kita selama menjadi manusia kan cuma
saling membantu sesama. Cuma itu saja. Dan bukan untuk
ngikutin segala macem "syariat" itu yang cuma bikin
gendut para pemangkunya saja. Gimana?

W: Ha ha ha.

L: Hmmmm.

W: Akhirya keluar juga, kena dech gue.

L: Hmmmm. Mas, I have other things to do now. Talk to
you later yah? Bye!

W: Okey Pak Leo, makasih banyak atas obrolan paginya.
Bye !

+++++++++++++

[Leo adalah alumnus UI dan PennState, seorang praktisi
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL dengan PENDEKATAN LINTAS
AGAMA. Untuk membuat appointment, please contact him
at HP number: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@ yahoo.com>.
Tentang REKON MATA KETIGA, please see these link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1046>.
Tentang PROFILE Leo, please see this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/992>.
Tulisan2 Leo dengan TOPIK MATA KETIGA bisa ditemukan
di milis SPIRITUAL-INDONESIA; untuk bergabung, please
click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/join>].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Mail

You're invited!

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar