Selasa, 16 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] APAKAH VINCENT LIONG MAU BERBOHONG LAGI ?


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong <vincentliong@...> wrote:
>
> manipulasi data untuk perusakan nama baik, hingga gertakan
> tertulis tentang penangkapan dan pemenjaraan terhadap diri
> Vincent Liong dengan membuat korban palsu melalui jalur kepolisian,


Apakah yang Vincent Liong maksud dengan manipulasi data ?

Apakah yang Vincent Liong maksud dengan korban palsu ?

Sudahkan Vincent Liong membaca artikel di bawah ini ?
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32492

Apakah tanggapan Vincent Liong terhadap tulisan di atas ?


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong <vincentliong@...> wrote:
>
> Di luar masalah dengan oknum-oknum
> berlatarbelakang pendidikan resmi menara gading
> kompatiologi samasekali tidak ada masalah.
>
> .....
> Paling-paling sebagai penulis
> ada diskusi, tetapi ya bukan pribadi. Tidak ada
> konflik yang bertahan lama lebih dari seminggu
, itu
> pun paling-paling hanya konflik perbedaan pendapat
> setahun sekali.
>


Apakah Vincent Liong tidak pernah bermasalah dengan Bapak Hudoyo Hupudio (tokoh agama) ?

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11035 - 1 Oktober 2006 mulai diskusi dengan HH

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11282 - 8 Oktober 2006 VCL memakai wewenang sebagai moderator mengeluarkan surat peringatan kepada HH

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11338 - 9 Oktober 2006 HH mengundurkan diri

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11595 - 16 Oktober 2006, AUdi sebagai owner dan moderator mengundang kembali HH

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/12643 - 18 Nopember 2006, VCL masih membahas masalah dengan HH

Waktu lebih dari seminggu.

Tindakan petantang-petenteng VCL sebagai moderator, tidak hanya dilakukan terhadap HH, tetapi juga kepada beberapa membeer lain dalam milis ini. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa Saudara Audifax memberhentikan VCL sebagai moderator milis ini. Berikut kutipannya.

Apa yang kulakukan justru memberimu'pelajaran' atas petentang-petentengmu memberi peringatan Manneke danPabrik T, yang diikuti dengan mem-banned Pabrik T, lalu membuatkebohongan publik tentang oneliner. Kamulah yang sakit hati karenaalih-alih aku mau membelamu, malah kucopot dirimu dari moderator. KasusManneke dan Pabrik T itu sudah keduakalinya Cent! Sebelumnya kamu jugapetentang-petenteng dengan surat peringatan pada Hudoyo. Kamulah yangkehilangan hirarki dan harga diri karena tidak bisa petentang-petentengdengan surat peringatan lagi.

Sumber: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/28898

Apakah Vincent Liong tidak pernah bermasalah dengan anggota milis Hankam ?


http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11810  23 Oktober 2006
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/13248  7 Desember 2006
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/13404 10 Desember 2006

Waktu juga lebih dari satu minggu, dan bukan berasal dari kalangan perguruan tinggi.

Apakah Vincent Liong tidak pernah bermasalah dengan Ibu Ani Sekarningsih ?

Apakah Vincent Liong tidak pernah bermasalah dengan Ibu Liany Hendranata ?

APAKAH VINCENT LIONG MAU BERBOHONG LAGI ?

salam,
harez

===============================================================

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong <vincentliong@...> wrote:
>
> Paling-paling sebagai penulis
> ada diskusi, tetapi ya bukan pribadi. Tidak ada
> konflik yang bertahan lama lebih dari seminggu, itu
> pun paling-paling hanya konflik perbedaan pendapat
> setahun sekali.
>



--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong <vincentliong@...> wrote:
>
> Kompatiologi: Sukses itu Hak Milik Setiap Orang
>
> Ditulis oleh: Liong Vincent Christian
> Tempat, Hari& Tanggal: Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2007
>
>
>
> "... Kelulusan dari jenjang pendidikan hanyalah
> sepuluh persen dari tiket jaminan kesuksesan hidup,
> sisanya yang sembilan puluh persen adalah tergantung
> pada masing-masing individu pelaku. ..."
>
> Kurang lebih kalimat ini yang didengar seorang sahabat
> saya saat seorang profesor di sebuah fakultas di
> Universitas Indonesia membuka sebuah acara penerimaan
> mahasiswa baru (jenjang pendidikan S1) sekian puluh
> tahun silam.
>
>
> Paragraf tsb di atas menjadi paragraf pembuka dari
> tulisan saya kali ini " Sukses itu Hak Milik Setiap
> Orang". Tujuannya adalah untuk membahas segala
> tekan-menekan mulai dari cacimaki, teror pribadi dan
> keluarga dengan sita jaminan, manipulasi data untuk
> perusakan nama baik, hingga gertakan tertulis tentang
> penangkapan dan pemenjaraan terhadap diri Vincent
> Liong dengan membuat korban palsu melalui jalur
> kepolisian, dari pihak-pihak berlatarbelakang
> pendidikan di universitas 'menara gading' mulai dari
> yang S1, S2, S3, dlsb. Semua ini dilakukan 'tanpa ada
> istirahat sejenak'(sepanjang tahun) sejak Vincent
> Liong lulus SMU dan memutuskan masuk ke 'their private
> club' (sebuah member only club bernama menara gading
> pendidikan). Di luar masalah dengan oknum-oknum
> berlatarbelakang pendidikan resmi menara gading
> kompatiologi samasekali tidak ada masalah.
>
> Semua tindakan dan rencana ini dibahas secara terbuka
> oleh-masing-masing oknum lulusan menara gading
> pendidikan dengan mencantumkan nama asli mulai dari
> bulan April 2007 – saat ini masih berjalan di
> maillist: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> e-link:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/messages
> .
>
>
> Hal ini dilakukan demi meluruskan (membenarkan)
> keyakinan mereka tentang 'hukum kesuksesan' yang hanya
> menjadi hak bagi mereka yang menempuh ‚jalur
> pendidikan resmi' (S1, S2, S3, Profesor). Dimulai dari
> tertarik pada sebuah jurusan di sebuah universitas,
> mendaftar sebagai mahasiswa baru dengan membayar uang
> pangkalnya yang mahal, hingga jadi mahasiswa, hingga
> lulus menerima ijasah dan mulai masuk pada realita
> dunia kerja yang tidak seideal janji-janji tiket
> jaminan kesuksesan hidup, yang didalaminya dan
> diamininya selama sekian tahun menempuh jenjang
> pendidikan.
>
> Sebelum lulus SMU dan masuk ke private club bernama
> universitas resmi, Vincent Liong yang memang hobi
> melakukan penelitian sendiri lepas dari keterlibatan
> lembaga resmi apapun tidak pernah mendapat konflik
> begitu berkelanjutan dan begitu serius mau menghabisi
> masa depan pribadi Vincent Liong, bukan menghabisi
> ilmu kompatiologi-nya. Paling-paling sebagai penulis
> ada diskusi, tetapi ya bukan pribadi. Tidak ada
> konflik yang bertahan lama lebih dari seminggu, itu
> pun paling-paling hanya konflik perbedaan pendapat
> setahun sekali.
>
>
> Pertanyaan dalam hati mereka para lulusan menara
> gading ini adalah:
>
> "Mengapa Vincent Liong yang tidak lulus S1 (hanya
> lulusan SMU dan mengundurkan diri dari fak Psikologi
> Unika Amtajaya di semester empat) boleh bernasib
> sukses?" Misalnya:
>
> 1. Sukses mendapat pengakuan, perhatian dan
> kepercayaan masyarakat awam dari mulai proses
> penelitian ilmu kompatiologi (tanpa cap ilmiah dari
> universitas sebagai pemilik resmi hak label keilmiahan
> yang boleh dipakai oleh yang member of the private
> club saja) hingga berhasil dan mulai memasarkan
> kompatiologi.
>
> 2. Sukses mendapat uang untuk diri sendiri dan membuka
> lapangan pekerjaan dari menjual kompatiologi yang
> dikembangkannya melalui penelitian dari nol bukan dari
> literatur yang adalah hak milik lembaga pendidikan.
>
>
> Atas dasar pelanggaran terhadap `hukum kesuksesan'
> yang `mereka' yakini (para oknum dari lembaga
> pendidikan menara gading) maka segala tindakan
> merugikan pribadi Vincent Liong dianggap sebagai
> tindakan untuk "mendidik dan memperbaiki" Vincent
> Liong dari pelanggarannya terhadap hukum kesuksesan
> ala menara gading pendidikan.
>
> Dalam pola pikir mereka; sesuatu yang `baik dan
> benar', haruslah sesuatu yang bisa
> dipertanggungjawabkan secara ilmiah, kepercayaan
> masyarakat tidak dihitung di sini. Masalahnya, cap
> ilmiah sendiri hanyalah hak milik eksklusif lembaga
> pendidikan `menara gading'. Tidak ada orang di luar
> private club yang member only ini yang boleh memiliki
> hak ilmiah. Jadi masalah bukan ada pada Vincent Liong
> atau mereka. Masalah ada pada perbedaan pola pikir
> tentang hak atas suatu karya dianggap baik dan benar.
>
> Dalam penelitian ilmiah sendiri, kebanyakan penelitian
> dalam lembaga pendidikan dilakukan sekedar untuk
> memenuhi syarat kelulusan atau prosedural pendidikan
> di lembaga pendidikan menara gading saja, sehingga
> tetap saja tidak sampai pada penggunaan secara luas di
> masyarakat. Jadi apakah suatu hasil karya penelitian
> mau sekedar dianggap baik dan benar, atau mau berguna
> bagi orang banyak ;adalah dua hal yang sangat berbeda.
>
>
> Para pembaca dan pemerhati penelitian kompatiologi,
> dengan membaca tulisan singkat saya ini saya
> mengharapkan saudara-saudara sekedar membiarkan dan
> tidak perlu peduli pada segala usaha untuk
> menghancurkan pribadi saya dari oknum-oknum lulusan
> lembaga pendidikan menara gading ini. Masih banyak hal
> lebih bermanfaat yang bisa kita kerjakan.
>
> `Mereka' (oknum-oknum lembaga pendidikan menara gading
> ini) mempunyai masalah pemenuhan komitment; dalam
> hubungan diri mereka sebagai pribadi dengan komitment
> lembaga pendidikan menara gading yang mereka yakini
> terhadap diri mereka, tentang `hak kesuksesan'.
> Sekedar menunjukkan perasaan tidak puas pada
> janji-janji lembaga pendidikan menara gading
> pendidikan terhadap konsumennya yaitu mahasiswa dan
> lulusan mereka sendiri.
>
> Bila `mereka' (oknum-oknum lembaga pendidikan menara
> gading) ini masih berniat baik maka masih banyak hal
> yang lain yang lebih perlu dikerjakan. Misalnya
> memperbaiki kwalitas lembaga pendidikan menara gading
> terhadap konsumennya di masa yang akan datang yaitu
> para calon mahasiswa baru atau yang masih sedang
> menjadi mahasiswa. Menyalahkan pihak di luar
> perjainjian jaminan kesuksesan ala member only club
> lembaga pendidikan menara gading atas ketidakadilan
> nasib ini hanya akan membuang waktu dan tenaga.
>
>
> Sekali lagi "Sukses itu Hak Milik Setiap Orang" bukan
> kalau berijasah dijamin sukses dan yang tidak
> berijasah tidak boleh sukses.
>
> "... Kelulusan dari jenjang pendidikan hanyalah
> sepuluh persen dari tiket jaminan kesuksesan hidup,
> sisanya yang sembilan puluh persen adalah tergantung
> pada masing-masing individu pelaku. ..."
>
> Saya Vincent Liong tidak berijasah (S1, S2, S3)
> kemungkinan saya untuk bernasib sukses memang
> berkurang sepuluh persen tetapi saya masih punya yang
> sembilan puluh persen untuk diperjuangkan.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2007
>
>
> Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

Yoga Resources

on Yahoo! Groups

Take the stress

out of your life.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar