Jumat, 07 September 2007

Re: [psikologi_transformatif] Cala Ibi...Cala Ibi

helga,

saya baca novel ini beberapa tahun lalu, saat terbit
pertama kali (oleh penerbit pena gaia klasik). puncak
sastra indonesia mutakhir yah kata pak bambang
sugiharto.

saya sendiri suka baca novel ini. termasuk novel yang
paling saya tunggu penerbitannya (beberapa bulan
sebelum novel ini terbit, beberapa bagiannya sempat
dimuat jurnal budaya KALAM). sejak pertama kali
membacanya, saya merasa belum pernah
"menyelesaikannya" sampai hari ini. dan nukila amal
tampaknya memang luar biasa. kumpulan cerpennya yang
terbit sebagai buku keduanya juga keren, LALUBA.

beberapa tahun lalu kalau tak salah ada polemik bagus
soal cala ibi antara nirwan dewanto dan richard oh
(saya lupa, lebih baik check dulu).

tapi, helga, dari sekian banyak orang yang saya kasih
rekomendasi untuk baca novel ini nyaris punya
pertanyaan yang seragam: "ini novel bercerita apa
sih?"

sapardi kalau tak salah juga bilang begitu, orang yang
mencari cerita di novel ini mungkin akan menjadi
frustasi. saya sendiri bilang ini novel perayaan
bahasa. sadar banget gak sih kalau ternyata nukila
bisa bermain dengan gesit dan lincah bahasa indonesia?

buat saya, bukan cuma penghancuran gaya novel
mainstream, cala ibi juga dengan cantik melakukan
penghancuran identitas. termasuk identitas dirinya
sendiri, dalam bentuk dan isi.

imam

--- Helga Noviari <helga_noviari@yahoo.com> wrote:

> Cala Ibi...Cala Ibi
>
> Mmm..ada yang 'da baca Cala Ibi ga?
>
> Helga lg baca tu novelnya Nukila
> Amal...wow...keren...metaforanya bikin demen
> Eh, ada komentarnya pa' Manneke juga lo..gini
> katanya:
>
> "Cala Ibi aktif secara terus-menerus melakukan
> invalidasi atas apapun yang mungkin dikatakan
> tentang dirinya. Kata-katanya bertutur tentang
> dirinya sendiri, tentang sastra atau, lebih
> tepatnya, bagaimana sebuah karya mesti dibaca"
>
> Keren kan komentarnya?
>
> Helga denger ni novel dari temen yg kuliah di
> filsafat Unpar. Katanya, Bambang Sugiharto suruh dia
> ama temen2nya untuk baca ni novel
> Sy jd penasaran...trus ikutan beli. Ternyata emang
> sik banget
>
> Contohnya kaya gini nih..di hlm 125
>
> "Bukan, bukan dia. Dari cermin kamar mandi,
> refleksiku meyakinkanku. Tak bisa dan tak akan, aku
> berkilah, tertawa pada cermin. Memperingatkan
> bayanganku di sana: di malam apel itu, dia kebetulan
> sedang lapar saja, segala seperti apa adanya, dan
> waspadalah wahai Maya,waspadalah dengan rasa,
> waspadalah dengan segala puisi metafora, kata-kata
> yang tak apa adanya. Sejak kapan sebuah apel adalah
> dosa pengetahuan, godaan, kejatuhan?
> Bayangan di cermin tertawa (bodoh kamu, sejak ribuan
> tahun lalu, begitu menurut kitab suci)"
>
> Wuiiihhh...keren bo! Kali aja Helga salah...tapi
> sy nangkapnya..ini sindiran halus banget, tapi kena!
> Kan di milis tempo hari sempet juga tuh ngobrolin
> perempuan di agama samawi. Khan posisi perempuan di
> agama samawi ditentuin banget tuh ama tafsir 'apel'
> ituuuu...he..he.he....
>
> Ayo..ayo.ada yang dah baca novel ini belom? yg
> udah comment dunk! Helga tunggu ya..pengen banget
> diskusi ni novel
>
>
> Love
>
>
> HN
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.
> Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.

www.hitam-merah.blogspot.com

yang utama ialah hidup, sekalipun hidup melarat
kejahatan memalukan, bukan kemiskinan
(multatuli, max havelaar)

__________________________________________________________Ready for the edge of your seat?
Check out tonight's top picks on Yahoo! TV.
http://tv.yahoo.com/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

Featured Y! Groups

and category pages.

There is something

for everyone.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar