Jumat, 12 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Leo, kasi aq frekuensi ilmu ladunni dong !

LEO, KASI AQ FREKUENSI ILMU LADUNNI DONG !

A = Andy
L = Leo

A = Malam, Leo. Mohon maaf lahir dan batin.

L = Sama2, Andy.

A = Leo, kasi aq frekuensi ilmu ladunni dong !

L = You've got it, DIIKUTI SAJA YANG DARI DALAM ITU.
Ada SUARA2 DARI DALAM BATIN untuk berbuat sesuatu. Dan
kita tidak mengerti mengapa. Jalankan saja apa yang
disuarakan itu. Ketika kita telah jalankan, barulah
kita bisa MENGERTI. Selalu seperti itu. Satu persatu
muncul pengertian itu; TEKNIK itu muncul satu persatu.
Dan caranya dengan MENGIKUTI SAJA. Kalau harus
dipikirkan sampai jelas dulu semuanya, itu bukan
laduni namanya melainkan thesis, bikin skripsi.

A = Sebenarnya ilmu itu bisa kita dapatkan tanpa
ritual tertentu ? Seperti aq sering ambil dari
frekuensimu.. ?

L = Ya, TANPA RITUAL. Aku ini kan gak pakai ritual
sekarang walaupun dulu PERNAH pakai juga. Aku dulu
pakai TASBIH yang matanya seratus itu dengan amalan
macam2. Sekarang gak lagi. Well, buat aku pribadi
wirid itu termasuk "ritual". Meditasi dengan postur
tertentu (bersila, pengaturan pernapasan, dsb) juga
termasuk "ritual" buat aku. Itu juga sudah mulai aku
tinggalkan. Ibadah formal seminggu sekali adalah
"ritual", dan itu juga sudah aku tinggalkan. Banyak
lah. Ya, jadinya seperti inilah. You know me.

Menggunakan telapak tangan untuk penyembuhan, itupun
termasuk "ritual" dan sudah lama aku tinggalkan.
Menggunakan kartu tarot untuk membantu memberikan
solusi bagi kehidupan sehari-hari juga merupakan
ritual, itupun MAU AKU TINGGALKAN. Tapi yang terakhir
itu banyak peminatnya, orang gak puas kalo kartunya
gak dikeluarin. So, jadi masih dipake sampe sekarang
BY DEMAND. Tapi kalo ngomong di YM aku kan gak pake
kartu itu, ngapain buka2 kartu di depan monitor ?

A = Ya Leo... But bagiku ibadah memang suatu kewajiban
tuk kita.

L = Ibadah is "kewajiban", sisi satunya lagi ibadah as
KEBUTUHAN. Buat aku, to be CONNECTED TO THE
SOURCE merupakan suatu "kebutuhan" dan _bukan_
"kewajiban". Caranya ya bisa dengan diam saja, bisa
dengan meditasi, bisa dengan "tidur". Anything goes,
anything that can make me feel REFRESHED. Aku
kan tarik ENERGI ILLAHI, jadi gak bisa terus2an jalan
sendiri dan gak recharging. I have a BIG NEED TO BE
RECHARGED. Very often, sering sekali... kalo gak gitu
bisa exhausted. Baterenya cepet habis.

A = Syariat menurut aq awal dr ma'rifat. Tp gk usah
dibahas ibadah itu macam mana. Entah itu mau ke
gereja, sholat 5 waktu, meditasi ato yg lainnya.

L = Ya, hmmm hmmm hmmm, it takes time to talk about it
openly, hmmm hmmm hmmm, bukannya ada jin-nya, hmmm
hmmm hmmm, tapi we have to be more mature, hmmm hmmm
hmmm, karena kalo gak gitu bakal ada yang tereak2
porno2. Gitu aja.

A = Kartu tarot masih km pake juga sampe sekarang ?Apa
sih maknanya kalo pake kartu tarot ? Kan Tuhan dgn
kita tanpa perantara ?

L = Kartu tarot BUKAN perantara, melainkan simbol
saja. Udah dibaca pelajaran2 tarot yang aku kirim
kemarin ? Or did I send it to you? Aku tulis
buku pelajaran2 itu dulu dan posting di internet, aku
kirimin ya sekarang? Wis, udah aku kirim. Well, Andy,
talk with you later yah, aku sign out dulu sekarang. I
often think of you, hmmm hmmm hmmm, bay bay !!

+++++++++++++

EMAIL DARI INDRA: APAKAH AKU MASIH PUNYA SISI POSITIF

Mas Leo, Aku dilahirkan di desa kecil, 32 tahun silam.
Hal yang masih kuingat semasa aku kecil adalah,
termasuk anak yang amat sangat cengeng. Setiap kali
digoda oleh kakakku aku selalu menangis sehingga
menangis adalah senjataku untuk menarik perhatian
orang tua dan membuat kakakku dimarahi oleh orang tua.
Sewaktu aku kecil, aku juga seringkali "melarikan diri
ketika ada hal-hal yang tidak berkenan atau membuat
hatiku bosan. Misalnya aku diajak bertamu maka ketika
aku merasa bosan dan yang mengajakku masih saja
mengobrol maka aku akan melarikan diri dari tempat
tersebut. Hal yang paling menyenangkan pada masa ini
adalah perlakuan ayah terhadapku. Aku adalah anak
kesayangan beliau. Ayahku adalah tipe ayah yang keras
dalam mendidik anak-anaknya, apabila ada hal yang
kurang berkenan atau beliau sedang marah maka ayahku
tidak segan-segan untuk memecahkan atau membanting
benda-benda yang ada di dekatnya. Dan hal ini
dilakukan pada semua saudara dan ibuku. Hanya aku yang
belum pernah mendapatkan amarah yang cukup besar dari
ayah. Tidak banyak yang kuingat dengan ibuku, beliau
sibuk dengan warung kecilnya guna membantu menghidupi
keluarga.

Memasuki usia sekolah, kelakuanku tidak berubah,
kemana-mana ayah ibuku pergi aku pasti diajak sehingga
sampai dengan kelas dua SD aku termasuk seringkali
tidak masuk sekolah karena pergi ke luar kota, tetapi
di sekolah aku termasuk anak yang pandai, selalu
menduduki ranking satu di kelas, dan seringkali
mengikuti kejuaraan di sekolah. Di sekolah aku punya
teman-teman akrab, entahlah dimana sekarang mereka
kini… ; hal yang paling aku sukai adalah pengakuan
atas kepandaianku, baik itu oleh guru maupun oleh
teman-temanku. Masa SD mungkin bisa dikatakan masa
cemerlang otakku. Pada dasarnya aku seorang yang cukup
berani dan dipercaya menjadi ketua kelas ataupun
menjadi pemimpin ketika ada kegiatan-kegiatan sekolah.
Tapi disamping itu menurutku aku juga seorang yang
pengecut, kenapa pengecut, seringkali ketika ada
masalah aku tidak berani untuk menghadapinya tetapi
lebih memilih dengan menghindar atau mencari bantuan
untuk sembunyi dari permasalahannya. Cukup banyak
kegiatanku sewaktu aku di SD, ada les tari, pramuka,
karawitan, dll. Aku juga termasuk dekat dengan semua
guru-guru di SD, Hal yang paling tidak mengenakan
sewaktu di SD adalah ketika aku tidak mendapatkan
tanggapan atau malah tanggapan yang kurang mendukung
ketika aku melakukan protes atas sesuatu kepada guru
praktek. Masalah tepatnya aku lupa yang aku ingat aku
sangat sebel atas tanggapan yang diberikan kepadaku
dan membuatku sangat marah tetapi aku tidak bisa
berbuat apa-apa karena dia lebih senior.

SMP adalah mimpi buruk dalam hidupku. Berkat nilai NEM
yang cukup bagus aku bisa diterima di SMP favorit di
kotaku, sesuatu yang teramat sulit dijangkau bagi anak
desa sepertiku. Hanya saja diawal aku masuk aku sudah
merasakan minder dan tidak bisa berbuat apa-apa. Di
smp aku tidak mempunyai banyak teman, nilai-nilai
tidak begitu bagus. Benar-benar masa penyesuaian yang
teramat sangat sulit. Ibaratnya dari sebuah desa kecil
dan masuk ke kota dan aku merasakan adanya culture
shock. Tidak ada kesan yang tidak mengenakan hanya
saja aku merasa tidak punya kepercayaan diri untuk
bisa berdiri tegak. Namun perlahan-lahan dengan cukup
sulit aku membangun kepercayaan diriku dan memperbaiki
nilai nilaiku sehingga walau tidak secemerlang ketika
waktu SD tetapi minimal tetap bisa mengikuti pelajaran
yang ada. Di SMP aku hanya mempunyai beberapa teman
saja. Aku punya teman satu bangku tetapi aku tidak
cukup akur dnegan nya. O ya aku ingat sewaktu kelas
tiga merupakan puncak munculnya perasan ditolak dan
loneliness. Waktu itu masa kelas tiga akhir dimana
kita harus gabung dalam sebuah kelompok untuk membuat
satu group senam. Dan ternyata tidak ada seorangpun
yang mengajakku masuk dalam kelompok mereka. Bahkan
teman akrabkupun meninggalkanku tanpa punya kelompok,
aku pulang dengan perasaan amat sedih dan benar-benar
merasa sakit dikarenakan penolakan. Tetapi di rumah
aku tidak berani bercerita ke siapapun, aku hanya
memendam untuk diriku sendiri. Tetapi hari berikutnya
aku masuk sekolah dan menemui guru olahragaku dan
mengatakan bahwa aku tidak punya kelompok dan tidak
ada satu kelompokpun yang mau menerimaku. Alhasil
akupun dapat kelompok berkat usaha guru sekolahku.
Tetapi disini aku sudah benar-benar merasa tidak
nyaman dan semua orang mengabaikanku. Benar-benar
perasaan diabaikan yang amat sangat menyakitkan.

Dengan NEM pas-pasan aku masih bisa diterima di SMA
favorit di kotaku, bahkan teman akrabku dia tidak bisa
masuk ke SMA ini. Kembali aku mengalami masa
penyesuaian yang teramat sulit, perasaan tidak percaya
diri selalu menempel di otakku. Nilai-nilai
pelajaranku pun tidak memuaskan, aku tidak banyak
bergaul. Di SMA inilah ulahku muncul, kembali aku
beracting untuk menghndari hukuman dan rasa takut; aku
berpura-pura sakit sehinga semua orang menjadi
memperhatikanku. Ceritanya adalah kegiatan pramuka
yang aku ikuti, disini saatnya kakak-kakak pembina
membentakku; aku tidak tahan dengan bentakan itu maka,
akupun berpura-pura pingsan sehingga aku terlepas dari
kegiatan yang amat sangat membuatku takut. Masa SMA
aku lalui dengan biasa-biasa aja, tidak banyak teman
dan tidak banyak kegiatan. Tapi alkhamdulillah aku
bisa melaluinya dengan baik. Walopun bukan sebagai
orang yang banyak dikenal di lingkungan sekolah.

Hal yang paling membanggakan adalah ketika aku bisa di
terima di perguruan tinggi negeri di Surabaya. Walopun
dengan belajar otodidak dan tidak mengikuti bimbingan
seperti teman-temanku yang lain akhirnya aku bisa
diterima di PTN. Di perguruan tinggipun aku tetap
belum bisa menunjukkan atau meningkatkan rasa percaya
diriku. Tidak banyak teman yang aku peroleh, temanku
hanya itu-itu saja dan tetap tidak bisa maksimal dalam
bergaul. Aku benar-benar menjadi orang yang minder dan
penakut dan malas masuk pada situasi kelompok, aku
menyukai kesendirian tetapi aku tidak menikmati
kesendirian. Dan aku tidak punya atau tidak ada
satupun teman laki-laki yang mendekatiku. Benar-benar
ugly.

Sebagai orang yang biasa-biasa saja akupun bisa
mneyelesaikan kuliahku dnegan nilai pas-pasan. Ada
satu pengalaman tidak enak (dan lagi-lagi penolakan)
ketika aku di rumah setelah lulus, ada terucap
kata-kata dimana ibuku merasa keberatan apabila aku
tinggal di rumah setelah kuliah selesai, karena akan
menambah beban beliau. Waktu itu sedih rasanya tetapi
untung kemudian kakakku ( yang mendengar kata-kata ibu
) memberikan tumpangan sampai aku mendapatkan kerja.
Akupun ikut dia ke Balikpapan ( kakak yang diduakan
oleh kakak iparku ). Di Balikpapan aku hanya 3 bulan,
aku diperlakukan seperti halnya pembantu semua aku
yang harus menyiapkan, tapi jujur aku senang
melakukannya karena membuatku ada kegiatan. Kemudian
kakakku menawarkan aku untuk ambil kuliah lagi dan dia
akan membantu biaya kuliahnya. Tawaran itu langsung
aku terima dan akupun melanjutkan kuliah di Bandung.

Ketika di Surabaya aku deket dengan teman sma, tetapi
ternyata aku yang Ke GR an, dia menganggap aku teman
biasa dan tidak layak untuknya (dan memang sepertinya
aku tidak layak untuknya) tapi aku sudah kadung suka
dan amat sangat ke GR an.). Saat kuliah ini aku 2
tahun ikut kakak, dimana aku amat sangat tidak suka
atas perlakuan kakak ipar terhadap kakakku. Kakak
iparku ini memperlakukan istri seperti halnya "konco
wingking" yang tidak diberi kepercayaan apa-apa, jadi
hanya sebatas obyek untuk dapat mendapatkan anak.
Setelah itu disia-siakan tetapi dibuang juga tidak.
Diwaktu kuliah ini aku juga memergoki kakak iparku
yang lain yang aku anggap paling baik dan
bertanggung-jawab terhadap keluarganya dan menyayangi
kakak perempuanku membawa wanita lain ke kamar
hotelnya. Disinilah aku merasa tidak percaya dengan
yang namanya laki-laki.

Kuliah dibandung cukup menyenangkan, walopun aku
merasakan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
teman-teman kuliah, tetapi aku masih bisa mengikuti
semua kegiatan yang ada ataupun sosialisasi dengan
mereka. Aku kos cukup jauh dari kampus, hal ini aku
lakukan untuk menghemat biaya. Ditempat kos aku orang
yang dapat dikatakan sebagai yang dituakan, sehingga
aku tidak merasa diabaikan, justru aku merasa nyaman
dan senang karena adanya pengakuan mengenai diri dan
kemampuan dari anak-anak kos yang lain. Mereka cukup
respect dan menghargaiku ( sepertinya ). Disini aku
kenal laki-laki yang lebih muda dariku sebut saja B,
seperti biasa aku menyukainya bahkan kemudian menjadi
obsessi tetapi dia tidak menyukaiku dan lebih pada
memanfaatkanku. Dan untuk menarik perhatiannya B
membuatku untuk pertama kalinya melakukan hal-hal yang
amat sangat buruk, untuk pertama kalinya aku mau
dijadikan obyek pemuas libido oleh temannya B.
Disinilah aku mulai mengenal merokok dan sex. Teman
yang menjadi obsesiku ( B ) ternyata menyukai teman
akrabku di kosan, hal ini membuatku amat sanagat
cemburu dan kemudian mencari jalan untuk dapat
memutuskan hubungan mereka, dan aku berhasil ! Dan
setelah ini kamipun berhubungan tapi bukan hubungan
timbal balik yang selaras. Aku meresa nyaman karena
aku terobsesi dan membuatku mau menuruti ketika dia
ingin melampiaskan libidonya. Jadilah aku sebagai
object pemuasnya dan gobloknya ada satu sisi aku
menyukai apa yang kami lakukan walau setelah itu
menyesal setengah mati. Dan ini berjalan cukup lama
bahkan ketika aku di Jakarta pun aku berusaha datang
ke bandung hanya untuk menemuinya dan berbuat maksiat.
Di bandung aku tidak menyelesaikan kuliahku karena aku
sudah malas untuk berfikir, hubunganku dengan B
benar-benar menguras energi dan fikiran, dan sempat
membuatku stress dan kemudian melarikan diri dan
dianggap gila oleh keluargaku. Dan mulai detik itulah
aku merasakan aku tidak tahu siapa diriku lagi, dan
menjadi amat pembangkang terhadap keluargaku dan
walopun mereka mencoba untuk mendekatiku tetapi aku
selalu ingin menjauh dari keluargaku dan entah karena
apa aku teramat sangat kecewa dengan mereka. Aku ingin
mendapatkan pengakuan bahwa aku butuh mereka, tetapi
mereka selalu memperlakukan aku yang tidak pernah
butuh mereka. Sampai suatu saat aku masuk rumah sakit
dan tidak ada satupun keluarga yang datang untuk
melihatku, berbeda ketika kakakku yang sakit semua
datang untuk melihat dan menjenguknya.

Kini aku sudah bekerja cukup mapan, tetapi aku masih
tidak bisa mengelola hidupku dnegan baik, banyak
kebohongan aku lakukan kepada orang lain, tanpa akupun
tidak tau kenapa aku berbuat itu. Saat ini aku kembali
menjalin hubungan dengan laki-laki. Dan parahnya kali
ini dia sudah beranak istri, dan kembali untuk menarik
perhatiannya aku mau melakukan sesuatu yang seharusnya
tidak aku lakukan, aku mau dan senang diperlakukan
sebagai pemuas libidonya. Dan aku selalu membuat
kebohongan untuk dapat menarik perhatiannya. Aku hanya
takut suatu saat nanti aku terobsesi kepadanya dan mau
melakukan apa saja untuk bisa berada di dekatnya.

Aku merasa aku sudah capai dan aku tidak tau apa yang
mesti aku lakukan saat ini untuk melihat siapa diriku
sebenarnya dan memperbaiki diriku menjadi lebih baik.
Aku ingin menjadi lebih baik, mungkin Mas Leo bisa
membantu? Banyak cara sudah aku lakukan, tetapi tidak
ada yang berhasil. Apa yang harus aku lakukan???.
Mungkin kita bisa buat janji untuk ketemu dan Mas Leo
dapat membantu agar saya menjadi lebih baik dan tau
siapa diri ini sebenarnya, yang saya rasakan adalah
saya capai menggunakan topeng tetapi saya tidak tau
bagaimana caranya membuka topeng ini. Dan akupun tidak
tau apakah aku masih punya sisi positif dalam diri.
Salam, (Indra)

+++++++++++++

JAWABAN SAYA: YOU'RE OK

Dear Indra, Aku baru saja membaca KESAKSIAN ANDA
dengan perlahan-lahan sambil memperbaiki satu dua
salah ketik yang anda buat karena tulisan itu SPONTAN
dan kelihatannya tidak diperiksa lagi. But, YOU OUGHT
TO BELIEVE ME, aku SAMA SEKALI TIDAK MERASA BAHWA ANDA
ITU SAKIT. You are HEALTHY, as healthy as you can be.
Anda rasional, anda bisa introspeksi, anda tahu
kesalahan masa lalu anda, dan anda bertekad untuk
tidak mengulanginya lagi. SO WHAT? Aku cuma bisa
bilang PLEASE BE YOURSELF as YOU ARE NOW. Anda telah
menjadi diri sendiri kan ? Mau apa lagi ? Menjadi GAY
is NORMAL. Homosexuality is NORMAL, dan itu bukan
penyakit. Psikologi Modern mengakui bahwa
homosexuality _bukan_ penyimpangan dan anda SUDAH TAHU
ITU, I don't need to tell you more about it. Well, I
know you only want me to CONFIRM that YOU ARE OK. Yes,
you are ok... Hmmm Hmmm Hmmm, ntar juga ketemu yang
SAMA2 OK. Banyak lah, dimana-mana banyak yang GAY atau
BI, dan itu BUKAN PENYAKIT, itu bisa diaturlah. The
question NOW is BAGAIMANA MENJALANI HIDUP dan MENJADI
DIRI SENDIRI tanpa harus ikut2an negatif ketika orang2
fanatik dan sok tahu itu pada berteriak-teriak
"dosa2!". Itu kan pertanyaannya ? Jawabnya is IGNORE
THEM. Be yourself and ignore such NEGATIVE THINKING.
Lead your life, enjoy your life. GOD LOVES YOU and SO
DO I. Hmmm hmmm hmmm boleh juga kalo mao ketemu, just
send an sms to me, ok? (Leo)

+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
Untuk membuat appointment, please call / sms him at
HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
SPIRITUAL-INDONESIA, please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>.
Note: Except my own name, all other names used in the
conversations are pseudonyms.].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

Yahoo! Groups

Endurance Zone

b/c every athlete

needs an edge.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar