Jumat, 21 September 2007

Re: [psikologi_transformatif] Re: Disain Pengujian (Cahaya Setan dan Malaikat > Gotholoco)

numpang nimbrung....
beberapa waktu lalu ada sedikit cerita diantara banyak cerita ttg MAHAL (mahkluk halus) ini di komunita Kompas....
 
 
Misteri Gunung Sibayak di TV Jepang VS Dunia Lain??
JSYDPN - Jepang
Halu temans... semalem tumben tumben nama Indonesia disebut disepanjang salah satu acara TV, ehehe..karena penasaran jd gw nonton sampe abis. Jadi bgini...
Kalau menjelang summer mulailah bermunculan acara acara TV berbau misteri plus hantu hantu jepang yang menurut gw lucu lucu dibanding Pocong dkk nya di TV Indonesia, ehehe...
Jadi semalem ada acara TV menguak misteri misteri tempat tempat di Dunia. nah yang kemarin Gunung Sibayak di Indonesia. Gunung ini diambil karena banyak pendaki gunung luar dan dalam negeri yang hilang tak kembali, juga beberapa kecelakaan pesawat dan helikopter disana. Ceritanya diawali dengan seorang pendaki bule yang hilang disana dan pencarian sudah dihentikan karena sudah beberapa hari...namun tiba tiba dia sampai ke kaki gunung dengan selamat. bgitu sampai dia mulai berhalusinasi kalau dia selamat karena diantar seseorang bule juga yang ternyata adalah orang yang hilang bbrp waktu lalu di gunung sibayak ini. dan dia juga bilang dia mendengar suara suara orang berkumpul dan berteriak serta menangis di atas gunung.
Nah...suara suara itulah yang disebut dengan "Suara Neraka" oleh penduduk setempat. Lalu naiklah pemandu lokal dengan seorang peneliti jepang ke arah sumber suara itu. mulailah dilakukan tes tes. untuk Halusinasi mungkin gara gara gas sulfur yang tinggi..lalu dites kadarnya, ternyata hanya 7.4 ppm, considered ga ngefek. lalu mungkin gelombang elektromagnetik, jd suka ada kecelakaan peswat...ternyata nol juga, jd ga ngefek. Terakhir direkam lah "Suara Neraka" yang menurut gw ga lebih dari suara angin yang terperangkap di struktur gunung.
Nah..Rekaman suara itu akhirnya di bawa ke Jepang lalu dikasih ke lab yang biasa meneliti suara. Hasilnya itu memang suara angin, Namun...didalam suara angin itu banyak sekali suara berfrekuensi rendah yang ga bisa kedengeran oleh telinga manusia, hanya 15 Hz. Ternyata oh ternyata, menurut bapak bapak ahli di lab itu, suara berfrekuensi sangat rendah itu tak kedengeran namun bisa menghasilkan getaran yang lebih besar, dansatu lagi, bisa menstimulasi pembentukan hormon (steroid) kalo ga salah, yang efeknya bisa menimbulkan stress dan halusinasi pada seseorang. Nah akhirnya disimpulkan kalo suara berfrekuensi rendah itulah yang bikin banyak orang kesasar dan berhalusinasi di gunung sibayak, termasuk beberapa kecelakaan pesawat dan helikopter.
Lalu bapak profesor itu mengambil contoh kasus lain. Pertama tentang pembangunan Dam (bendungan) disalah satu daerah di Jepang. setalah itu dibangun tenyata penduduk sekitar suka ngerasain getaran getaran dirumahnya, awalnya ada yg mikir itu hantu hantu dan sejenisnya, namun ternyata itu terjadi karena aliran air di dam tersebut menghasilkan suara yang berfrekuensi rendah.. (jangan tanya kenapa atau mekanismenya ya, ga dijelasin, ehehe..)
Kasus kedua. Kecelakaan pesawat di jepang taun brp gw lupa. Jadi pada saat yang sama ketika kecelakaan pesawat terjadi, 100 km dr lokasi kejadian, ada sebuah gunung kecil yang meletus. Nah..diindikasikan kecelakaan tersebut terjadi karena suara berfrekuensi rendah yg dihasilkan dari letusan itu memepengaruhi pesawat, sekaligus mempengaruhi kondisi psikologis pilot (karena dihasilkan hormon steroid berlebih), dan memang dr penelitian, saat itu pesawat dlm kondisi kemudi manual, bukan otomatis.
Tambahan lagi..ketika ditanya penduduk lokal gunung sibayak, darimana asal suara neraka itu?? ibu ibu menjawab, jadi dahulu kala ada seorang dukun sakti di gunung ini, namun ketika anak perempuannya sakit dia tidak bisa mengobati, lalu kemudia anaknya meninggal. Dukun itu sedih sekali..dan mengorbankan dirinya kepada Dewa gunung tersebut. Sejak saat itu sering terdengar suara tangisan (SUara Neraka) yang diasumsikan sebagai, suara tangisan dari Dukun tadi dan anak gadisnya...
Jadi..mana menurut kita yang lebih benar??ehehehe....bgitu deh disini, apa apa pasti diteliti sampe dalem, walaupun kadang yang ga penting juga... hmm..atau mungkin perlu di compare sama kru dunia lain??ehehe...
Sekian, have anice day...

 
 
 


----- Original Message ----
From: sinagahp <sinagahp@yahoo.com>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 21, 2007 7:52:42 PM
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Disain Pengujian (Cahaya Setan dan Malaikat > Gotholoco)


--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, "gotholoco" <gotholoco@.. .> wrote:
>
> Namanya juga makhluk halus, artinya ia tidak mempunyai massa atau
> kandungan benda/zat. "sesuatu" apapun itu bila tidak mempunyai massa
> maka ia akan "bergerak" seperti cahaya(kecepatannya setara dengan
> kecepatan cahaya), pasti tidak akan tampak dengan kasat mata.

harez:
Tidak punya massa atau massa nya sangat-sangat teramat kecil sekali?
Jika massanya tidak ada (nol), sementara energi adalah massa dikalikan kwadrat kecepatan cahaya (einstein punya teori), maka hasilnya sama dengan tidak ada (nol). Berdasarkan hal itu, maka pernyataan/pendapat bahwa makhluk halus adalah energi, sangat patut dipertanyakan. .. :)

gotholoco:
> Jadi mengukur "makhluk halus" sepertinya tidak mungkin, yang mungkin
> adalah mengukur dampaknya.
Seperti pergerakan suatu benda(botol) tanpa
> ada gaya yang deberikan terhadap benda(botol) tersebut, atau
> gerakan-gerakan lainnya yang menyalahi hukum newton I, II, dan III.
> (kelebaman, aksi dan reaksi, Gerak lurus beraturan)


Walaupun belum tentu sepenuhnya tepat, tapi saat ini mungkin kondisi saat ini memang dapat dikatakan demikian. Sukar untuk mengukur makhluk halus. Tidak tahu kalau di masa-masa yang akan datang.

Keterbatasan indera manusia merupakan kendala untuk melakukan pengukuran di luar jangkauan kemampuan panca indera. Sebagai contoh, pada umumnya manusia tidak dapat melihat pada keadaan gelap (cahaya 0 lux). Namun, keterbatasan tersebut dapat dikurangi dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, sekarang sudah banyak dijual kamera video dengan harga yang relatif terjangkau (mulai dari 2 jutaan), yang dilengkapi dengan feature night vision. Dengan feature tersebut, melalui lensa  maupun layar pada kamera, kita dapat melihat dalam kegelapan (cahaya 0 lux).

Bahkan pada awalnya (sekitar akhir 1990-an), perusahaan SONY pernah teledor menjual kamera night vision yang ternyata dapat "menembus", sehingga obyek foto manusia seolah-olah telanjang atau setidaknya seakan memakai baju yang transparan. Hal ini dapat terjadi karena adanya spektrum warna yang disaring oleh lensa dan atau filter pada kamera. Spektrum baju disaring, sementara spektrum kulit dilanjutkan. Prinsipnya agak mirip dengan foto rontgen. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, penggemar fotografi (termasuk di Indonesia), dapat memodifikasi kamera biasa menjadi kamera "tembus pandang". Beberapa orang malah menjadikannya sebagai mata pencaharian. Hasil modifikasi bahkan dinilai lebih bagus daripada penggunaan filter x-ray / infra red buatan pabrik yang sudah mulai banyak diperjual belikan.

Panjang gelombang cahaya yang dapat dilihat manusia berkisar sekitar 400-700 nanometer (nm).  Urutannya adalah urutan terbalik dari mejikuhibiniu. Merah adalah cahaya yang memiliki gelombang paling panjang (sekitar 700 nm), sementara ungu paling pendek (sekitar 400 nm). Cahaya yang panjang gelombangnya lebih dari 700 nm sering disebut dengan istilah "lebih merah dari merah (redder than red)", makanya disebut sinar infra merah.  Sebaliknya, cahaya yang lebih pendek dari 400 nm dikatakan "bluer than blue", dan dinamakan sinar ultra violet/ Kenapa bukan "lebih ungu dari ungu ya" .... ?

Sejauh pengetahuan saya, kamera-kamera yang telah banyak berkembang sekarang adalah kamera yang dapat menjangkau cahaya dengan panjang gelombang 250-1000 nanometer. Bahkan sebenarnya sudah ada yang lebih besar lagi jangkauannya. Artinya adalah bahwa teknologi dapat membantu manusia mengatasi keterbatasan panca inderanya.

Secara awam, infra maupun cahaya yang gelombangnya lebih tinggi lagi adalah keadaan gelap, sebaliknya ultra violet adalah dalam keadaan terang. Kalau dikaitkan dengan makhluk halus, salah satu "dugaan" atau hipotesa saya dalah bahwa "setan, genderuwo, dan kerabatnya" yang sering dikatakan sebagai energi negatif, memiliki panjang gelombang yang tinggi (sangat gelap). Sebaliknya, malaikat, dan sebagainya yang sering disebut sebagai energi positif, memiliki panjang gelombang yang pendek (sangat terang). Hipotesa ini sangat terbuka untuk diuji kebenarannya, termasuk dengan paradigma agama maupun kearifan lokal. Orang kampung bilang, jangan ke tempat gelap-gelap, banyak setannya ... :) Setan itu keluar kalau hari mulai gelap ..., dan sebagainya. Sementara itu, gambaran malaikat dengan cahaya yang menyilaukan dapat dilihat di Al Quran maupun Alkitab. Pengakuan orang-orang yang pernah "mati suri" dalam studi-studi "near death experience" juga menggambarkan hal yang senada.

Penjelasan/uraian yang sama sebenarnya juga dapat diberikan untuk berbagai indera lainnya. Intinya adalah bahwa di masa yang akan datang, yang sekarang tidak terindera sehingga sukar diukur, di masa yang akan datang.

gotholoco:
> Jadi mengukur "makhluk halus" sepertinya tidak mungkin, yang mungkin
> adalah mengukur dampaknya.
Seperti pergerakan suatu benda(botol) tanpa
> ada gaya yang deberikan terhadap benda(botol) tersebut, atau
> gerakan-gerakan lainnya yang menyalahi hukum newton I, II, dan III.
> (kelebaman, aksi dan reaksi, Gerak lurus beraturan)


harez:
Pendekatan studi seperti ini sudah cukup banyak dilakukan. Poltergeist nama studinya. Prinsipnya mirip dengan studi tentang psikokinesis (mind over matter). Bedanya psikokinesis "sumber"nya manusia, sementara poltergeist sumbernya dianggap "makhluk halus" yang tak terindera.

Di dalam psikologi, dikenal studi-studi psikofisika yang berkaitan dengan hukum-hukum fisika lama. Dimasa fisika kuantum sudah sangat berkembang seperti saat ini, maka menurut saya studi-studi psikofisika yang perlu dikembangkan adalah studi-studi psikofisika kuantum. Kisah radiasi benda hitamnya Max Planck (yang sering dianggap sebagai awal dari fisika kuantum) dapat dilihat kaitannya dengan pembahasan tentang keterbatasan indera penglihatan yang telah saya kemukakan di atas.

gotholoco:
> Perlu kolaborasi psikolog, fisikawan dan dukun metu serta tentunya
> soal sponsor yang bisa digaet melalu media tv yang lagi bersaing.

harez:
Jelas perlu kolaborasi
, dan tidak terbatas pada profesi-profesi itu .... bahkan dengan orang-orang "kampung" yang tidak memiliki pendidikan formal seperti Mbah Maridjan, yang jelas-jelas prediksinya lebih sesuai dengan kenyataan dibanding prediksi ilmuwan. He...he...he. ..
Tapi yang benar-benar punya "kearifan lokal" lho .... :)

salam,
harez



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Endurance Zone

A Fitness Group

about overall

better endurance.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar