Senin, 29 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Psikologi Pak Jusuf

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33423
Dalam message 33423 Pak Jusuf "menyebutkan IQ dan EQ termasuk dalam
rumpun aliran faali. ESQ atau Quolbu termasuk aliran Cartesian '
cogito ergo sum ' dimana spirit lebih tinggi dan diberi tugas
mengontrol badan."

Kemudian dalam message 33430 dibawah Pak Jusuf menyebutkan "Sistem
manajemen ini (Learning Organization, Peter Senge) berdasarkan konsep
Konfusianism yang tentu kental dengan psikologi transpersonal dan
transformatif. Ini yang saya mau ajak Fakultas Psikologi di
Indonesia...."
Kemudian, di message sebelum Pak Jusuf menyebutkan "Behaviorisme
Freud" : aliran behaviouristik seperti Freud yang meneliti orang
sakit jiwa, lalu membuat teori tentang orang sehat...

WK: ...DISINILAH TUGAS orang yang paham Psikologi menjelaskan istilah-
istilah yang digunakan Pak Jusuf. Teman-teman ahli psikologi atau
scientist lain yang cermat, silahkan urun rembug.

Anggapan bahwa IQ dan EQ termasuk rumpun faali, hanya karena
berkaitan dengan teori otak kiri dan otak kanan, merupakan
distorsi 'pesan berantai'. Berkembangnya teori Inteligensi (IQ) tidak
searah atau malah terpisah dari fisiologi /faali. Begitupun
berkembangnya EQ. Popularitas teori otak kiri-kanan pada tahun 1990an
hampir bersamaaan waktunya dengan popularitas teori EQ, tapi antara
keduanya berjalan masing-masing. Bahwa kemudian ada yang meng 'gatuk-
gatukan' otak kanan dengan EQ dan otak kiri dengan IQ, itu
perkembangan terpisah. Lihat URL mengenai otak kiri-kanan antara
lain :
http://en.wikipedia.org/wiki/Lateralization_of_brain_function

Kemudian istilah Psikologi Transformatif dan Transpersonal. Istilah
Psikologi Transformatif tidak sebaku istilah Psikologi Transpersonal.
Saya sudah memberikan URL mengenai istilah Psikologi Transformatif
pada message :
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33360
Namun karena belum baku, silahkan saja setiap orang memberikan
definisi psikologi transformatif ini.

Sedangkan Psikologi Transpersonal "The Fourth Force" awalnya adalah
dari Psikologi Humanistik Maslow juga yang 'Bridging Psychology and
Spirituality', merupakan istilah yang sudah baku sejak 1980an :
http://en.wikipedia.org/wiki/Transpersonal_psychology :
Amongst the thinkers who are held to have set the stage for
transpersonal studifghes are William James, Sigmund Freud, Otto Rank,
Carl Jung, Abraham Maslow, and Roberto Assagioli (Cowley & Derezotes,
1994; Miller, 1998; Davis, 2003). Research by Vich (1988) suggests
that earliest usage of the term "transpersonal" can be found in
lecture notes which William James had prepared for a semester at
Harvard University in 1905-6. A major motivating factor behind the
initiative to establish this school of psychology was Abraham
Maslow's already published work regarding human peak experiences.
Maslow's work grew out of the humanistic movement of the 1960's, and
gradually the term "transpersonal" was associated with a distinct
school of psychology within the humanistic movement.

Kemudian mengenai aliran-aliran yang disebutkan Pak Jusuf :
Behaviorisme, Psikoanalisis, 'Maslow'.
Begini dari saya (WK) ...
Behaviorisme dipopulerkan oleh JB Watson dan kemudian oleh BF
Skinner, yang eksperimen sebelumnya sudah dimulai oleh Pavlov.
Psikoanalisis dipopulerkan oleh Sigmund Freud, kemudian dilanjutkan
oleh Alfred Adler, CG Jung, Karen Horney, Erich Fromm.
Psikologi Humanistik dipopulerkan oleh Abraham Maslow. Maslow sendiri
suka pada filsafat timur dan religiositas, sehingga selain
buku "Motivation & Personality", dia juga menulis buku "Religions,
Values and Peak-Experiences", dan juga "Toward a Psychology of Being"

Penuduhan atau akusasi
bahwa 'behaviorisme', 'psikoanalisis', 'psikologi humanistik'
bersifat 'reduksionis' butuh penjelasan. Kalau tidak, maka tuduhan
itu sama saja dengan prasangka agama, rasial, dan etnis yang
sifatnya "pokoknya...".
Begitupun penyamaan IQ, EQ dengan rumpun faali otak kiri-kanan. Butuh
penjelasan. Begitu juga penyamaan ESQ dengan Cartesian, butuh
eksplanasi.

Manusia sebagai makhluk fisik, sosial, 'berpikir', ber' ruh', etc
sudah selalu menjadi wacana filsafat manusia dan psikologi. Ada yang
bersikukuh bahwa manusia makhluk fisik saja, ada yang maunya melihat
manusia sebagai suatu 'keseluruhan' atau interkoneksi.

Mengenai Kearifan Kuno ataupun filsafat timur, sudah mendapat tempat
dalam psikologi. Silahkan telusuri Psikologi Humanistik dan Psikologi
Transpersonal.

Yang menurut saya penting adalah pemahaman mengenai ilmu dan batas-
batas ilmu. Teman saya, seorang Prof Dr di bidang Kedokteran ketika
dihadapkan dengan ilmu-ilmu kesehatan alternatif (homeopati,
perdukunan, dsb) pernah mengatakan kurang lebih "Ilmu kedokteran
tidak meng-klaim macam-macam. Dasarnya adalah riset eksperimental,
yaitu satu kelompok diberi treatment dan kelompok lain jadi kelompok
kontrol, atau satu diberi obat dan satunya diberi placebo". Berapa
kali diulang dan diperluas, akhirnya jadi satu kesimpulan mengenai
pengobatan yang ilmiah. Itu saja. Bahwa mungkin ada pengobatan
alternatif yang mujarab bisa-bisa saja... tinggal dipersilahkan
lakukan pengujian ilmiah secara cermat, metodologis dan terbuka. Dan
masukkan dalam jurnal ilmiah.

Psikologi juga demikian. Ada yang sangat tidak memenuhi standar ilmu
akhirnya harus digolongkan dalam 'pseudoscience'. No hard feeling :-))

Sekedar info tambahan. HR, HRD atau HCD memang ada kaitan dengan
psikologi, tapi disiplin dasarnya adalah manajemen. Kata teman saya
di Amerika, tolong di cek kebenarannya, lulusan psikologi di Amerika
nggak banyak yang terjun ke HR atau HCD.

Sekedar komplimen, saya menikmati diskusi Swas dengan Pak Jusuf
karena kualitas message lumayan terjaga tanpa akusasi. Tapi tentunya
bisa ditingkatkan lagi.

WK

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com 33430, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@...> wrote:
>
> Pak Harez,
> Apakah anda pernah mendengar nama Peter Senge , pakar manajemen The
Learning Organization ?
> Itulah sistem manajemen yang mengajak ' dari raja sampai rakyat
jelata supaya mau terus belajar '
> Sistem manajemen ini berdasarkan konsep Konfusianism yang tentu
kental dengan psikologi transpersonal dan transformatif.
> Ini yang saya mau ajak Fakultas Psikologi di Indonesia karena
melalui ini kompetensi yang anda pelajari bisa disalurkan.
> Konfusianism bersifat universal dan bisa diterima oleh siapa saja
karena bukan agama.
> Melalui cara ini barangkali kita bisa mengembangkan The Learning
Nation sehingga masalah KKN bisa diatasi seluruh bangsa, bukan hanya
urusan penegak hukum saja..
> Solusi ini lebih berbudaya daripada sekedar stick and carrot, meski
kita perlu law enforcement juga ya !
>
> Salam,
> Jusuf Sutanto
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: sinagahp <sinagahp@...>
> Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Terkirim: Sabtu, 27 Oktober, 2007 8:59:38
> Topik: [psikologi_transformatif] Re: Carrot and Stick > P. Jusuf

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Athletic Edge

A Yahoo! Group

to connect w/ others

about fitness goals.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar