Selasa, 16 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong <vincentliong@...> wrote:
>
> Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan
> lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda
> ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan
> produk EMDR.
>

harez:
Hak anda untuk tidak respect maupun tidak.

vl:
> Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email:
> * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
> http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673
> http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436
> "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari
> nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah."


harez:
Konsepmu tentang metode penelitian banyak yang tidak jelas dan ngawur, saya tidak berminat untuk membahasnya lebih lanjut.


vl:
> Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan
> ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah
> terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan
> kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat
> awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb
> yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah
> sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih
> mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan,
> tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran
> peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana
> ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi'
> (seorang individu atau komunitas) yang menjalani
> pengalaman pencarian dari nol nya.
>

harez:
Penemunya Francine Shapiro, diakui dan dicatat. ( http://www.emdr.com/history.htm )

vl:
> Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan
> sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi
> tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya
> kegiatan menambahi bumbu dan edit-mengedit bahasa
> saja.

>


harez:
Sangat ngawur kalau mengatakan Shapiro tidak mengadakan penelitian apa-apa. Sebagai pengantar, lihat http://www.emdr.com/history.htm

vl:
> Maka dari itu saya katakan sekali lagi:
> Selama belum belajar tentang 'to be honest',
> usaha-usaha dari peneliti ilmiah untuk memanfaatkan
> apa yang dihasilkan peneliti yang melakukan pencarian
> dari nol nya adalah; membohongi diri sendiri,
> komunitas ilmiah sendiri dan orang banyak.
>

harez:
Shapiro tidak mengingkari asal-muasalnya (sumber/dasar inspirasinya). Lihat buku: EMDR As An Integrative Psychotherapy Approach: Experts of Diverse Orientations Explore the Paradigm Prism, American Psychological Association Books (Shapiro, F. (ed) 2002), terutama pembahasan tentang "Transpersonal Psychology, Eastern Philosophy and EMDR"


vl:
> Tentunya di luar sana banyak yang lebih jago, lebih
> terampil menggunakan ilmu tsb tetapi tidak dijangkau
> masyarakat karena disaingi secara tidak adil oleh
> penerbitan ijasah dan sertifikat ilmu EMDR ini oleh
> kelembagaan pendidikan resmi yang lebih eksklusif.
>


harez:
Bisakah anda sebutkan satu nama yang lebih jago dari Shapiro dalam hal EMDR, lebih terampil tetapi tidak dapat dijangkau oleh masyarakat? Pernyataan anda tersebut di atas tidak jelas.

Berikut saya kutipkan sasaran/tujuan personil yang akan dijadikan tenaga ahli dalam proyek tersebut.

  1. Aktifitas utama pertama proyek ini adalah mempersiapkan atau melatih tenaga `ahli' agar dapat mencapai target tersebut di atas:
    1. 2 orang senior psychologist Indonesia sebagai supervisor
    2. 12 orang junior psy/therapist Indonesia
    3. 90 tenaga lapangan mental health (semua adalah penduduk local spt:guru, petugas puskesmas, pemuka adapt, atau pemuka agama)
Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psiindonesia/message/4955


vl:
> Learning by doing tetap jauh lebih berkwalitas
> dibanding learning by certificate & permainan bahasa
> untuk kebenaran ilmiah.


harez:
Learning by certificate  & permainan bahasa ?  Itu kan hanya tudinganmu.
Dalam pelatihan EMDR, jelas pasti ada learning by doing yang disupervisi oleh ahlinya.



Artikel ini, maupun artikel-artikel tentang empati, saya kirimkan tidak semata-mata untuk Vincent Liong, melainkan juga untuk rekan-rekan yang lain. Baik yang ingin mengembangkan metode dekon kompati, maupun yang ingin mengembangkan metode-metode yang lain. Sebagai catatan, kata-kata empati bukanlah ekslusif milik Vincent Liong. Terminologi empati maupun komunikasi empati, sudah ada bahkan sebelum Vincent Liong lahir.

Di kalangan psikologi, EMDR sampai saat ini juga masih dipertanyakan apakah dapat dikatakan bagian dari science atau pseudoscience (lihat artikel). Kesungguhan dan dedikasi Saphiro selama belasan tahun membuahkan hasil di kalangan akademisi dan ilmuwan. EMDR telah banyak dipergunakan di banyak negara.

Perjuangan Saphiro tersebut, kiranya dapat memberikan inspirasi bagi rekan-rekan yang ingin mengembangkan sesuatu yang tadinya "pseudoscience" menjadi lebih scientific, sesuai dengan norma-norma ilmiah yang berlaku. Moga-moga artikel ini dapat menjadi awal inspirasi bagi rekan-rekan yang lain (Mang Iyus dengan kompasionologi nya mungkin, Mas Leo dengan mata ketiganya, Pak Hudoyo dkk. dengan MMDnya, Mas Goen dengan Manajemen nuraninya, maupun rekan-rekan lainnya. )

salam,
harez



__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Yahoo! Groups

Endurance Zone

Communities for

increased fitness.

Yahoo! Groups

Find Green Groups

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar