Selasa, 28 Agustus 2007

Re:Re: [psikologi_transformatif] perempuan dalam perspektif agama samawi...

Halo Mba Swasti,
simpel aja deh...dalam membaca...tidak mungkin hanya
berlogika...jika hal itu dilakukan maka semua akan mentah..kalau
kata si Arif Budiman sih...jangan menghilangkan kontekstual dan
kesejarahan (ini kritiknya pada ilmuwan sosial di Indonesia)...yang
dikatakan Kangmas As as dan Mas Wendi saya setuju...
Mungkin memang benar yang di posting oleh Hendrik itu rasional tanpa
usaha menjelekkan agama lain????( tanda tanya besar sekaleeee..)
soale ada banyak hal yang jika dengan logika rasional maka akan
tidak terjawab dan ujung ujungnya hanya "uring-uringan" sendiri
(masih mending ini)...misalnya Jesus tuh kapan sih tepatnya lahir?
benerkah tanggal 25 Desember???padahal tidak dinyatakan secara
eksplisit....gitu lho Mba'e kira-kira pesennya mereka
berdua...jangan picik lah dalam berpikir menyikapi diskusi agama,
lebih-lebih hanya menggunakan rasionalitas semata....:)

pertanyaan Nala adalah kenapa Kitab Suci dari masing-masing agama
tuh ndak habis di makan jaman?? kenapa mereka tetap menjadi sumber
kebajikan, selalu jadi acuan??? apakah karena kebenaran secara
logika saja??......:)

smile with me
Nala

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "swastinika"
<swastinika@...> wrote:
>
>
> Ingin tanya pada Mas As As dan Mas Wendi :)
>
> Sebelum Anda berdua menuliskan komentar terhadap fwd-an Hendrik
Bakrie
> yang ini, apakah Anda berdua sudah membacanya hingga selesai?
Sebab kok
> kalau menurut saya komentar Anda berdua agak kurang nyambung dengan
> fwd-an Hendrik. Misalnya, Mas As As menulis,
>
> Hen, manusia itu pemikirannya berevolosi secara progresif. Jadi tak
> perlu pemikiran sekarang harus sama dengan pemikiran 2000 tahun
yang
> lalu atau 1400 tahun yang lalu.
>
> IMHO, apa yang di-fwd-kan oleh Hendrik sekali ini cukup rasional.
Cukup
> berbeda dari fwd-an Hendrik biasanya. Isinya tidak menjelek2an
agama
> lain, malah cukup kritis menyoroti masalah kedudukan perempuan.
Makanya
> saya bingung kok disambut dengan "tak perlu pemikiran sekarang
harus
> sama.." :)
>
> Hehehe.. hendaknya kita tidak melihat suatu pesan dari siapa yang
> berbicara, melainkan dari isi bicaranya :)
>
> Salam,
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@>
> wrote:
> >
> > Good, Mas Wendi .....................
> > So nice to see you
> > especially your mindset .................
> >
> > wendi firdaus cryptoner04@ wrote: Setuju mas!waktu terus
> berjalan,terjadi banyak
> > perubahan,kemajuan dan perke?
> > mbangan disana-sini lantas buat apa mengikuti
> > peraturan n prinsip2 hidup 20?
> > 00 taun ato 1400 taun yang lalu,kecuali yah mungking
> > peraturan tsb msh seja?
> > lan dgn masa dmana kita berada.tapi toh jelas2
> > peraturan baru telah dibuat ?
> > sesuai jaman,waktu dan tempat yg kita diami...
> > _____________________________
> > Sent from my phone using flurry - Get free mobile
> > email and news at: http:/?
> > /www.flurry.com
> >
> > --- Original Message ---
> > Date: Mon Aug 27 16:40:57 PDT 2007
> > From: as as as2004as_as@
> > To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [psikologi_transformatif] perempuan dalam
> > perspektif agama sam?
> > awi...
> > ---
> >
> > Hen, manusia itu pemikirannya berevolosi secara
> > progresif. Jadi tak perlu p?
> > emikiran sekarang harus sama dengan pemikiran 2000
> > tahun yang lalu atau 140?
> > 0 tahun yang lalu.
> > Wahyu itu akan selalu datang setiap waktu itu maju.
> > Jadi, wahyu itu bukan 2000 tahun lalu saja atau 1400
> > tahun yang lalu saja.
> > Kitab suci sekarang adalah Hukum dan per-undang2an
> > tiap negara dan norma ya?
> > ng dianut pada waktu itu. Tak perlu harus yang 1400
> > tahun yang lalu
> >
> > hendrik bakrie henrik12syiah@ wrote:
> > ?
> > dari salah satu web site islam..
> >
> > Perempuan dalam Perspektif Agama Samawi Tuesday,
> > August 09 2005 @ 05:24 PM ?
> > WIT
> > Ditampilkan 128
> > Oleh: Sekha al-Idrus
> >
> > Prolog
> >
> > Pandangan dunia dan ideologi manusia berkaitan erat
> > dengan pandangan dunia?
> > dan ideologi yang disodorkan oleh agama yang
> > dipeluknya. Dalam berbagai h?
> > akikat wujud dan substansi yang dimilikinya, pemeluk
> > suatu agama mempunyai?
> > perspektif terhadap agama berupa serapan pikiran
> > atas apa yang dibaca ata?
> > u didengarnya. Ketika proses penerimaan kebenaran
> > terhadap konsep agama ti?
> > dak dibarengi dengan koreksi dan kritik maka
> > kemungkinan kesalahan mempers?
> > pektifkan berbagai subtansi wujud akan semakin
> > melebar. Di saat konsep ya?
> > ng sudah menjadi keyakinan atau masih dalam proses
> > berpikir tidak sesuai d?
> > engan kenyataan dan kejadian (alam misdaq) maka,
> > sudah pasti manusia akan ?
> > tergiring jauh dari hakekat wujud dan terjerumuslah
> > ia dalam dunia khayal,?
> > kehampaan dan berbagai kesalahan. Dan akar kesalahan
> > dalam keyakinan terh?
> > adap idealitas wujud adalah kesalahan dalam
> > memperspektifkannya.
> >
> > Kesalahan perspektif terhadap konsep di dalam Islam
> > telah sampai pada pemb?
> > ahasan perempuan, yang oleh sebagian kalangan masih
> > dianggap tabu. Walaupu?
> > n pembahasan perspektif gender dalam Islam telah
> > muncul sejak kelahirannya?
> > , namun ketika terjadi benturan dengan tuntutan sosial
> > misalnya, diskursus?
> > ini ramai dibicarakan kembali. Banyak hal yang harus
> > diluruskan dalam per?
> > sepsi masyarakat tentang perempuan terutama anggapan
> > kaum laki-laki lebih ?
> > utama daripada kaum perempuan. Banyak kalangan yang
> > berbicara tentang keti?
> > mpangan sosial berdasarkan jenis kelamin. Islam tidak
> > sejalan dengan paham?
> > patriarki yang tidak memberikan peluang bagi
> > perempuan untuk berkarya le?
> > bih besar di dalam atau di luar rumah. Al-QurÂÂ'an
> > tidak mengenalk?
> > an konsep dosa warisan dari ibu-bapak umat manusia
> > (Hawa dan Adam) dalam s?
> > kandal buah terlarang, melainkan itu tanggung jawab
> > bersama keduanya. Perb?
> > edaan anatomi fisik dan biologis antara laki–laki
> > dan perempuan?
> > tidak mengharuskan adanya perbedaan status dan
> > kedudukan.
> >
> > Salah satu langkah membersihkan pikiran dari
> > kesalahan berperspektif terha?
> > dap suatu substansi wujud—yang dikenalkan oleh
> > agama atau agama?
> > berperan dalam menjelaskan eksistensi
> > wujudnya—dengan mengadak?
> > an kajian perbandingan antara berbagai argumentasi
> > agama dalam suatu topik?
> > bahasan. Langkah ini mesti didahului oleh penjelasan
> > ukuran kebenaran dan ?
> > kesalahan suatu argumentasi, supaya mudah bagi kita
> > menentukan mana dalil ?
> > yang tepat dan memuat perspektif yang benar di antara
> > agama samawi tersebu?
> > t.
> >
> > Ilmu Logika menjelaskan standar kebenaran suatu
> > argumentasi, ditandai ole?
> > h kesesuaiannya dengan fakta kejadian di alam misdaq.
> > Dengan membandingkan ?
> > korelasi mafhum maudhu dan mahmul suatu premis dengan
> > misdaq-nya, kita dap?
> > at mengecek kebenaran sebuah argumentasi. Dalam
> > artikel ini, dipaparkan be?
> > berapa topik pilihan dengan argumentasi dari agama
> > Yahudi, Nasrani (Kriste?
> > n) dan Islam mengenai perempuan, disertai koreksi
> > atas muatan kebenarannya?
> > .. Diharapkan pembaca lebih mudah mempresepsikan mana
> > unsur keyakinan yang ?
> > benar.
> >
> > Urgensi sebuah keyakinan tidak dapat dipungkiri oleh
> > siapapun. Bahkan Tuha?
> > n Yang Maha Kuasa, melihat dan menilai kredibilitas
> > amal manusia berdasarka?
> > n keyakinan dan niatnya dalam beramal.
> >
> > "Ilahi bukakan mata hati kami untuk mengenal lebih
> > terperinci kebenaran ag?
> > ama-Mu, sehingga dengan itu kami dapat menuju kepada
> > kedekatan diri kepada?
> > -Mu sebagai esensi penghambaan kami terhadap-Mu ....
> > âm�
> > ®n yâ Rabbal Alamîn ".
> >
> > Wanita dalam Pandangan Agama
> >
> > Sebelum menganalisa lebih jauh tentang tentang
> > kedudukan wanita dalam Isl?
> > am, dalam makalah ini akan dijelaskan secara sekilas
> > pandangan dari berbag?
> > ai agama sebagai bahan studi komperatif. Sumber yang
> > dijadikan pijakan per?
> > tama adalah posted mailist yang memang keakuratannya
> > masih patut dipertany?
> > akan. Akan tetapi pendapat yang muncul dalam mailist
> > disertai juga dengan ?
> > sumber yang disepakati sebagai rujukan. Ini bukan
> > hanya sekedar untuk meng?
> > obati kekahawatiran, tetapi merupakan tuntutan dalam
> > diskusi.
> >
> > Dari berbagai pandangan yang muncul tersebut kemudian
> > penulis mencari lite?
> > ratur Islam yang berkaitan dan mencoba menganalisanya
> > dengan pendekatan al?
> > -QurÂÂ'an berdasarkan kitab-kitab tafsir yang ada.
> >
> > Yang mencolok di sini adalah kutipan terhadap sub
> > topik wanita dalam panda?
> > ngan Agama Katolik dan Yahudi, menstrual taboo dan
> > perspektif gender dalam?
> > Islam yang kami ambil dari Jurnal Paramadina. Akan
> > tetapi kutipan tersebu?
> > t semata-mata hanya dijadikan acuan dalam studi
> > perbandingan sekaligus me?
> > lengkapi berbagai sudut pandang.
> >
> > Wanita dalam Pandangan Agama Katholik dan Gereja
> >
> > Pertanyaan dan jawaban dari sebuah mailist[1]
> >
> > Mohon penjelasan pada Romo atau saudara-saudara seiman
> > tentang hal-hal ber?
> > ikut ini. Karena terus terang saya melihat kedudukan
> > dan posisi perempuan ?
> > tidak sebaik posisi dan kedudukan pria. Apalagi dari
> > buku-buku yang saya b?
> > aca hal tersebut dilanggengkan oleh mitos "Hawa
> > Penyebab Dosa". Benarkah p?
> > endapat-pendapat tersebut? Bagaimanakah sebenarnya
> > kedudukan wanita dan pr?
> > ia dalam pandangan Katholik dan Gereja (Mohon
> > penjelasan dan tanggapan sec?
> > epatnya).
> >
> > Ini adalah jawaban dari al-Kitab (Saya sadur dari
> > komentarnya Mas Yudhi).
> >
> > 1. "Tidaklah Adam yang tertipu tapi Hawalah yang
> > tertipu, sehingga ia term?
> > asuk dalam kesalahan".( I Timotius 2 : 4 ).
> >
> > Inilah tuduhan abadi Injil terhadap perempuan.
> > Bukankah mereka berdua sama?
> > -sama memakan buah terlarang itu? Padahal menurut
> > al-QurÂÂ'an ked?
> > uanya sama-sama bersalah, kemudian tobat dan diampuni
> > oleh Allah.
> >
> > 2. "Adapun perempuan itu belajar dengan senyapnya dan
> > bersungguh-sungguh m?
> > erendahkan dirinya, tetapi Aku tidak mengijinkan
> > seorang perempuan mengaja?
> > r dan memerintah atas laki-laki, melainkan hendaklah
> > ia berdiam diri ".( I?
> > Timotius 2: 11-12 )
> >
> > Masih adakah orang Kristen yang mau melaksanakan
> > perintah Injil tersebut? ?
> > Coba bayangkan kalau sekiranya orang-orang Kristen
> > benar-benar melaksanaka?
> > n dogma itu, tentu wanita Kristen itu akan sangat
> > terbelakang. Benarlah ka?
> > ta orang Barat yang mengatakan Kristen maju karena
> > meninggalkan ajaran Inj?
> > ilnya, sedang Islam mundur karena tidak melaksanakan
> > ajaran al-QurÂ?
> > Â'an.
> >
> > 3. "...demikianpun hendaknya segala istri tunduk
> > kepada suaminya dalam tia?
> > p-tiap perkara".( I Ep. Esus 22-24 ).
> >
> > Benarkah seorang istri harus mengikuti segala
> > perintah suaminya, walaupun ?
> > dalam hal kejahatan? Silakan renungkan sendiri.
> >
> > 4. "Tidaklah laki-laki itu diciptakan untuk
> > perempuan tetapi perempuan it?
> > ulah yang diciptakan untuk laki-laki ".( Injil
> > Korintus 11:9 ).
> >
> > Inilah biang tidak adanya kesetaraan gender itu.
> > Bukankah laki-laki dan pe?
> > rempuan sama-sama membutuhkan?
> >
> > 5. "Keluaran 21:7. Anda akan mendapat informasi bahwa
> > seorang laki-laki da?
> > pat menjual anak perempuannyaÂÂ" .
> >
> > Apakah anda sekalian sebagai orang Kristen akan
> > sependapat dengan dogma al?
> > -Kitab tersebut ?
> >
> > 6. Injil ulangan 25: 11-12 yang memerintahkan kita
> > untuk memotong tangan p?
> > erempuan yang menolong suaminya.
> >
> > Akankah kita melaksanakannya?
> >
> > 7. Bukankah seorang wanita tidak boleh berbicara atau
> > mengeluarkan kata-ka?
> > ta dalam pertemuan jemaat? Bukankah hal itu merupakan
> > ketidak sopanan? Dem?
> > ikianlah kata Injil 1 Korintus 14 : 34-35. Tapi
> > apakah Injil 1 Korintus 14?
> > : 34-35 itu masih punya kekuatan hukum? Bukankah
> > orang-orang yang mengaku ?
> > fanatik al-Kitab dengan enteng sekali melanggar
> > larangan al-Kitab sendiri??
> > Berapa banyak penginjil, pengkhotbah dan evangelis
> > perempuan saat ini? D?
> > i luar hitungan jari. Bukankah mereka selalu
> > melanggar al-Kitab tanpa meny?
> > adarinya? Bukankah para dombanya juga ikut andil
> > dalam melanggar al-Kitab?
> >
> > 8. (Tambahan) Perempuan tidak boleh bekerja (kalau
> > tidak salah dalam Matiu?
> > s ).
> >
> > Bukankah pemimpin seorang perempuan adalah seorang
> > laki-laki? Tapi mengapa?
> > para pengikut setia al-Kitab suka sekali memilih
> > pemimpinnya seorang pere?
> > mpuan. Bukankah al-Kitab menegaskan dalam Injil
> > Korintus 11 : 3 bahwa pemi?
> > mpin perempuan adalah laki-laki?
> >
> > Itulah ayat-ayat al-Kitab yang menyebabkan wanita
> > terhina dan terkutuk di ?
> > dunia Barat selama berabad-abad. Mari kita dengar
> > komentar para cendekiawa?
> > n Barat:
> >
> > Grigory The Great berkata,"Perempuan itu mempunyai
> > bisa seperti jelatang j?
> > ahat, seperti singaÂÂ". Bernhard
> > berkata,ÂÂ"Perempuan itu?
> > anggota dari syetanÂÂ". Jerome dan Tartahan
> > berkata,ÂÂ"?
> > Perempuan itu pintu gerbang syetanÂÂ". Paus Jeraum
> > mengatakan,?
> > ÂÂ"Perempuan itu pokok kejahatan dan sumber
> > perdayaanÂÂ".?
> >
> >
> > Marthin Luther pendiri Mazhab Protestan berpesan agar
> > menjauhkan perempuan?
> > dari tempat pelajaran, sebab tidak ada gunanya
> > mendidik perempuan. Akhirn?
> > ya Paus Cregorius VII memberi keputusan,ÂÂ"Para padri
> > Kristen dila?
> > rang keras beristri, karena meraba tubuh perempan itu
> > najisÂÂ".
> >
> > Wanita dalam Pandangan Yahudi[2]
> >
> > Dalam ajaran Yahudi, martabat wanita sama dengan
> > pembantu. Ayah berhak men?
> > jual anak perempuan kalau ia tidak mempunyai saudara
> > laki-laki. Ajaran mer?
> > eka menganggap wanita sebagai sumber laknat karena
> > dialah yang membuat Adam?
> > terusir dari Surga.
> >
> > Dalam pandangan pemuka/pengamat Nasrani ditemukan
> > bahwa wanita adalah senj?
> > ata iblis untuk menyesatkan manusia. Pada abad ke-5
> > Masehi diselenggarakan?
> > suatu konsili yang membicarakan apakah wanita
> > mempunyai ruh atau tidak, a?
> > khirnya disimpulkan bahwa wanita tidak mempunyai ruh
> > yang suci. Bahkan pad?
> > a abad ke-6 Masehi diselenggarakan suatu pertemuan
> > untuk membahas apakah ?
> > wanita manusia atau tidak. Dari pembahasan itu
> > disimpulkan bahwa wanita ad?
> > alah manusia yang diciptakan semata-mata untuk
> > melayani laki-laki. Sepanjan?
> > g abad pertengahan, nasib wanita tetap sangat
> > memprihatinkan, bahkan sampa?
> > i tahun 1805 Undang-Undang Inggris mengakui hak suami
> > untuk menjual istrin?
> > ya, dan sampai tahun 1882 wanita Inggris belum juga
> > memiliki hak pemilikan?
> > harta benda secara penuh, dan hak menuntut ke
> > pengadilan.
> >
> > Ketika Elizabeth Blackwill, dokter wanita pertama di
> > dunia, menyelesaikan ?
> > studinya di Geneve University pada tahun 1849,
> > teman-temannya yang satu te?
> > mpat tinggal dengannya melakukan pemboikotan dengan
> > dalih bahwa wanita tid?
> > ak wajar memperoleh pelajaran. Bahkan ketika dokter
> > Elizabeth bermaksud me?
> > ndirikan Institut Kedokteran untuk wanita di
> > Philadelphia Amerika Serikat,?
> > ikatan dokter setempat mengancam akan memboikot semua
> > dokter yang bersedi?
> > a mengajar di sana.
> >
> > Demikian selayang pandang kedudukan wanita dalam
> > al-Kitab dan pandangan p?
> > enganut agama Yahudi dan Nasrani. Di sisi lain,
> > sedikit atau banyak pandan?
> > gan demikian juga mempengaruhi pemahaman sebagian
> > pakar umat Islam terhada?
> > p redaksi petunjuk–petunjuk al-QurÂÂ'an
> > sebagaimana ak?
> > an disinggung berikut ini.
> >
> > Asal Penciptaan Perempuan dalam Pandangan Islam
> >
> > Berbicara mengenai kedudukan wanita dalam Islam,
> > mengantarkan kita untuk t?
> > erlebih dahulu melihat pandangan al-QurÂÂ'an tentang
> > asal kejadia?
> > n perempuan. Dalam hal ini, salah satu ayat yang dapat
> > diangkat adalah fir?
> > man Allah:
> >
> > "Wahai seluruh manusia, sesungguhnya kami telah
> > menciptakan kamu (terdiri)?
> > dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu
> > berbangsa-bangsa dan b?
> > ersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya
> > yang paling mulia di a?
> > ntara kamu adalah yang paling bertakwa". (Al-Hujurat
> > ayat 13)
> >
> > Ayat ini berbicara tentang asal kejadian manusia dari
> > seorang laki-laki da?
> > n perempuan, sekaligus berbicara tentang kemuliaan
> > manusia baik laki-laki?
> > maupun perempuan yang dasar kemuliaannya bukan
> > keturunan, suku, atau jeni?
> > s kelamin, tetapi ketakwaan kepada Allah swt. Memang,
> > secara tegas dapat d?
> > ikatakan bahwa perempuan dalam pandangan al-QurÂÂ'an
> > mempunyai ked?
> > udukan terhormat.
> >
> > Dalam hal ini Mahmud Syaltut, mantan Syeikh al-Azhar,
> > menulis dalam bukuny?
> > a Min Tawjihat al-Islam bahwa:
> >
> > "Tabiat kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan
> > hampir dapat dikatakan ?
> > sama. Allah telah menganugerahkan kepada perempuan
> > sebagaimana menganugera?
> > hkan kepada laki-laki potensi dan kemampuan yang
> > cukup untuk memikul tangg?
> > ung jawab, dan menjadikan kedua jenis kelamin ini
> > dapat melaksanakan aktiv?
> > itas-aktivitas yang bersifat umum maupun khusus.
> > Karena itu hukum-hukum sy?
> > ariat pun meletakan keduanya dalam satu kerangka.
> > Yang ini (laki-laki) men?
> > jual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar
> > dan dihukum, menuntut d?
> > an menyaksikan, dan yang itu (perempuan) juga
> > demikian dapat menjual dan ?
> > membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan
> > dihukum, serta menuntut dan ?
> > menyaksikan".[3]
> >
> > Ayat al-QurÂÂ'an yang populer dijadikan rujukan
> > dalam pembicaraan?
> > tentang asal kejadian perempuan adalah firman Allah
> > dalam surat An-Nisa a?
> > yat 1 :
> >
> > "Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang
> > telah menciptakan ka?
> > mu dari nafs yang satu (sama). Dan darinya Allah
> > menciptakan pasangannya, ?
> > dan dari keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki
> > dan perempuan yang b?
> > anyak."
> >
> > Banyak sekali pakar tafsir yang memahami kata nafs
> > dengan Adam, seperti Ja?
> > laluddin as-Suyuthi, Ibnu Katsir, al-Qurthubi,
> > al-Biqa'i, Abu as-Su'ud, da?
> > n lain-lain. Bahkan at-Tabarsi (abad ke-6 Hijriah)
> > mengemukakan dalam tafs?
> > irnya bahwa seluruh ulama tafsir sepakat mengartikan
> > kata tersebut dengan ?
> > Adam.
> >
> > Beberapa pakar tafsir seperti Muhammad Abduh, dalam
> > tafsir al-Manar, tidak?
> > berpendapat demikian, begitu juga rekannya
> > al-Qosimi, mereka memahami art?
> > i nafs dalam arti "jenis". Namun demikian, paling
> > tidak pendapat yang dik?
> > emukakan pertama itu, seperti yang ditulis tim
> > penerjemah al-Qur�?
> > �an Depertemen Agama R.I, adalah sebagai pendapat
> > mayoritas ulama.
> >
> > Dari pandangan yang berpendapat bahwa nafs adalah
> > Adam, dipahami pula bahw?
> > a kata zaujaha, yang arti harfiahnya adalah
> > (pasangannya) mengacu kepada i?
> > stri Adam, yaitu Hawa. Karena ayat di atas
> > menerangkan bahwa pasangan ters?
> > ebut diciptakan dari nafs yang berarti Adam, para
> > penafsir terdahulu memah?
> > ami bahwa istri Adam (perempuan) diciptakan dari Adam
> > sendiri. Pandangan i?
> > ni, kemudian melahirkan pandangan negatif terhadap
> > perempuan, dengan menga?
> > takan bahwa perempuan adalah bagian dari laki-laki,
> > tanpa laki-laki peremp?
> > uan tidak akan ada. Al-Qurthubi, misalnya, menekankan
> > bahwa istri Adam itu?
> > diciptakan dari tulang rusuk Adam sebelah kiri yang
> > bengkok, dan karena i?
> > tu wanita bersifat auja (bengkok atau tidak lurus).
> >
> > Kitab-kitab tafsir terdahulu hampir sepakat
> > mengartikannya demikian. Pand?
> > angan ini agaknya bersumber dari sebuah hadis yang
> > mengatakan: "Saling pes?
> > an-memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan,
> > karena mereka diciptaka?
> > n dari tulang rusuk yang bengkok". (H.R at-Tirmidzi
> > dari Abu Hurairah ).
> >
> > Hadis di atas dipahami oleh ulama-ulama terdahulu
> > secara harfiah namun beb?
> > erapa ulama kontemporer memahaminya secara metafora,
> > bahkan ada yang menol?
> > ak keshahihan (kebenaran) hadis tersebut. Yang
> > memahami secara metafora be?
> > rpendapat bahwa hadis di atas memperingatkan para
> > laki-laki agar menghadap?
> > ai perempuan dengan bijaksana, karena ada sifat,
> > karakter dan kecenderunga?
> > n mereka yang tidak sama dengan laki-laki. Bila tidak
> > disadari akan mengan?
> > tarkan kaum laki-laki bersikap tidak wajar, mereka
> > juga tidak akan mampu m?
> > engubah karakter dan sifat bawaan perempuan, kalau
> > pun mereka berusaha aki?
> > batnya akan fatal, sebagaimana fatalnya meluruskan
> > tulang rusuk yang bengk?
> > ok.
> >
> > Ide ini, seperti ditulis Rasyid Ridha dalam tafsir
> > al-Manarnya, timbul da?
> > ri apa yang termaktub dalam Perjanjian Lama (Kejadian
> > II: 21-22) yang meng?
> > atakan bahwa ketika Adam tidur lelap, maka diambil
> > oleh Allah sebilah tula?
> > ng rusuknya, lalu ditutupkan pula tempat itu dengan
> > daging. Maka dari tula?
> > ng yang telah dikeluarkan dari Adam itu, dibuat oleh
> > Tuhan seorang perempu?
> > an.
> >
> > "Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan
> > Hawa dalam kitab perja?
> > njian lama seperti redaksi di atas, niscaya pendapat
> > yang menyatakan bahwa?
> > wanita diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak
> > pernah akan terlintas dala?
> > m benak seorang muslim". [4]
> >
> > Alamah ThabathabaÂÂ'i (ra) dalam tafsirnya al-Mizan
> > menulis, bahw?
> > a ayat di atas menegaskan bahwa:
> >
> > "Perempuan (istri Adam) diciptakan dari jenis yang
> > sama dengan Adam, dan a?
> > yat tersebut sedikitpun tidak mendukung paham
> > sementara mufasir yang beran?
> > ggapan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk
> > Adam. Kita dapat berka?
> > ta, bahwa tidak ada satu petunjuk yang pasti dari ayat
> > al-QurÂÂ'a?
> > n yang dapat mengantarkan kita untuk mengatakan bahwa
> > perempuan diciptakan?
> > dari tulang rusuk, atau bahwa unsur penciptaannya
> > berbeda dengan laki-la?
> > kiÂÂ".[5]
> >
> > Bahkan kita dapat berkata bahwa banyak teks keagamaan
> > mendukung pendapat y?
> > ang menekankan persamaan unsur kejadian Adam dan Hawa,
> > dan persamaan kedud?
> > ukannya, antara lain surat al-Isra' ayat 70,
> >
> > "Sesungguhnya kami telah memuliakan anak--anak Adam,
> > kami angkut mereka di?
> > daratan dan di lautan (untuk memudahkan mereka
> > mencari kehidupan). Kami b?
> > eri mereka rezki yang baik-baik dan Kami lebihkan
> > mereka dengan kelebihan ?
> > yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang Kami
> > ciptakan ".
> >
> > Tentu kalimat anak-anak Adam mencakup laki-laki dan
> > perempuan, demikian pu?
> > la penghormatan Tuhan yang diberikan itu mencakup
> > anak-anak Adam seluruhny?
> > a, baik perempuan maupun laki-laki. Pemahaman ini
> > dipertegas oleh surat al?
> > -Imran ayat 195 yang menyatakan :"Sebagian kamu
> > adalah bagian dari sebagia?
> > n yang lain.".
> >
> > Ini juga berarti bahwa sebagian kamu (hai umat
> > manusia yang berjenis laki-?
> > laki) berasal dari pertemuan ovum perempuan dan
> > sperma laki-laki dan sebag?
> > ian yang lain (hai umat manusia yang berjenis
> > perempuan) demikian juga hal?
> > nya. Kedua jenis kalimat ini sama-sama manusia, dan
> > tidak ada perbedaaan d?
> > i antara mereka dari segi asal kejadian serta
> > kemanusiaannya.
> >
> > Menstrual Taboo[6] dan Perspektif Gender dalam Islam
> >
> > Di antara kutukan terhadap perempuan yang paling
> > monumental ialah menstrua?
> > si. Teologi menstruasi ini kemudian menyatu dengan
> > berbagai mitos yang ber?
> > kembang dari mulut ke mulut di berbagai belahan bumi.
> > Teologi menstruasi d?
> > ianggap berkaitan dengan pandangan kosmopolitan
> > terhadap tubuh wanita yang ?
> > sedang menstruasi. Prilaku perempuan di alam
> > mikrokosmos diyakini mempunya?
> > i hubungan kausalitas dengan alam makrokosmos.
> > Peristiwa-peristiwa alam se?
> > perti bencana alam, kemarau panjang dan berkembangnya
> > hama penyebab gagaln?
> > ya panen petani, dihubungkan dengan adanya yang
> > salah dalam diri perempua?
> > n.
> >
> > Darah menstruasi dianggap darah tabu dan perempuan
> > yang sedang menstruasi,?
> > menurut kepercayaan agama Yahudi, harus hidup dalam
> > gubuk khusus atau men?
> > gasingkan diri dalam goa-goa, tidak boleh bercampur
> > dengan keluarga, tidak?
> > boleh berhubungan seks, dan tidak boleh menyentuh
> > jenis makanan tertentu.?
> > Yang lebih penting ialah tatapan mata dari mata
> > wanita sedang menstruasi ?
> > yang biasa disebut dengan ÂÂ"mata iblisÂÂ", harus
> > diwasp?
> > adai karena diyakini bisa menimbulkan berbagai
> > bencana.
> >
> > Perempuan harus mengenakan identitas diri sebagai
> > isyarat tanda bahaya man?
> > akala sedang menstruasi, supaya tidak terjadi
> > pelanggaran terhadap menstru?
> > al taboo.[7]
> >
> > Adapun kata kosmetik berasal dari bahasa Greek,
> > cosmetikos yang arti dan k?
> > onotasinya berhubungan erat dengan kata cosmos yaitu
> > perihal keteraturan b?
> > umi. Istilah kosmetik yang sekarang ini dipakai untuk
> > alat kecantikan wani?
> > ta, lebih dekat kepada kata cosmetikos itu, yang
> > berarti sesuatu yang har?
> > us diletakkan pada anggota tubuh wanita untuk menjaga
> > terpeliharanya keutu?
> > han lingkungan alam.[8]
> >
> > Dari sinilah asal usul penggunaan kosmetik yang
> > semula hanya diperuntukkan?
> > kepada perempuan yang sedang menstruasi.
> > Barang-barang perhiasan seperti ?
> > cincin, gelang, kalung, giwang, anting-anting,
> > sandal, lipstik, shadow, ce?
> > lak termasuk cadar/jilbab ternyata adalah Menstrual
> > Creations.[9]
> >
> > Kalangan antropolog berpendapat menstrual taboo inilah
> > yang menjadi asal u?
> > sul penggunaan kerudung atau cadar atau semacamnya,
> > bukan seperti yang dik?
> > enalkan oleh agama Islam melalui ayat-ayat jilbab dan
> > hadis-hadis tentang ?
> > aurat.
> >
> > Jauh sebelumnya sudah ada konsep kerudung/cadar yang
> > diperkenalkan dalam a?
> > gama Yahudi dan selanjutnya dalam Kristen. Dua agama
> > besar sebelum Islam i?
> > ni telah mewajibkan penggunaan kerudung bagi kaum
> > perempuan. Yang jelas tr?
> > adisi penggunaan kerudung, jilbab dan cadar sudah ada
> > jauh sebelum ayat-a?
> > yat jilbab diturunkan. Islam men-ta'yid-kannya dalam
> > rangka menyempurnakan ?
> > cara penutupan atau hijab syar'i perempuan Islam.
> > Diskursus mengenai jilba?
> > b dalam agama Yahudi pernah lebih seru daripada yang
> > belum lama ini diribu?
> > tkan dalam dunia Islam. Dalam agama Yahudi pernah
> > ditetapkan bahwa membuka?
> > jilbab dianggap sebagai suatu pelanggaran yang dapat
> > berakibat jatuhnya t?
> > alak karena hal tersebut dianggap suatu
> > ketidaksetiaan terhadap suami (...?
> > the women going aut in public places with uncovered
> > constituted legitimat?
> > e cause for divorce...).
> >
> > Asal-usul penggunaan cadar atau kerudung dan berbagai
> > macam kosmetik lainn?
> > ya, menurut kalangan antropolog, berawal dari mitos
> > menstrual taboo, yaitu?
> > untuk mencegah si ÂÂ"mata iblisÂÂ" dalam melakukan
> > aksi?
> > nya.
> >
> > Penggunaan cadar/kerudung pertama kali dikenal sebagai
> > pakaian perempuan m?
> > enstrual. Kerudung dan semacamnya juga bertujuan untuk
> > menutupi mata dari ?
> > cahaya matahari dan sinar bulan, karena hal-hal itu
> > dianggap tabu dan dapa?
> > t menimbulkan bencana di dalam masyarakat dan
> > lingkungan alam.
> >
> > Kerudung dan semacamnya juga dimaksudkan sebagai
> > pengganti gubuk pengasing?
> > an bagi keluarga raja atau bangsawan. Keluarga
> > bangsawan tidak perlu lagi ?
> > mengasingkan diri di dalam gubuk pengasingan tetapi
> > cukup menggunakan paka?
> > ian khusus yang menutupi anggota badan yang dianggap
> > sensitif. Dahulu kala?
> > perempuan yang menggunakan cadar hanya dari keluarga
> > bangsawan atau orang?
> > -orang terhormat, kemudian diikuti oleh perempuan non
> > bangsawan.
> >
> > Peralihan dan modifikasi dari gubuk pengasingan
> > menstrual huts menjadi cad?
> > ar juga dilakukan di New Guinea, British, Colombia,
> > Asia dan Afrika bagian?
> > tengah, Amerika bagian tengah dan lain-lain, bentuk
> > dan bahan cadar juga ?
> > berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat yang
> > lain.
> >
> > Selain menggunakan cadar wanita haid juga menggunakan
> > cat pewarna hitam (c?
> > illa') di daerah sekitar mata guna mengurangi
> > ketajaman pandangan matanya.?
> > Ada lagi yang menambahkan dengan memakai kalung dari
> > bahan-bahan tertent?
> > u seperti dari logam, manik-manik dan bahan dari
> > tengkorak kapala manusia.
> >
> > Haid dalam Islam
> >
> > Istilah menstruasi dalam literatur Islam disebut
> > haid. Kata haid adalah is?
> > tilah khusus dalam al-QurÂÂ'an yang tidak ditemukan
> > dalam teks Ta?
> > urat dan Injil. Dalam Munjid fi al-Lughah kata haid,
> > tanpa menjelaskan asa?
> > l-usul dan padanannya, dari kata hâdha-haydhan yang
> > diartikan d?
> > engan darah yang keluar dari rahim wanita dalam waktu
> > dan jenis tertentu.[?
> > 10]
> >
> > Dalam al-QurÂÂ'an ia hanya disebutkan sekali dalam
> > bentuk fi'il m?
> > udhori'/present and future (yahidh) dan tiga kali
> > dalam bentuk isim masdha?
> > r (al-Mahidh), yaitu di dalam surat at-Thalak ayat 4
> > dan al-Baqarah ayat 2?
> > 22.
> >
> > Dari segi penamaannya, kata haid sudah lepas dari
> > konotasi teologis sepert?
> > i dalam agama-agama dan kepercayaan sebelumnya.
> > Al-QurÂÂ'an surat ?
> > al-Baqarah ayat 222 menjelaskan masalah haid sebagai
> > berikut:
> >
> > "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang haid,
> > katakanlah: Haid adala?
> > h kotoran, oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan
> > diri dari wanita di w?
> > aktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka
> > sebelum mereka suci: apabil?
> > a mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat
> > yang diperintahkan A?
> > llah kepadamu. sesungguhnya Allah menyukai
> > orang-orang yang taubat dan men?
> > yukai orang-orang yang mensucikan diri" .
> >
> > Sebab turunnya ayat itu dijelaskan dalam hadis riwayat
> > Ahmad dari Anas, ba?
> > hwa salah seorang sahabat menanyakan kepada Nabi
> > perihal perempuan Yahudi y?
> > ang apabila sedang haid, masakannya tidak dimakan dan
> > ia tidak boleh berku?
> > mpul bersama keluarga di rumahnya. Nabi diam sebentar
> > dan turunlah ayat te?
> > rsebut. Setelah ayat itu turun, Rasulullah bersabda:
> > "Lakukanlah segala se?
> > suatu (kepada istri yang sedang haid) kecuali
> > bersetubuh". Pernyataan Rasu?
> > lullah ini sampai kepada orang-orang Yahudi,
> > akibatnya orang-orang Yahudi ?
> > dan mantan penganut Yahudi shock mendengarkan
> > pernyataan tersebut. Apa ya?
> > ng selama ini dianggap tabu, tiba-tiba dianggap
> > sebagai hal yang alami.
> >
> > Rasulullah saww dalam banyak kesempatan menegaskan
> > kebolehan melakukan kon?
> > tak sosial dengan wanita haid."Segala sesuatu
> > dibolehkan untuknya kecuali ?
> > kemaluannya (faraj)". Rasulullah dalam riwayat lain
> > bersabda: "Segala sesu?
> > atu boleh untuknya kecuali bersetubuh (al-jima' )".
> > Bahkan Rasul seringkal?
> > i mengamalkan kebolehan itu dalam bentuk praktek.
> > Riwayat lain yang disamp?
> > aikan A'isyah, antara lain A'isyah pernah minum dalam
> > satu bejana yang sam?
> > a dengan Rasulullah sedang ia dalam keadaan haid. Ia
> > juga pernah mencerita?
> > kan Rasul melakukan segala sesuatu selain bersetubuh
> > (jima') sementara dir?
> > inya dalam keadaan haid, Rasul juga sama sekali tidak
> > memperlihatkan perla?
> > kuan taboo terhadap darah haid dan bekasnya yang ada
> > di pakaian A'isyah. [?
> > 11]
> >
> > Demikian beberapa cuplikan masalah perempuan yang
> > sempat dimuat dalam tuli?
> > san ini yang dianggap kontroversi dalam ketiga agama
> > besar dunia tersebut?
> > .. Tetapi pandangan terbaik yang menempatkan perempuan
> > pada posisinya dan m?
> > enghargai nilai kemanusiaannya, dapat kita lihat dari
> > apa yang diutarakan ?
> > secara gamblang oleh agama Islam. Tentu saja setelah
> > mengadakan pengkajian?
> > , mengingat informasi Islam sejak berangkat dari
> > sumber aslinya, telah mel?
> > intasi perjalanan panjang sejarah sehingga ketika
> > sampai ke tangan kita nil?
> > ai keasliannya mungkin saja telah terbungkus berbagai
> > pengaruh teologi lai?
> > n dan pandangan metafora umat.[]
> >
> > ----------------------------------------------------------?
> > -----
> >
> > [1] Re: wanita dalam pandangan Al-kitab.htm, posted
> > by Neta on October 24,?
> > 2001.
> >
> > [2] Koleksi Diskusi Internet Desember ÂÂ`97, Quraish
> > Shihab Peremp?
> > uan (1 – 4 ).htm.
> >
> > [3] Syaltut, Muhammad, Min Tawjihat al-Islam.
> >
> > [4] Ridha, Rasyid, Tafsir Al-Manar, IV : 330.
> >
> > [5] ThabatabaÂÂ'i, Muhammad Husein, Tafsir Mizan.
> >
> > [6] Menstrual Taboo, Jurnal Pemikiran Islam
> > Paramadina. HTML Document.
> >
> > [7] Thomas Buckley.
> >
> > [8] Judi Grahn, Blood, Bread and Roses.
> >
> > [9] Ibid, hal: 89-95.
> >
> > [10] Lonis MaÂÂ'luf, al-Munjid, Beirut.
> >
> > [11] Tafsir al-QurÂÂ'an al-Azhim, juz I, hal. 258.
> >
> > ---------------------------------
> > Luggage? GPS? Comic books?
> > Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives
> > answers, not web links?
> > ..
> >
> > __________________________________________________________
> > Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos
new
> Car Finder tool.
> > http://autos.yahoo.com/carfinder/
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Pinpoint customers who are looking for what you sell.
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

Yoga Groups

Exchange insights

with members of

the yoga community.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar