Minggu, 09 September 2007

[psikologi_transformatif] Re: Bersiap akan Kekalahan sebelum Mengalami Kemenangan (Pro: kubu Pabrik_T)

Pernahkah anjing idiotku siap kalah? Ha ha ha. Pembanan yang kau
lakukan pada Leo, Lu2, dan Hiroshima, pengancaman terhadap Ratih
Kumala, jeritanmu yang memohon-mohon pada Pabrik_t, tak menunjukan
semua omong kosong itu. Kau akan mengalami kemenangan? Ha ha ha. Kau
mimpi di siang bolong, seperti mimpimu menjadi manusia. Ha ha ha.
Aduuuuh melasnya.

MULUT PENUH TAHI, TAK USAH BERLAGAK SUCI.

JANGAN KAU KIRA AKU AKAN MELEPASKANMU. SEPERTI KUBILANG, AKU AKAN
MENGEJAR KEJAHATANMU SAMPAI NERAKA!

MEITAURUS, WONGSOSUBALI, WONG EDAN, SIAPKAN ANAK PANAH KEJUJURAN,
SEHINGGA ANJING-ANJING KOMPATIOLOL TAK LAGI BICARA FITNAH! TAMPAR
MULUT MEREKA YANG BUSUK, SURUH SIKAT GIGI.

BUKA MULUT ANJING IDIOT VCL DAN BEGUNDAL-BEGUNDALNYA, BIAR KUBERAKI
DENGAN KATA-KATA MEREKA SENDIRI.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
<x69xx96x@...> wrote:
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
> Baca dulu tulisan di bawah ini:
>
> Judul tulisan: Penawaran Terbalik
> Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
> Tanggal ditulis: -lupa-
> Diterbitkan dalam buku: Berlindung di Bawah Payung
> Penerbit / tahun: Grasindo 2001
> Penulis buku: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
> Halaman di buku: 74-75.
> Tulisan yang terlampir di bawah ini adalah versi
> aslinya (belum diedit).
>
> """"""""""
>
> Pernah memancing di laut? Jika pernah, pasti anda
> memancing dengan menggunakan ikan atau udang. Jika
> dengan udang, tentu anda harus mengeluarkan uang yang
> cukup besar, karena harga udang sudah sangat tinggi.
>
> Jika kita memancing dengan udang, tentu saja udang
> yang harganya mahal itu harus kita korbankan dengan
> menggunakannya sebagai umpan. Kadang umpan itu
> termakan ikan tetapi ikan itu dapat meloloskan diri.
> Tetapi ada kalanya kita dapat mendapatkan ikan yang
> besar-besar.
>
> Dalam memancing ikan banyak ikan yang pernah terkait
> oleh umpan tetapi berhasil meloloskan diri. Mereka
> menjadi lebih berhati-hati dalam mencari makan. Mereka
> lebih menseleksi makanan yang akan mereka makan dengan
> baik.
>
> Dalam bidang perdagangan sama saja dengan memancing
> ikan. Bila kita berhasil maka kita akan mendapatkan
> keuntungan dan bila kita gagal maka kita akan
> mendapatkan kerugian. Oleh karena itu umpan harus
> dikemas semenarik mungkin untuk dapat menjerat
> konsumen.
>
> Untuk membuat penawaran yang baik, banyak pedagang
> yang melakukan penipuan terhadap konsumen atas barang
> yang mereka tawarkan. Banyak konsumen yang tertipu
> untuk beberapa kali.
>
> Karena seringnya tertipu banyak konsumen yang tidak
> mudah percaya pada tawaran manis pedagang. Beberapa
> penipuan membuat mereka benar-benar dendam.
>
> Untuk menarik pembeli kita harus menunjukan segala
> kelebihan, kekurangan dan resiko yang ada pada produk
> yang kita tawarkan. Kita harus menjelaskan kepada
> konsumen apa adanya. Jika kita melakukan penawaran
> dengan jujur tentu konsumen yang sudah bosan ditipu
> akan berminat pada penawaran kita.
>
> Kejujuran adalah segalanya.
>
> """"""""""
>
> Ketika buku tsb diterbitkan Vincent Liong belum bisa
> menceritakan secara terang-terangan prihal apa yang
> dibahasnya di tulisan tsb, tetapi berhubung
> perusahaannya sudah gulung tikar dan ownernya sudah
> melarikan diri maka Vincent Liong vbisa bercerita
> lebih terbuka kali ini.
>
> Waku itu, tahun 2000 ada sebuah perusahaan bernama
> Pro-Best yang bergerak di bidang pembungaan uang dalam
> waktu yang amat sangat cepat. Dalam kira-kira 15an
> bulan dicicil oleh perusahaan tsb tiap bulannya,
> seorang inverstor mendapat bunga sebesar 1000% (10x
> lipat) dari uang yang ditanamkannya. Cara kerjanya
> adalah dengan menjaring sebanyak mungkin nasabah yang
> agar perusahaan tsb survive tentunya tingkat
> pertumbuhannya harus lebih dari 10x lipat sehingga
> bisa membayar nasabah lama 10x lipat uang yang mereka
> tanam. Permainan ini saat itu diiklankan tidak sejujur
> saya menulisnya. Orang dijanjikan kepastian munculnya
> uang tsb, bukan diajak bermain judi sehingga banyak
> orang percaya bahwa uang tsb akan keluar entah dengan
> cara bagaimana.
>
> Ayah saya sempat menanamkan modal sebesar 2x 4juta
> rupiah dalam bulan yang berbeda lalu dimainkan hingga
> cukup untuk membeli satu buah mobil Mercedes Benz,
> sebuah apartment, dan membayar uang sekolah highschool
> saya di Sydney selama 9 bulan, dan banyak prabot rumah
> mulai dari alat fitness, sofa, dlsb yang mengisi rumah
> saya. Ini berlangsung hingga perusahaan itu mulai
> macet hampir bersamaan dengan Bomb Bali yang pertama.
>
> Selama ikut bermain di perusahaan tsb ayah saya
> dimusuhi oleh pada investor dan perusahaan tsb sebab
> ayah saya selalu bilang bahwa permainan tsb adalah
> judi, high risk high gain alias ilang-ilangan. Ayah
> saya menawarkan ke teman-temannya program tsb dengan
> terang-terangan mengatakan bahwa program tsb bersifat
> ilang-ilangan, kapan saja duit anda dapat hilang,
> tetapi kalau tahan sekian bulan lagi saja maka anda
> untung berkali-kali lipat. Banyak teman-teman ayah
> saya yang ikut yang memang sadar sedang berjudi.
>
> Nah ketika perusahaan tsb rubuh, semua kenalan ayah
> saya di Pro-Best dikejar-kejar oleh nasabahnya
> masing-masing yang telah menggadaikan hartanya hingga
> rumah sendiri untuk ikut permainan tsb, banyak yang
> sampai harus berpindah kota setiap beberapa bulan,
> dlsb. Ayah saya sendiri tenang-tenang saja meneumi
> sahabat-sahabatnya dan mengatakan bahwa "coba rubuhnya
> sekian bulan lagi, hehehe…" dengan tidak serius dan
> sahabatnya yang sadar ikut judi dan kalah juga dengan
> nada becanda ikut mentertawakan kerugian yang menimpa
> diri sendiri tanpa sakit hati yang menyebabkan susah
> makan dan susah tidur.
>
> -----
>
> Pola pemikiran semacam ini sangat mempengaruhi saya
> dalam menjalankan hidup. Bahwa sebelum mengambil
> sebuah resiko maka seseorang harus mempersiapkan diri
> dulu untuk menerima segala kerugian dan kekalahan.
> Dalam menggarap kompatiologi ini pun yang prosesnya
> sudah saya mulai sejak tahun 2004an bukanlah suatu
> rencana yang mensugesti diri akan
> kemungkinan-kemungkinan memang tetapi kalah atau rugi
> pun sudah siap. Tetapi kalau sudah siap rugi lalu
> tiba-tiba untung secara tidak disangka-sangka tentunya
> lebih menyenangkan. Siap untuk kalah atau rugi bukan
> berarti tidak mau untung atau menang.
>
> Nah, dalam menghadapi kubu Pabrik_T yang dipimpin
> Nuruddin Asyhadie pun awalnya saya diamkan dulu hingga
> satu titik waktu tertentu saya sudah mempersiapkan
> mental saya bahkan untuk kalah, rugi dan kehilangan
> nama baik. Saya memilih untuk bertindak sekedar untuk
> mengurangi kemungkinan akan kerugian yang lebih besar
> bilamana saya menunda lagi untuk bertindak, apapun
> hasilnya saya tetap tidak akan menang, hanya kalah,
> rugi dan kehilangan nama baik hanya sedikit atau
> banyak.
>
> Istilah teman saya Ondo Untung;"Learning to fall".
> Pada saatnya saya siap saya menghadapi permainan kotor
> kubu Pabrik_T dengan tidak merasa takut kalah atau
> rugi atau rusak nama baik saya secara gentleman,
> meskipun saya menggunakan nama asli Vincent Liong,
> tidak seperti Nuruddin Asyhadie, dkk yang selalu
> menggunakan identitas palsu seperti `haute',
> `hiroshima_bombing',dlsb; sebab ketika saya menjejak
> langkah pertama saya untuk mempertahankan diri saya
> sendiri dan melawan permainan kotor kubu Pabrik_T saya
> sudah memposisikan mental saya sebagai pihak yang
> tidak untung, tidak memang, tidak bisa dipertahankan
> nama baiknya, kalau bisa untung, menang, pertahankan
> nama baik sekedar dianggap bonus bukan dipastikan
> demikian. Meski demikian bukan berarti saya tidak
> berujuang, saya tetap berjuang semampu saya tetapi
> bukan untuk mengisi mimpi saya akan kemenangan,
> keuntungan, nama baik, dlsb tetapi sekedar
> bertanggungjawab pada diri sendiri, menghadapi musuh
> yang telah ada di depan mata.
>
> Nah, ini yang tidak dipersiapkan oleh kubu Pabrik_T
> sehingga tampak jelas sekali mereka tidak mampu
> bertanggungjawab pada diri sendiri ketika mereka lupa
> memperhitungkan kemungkinan tidak untung, tidak
> memang, tidak bisa dipertahankan nama baiknya. Kubu
> Pabrik_T terlalu bersemangat mensugesti diri sendiri
> akan kepastian untuk kemenangan, keuntungan, nama
> besar atas prestasi menjatuhkan Vincent Liong, dlsb.
>
> Kalau seseorang yang kelaparan mencuri untuk sesuap
> nasi, itu masih masuk akal dan masih lebih berhitung
> karena pilihannya adalah mati kelaparan kalau terlalu
> suci dengan tidak mencuri atau mencuri tetapi beresiko
> tertangkap dan mendapat hukuman. Pilot kamikaze pun
> rela berjihad ala Jepang demi perhitungan untung rugi
> yaitu satu dua orang prajurit kubu sendiri gugur demi
> konsekwensi ribuan prajurit musuh gugur, sama juga
> dengan jihat ala fundamentalis Islam, mereka masih
> berhitung: untung-rugi, membeli-membayar.
>
> Tetapi kalau tujuannya adalah olahraga pikiran, maka
> mereka sudah lupa menghitung untung rugi, bayaran
> untuk membeli sesuatu yang tidak bisa dijamin 100%
> akan baik untuk diri mereka sendiri tanpa resiko
> kerugian, kekalahan atau rusaknya nama baik. Sama
> seperti membunuh untuk hobi sangat berbeda dengan
> membunuh untuk makan, segila-gilanya hewan mereka
> membunuh untuk makan bukan membunuh untuk iseng.
> Membunuh untuk iseng itu namanya demokrasi kebablasan.
>
>
> Kalau seseorang mencuri dari saya untuk sesuap nasi
> akan lebih mudah saya ampuni daripada mencuri karena
> iseng Sebab mencuri karena iseng itu sebuah penyakit
> berbahaya yang bersifat permanent dan sulit dibasmi,
> tetapi mencuri karena lapar itu penyakit sementara
> yang ada hanya karena dan bila orang tsb lapar. Saya
> tidak terlalu menekan Audifax sebagaimana saya menekan
> Pabrik_T disebabkan Audifax mengkhianati saya dengan
> pemikirannya untuk bisa mendapat dukungan dari pihak
> yang dulu dia musuhi yaitu lembaga pendidikan resmi
> misalnya psikologi dan menendang saya dari
> psikologi_transformatif@yahoogroups agar dia memiliki
> massa/pengikut sendiri yang terpisah dari massanya
> Vincent Liong, dengan membayar kerugian dimusuhi
> temannya sendiri di dunia nyata yang tidak banyak
> jumlahnya (Audifax ini orangnya soliter, pendiam dan
> tidak punya banyak teman) yaitu teman-teman Vincent
> Liong yang dikenalkan kepadanya oleh Vincent dan
> kemungkian untung bilamana bisa menarik simpati
> teman-teman Vincent Liong yang iri pada Vincent untuk
> membelot menjadi massanya Audifax. At least Audifax
> punya reason meskipun menurut penilaian saya Audifax
> terlalu gegabah dan kurang perhitungan akan anggapan
> orang-orang terhadap sifat dirinya yang terlalu mudah
> berkhianat, sulit untuk dijadikan sahabat yang bisa
> dipercaya sebab terlalu berpikir soliter.
>
> Tetapi kubu Pabrik_T ini sekedar hobi-is yang datang
> ke Audifax lalu mendapat penjelasan tentang
> keburukan-keburukan Vincent Liong, lalu tanpa dibayar
> atau mendapat imbalan keuntungan tertentu berjuang
> untuk melawan dan membasmi Vincent Liong mati-matian
> hanya sekedar untuk mengisi hobinya yaitu berolahraga
> pikiran. Jadi seperti orang yang hobi berburu lalu
> dating ke hutan menemui pemandu wisata di hutan tsb,
> membantu berburu untuk kesenangan dengan meluangkan
> waktu dan biaya sendiri, lalu hasil buruannya diambil
> oleh si pemandu wisata untuk dijual dengan hasil
> keuntungan masuk kantong si pemandu wisata tetapi si
> pemburu pulang dengan tangan kosong tetapi hati senang
> karena sudah mengalami pengalaman `membunuh'.
>
> Kalau kubu Pabrik_T (dengan direktur lembaga riset dan
> penerbitan Pabrik Tontonan yang bernama Nuruddin
> Asyhadie) yang melakukan riset dan penerbitan dengan
> tujuan membuat tontonan (kegiatan berburu mengacau
> keluarga dan ilmu milik orang lain sekedar untuk
> kesenangan membuat tontonan) saya biarkan begitu saja
> cucitangan lalu pulang ke kotanya dengan santai dan
> haha-hihi sehabis berburu di hutan saya maka resikonya
> adalah ketika hobi permanent yaitu hobi iseng berburu
> itu kambuh lagi maka kubu Pabrik_T akan kembali dating
> ke hutan yang sama untuk berburu dengan semboyan
> olahraga pikiran selalu membutuhkan samsak segar untuk
> ditinju semi kepuasan hati dan kelegaan pikiran. Maka
> dari itu satu-satunya cara adalah membuat trauma
> permanent yaitu rusaknya nama baik secara permanent
> dengan propaganda rutin selama bertahun-tahun agar
> hobi kambuhan tsb tidak kambuh lagi di kemudian hari,
> lalu dating ke hutan saya dan mengacau lagi dengan
> cara yang sama demi kesenangan.
>
> -----
>
> Kalau mau saya tidak mengulang-ulang lagi membahas
> masalah ini hanya ada satu cara seperti yang saya
> jelaskan di email sebelumnya, tetapi begitu hobi
> kambuhan tsb kambuh lagi maka jangan harap ada maaf
> bagimu, saya akan perpanjang hingga anda beranak cucu.
> Jadi orang harus bertanggungjawab, anda yang memulai
> maka anda yang harus mengakhiri secara gentleman.
>
> Sorry Pabrik_T (lembaga riset dan penerbitan Pabrik
> Tontonan dengan direkturnya yang bernama Nuruddin
> Asyhadie) I must protect my village from person like
> you. Kalau anda saya lepaskan begitu saja, maka akan
> ada Pabrik_T lain (sesama orang hobi-is iseng seperti
> anda) akan datang untuk mengacau karena meremehkan
> konsekwensi keisengannya, jadi anda saya jadikan
> monumen peringatan agar saya tidak mengalami kerugian
> gara-gara masalah serupa di kemudian hari. Menurut
> hitungan untung-rugi saya hal itu lebih murah dan
> tidak beresiko dibanding membiarkan anda pergi
> cucitangan tanpa beban.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 8 September 2007
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Summer Shape-up

on Yahoo! Groups

Trade weight loss

and swimsuit tips.

Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar