Kamis, 20 September 2007

Re: [psikologi_transformatif] Re: Kalau masih mempunyai rasa dendam, mana mungkin Tao nya bisa tinggi?

Thank you guys, Mas Goen dan Harez
saya jadi belajar lagi.
best
ratih

 
On 9/20/07, sinagahp <sinagahp@yahoo.com> wrote:


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "goenardjoadi" <goenardjoadi@...> wrote:
>
> Pak Posma,
>
> ini murni kata saya: Tao adalah jiwa, kedewasaan jiwa, kematangan
> jiwa, kebahagiaan jiwa, kuncinya dari ikhlas, memberi kebaikan, lewat
> pintu iba. Memiliki 3 kunci utama: Rasa belas kasih [compassionate],
> mengetahui dimana posisinya, dan bersikap moderate.
>
> bapak search aja buku Tao yang terbaik saya pernah baca: TAO TE CHING
> lewat google. Buku Tao Te Ching dikarang oleh Lao Tzu, salah satu
> baitnya yang paling terkenal dikutip oleh Neil Amstrong: perjalanan
> seribu mil dimulai dari langkah pertama.
>
> atau bapak bisa baca terjemahannya, ke tao_centra@yahoogro ups.com,
> oleh teman kita Fankuang Tzu.
>
> salam,
> goen
>

Ma kasih Mas ... :) ternyata, setelah saya baca-baca lagi, artikel yang saya kutip cukup jelas memberikan gambaran, walaupun nggak jelas-jelas banget. Berikut kutipannya (warna biru).


Jadi secara garis besar Inti Sari Siu Tao ( ) adalah merevisi diri, menghilangkan kelemahan-kelemahan diri kita, serta memupuk sifat-sifat mulia.
 
Objek Siu Tao adalah "Diri kita masing-masing", bukan orang lain.
 
Manusia merupakan makhluk hidup yang "Unik", mempunyai perbedaan-perbedaan yang begitu kompleks, yang seringkali bahkan diri sendiri pun sulit untuk memahami. Namun secara umum, ada beberapa sifat-sifat yang telah diketahui oleh manusia, sehingga kita masih dapat menyimpulkan sifat mana yang harus dikikis, dan sifat mana yang harus dipupuk, sesuai dengan ajaran Tao, seperti yang dijelaskan di atas.
 
Beberapa sifat yang harus dikikis dari kehidupan kita:

  • Kesombongan
    Apabila kita mempunyai "kelebihan" dibandingkan orang lain, merupakan suatu hal yang wajar apabila kita merasa bangga, namun antara bangga dan sombong seringkali hanya dibatasi oleh benang tipis. Di dalam kitab suci Dai Sang Law Cin mengatakan : Membanggakan diri sering datangkan rugi, merendahkan diri tak hilang apapun sejari, Kalau pandai jangan menonjolkan diri, yang pandai berilmu tinggi biasanya seperti terendah tak kuat berdiri.
     
    Membanggakan diri yang berlebihan (sombong), hanya akan memuaskan ambisi kita, namun tidak menambah apapun dalam diri kita.
     
  • Dendam
    Di dalam perjalanan hidup manusia, ada pepatah yang mengatakan banyak manusia, menimbulkan banyak masalah. Di sini jelaslah bahwa di dalam hidup bermasyarakat, akan banyak timbul gesekan-gesekan dengan orang lain. Bagaimanakah seharusnya kita sebagai seorang umat Tao dalam menghadapi masalah ini? Setiap masalah yang timbul, seharusnya diselesaikan secara bijaksana, mengikuti peraturan dan kesepakatan di dalam masyarakat. Dengan demikian permasalahan diharapkan bisa diselesaikan dengan baik. Apabila di dalam hati kita selalu timbul rasa dendam, maka persoalan akan "tidak pernah selesai", dan selalu menjadi ganjalan di dalam hati, maka hati kita pun tidak pernah "tentram dan tenang". Apalagi bila hal ini dihubungkan dengan kenyataan bahwa orang Tao mempunyai Fak, makin tinggi Tao seseorang, maka makin tinggi pula Fak nya. Kalau masih mempunyai rasa dendam, mana mungkin Tao nya bisa tinggi?
     
  • Egois
    Di dalam Dai Sang Law Cin Cen Cing mengatakan : Menolong orang lain, haruslah menolong diri sendiri dahulu.
     
    Ini bukan berarti mengajarkan kita untuk hanya mementingkan diri sendiri (Egois). Sebenarnya berapa banyak yang dapat kita nikmati sendiri? Makan tiga kali sehari, berganti baju dua kali sehari, tidur tujuh jam sehari, apakah itu tidak cukup bagi kita? Mengapa kita tidak menyisihkan waktu dan kemampuan serta kelebihan harta kita bagi orang lain? Bagi keluarga kita, bagi saudara kita, dan bagi masyarakat luas.
     
  • Kecemasan yang berlebihan
    Suatu hal yang wajar manusia mempunyai rasa cemas, begitu banyak hal yang tidak kita ketahui, cemas terhadap keadaan keluarga kita, kesehatan kita, pekerjaan kita, dan banyak lagi kecemasan-kecemasan lainnya. Namun apakah hanya dengan kecemasan saja semuanya akan berubah? Di dalam Dai Sang Law Cin Cen Cing berkata : Hidup selalu banyak rintangan, Dapat berpikir adalah bawaan manusia, Bebas duniawi berarti sudah habis nyawanya, Mengerti Tao buah pikiran terbuka, Buanglah kecemasan dan nyanyilah lagu-lagu Tao, Siu Tao hingga dapat berdialog dengan Dewa-Dewa, Dewa-Dewa tentu lebih perhatian pada kita. Sedang di dalam Fuk Tek Cen Shen Cen Cing mengatakan: Fuk Yu Thien Sang Lai, Tek Yu Shin Cong Jie (Rejeki diberi oleh Tuhan, Moral timbulnya dari sanubari).
     
    Disini jelaslah bahwa hanya dengan Siu Tao (menjalankan ajaran Tao), banyak berbuat kebajikan, mempunyai moral yang tinggi, berusaha dan berpikir untuk mengatasi rintangan hidup, maka secara nyata kehidupan kita selalu akan dilindungi, kalau demikian, mengapa masih selalu merasa cemas?
     
Tentu saja masih ada sifat-sifat lainnya yang harus dikikis, tapi akan kita bicarakan pada lain kesempatan.
 
Sekarang kita membicarakan beberapa sifat yang harus dipupuk di dalam kehidupan kita:
  • Welas Asih
    Sudah sama-sama kita mengerti dan ketahui bahwa: Dai Sang Cui Yu Jing (Dai Sang Law Cin sangat Welas Asih), kita sebagai umatnya tentu harus mengerti hal ini, harusnya kita jadikan teladan di dalam hidup kita. Welas asih adalah sifat yang sangat mulia, selalu berbuat demi meringankan penderitaan umat manusia.
     
  • Lapang dada
    Di dalam Tao Tek Cing ciptaan Law Ce, menyebutkan yang kira-kira artinya demikian: Manusia bijak seperti air danau yang dalam, begitu tenang dan bening, seolah apapun yang dilemparkan ke danau itu, tertelan begitu saja, airnya tetap tenang dan jernih . Justru karena ia bisa menerima apa yang tidak bisa diterima orang lain, menunjukkan ketinggian Tao-nya. Ini menunjukkan manusia seharusnya bisa lapang dada, bisa menerima hal-hal yang mungkin menyakitkan (Kritik, saran, salah paham, dll), dengan begitu maka Tao-nya akan menjadi lebih tinggi.
     
  • Kejujuran
    Meskipun ajaran Tao mengharuskan kita fleksibel, tapi bukan berarti kita harus mengorbankan kejujuran. Kitab Suci Erl Lang Shen mengatakan: Tao timbul dari arus kejujuran yang agung dan mulia. Dari alamiah, asal alamiah, menuntun umat manusia ke jalan yang benar di dunia . Mungkin kita bisa membohongi orang lain, namun kita tidak dapat mengingkari hati nurani kita. Dan itu tidak sesuai dengan ajaran Tao.
     
Sumber : http://indonesia.siutao.com/tetesan/inti_sari_siutao.php

Walaupun sumbernya dari situs Tao, namun ada nilai-nilai kebajikan yang dapat saya ambil. Mudah-mudahan ada juga manfaatnya bagi orang lain. :)

Ma kasih Mas.

salam,
harez


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Beauty & Fashion

Connect & share

tips and advice.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar