Minggu, 23 September 2007

[psikologi_transformatif] Re: Disain Pengujian (Cahaya Setan dan Malaikat > Gotholoco)

tomy:
numpang
nimbrung....

beberapa waktu lalu ada sedikit cerita diantara banyak cerita ttg MAHAL (mahkluk halus) ini di komunita Kompas....

harez:
duuhhh .... pake
acara numpang-numpangan segala .... :)


kutipan tomi:                        

dari

http://www.kompascommunity.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=37318§ion=92

           

Misteri Gunung Sibayak di TV Jepang VS Dunia Lain??
JSYDPN - Jepang

Jadi semalem ada acara TV menguak misteri misteri tempat tempat di Dunia. nah yang kemarin Gunung Sibayak di Indonesia.

.....

Terakhir direkam lah "Suara Neraka" yang menurut gw ga lebih dari suara angin yang terperangkap di struktur gunung.

Nah..Rekaman suara itu akhirnya di bawa ke Jepang lalu dikasih ke lab yang biasa meneliti suara. Hasilnya itu memang suara angin, Namun...didalam suara angin itu banyak sekali suara berfrekuensi rendah yang ga bisa kedengeran oleh telinga manusia, hanya 15 Hz. Ternyata oh ternyata, menurut bapak bapak ahli di lab itu, suara berfrekuensi sangat rendah itu tak kedengeran namun bisa menghasilkan getaran yang lebih besar, dansatu lagi, bisa menstimulasi pembentukan hormon (steroid) kalo ga salah, yang efeknya bisa menimbulkan stress dan halusinasi pada seseorang. Nah akhirnya disimpulkan kalo suara berfrekuensi rendah itulah yang bikin banyak orang kesasar dan berhalusinasi di gunung sibayak, termasuk beberapa kecelakaan pesawat dan helikopter.

....

Tambahan lagi..ketika ditanya penduduk lokal gunung sibayak, darimana asal suara neraka itu?? ibu ibu menjawab, jadi dahulu kala ada seorang dukun sakti di gunung ini, namun ketika anak perempuannya sakit dia tidak bisa mengobati, lalu kemudia anaknya meninggal. Dukun itu sedih sekali..dan mengorbankan dirinya kepada Dewa gunung tersebut. Sejak saat itu sering terdengar suara tangisan (SUara Neraka) yang diasumsikan sebagai, suara tangisan dari Dukun tadi dan anak gadisnya...

 

harez:

Di rekamannya memangnya nggak ada suara tangisan? Cuma suara "angin" doang ? Tahu kali ya arwah si dukun sama anaknya, kalau mau di rekam, berhubung honor dan royalti nya nggak jelas, mana mau mereka beraksi ..... ha....ha....ha.... :)

Bagus tuh Tom artikelnya, memperkaya wawasan kita. Para penggemar fotografi hantu juga meluaskan minatnya dengan meneliti suara-suara sejenis pada artikel tersebut. Mirip dengan indera penglihatan dan cahaya, indera pendengar manusia punya keterbatasan, Katanya berkisar antara 16/20 hz sampai 16.000/20.000 hz (ada beberapa versi), tapi kira-kira segitulah rentangnya. Makin tua seseorang, rentangnya makin kecil (ambang bawah naik, mabang atas turun). Bahkan ada yang bilang anak-anak ada yang bisa mendengar di atas 20.000 hz. Menurut saya, sangat mungkin ini ada kaitannya dengan fenomena-fenomena "anak-anak memiliki kepekaan yang lebih dibanding orang tua".

Sebagai perbandingan, binatang memiliki range yang berbeda dengan manusia. Sebagai contoh anjing 67-45,000hz,  kucing 45-64,000 hz, tikus 1,000-91,000hz. Dengan mengamati perbedaan range tersebut, dapatlah kita memahami apa yang mungkin menjadi penyebab ketika anjing atau kucing tiba-tiba berlari mengejar sesuatu yang kita tidak dengan bunyi atau suaranya, tahu-tahu ada tikus tertangkap. Sangat mungkin ada bunyi-bunyi yang dikeluarkan tikus yang tidak tertangkap telinga manusia, tetapi tertangkap oleh telingan anjing/kucing.

Boleh jadi, orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural, memiliki range yang besar daripada manusia lainnya. Boleh jadi juga, usaha-usaha "membinatangkan manusia" seperti yang pernah dikemukakan dalam milis ini, juga turut memperbesar range jangkauan pendengarannya. Jadi, selain instink lebih dominan, kemungkinan range pendengaran dan panca indera maupun organ lainnya juga berubah. Termasuk frequency otak/kesadaran ... :)

Sebenarnya, telah cukup banyak studi yang dilakukan sehubungan dengan suara-suara dan fenomena supranatural ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan kita bisa lebih banyak membahasnya.

Jadi, kalau menurut saya, fenomena di Sibayak sebagaimana yang Tomi kutip, boleh jadi disebabkan oleh suara alam, boleh jadi disebabkan oleh suara-suara supranatural, yang kebetulan memiliki frekunsi yang sama. Salah satu kuncinya, mengapa dalam rekaman tidak terdapat suara tangisan, padahal biasanya suara tersebut terdengar. "Yang nangis lagi jalan-jalan, atau dianya ogah direkam karena honor dan royaltinya nggak jelas, atau ...?"  Ha....ha....ha....

Moga-moga bermanfaat.

 
salam,
harez

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Your one stop

for beauty & fashion

tips and advice.

Yahoo! Groups

Find Green Groups

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar