Minggu, 16 September 2007

[psikologi_transformatif] Re: Audifax dan Leo itu lulusan terbaik Kompatiologi ( dan Salam Kenal)

TUNJUKAN BAHWA AKU DAN PASUKANKU TAK MENYENTUH KOMPATIOLOGI,
ANJING-ANJING IDIOT! JANGAN HANYA MAIN KLAIM, JANGAN HANYA MENYALAK
KARENA TAKUT MENGHADAPI KEBOBROKAN DAN KERONTOKAN JIWA KALIAN SENDIRI.

ATAU MAU DIVOOR? HA?

AYO SEBUTKAN PREMIS-PREMIS KOMPATIOLOGI DI SINI, AKAN KUMENTAHKAN
SEKALI GANYANG!

DASAR MULUT KOPET! CAWIK SANA!

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x"
<x69xx96x@...> wrote:
>
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30944
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ Wrote:
>
> Hahahaha... dalam tulisanmu sekarangpun kamu masih menjadi korban...
> Kamu korban akibat dari yang lain ada kekurangannya... Jadi
> pemposisian yg digembar gemborkan itu adalah memposisikan diri sebagai
> VICTIM.
>
> Ingat, apapun yg diperjual belikan -kentut sekalipun- maka itu adalah
> KOMODITI tak peduli pake birokrasi kek, pake apa kek... Setiap
> KOMODITI yang valid harus melalui uji mutu. Salah satu mutu yg
> dipertunjukkan kompatiologi adalah memposisikan diri sebagai VICTIM.
> Contohnya...
>
>
> Vincent Liong answer:
>
> Masalahnya mereka, juga anda saat ini tidak menyentuh kompatiologi
> samasekali. Jadi apakah saya harus mengiyakan bahwa anda telah
> menyentuh kompatiologinya hanya untuk menyenangkan anda dan
> menghindari untuk mengakui kenyataan bahwa diskusi ini mentargetkan
> saya, bukan kompatiologi. Hanya memang diharapkan dengan mentargetkan
> saya image masyarakat mengenai kompatiologi ikut buyar. Tetapi
> kenyataannya hanya sedikit sekali dari kompatiolog yang mau turun
> tangan karena mereka tidak melihat bahwa diskudi ini menyentuh
> kompatiologi. Hanya kompatiolog yang terlibat masalah pribadi dengan
> konflik ini misalnya yang merasa dikhianati Audifax yang
> berpartisipasi dalam konflik ini.
>
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30944
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ Wrote:
>
> Quote 1: Psikologi_Transformatif akan hidup selama Vincent Liong belum
> mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka
> semangat Psikologi_Transformatif juga mati begitu saja. End of quote.
>
> Tuhantu: Cent dulu kamu bilang mau keluar, kenapa kamu masih
> disini?... Milis ini tidak akan mati semangatnya hanya karena kamu
> keluar...
>
>
> Vincent Liong answer:
> Saya masuk lagi ke sini karena melihat rencana anda-anda untuk
> memojokkan pribadi saya agar kompatiologi yang kelihatan terpojok
> mulai ketahuan oleh sebagian member di sini. Jadi apakah salah kalau
> saya kembali untuk memperbaiki kerugian yang telah anda berikan kepada
> saya. Usaha untuk penghancurkan pribadi saya agar kompatiologinya yang
> kelihatan hancur ditujukan untuk mencuri massa dari yang sebelumnya
> bersama-sama turut mendukung kompatiologi menjadi mendukung kegiatan
> atau hal yang lain. Apakah segampang itu? `Psikologi_Transformatif'
> (Audifax) akan hidup selama Vincent Liong belum mati. Setelah Vincent
> Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka semangat
> `Psikologi_Transformatif'(Audifax) juga mati begitu saja. Sebab massa
> hanya bisa dikuasai apabila masih ada kebencian terhadap pribadi
> Vincent Liong dan karena itu harus pula membenci kompatiologi, ketika
> kebenciannya mulai pudar maka massa tidak bisa dikuasai, kekuasaan
> sementara itu mati begitu saja.
>
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30944
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ Wrote:
>
> Quote 2: Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya
> kompatiologi tidak ada... End of quote.
>
> Tuhantu: Camkan baik-baik kata-katamu diatas. Dan, bukankah aku sudah
> bilang...
>
> Quote 3: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter,
> pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. End of quote.
>
> Kata ½Pengguna½ itukan Mbayar, to? Maka kompatiologi adalah KOMODITI
> dagangan. Mau pake birokrasi kek, mau pake kredit kek, that is not the
> point. Dan, untuk itu gimana nguji mutu produknya?
>
>
> Vincent Liong answer:
> Tidak ada penelitian yang bisa jalan tanpa uang. Tidak ada subsidi
> dari lembaga atau tidak ada subsidi dari pengguna maka tidak ada biaya
> untuk melanjutkan penelitian. Sdr Tuhantu harap jangan terlalu
> munafik, kita masih butuh makan, penelitian pun butuh biaya. Kalau
> uang sudah tidak laku lagi mungkin benar sekali bung mengatakan hal
tsb.
>
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30944
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ Wrote:
>
> Tentu seandainya kompatiologi memproduksi kecoak bisa maen gitar, maka
> menguji produk tersebut, kita mengundang Eddy Van Halen, apa betul si
> kecoak yg barusan beli komoditimu itu bisa maen gitar, atau cuman
> propaganda marketing... Berhubung karena kompatiologi TIDAK ADA kalau
> tidak ada PENGGUNA, maka uji mutu tentunya diarahkan kepada PENGGUNA.
>
> Ketika pabrik_t, haute, wongso, dll menguji kepada para pengguna,
> hasil ujian mutu adalah: Pemosisian diri sebagai VICTIM....
>
> Jadi kompatiologi adalah bagaimana mengeluarkan biaya agar menjadi
> terposisi sebagai korban. Tidak ada hubungan dengan apa itu
> komunikasi, apa itu empathy, dan penempatan kata logy dilakukan
> berdasarkan dan beralaskan pendekatan marketing.
>
>
> Vincent Liong answer:
>
> Masalahnya pabrik_t, haute, wongso, dll bukan pengguna kompatiologi
> yang seolah-olah diposisikan sebagai pengguna di hadapan masyarakat.
> Mas-mas ini hanya iri soal uang khan, tanyakan ke teman-teman user
> apakah dari penelitian kompatiologi itu bisa amat sangat kaya?
> Masalahnya tinggal di dunia masih butuh uang bung. Kompatiologi bukan
> proyek burjois yang bisa memungkinkan untuk memfoya-foyakan subsidi
> negara atau lembaga tertentu seperti proyek penelitian dari
> universitas tanpa pertanggungjawaban hasil yang jelas, dari awal
> kompatiologi ini semua bersifat sumbangan pribadi.
>
> Pabrik_t, haute, wongso, dll juga tidak menyentuh pengguna
> kompatiologi karena sejak awal dari bentuk tulisannya tampak jelas
> bahwa mereka ini tidak netral, niatannya hanya untuk mengacaukan dan
> menghancurkan saja tidak lebih dari itu, skill diskusinya juga hanya
> sampai situ. Jadi bung Tuhantu ikut geng pabrik_t, haute, wongso, dll
> yach sekarang. Ya nga apa-apa khan di sini perang pribadi, anda tentu
> tidak bisa dengan gampang ngakalin lagi agar kompatiologi terbawa,
> saya di sini anda di sana manusianya yang berhadapan bukan kalau
> manusianya berhadapan lalu beralasan itu ilmunya. Gimana soal
> pencurian uang yang kemarin, sudah puas kah, bisa buat makan-makan lho
> sampai total Rp.30jutaan nilainya, saya relakan kok... Kalau anda
> bilang saya bohong tanyakan saja ke Lulu.
>
> Minta saja Audifax untuk mem-Ban orang-orang kompatiologi agar lebih
> mudah berteriak-teriak tanpa pihak lain bisa membela diri.
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
> Email sebelumnya...
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30944
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ Wrote:
> >
> >
> > Hahahaha... dalam tulisanmu sekarangpun kamu masih menjadi korban...
> > Kamu korban akibat dari yang lain ada kekurangannya... Jadi
pemposisian
> > yg digembar gemborkan itu adalah memposisikan diri sebagai VICTIM.
> >
> > Ingat, apapun yg diperjual belikan -kentut sekalipun- maka itu adalah
> > KOMODITI tak peduli pake birokrasi kek, pake apa kek... Setiap
KOMODITI
> > yang valid harus melalui uji mutu. Salah satu mutu yg dipertunjukkan
> > kompatiologi adalah memposisikan diri sebagai VICTIM. Contohnya...
> >
> > Quote 1: Psikologi_Transformatif akan hidup selama Vincent Liong belum
> > mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka
> > semangat Psikologi_Transformatif juga mati begitu saja. End of quote.
> >
> >
> > Tuhantu: Cent dulu kamu bilang mau keluar, kenapa kamu masih
> > disini?... Milis ini tidak akan mati semangatnya hanya karena kamu
> > keluar...
> >
> > Quote 2: Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya
> > kompatiologi tidak ada... End of quote.
> >
> > Tuhantu: Camkan baik-baik kata-katamu diatas. Dan, bukankah aku sudah
> > bilang...
> >
> > Quote 3: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter,
> > pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. End of quote.
> >
> > Kata ½Pengguna½ itukan Mbayar, to? Maka kompatiologi adalah
> > KOMODITI dagangan. Mau pake birokrasi kek, mau pake kredit kek,
that is
> > not the point. Dan, untuk itu gimana nguji mutu produknya?
> >
> > Tentu seandainya kompatiologi memproduksi kecoak bisa maen gitar, maka
> > menguji produk tersebut, kita mengundang Eddy Van Halen, apa betul si
> > kecoak yg barusan beli komoditimu itu bisa maen gitar, atau cuman
> > propaganda marketing... Berhubung karena kompatiologi TIDAK ADA kalau
> > tidak ada PENGGUNA, maka uji mutu tentunya diarahkan kepada PENGGUNA.
> >
> > Ketika pabrik_t, haute, wongso, dll menguji kepada para pengguna,
hasil
> > ujian mutu adalah: Pemosisian diri sebagai VICTIM....
> >
> > Jadi kompatiologi adalah bagaimana mengeluarkan biaya agar menjadi
> > terposisi sebagai korban. Tidak ada hubungan dengan apa itu
komunikasi,
> > apa itu empathy, dan penempatan kata logy dilakukan berdasarkan dan
> > beralaskan pendekatan marketing.
> >
> > Tuhantu
> >
> > http://hole-spirit.blogspot.com <http://hole-spirit.blogspot.com>
> >
> > (Zero Tolerance of Stupidities)
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x"
> > <x69xx96x@> wrote:
> > >
> > > Subject: Re: Audifax dan Leo itu lulusan terbaik Kompatiologi ( dan
> > > Salam Kenal)
> > > e-link
> > > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30896
> > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com,
> > > "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ wrote:
> > >
> > > Quote: Psikologi_Transformatif akan hidup selama Vincent Liong belum
> > > mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka
> > > semangat Psikologi_Transformatif juga mati begitu saja. End of
quote.
> > >
> > > Tuhantu:
> > >
> > > Pertama: Vincent, argumentmu selalu menempatkan dirimu sebagai
victim.
> > > Sikap begini ini, bukanlah sikap yang luar biasa seperti imajinasi
> > > yang kamu bangun sendiri dengan jargo-jargo kompatiologimu itu.
Sikap
> > > menganggap diri sebagai victim, adalah sikap yang sudah sangat biasa
> > > terjadi di masyarakat, alias kampungan, alias murahan, alias
pasaran.
> > >
> > > Kedua: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter,
> > > pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. Dengan contoh
> > > produk sebagai karakter dan atau pribadi-pribadi, maka orang-orang
> > > yang ingin menguji sejauh mana sih kehebatan kompatiologi itu, tentu
> > > saja argumen mereka akan menyentuh (mengganyang) karakter atau
pribadi
> > > pribadi (sebagai produk dari kompatiologi) Itulah konsekwensinya.
> > >
> > > Saya sebagai penonton menganggap pengganyangan tersebut tak
lebih dari
> > > test mutu produk, atau katakanlah Quality Control... Lucunya, ketika
> > > hal ini terjadi, kamu sepertinya ngacir, tiarap, dll. Dan lebih
buruk
> > > lagi, argumenmu selalu menempatkan diri sebagai korban/victim.
Mental
> > > model demikian itu yang kamu terus pertahankan, dengan alsan
survival
> > > for the fittest. (Apa bedanya dengan menggarong sebuah super market,
> > > toh penggarong itu juga demi survival for the fittest?) Kampungan
> > > bukan? Ini yang tidak kamu sadari. Apakah kamu bisa menggali bahwa
> > > argumen survival for the fittest juga pada tahap tertentu tak lebih
> > > dari sebuah Paradogma? Saya yakin dengan mentalmu itu, kamu tidak
> > mampu.
> > >
> > > Ketiga: Saya mencoba menguji kompatiologi dgn berusaha tidak
menyentuh
> > > pribadi-pribadi atau karakter-karakter, tetapi menganalogikan
> > > kompatiologi sebagai commodity dagangan, yang pernah saya tuliskan
> > > dalam thread Commoditiology. Di situ suaramu tidak ada. Apakah
karena
> > > kamu tidak bisa menempatkan dirimu sebagai victim?
> > >
> > > Tuhantu
> > >
> > > http://hole-spirit.blogspot.com
> > > (Zero Tolerance for Stupidities)
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Jawaban Vincent Liong:
> > >
> > > Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya
> > > kompatiologi tidak ada karena kompatiologi adalah metodologi yang
> > > diterapkan ke penggunanya untuk menginstalasi suatu sistem.
> > > Kompatiologi bukan ilmu yang berisi suatu aturan birokrasi yang
tetap
> > > ada baik dengan atau tanpa ada penggunanya.
> > >
> > > Dalam kasus Vincent Liong V.S. Audifax, Leonardo Rimba,
Pabrik_T, dlsb
> > > kali ini yang dimainkan adalah penghianatan atas hubungan
kepercayaan,
> > > hubungan persaudaraan dan persahabatan. Pabrik_T pernah mencoba
> > > mengacaukan kompatiologi dengan tema "Bubarkan Kompatiologi" di
akhir
> > > tahun 2006 / awal 2007 yang lalu dengan cara yang hampir sama
kasarnya
> > > tetapi gagal karena tidak tersedia user kompatiologi di ring
> > > kepercayaan yang cukup dalam untuk berkhianat. Saat itu kompatiologi
> > > bergoyang pun tidak.
> > >
> > > Lihat beberapa email sbb:
> > > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14600
> > > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14665
> > > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/14770
> > >
> > > Ketika ada kepentingan maka persahabatan bisa dijualbelikan dengan
> > > deal yang sepadan. Keberadaan posisi (kekuatan dan kelemahan
> > > masing-masing) Audifax, Leonardo Rimba dan Cornelia Istiani sangat
> > > cocok untuk dimainkan dalam destruksi ini.
> > >
> > > * Leonardo Rimba memiliki kekuatan yaitu pintar menarik simpati
> > > Vincent Liong untuk memaafkan kalau dirinya membinatangkan Vincent
> > > Liong demi promosinya diawali dengan membiarkan berkembangnya
> > > pemikiran insting dan intuisi, juga pura-pura tidak tahu soal
> > > kenyataan dimana Leonardo Rimba tidak terlibat samasekali pada
> > > penelitian Kompatiologi tetapi seolah menjadi kakak dari semua
> > > praktisi kompatiologi, bahkan lebih mengerti dari siapa saja yang
> > > mengembangkan kompatiologi termasuk Vincent Liong sendiri ;berhubung
> > > Vincent care pada kondisi Leonardo Rimba yang sudah cukup lama hanya
> > > sebagai peramal tarrot saja dan memerlukan lahan nafkah baru
agar bisa
> > > berkembang (rekon). Di sisi lain data bahwa Audifax berkhianat dan
> > > berprilaku seperti binatang terhadap Vincent sangat cocok untuk
> > > digunakan sebagai bukti kegagalan kompatiologi dan mengangkat nama
> > > Leonardo rimba sebagai kandidat penyelamat dengan adanya rekon yang
> > > bahkan sebelum dibuat metodologinya. Leonardo Rimba ini orang
soliter
> > > jadi tidak ada ikatan pribadi yang cukup dalam yang membuatnya sulit
> > > berpikir untuk dirinya sendiri tanpa peduli persahabatan.
> > >
> > > * Audifax memiliki kekuatan yaitu sebagai owner
> > > Psikologi_Transformatif sekaligus pernah menginap 2x 2 minggu di
rumah
> > > Vincent Liong. Audifax ini orang soliter jadi tidak ada ikatan
pribadi
> > > yang cukup dalam yang membuatnya sulit berpikir untuk dirinya
sendiri
> > > tanpa peduli persahabatan.
> > >
> > > * Corelia Istiani yang punya sifat mudah bimbang karena traumanya
> > > cocok untuk memanasi emosi Vincent Liong dalam konflik ini agar
tampak
> > > tidak stabil.
> > >
> > > Jadi konflik ini memang pada dasarnya tidak terkait dengan ilmu
> > > kompatiologi samasekali. Dari awal kompatiologi sulit tersentuh
> > > kecuali dengan membuat skenario seolah-olah sudah gagal dengan
> > > memunculkan satu orang korban (seorang Audifax) yang memang
> > > menjalankan skenario untuk menjatuhkannya. Juga dengan adanya
Leonardo
> > > Rimba yang terlanjur mendapat perlakukan khusus sebagai sahabat yang
> > > dipercaya sehingga tindakannya untuk menjatuhkan dari dalam
dibiarkan
> > > cukup lama.
> > >
> > > Karena ini hanya kasus penghianatan dalam sebuah persahabatan maka
> > > tentunya saya memposisikan diri sebagai korban, sebab yang
dikorbankan
> > > di sini adalah seolah-olah berkaitan dengan ilmu kompatiologi. Dalam
> > > kompatiologi hubungan persaudaraan sangat dalam dan diutamakan,
> > > kepercayaan sangat penting, kalau anda dipercaya maka anda bisa
> > > menjual diri dengan mudah untuk menghancurkan kompatiologi karena
> > > ketika anda berkhianat maka kepercayaan bisa menjadi kamuflase yang
> > > mujarap.
> > >
> > > Bahkan sampai saat ini pun kompatiologi tidak tersentuh karena
> > > kompatiologi hanya pendekatan yang berbeda. Kalau ilmu kebanyakan
> > > bersifat birokrasi, kalau kompatiologi sekedar rumus yang bisa
> > > diperbaiki kalau kurang tepat dan diperkirakan hubungan sebab
> > > akibatnya. Kata-kata tentang kompatiologi hanyalah output bukan
> > > ilmunya, siapa saja bisa mengganti kata-katanya menggunakan kata
yang
> > > cocok.
> > >
> > >
> > > Ttd,
> > > Vincent Liong
> > > Jakarta, Sabtu, 15 September 2007
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar