Minggu, 16 September 2007

[psikologi_transformatif] Re: Audifax dan Leo itu lulusan terbaik Kompatiologi ( dan Salam Kenal)

Hahahaha... dalam tulisanmu sekarangpun kamu masih menjadi korban... Kamu korban akibat dari yang lain ada kekurangannya... Jadi pemposisian yg digembar gemborkan itu adalah memposisikan diri sebagai VICTIM.

Ingat, apapun yg diperjual belikan -kentut sekalipun- maka itu adalah KOMODITI tak peduli pake birokrasi kek, pake apa kek... Setiap KOMODITI yang valid harus melalui uji mutu.  Salah satu mutu yg dipertunjukkan kompatiologi adalah memposisikan diri sebagai VICTIM. Contohnya...

Quote 1: Psikologi_Transformatif akan hidup selama Vincent Liong belum mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka semangat Psikologi_Transformatif juga mati begitu saja. End of quote.

Tuhantu:   Cent dulu kamu bilang mau keluar, kenapa kamu masih disini?... Milis ini tidak akan mati semangatnya hanya karena kamu keluar...

Quote 2: Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya kompatiologi tidak ada... End of quote.

Tuhantu: Camkan baik-baik kata-katamu diatas. Dan, bukankah aku sudah bilang...

Quote 3: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter, pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. End of quote.

Kata ½Pengguna½ itukan Mbayar, to? Maka kompatiologi adalah KOMODITI dagangan. Mau pake birokrasi kek, mau pake kredit kek, that is not the point. Dan, untuk itu gimana nguji mutu produknya?

Tentu seandainya kompatiologi memproduksi kecoak bisa maen gitar, maka menguji produk tersebut, kita mengundang Eddy Van Halen, apa betul si kecoak yg barusan beli komoditimu itu bisa maen gitar, atau cuman propaganda marketing... Berhubung karena kompatiologi TIDAK ADA kalau tidak ada PENGGUNA, maka uji mutu tentunya diarahkan kepada PENGGUNA.

Ketika pabrik_t, haute, wongso, dll menguji kepada para pengguna, hasil ujian mutu adalah: Pemosisian diri sebagai VICTIM.... 

Jadi kompatiologi adalah bagaimana mengeluarkan biaya agar menjadi terposisi sebagai korban. Tidak ada hubungan dengan apa itu komunikasi, apa itu empathy, dan penempatan kata logy dilakukan berdasarkan dan beralaskan pendekatan marketing.

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com

(Zero Tolerance of Stupidities)
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x" <x69xx96x@...> wrote:
>
> Subject: Re: Audifax dan Leo itu lulusan terbaik Kompatiologi ( dan
> Salam Kenal)
> e-link
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30896
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com,
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ wrote:
>
> Quote: Psikologi_Transformatif akan hidup selama Vincent Liong belum
> mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka
> semangat Psikologi_Transformatif juga mati begitu saja. End of quote.
>
> Tuhantu:
>
> Pertama: Vincent, argumentmu selalu menempatkan dirimu sebagai victim.
> Sikap begini ini, bukanlah sikap yang luar biasa seperti imajinasi
> yang kamu bangun sendiri dengan jargo-jargo kompatiologimu itu. Sikap
> menganggap diri sebagai victim, adalah sikap yang sudah sangat biasa
> terjadi di masyarakat, alias kampungan, alias murahan, alias pasaran.
>
> Kedua: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter,
> pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. Dengan contoh
> produk sebagai karakter dan atau pribadi-pribadi, maka orang-orang
> yang ingin menguji sejauh mana sih kehebatan kompatiologi itu, tentu
> saja argumen mereka akan menyentuh (mengganyang) karakter atau pribadi
> pribadi (sebagai produk dari kompatiologi) Itulah konsekwensinya.
>
> Saya sebagai penonton menganggap pengganyangan tersebut tak lebih dari
> test mutu produk, atau katakanlah Quality Control... Lucunya, ketika
> hal ini terjadi, kamu sepertinya ngacir, tiarap, dll. Dan lebih buruk
> lagi, argumenmu selalu menempatkan diri sebagai korban/victim. Mental
> model demikian itu yang kamu terus pertahankan, dengan alsan survival
> for the fittest. (Apa bedanya dengan menggarong sebuah super market,
> toh penggarong itu juga demi survival for the fittest?) Kampungan
> bukan? Ini yang tidak kamu sadari. Apakah kamu bisa menggali bahwa
> argumen survival for the fittest juga pada tahap tertentu tak lebih
> dari sebuah Paradogma? Saya yakin dengan mentalmu itu, kamu tidak mampu.
>
> Ketiga: Saya mencoba menguji kompatiologi dgn berusaha tidak menyentuh
> pribadi-pribadi atau karakter-karakter, tetapi menganalogikan
> kompatiologi sebagai commodity dagangan, yang pernah saya tuliskan
> dalam thread Commoditiology. Di situ suaramu tidak ada. Apakah karena
> kamu tidak bisa menempatkan dirimu sebagai victim?
>
> Tuhantu
>
> http://hole-spirit.blogspot.com
> (Zero Tolerance for Stupidities)
>
>
>
>
>
> Jawaban Vincent Liong:
>
> Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya
> kompatiologi tidak ada karena kompatiologi adalah metodologi yang
> diterapkan ke penggunanya untuk menginstalasi suatu sistem.
> Kompatiologi bukan ilmu yang berisi suatu aturan birokrasi yang tetap
> ada baik dengan atau tanpa ada penggunanya.
>
> Dalam kasus Vincent Liong V.S. Audifax, Leonardo Rimba, Pabrik_T, dlsb
> kali ini yang dimainkan adalah penghianatan atas hubungan kepercayaan,
> hubungan persaudaraan dan persahabatan. Pabrik_T pernah mencoba
> mengacaukan kompatiologi dengan tema "Bubarkan Kompatiologi" di akhir
> tahun 2006 / awal 2007 yang lalu dengan cara yang hampir sama kasarnya
> tetapi gagal karena tidak tersedia user kompatiologi di ring
> kepercayaan yang cukup dalam untuk berkhianat. Saat itu kompatiologi
> bergoyang pun tidak.
>
> Lihat beberapa email sbb:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14600
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14665
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14770
>
> Ketika ada kepentingan maka persahabatan bisa dijualbelikan dengan
> deal yang sepadan. Keberadaan posisi (kekuatan dan kelemahan
> masing-masing) Audifax, Leonardo Rimba dan Cornelia Istiani sangat
> cocok untuk dimainkan dalam destruksi ini.
>
> * Leonardo Rimba memiliki kekuatan yaitu pintar menarik simpati
> Vincent Liong untuk memaafkan kalau dirinya membinatangkan Vincent
> Liong demi promosinya diawali dengan membiarkan berkembangnya
> pemikiran insting dan intuisi, juga pura-pura tidak tahu soal
> kenyataan dimana Leonardo Rimba tidak terlibat samasekali pada
> penelitian Kompatiologi tetapi seolah menjadi kakak dari semua
> praktisi kompatiologi, bahkan lebih mengerti dari siapa saja yang
> mengembangkan kompatiologi termasuk Vincent Liong sendiri ;berhubung
> Vincent care pada kondisi Leonardo Rimba yang sudah cukup lama hanya
> sebagai peramal tarrot saja dan memerlukan lahan nafkah baru agar bisa
> berkembang (rekon). Di sisi lain data bahwa Audifax berkhianat dan
> berprilaku seperti binatang terhadap Vincent sangat cocok untuk
> digunakan sebagai bukti kegagalan kompatiologi dan mengangkat nama
> Leonardo rimba sebagai kandidat penyelamat dengan adanya rekon yang
> bahkan sebelum dibuat metodologinya. Leonardo Rimba ini orang soliter
> jadi tidak ada ikatan pribadi yang cukup dalam yang membuatnya sulit
> berpikir untuk dirinya sendiri tanpa peduli persahabatan.
>
> * Audifax memiliki kekuatan yaitu sebagai owner
> Psikologi_Transformatif sekaligus pernah menginap 2x 2 minggu di rumah
> Vincent Liong. Audifax ini orang soliter jadi tidak ada ikatan pribadi
> yang cukup dalam yang membuatnya sulit berpikir untuk dirinya sendiri
> tanpa peduli persahabatan.
>
> * Corelia Istiani yang punya sifat mudah bimbang karena traumanya
> cocok untuk memanasi emosi Vincent Liong dalam konflik ini agar tampak
> tidak stabil.
>
> Jadi konflik ini memang pada dasarnya tidak terkait dengan ilmu
> kompatiologi samasekali. Dari awal kompatiologi sulit tersentuh
> kecuali dengan membuat skenario seolah-olah sudah gagal dengan
> memunculkan satu orang korban (seorang Audifax) yang memang
> menjalankan skenario untuk menjatuhkannya. Juga dengan adanya Leonardo
> Rimba yang terlanjur mendapat perlakukan khusus sebagai sahabat yang
> dipercaya sehingga tindakannya untuk menjatuhkan dari dalam dibiarkan
> cukup lama.
>
> Karena ini hanya kasus penghianatan dalam sebuah persahabatan maka
> tentunya saya memposisikan diri sebagai korban, sebab yang dikorbankan
> di sini adalah seolah-olah berkaitan dengan ilmu kompatiologi. Dalam
> kompatiologi hubungan persaudaraan sangat dalam dan diutamakan,
> kepercayaan sangat penting, kalau anda dipercaya maka anda bisa
> menjual diri dengan mudah untuk menghancurkan kompatiologi karena
> ketika anda berkhianat maka kepercayaan bisa menjadi kamuflase yang
> mujarap.
>
> Bahkan sampai saat ini pun kompatiologi tidak tersentuh karena
> kompatiologi hanya pendekatan yang berbeda. Kalau ilmu kebanyakan
> bersifat birokrasi, kalau kompatiologi sekedar rumus yang bisa
> diperbaiki kalau kurang tepat dan diperkirakan hubungan sebab
> akibatnya. Kata-kata tentang kompatiologi hanyalah output bukan
> ilmunya, siapa saja bisa mengganti kata-katanya menggunakan kata yang
> cocok.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 15 September 2007
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Beauty Groups

on Yahoo! Groups

A great place to

connect and share.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar