Selasa, 16 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Re: Dekonstruksi Derrida: Hegelian Force vs Differance

Jadi orsinalitas adalah "plagiat" yang tersembunyi.
Tiap-tiap orang adalah unik (orsinil) alias berbeda meskipun sama,
ntah kalau KLONING manusia disahkan, apakah jiwanya atau tubuhnya
sama atau identik dengan sang donor ???
(jadi inget dulu diskusi dengan Lia yang manies, kemana beliau apakah
sudah ganti baju ???).

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "audivacx"
<audivacx@...> wrote:
>
> Hegelian Force bisa jadi tidak terpatahkan sebelum Derrida dengan
> kelicikannya mampu mematahkan.
>
> Derrida mengemukakan pemikiran bahwa dalam hegelian force yang mampu
> menjelaskan begitu banyak hal di dunia ini, terdapat sebuah hukum
> yaitu perbedaan. Kenapa? Karena tesis memperoleh eksistensinya hanya
> jika ia bertemu antitesis. Ini berarti pertemuan antara X dengan yang
> berbeda sama sekali dari X. Inilah sebuah diferensialitas
>
> Sampai di sini, hegelian force belum terpatahkan. Namun, Derrida
> menambahkan unsur referensialitas. Apa itu? Bahwa setiap tesis,
> sebenarnya mesti merujuk pada apa yang sudah ada sebelum ia menjadi
> tesis.
>
> Bagaimana bisa demikian? Derrida menunjuk bahwa tak ada yang
> benar-benar baru di muka bumi. Saat sesuatu membedakan diri dari
> antitesisnya, maka sebenarnya ia juga mengidentifikasi ciri-ciri
> antara yang-sama dan yang-beda. Ketika mengidentifikasi dengan
> yang-sama itulah terjadi referensialitas.
>
> Lalu apa yang terjadi jika ada referensialitas dan diferensialitas
> yang berlangsung serentak? Yang terjadi adalah penundaan gerak ke
> depan. Jadi gerak dari dialektika hegelian force yang sebelum ini
> diyakini berputar-berjalan ke depan (menuju suatu kondisi akhir di
> mana tak ada lagi tesis vs anititesis) ternyata adalah perputaran di
> tempat
>
> Kenapa? karena terjadi penundaan terus-menerus saat referensialitas.
> Referensialitas berarti sebuah gerak ke belakang. mengidentifikasi
> dengan yang sama, berarti mengidentifikasi dengan apa yang telah ada
> lebih dulu.
>
> Di sinilah Derrida kemudian mengemukakan konsepnya tentang Liyan
> melalui differance. Dalam lafa Perancis, Difference dan differance,
> bunyinya sama (diffrong). Huruf 'a' dan 'e' tidak terucapkan secara
> jelas. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap pembacaan atas sesuatu,
> selalu terselip Liyan yang membuat orisinalitas selalu tertunda.
>
> Maka dari itulah diperlukan kerendahan hati sebelum mengklaim apa yang
> dipikirkannya adalah orisinil. Karena dalam setiap pemikiran selalu
> terdapat ketertundaan karena adanya differance.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Endurance Zone

A Yahoo! Group

Learn how to

increase endurance.

Yahoo! Groups

Find Green Groups

Share with others

Help the Planet.

Health & Fitness

on Yahoo! Groups

Useful info for the

health conscious.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar