Sabtu, 11 Agustus 2007

Re: [psikologi_transformatif] Yang disebut Agama itu apa ?

Dear Mang Ucup...mohon merespon sedikit yah...hehehe...seru nih...
Untuk yang membaca komentar saya, mohon jangan ada yang tersinggung, kalo ada ya saya minta maaf, ini hanya pendapat saya...bukan celaan atau hinaan yang ditujukan pada agama tertentu.

Teng kiu....

-NitNot-

Si Penganut Agama Katolik

----- Original Message ----
From: mangucup88 <mangucup88@yahoo.de>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 10, 2007 11:32:14 PM
Subject: [psikologi_transformatif] Yang disebut Agama itu apa ?

Oret-oretan ini bukanlah artikel rohani dan juga tidak ada kaitannya
dengan agama tertentu. Mang Ucup berusaha untuk menulis artikel
Agama ini dari sudut pandangan psikologis, filsafat maupun ilmiah.,
mogah-mogahan hal ini tidak menyalahi peraturan yang ada.

"Saya rasa bila yang membaca artikel ini adalah orang yang open-mind mestinya sih gak ada masalah...."

Tidak bisa dipungkiri diskusi yang paling sengit dan paling lama di
berbagai macam milis pada umumnya yang ada kaitannya dengan masalah
Agama. Hal inilah yang menyebabkan artikel rohani di milis-milis
umum, kurang disenangi. Agama bisa jadi pemicu perang misalnya
perang Salib atau perang di Irlandia, pemicu pembunuhan bahkan
pembantaian etnis misalnya Yahudi.

Gara-gara Agama juga banyak pasangan maupun keluarga yang menjadi
retak misalnya karena beda agama pasangan tidak bisa nikah, atau
suami menceraikan istri yang pindah agama ataupun orang tua
memutuskan hubungan dengan anaknya.

Tidak bisa dipungkiri pula, banyak orang menjadi kehilangan daya
nalar atau daya pikirnya pada saat ia menganut agama. Bahkan sudah
terbuktikan banyak orang menjadi sadis, karena dipicu oleh masalah
agama.

" Hehehehe....yah mungkin karena patokan hidup seseorang itu adalah agamanya itu kali ya...sama kayak orang punya patokan hidup bahwa tujuan hidup adalah menikah dan berkeluarga, padahal org  yg tdk menikah belum tentu tidak punya tujuan hidup..."

Secara terminologis, definisi "Agama" itu sendiri sudah menimbulkan
persoalang yang pelik. Apa yang disebut "Agama" itu ? Dan
kepercayaan mana saja yang layak dikategorikan sebagai "Agama" ?
Misalnya menurut mantan menteri agama Tarmizi Taher aliran Kong Hu
Chu tidak bisa dinilai sebagai agama, melainkan hanya sebuah
filsafat hidup, sehingga pada saat itu pemerintah tidak bisa dan
tidak mau mengakui sebagai agama.

Jangankan di Indonesia, di negara maju seperti Jerman sekalipun,
mereka pusing untuk menilai suatu kepercayaan atau aliran; apakah
ini agama ataukah bukan misalnya aliran Scientology di Jerman,
mereka menilai ini bukanlah agama. Hal ini menimbulkan proses hukum
yang bekepanjangan.

"oleh krn itu, sepertinya tdk terlalu penting untuk selalu membahas agama siapa yang paling oke, paling keren, paling super. 

Santai ajalah, kalo emang percaya pada agama sendiri yasud...let others have their own faith...  Supaya ga pusing juga lebih enak kali ya kl ngapa-ngapain ga usah pake bawa-bawa agama...wong kita sendiri aja merasa dipusingin dengan agama kita sendiri.

Orang ke gereja tapi ngumpul maunya yang sama suku atau asal daerah, ke gereja ikut misa tapi abis itu masih nge-gossipin orang, men-judge bahwa orang yang ga ke gereja ga lebih baik dari mereka, 

Bilangnya ikut aktif di kegiatan geraja karena mau melayani tuhan, padahal kuliahnya aja udah 10 semester ga selesai-selesai. Padahal kuliah dibayarin ortu, yang susah2 cari uang banting tulang supaya anak bisa kul. Bukannya menyelesaikan pendidikan yang sudah kita pilih dengan biaya orang tua adalah bentuk pengamalan "hormatilah dan sayangilah orang tua mu" ???? Kalo gitu buat apa ke gereja dong??

Ikut shalat ber-jemaah atau mendengarkan imam tapi abis itu punya istri simpenan yang istri sahnya ga tau (lagi-lagi pake rasionalisasi boleh secara agama --> tapi kok diumpetin yah dari istri pertama). Atau ada juga loh seorang ibu HAJI di Depok yang jualan miring...tiap bulan ngasih setoran untuk Polisi pula... Akhirnya kata-kata HAJI hanyalah sebuah kumpulan huruf-huruf ga penting....capeee deeeeeehhhh!!!1

Atau pergi ke vihara tapi masih percaya aja sama ramalan atau omongan orang lain dan tidak melakukan kofirmasi dulu. Akhirnya main tuduh sembarangan....

Agama itu private matter...jadi belajar aja untuk lebih bisa menerima perbedaan kepercayaan orang lain, mudah-mudahan pikiran n hati akan jadi lebih legowo, hidup juga lebih ga pusing...."

Kata Agama dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Sangsekerta (
a = tidak; gama = kacau). Secara etomologis, agama itu berarti
sesuatu yang "Tidak Kacau". Banyak orang memiliki keyakinan tanpa
adanya agama sama seperti juga tidak memiliki hukum, jadi dunia akan
kacau, karena segalanya diperbolehkan.

Dalam kebanyakan bahasa Eropa, kata agama itu berasal dari bahasa
Latin = Religio yang diserap dari kata Ligare = mengikat; sedangkan
Re = lagi; jadi bisa diartikan sebagai mengikat lagi. Konon kata
Religion itu berasal dari St. Agustinus. Sedangkan dalam bahasa Arab
= Din yang bisa diartikan sabagai taat atau suatu kata yang mengacu
kepada kepatuhan.

"yah....ini dia kata-kata 'namanya jg manusia' paling oke untuk diterapkan..... Kalo menurut kuliah ilmu bidaya dasar di kampus dulu (and I agree with this) Agama diciptakan atau dibentuk karena adanya kehausan dari dalam diri manusia bahwa di Alam semesta ini pasti ada one power yang mengatur semuanya. That's why the power should be worship... Tp pada akhirnya mns sendiri juga yang bikin rese alias menciptakan kekacauan agama...."

Pada saat pemerintahan Order Baru, agama itu di definisikan
sebagai „Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa", sehingga aliran
yang tidak percaya akan Tuhan ataupun Tuhan yang Maha Esa sebenarnya
tidak bisa dinilai sebagai agama.

"oh begitu toooh....pantesan orang Indo jadi kayak begini... Adakah cara untuk memperbaikinya??"

 Banyak orang dengan secara gampang menyatakan bahwa semua agama itu
sama, kalau kenyataannya semudah demikian, maka manusia dengan mudah
bisa gunta-ganti agama, seperti juga ganti pakaian. Tetapi
kenyataannya boro-boro ganti agama ganti aliran pun sudah bisa
dinilai sebagai dosa besar, misalnya Kristen Katolik pindah menjadi
Protestan.

"Jangan salah loh bung...Protestan n Katolik itu sekarang sudah bukan beda aliran lagi. Tp memang sudah dianggap beda agama. Masing-masing sudah tidak mau di sejajarkan, maunya ditaro dalam susunan vertikal. Di kartu keluarga dari gereja katolik pun ada option kolon isian agama, n pilihan-pilihan yang diberikan adalah katolik, islam, budha, hindu, dan KRISTEN BEDA GEREJA.... so..in paper works aja KATOLIK NOT SAME dgn PROTESTAN. Kalo gitu mendingan pindah agama yang lain sekalian kali ye...hehehe....atau ga usah punya agama ajah....tapi just believe in the power...kalo kata Master Yoda 'The Force' "

Banyak orang berpendapat, bahwa berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki oleh umat manusia sekarang ini, kita sebenarnya tidak butuh
agama, tetapi dilain pihak tidak bisa dipungkiri, bahwa manusia itu
lemah.

"ayolah kita menguatkan diri kita dulu sebelum akhirnya memutuskan untuk memiliki atau tidak memiliki agama."

Selama masa hidupnya ia akan ditempa oleh berbagai macam problem
kehidupan, penyakit maupun penderitaan. Hal inilah yang disaksikan
dan dialami oleh setiap manusia. Disamping itu setiap manusia yang
lahir di dunia, hanya memiliki satu tujuan saja ialah kemusnaan
alias kematian.

Hal inilah yang mendorong manusia untuk mencari sesuatu yang lebih
luhur, kepada siapa manusia bisa berharap atau mencari sesuatu
setelah kehidupan ini. Jadi agama itu menurut pendapat mang Ucup
adalah suatu kepercayaan (Bahasa Jerman = Glauben) entah kepercayaan
apapun juga yang mereka anut dan ini tidak harus ada kaitannya
dengan kepercayaan kepada illah saja. Sebab aliran atheist pun bisa
dinilai sebagai agama ialah kepercayaan akan tidak adanya illah !


"yah kalo saya mah...agama itu = gaya hidup...kalo kita muslim, kita akan bertingkah laku seperti muslimah (konsep muslimah tiap aliran pun beda-beda), kalau kita katolik atau kristen maka kita akan bersikap seperti orang kristiani (What Would Jesus Do? Of course I don't know....), etc...."

"kalo soal masalah after life, lebih baik dalam kehidupan ini kita berbuat baik semaksimal dan seoptimal mungkin, supaya hidup lebih tenang dan tidak takut akan terkena karma buruk melainkan karma baik yang turut serta. Amin....."

Kenapa orang sampai bersedia mengorbankan segala-galanya demi
agama ? Mulai dari harta sampai tubuhnya sendiri ? Apakah mereka itu
semuanya orang sakit jiwa ? Bacalah oret-oretan selanjutnya. Begitu
juga apabila diijinkan oleh Moderator.

"Saya tunggu tulisan selanjutnya ya mang...."

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail. com
Homepage: www.mangucup. net




Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Yoga Resources

on Yahoo! Groups

Take the stress

out of your life.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar