Selasa, 16 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong@...> wrote:
>
> Inilah sdr Sinaga Harez Posma;
>
> Yang menjadi sudutpandang dan pencapaian yang bernilai dari
> masing-masing dari kita berbeda.
>
> Pencapaian peneliti model pencarian dari nol seperti saya adalah untuk
> mencari, meneliti dan membangun sesuatu yang berbeda dari yang sudah
> ada di jaman ini, dan bisa berguna bagi orang banyak.
>

harez:
Terlebih dahulu saya mau memberikan apresiasi bahwa caramu berdiskusi dan mengemukakan pemikiran saat ini lebih baik dan lebih komunikatif dibanding sebelum-sebelumnya. Pertahankan dan tingkatkan Vincent. Walaupun demikian, saya tetap tidak akan menanggapi hal-hal yang saya anggap tidak perlu saya tanggapi.

Sebagaimana kamu kemukakan, saya menggarisbawahi kata "pencarian". Kalau kamu "mencari" berarti suatu saat (atau bahkan mungkin sudah), kamu akan "menemukan". Secara langsung maupun tak langsung hal itu menunjukkan,  "menemukan" yang sudah ada sebelumnya. Hal itulah yang juga banyak dilakukan dan terjadi dalam keilmuan, bedanya dengan kebanyakan "pseudoscience", penemuan-penemuan dalam dunia ilmu pengetahuan lebih tersistematis dan terdokumentasi dengan baik. Banyak di antara penemuan-penemuan itu yang juga ditujukan dan dapat berguna bagi orang banyak.

vl:
> Maka dari itu Kompatiologi untuk Vincent Liong secara pribadi sudah
> sukses, pencapaian versi Vincent Liong sudah tercapai yaitu:"membangun
> sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa
> berguna bagi orang banyak". Yang belum mencapai sukses adalah
> orang-orang akademisi (ilmiah-wan) di sekitar kompatiologi yang masih
> membutuhkan keyakinan / label / peresmian tidak ilmiah atau ilmiah ;
> scientific atau pseudoscience.

 
harez:
Kriteria sukses dari satu orang ke orang lain sangat mungkin berbeda. Pada orang yang sama sekalipun, kriteria sukses dapat berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain. Saling menghargai kriteria sukses satu sama lain menurut saya jauh lebih baik dan bermanfaat daripada saling menyalahkan.

vl:
> Seseorang atau sekelompok orang bisa di-respect dalam mengembangan dan
> atau menggunakan suatu ilmu bilamana dirinya masih menghormati dan
> menghargai proses sejarah pembentukan ilmu itu sendiri dengan trial &
> error dari nol, bukan sekedar ngurusin scientific atau pseudoscience.

harez:
Dalam dunia ilmu pengetahuan, justru hal inilah yang diperhatikan. Itulah makanya diperlukan "body of knowledge" atau "knowledge tree". Melalui hal itu, akan dapat dirunut perkembangan suatu teori dan saling keterkaitannya. Siapa yang mulai dari "nol", siapa yang kemudian mengembangkannya lebih lanjut dan apa yang dikembangkannya, yang berbeda dari sebelumnya. Aturan mainnya jelas.Kalau mau tercatat dan diakui dalam dunia ilmu pengetahuan, silahkan ikuti aturan mainnya. Kalau tidak, ya silahkan bikin aturan main sendiri dan bikin catatan sendiri. Apakah aturan main dan catatan sendiri itu akan diperhatikan dan dianggap orang, adalah suatu persoalan lain.

Jangan menyesal kalau suatu saat yang tercatat di jurnal-jurnal ilmiah adalah dr. Tony Setiabudhi, atau Cornelia Istiani, Mang Iyus atau rekan-rekan lainnya. Alternatif yang diajukan orangtuamu untuk mengikuti program distance learning adalah alternatif yang sangat patut dipertimbangkan.

vl:
> Dari point ini kelihatan sekalui bahwa pendidikan hingga pemberian
> sertifikat EMDR diberikan secara tidak cukup bertanggungjawab atau
> istilah saya "Saya tidak begitu respect..." karena hanya berhenti
> sampai pada sejarah usaha mengilmiahkannya saja Francine Shapiro.
>
> Hal yang paling penting, fatal, dlsb dari ilmu yaitu konstruksi
> tekhnis-mekanis dari ilmu itu sendiri tidak dipelajari dan sudah bisa
> dapat sertifikat, lalu berangkat bekerja ke Aceh.
>


harez:
Silahkan anda tidak respek. Saya sangat respek sekali dengan program HIMPSI Jaya ini. Saya mengkritisi sekaligus memberikan apresiasi atas keterbukaan HIMPSI Jaya terhadap hal-hal baru yang sebenarnya masih mengandung kontroversi.

Pelatihan EMDR bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah dikembangkan selama belasan tahun. Persiapan pelatihan EMDR di Indonesia pun dipersiapkan sudah dari jauh-jauh hari, berbulan-bulan, bahkan masuk dalam hitungan tahun.

Setahu saya, yang terlibat juga, orang yang ahli di bidangnya. Salah satunya adalah John Hartung, peneliti produktif dan penulis buku "Energy Psychology And Emdr".

Jelas ada kriteria baku, untuk menentukan apakah seseorang sudah bisa menjadi terapis emdr atau belum.Kriteria tersebut telah dikembangkan dan diuji selama belasan tahun. Hasilnya telah dipergunakan untuk membantu jutaan orang yang tersebar di berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Lihat:

http://www.emdria.org (anggotanya lebih dari 3000 orang terapis)
http://www.emdrhap.org
http://www.emdrnetwork.org
http://www.emdrtherapistnetwork.com

EMDR was first used on patients suffering from PTSD: Vietnam veterans; victims of rape, incest or child abuse; and survivors of natural disasters or traumatic events, like car accidents, earthquakes, the shooting at Columbine High School and the Oklahoma City bombing. And when terrorists attacked the Pentagon and the World Trade Center, EMDR therapists traveled to Washington and New York to counsel survivors, victims' families, and rescue and recovery workers. The number of people helped worldwide by EMDR now extends into the millions.

Sumber: http://www.ceustation.com/emdr1.html

Mau membandingkan dengan metode dekon kompati yang kamu anggap telah sukses ? 

Masih juuaaaauhhh buangggeeet .... coyyyy....!!! :)


salam,
harez





--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong@...> wrote:
>
> Inilah sdr Sinaga Harez Posma;
>
> Yang menjadi sudutpandang dan pencapaian yang bernilai dari
> masing-masing dari kita berbeda.
>
> Pencapaian peneliti model pencarian dari nol seperti saya adalah untuk
> mencari, meneliti dan membangun sesuatu yang berbeda dari yang sudah
> ada di jaman ini, dan bisa berguna bagi orang banyak.
>
> Pencapaian peneliti model penelitian ilmiah adalah menjadikan sesuatu
> (misalnya ilmu) yang sudah ada sebelumnya tetapi dianggap
> pseudoscience menjadi lebih dianggap scientific lalu dipatenkan.
>
> Pseudoscience atau scientific adalah urusan dan kepentingan di
> kalangan kaum ilmiah saja yang eksklusif. Kalau bagi masyakarat awam,
> suatu hal benar atau tidak akan terbukti secara alamiah dari
> perjalanannya di penyebaran ilmu dalam masyarakat awam sepanjang sejarah.
>
> Maka dari itu Kompatiologi untuk Vincent Liong secara pribadi sudah
> sukses, pencapaian versi Vincent Liong sudah tercapai yaitu:"membangun
> sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa
> berguna bagi orang banyak". Yang belum mencapai sukses adalah
> orang-orang akademisi (ilmiah-wan) di sekitar kompatiologi yang masih
> membutuhkan keyakinan / label / peresmian tidak ilmiah atau ilmiah ;
> scientific atau pseudoscience.
>
> Seseorang atau sekelompok orang bisa di-respect dalam mengembangan dan
> atau menggunakan suatu ilmu bilamana dirinya masih menghormati dan
> menghargai proses sejarah pembentukan ilmu itu sendiri dengan trial &
> error dari nol, bukan sekedar ngurusin scientific atau pseudoscience.
>
> Saya tidak tahu tentang pribadi Francine Shapiro, tetapi yang saya
> tahu Psikologi (HIMPSI yang menggunakan EMDR di Aceh) hanya menghargai
> dan mempelajari sejarah EMDR sampai di sejarah Francine Shapiro saja,
> karena yang dianggap penting masih berdasarkan label eksklusif
> ilmiahwan saja. Hal sejarah selanjutnya yang berhubungan dengan
> prinsip-prinsip meditasi Vipassana dan juga metode-metode yang ada
> dalam AdvaitaVedanta hanya dibahas sekilas, padahal proses pencarian
> dari nol dengan trial&error yang berlangsung sepanjang sejarah ilmu
> itu adalah hal yang paling penting bila suatu ilmu mau dijadikan
> praktik secara profesional.
>
> Seperti yang jelas-jelas sdr Sinaga Harez Posma sendiri kritisi yaitu
> soal:
> """""
> Sudahsiapkan HIMPSI Jaya dan Tim apabila hal-hal
> seperti yang dikemukakanoleh Parnell tersebut di atas
> terjadi pada proyek di Aceh tersebut ?
>
> Kalaupertanyaan berdasarkan uraian/analisa versi
> "dukun", sudah siapkahHIMPSI Jaya dan Tim menghadapi
> ekses sebagai akibat adanya pertempuranantara "Spirit
> Aceh" melawan "Spirit India" ?
>
> Woowww.... kali ini HIMPSI Jaya rada-rada "nyerempet"
> nih ..... :)
> """""
> Dari point ini kelihatan sekalui bahwa pendidikan hingga pemberian
> sertifikat EMDR diberikan secara tidak cukup bertanggungjawab atau
> istilah saya "Saya tidak begitu respect..." karena hanya berhenti
> sampai pada sejarah usaha mengilmiahkannya saja Francine Shapiro.
>
> Hal yang paling penting, fatal, dlsb dari ilmu yaitu konstruksi
> tekhnis-mekanis dari ilmu itu sendiri tidak dipelajari dan sudah bisa
> dapat sertifikat, lalu berangkat bekerja ke Aceh.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2007
>
>
>
> Email sebelumnya...
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32948
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong
> vincentliong@ wrote:
> >
> > Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan
> > lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda
> > ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan
> > produk EMDR.
> >
>
> harez:
> Hak anda untuk tidak respect maupun tidak.
>
> vl:
> > Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email:
> > * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
> > http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673
> > http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757
> > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436
> > "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari
> > nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah."
>
> harez:
> Konsepmu tentang metode penelitian banyak yang tidak jelas dan ngawur,
> saya tidak berminat untuk membahasnya lebih lanjut.
>
>
> vl:
> > Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan
> > ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah
> > terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan
> > kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat
> > awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb
> > yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah
> > sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih
> > mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan,
> > tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran
> > peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana
> > ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi'
> > (seorang individu atau komunitas) yang menjalani
> > pengalaman pencarian dari nol nya.
> >
>
> harez:
> Penemunya Francine Shapiro, diakui dan dicatat. (
> http://www.emdr.com/history.htm )
>
> vl:
> > Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan
> > sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi
> > tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya
> > kegiatan menambahi bumbu dan edit-mengedit bahasa
> > saja.
> >
>
> harez:
> Sangat ngawur kalau mengatakan Shapiro tidak mengadakan penelitian
> apa-apa. Sebagai pengantar, lihat http://www.emdr.com/history.htm
>
> vl:
> > Maka dari itu saya katakan sekali lagi:
> > Selama belum belajar tentang 'to be honest',
> > usaha-usaha dari peneliti ilmiah untuk memanfaatkan
> > apa yang dihasilkan peneliti yang melakukan pencarian
> > dari nol nya adalah; membohongi diri sendiri,
> > komunitas ilmiah sendiri dan orang banyak.
> >
>
> harez:
> Shapiro tidak mengingkari asal-muasalnya (sumber/dasar inspirasinya).
> Lihat buku: EMDR As An Integrative Psychotherapy Approach: Experts of
> Diverse Orientations Explore the Paradigm Prism, American
> Psychological Association Books (Shapiro, F. (ed) 2002), terutama
> pembahasan tentang "Transpersonal Psychology, Eastern Philosophy and EMDR"
>
>
> vl:
> > Tentunya di luar sana banyak yang lebih jago, lebih
> > terampil menggunakan ilmu tsb tetapi tidak dijangkau
> > masyarakat karena disaingi secara tidak adil oleh
> > penerbitan ijasah dan sertifikat ilmu EMDR ini oleh
> > kelembagaan pendidikan resmi yang lebih eksklusif.
> >
>
> harez:
> Bisakah anda sebutkan satu nama yang lebih jago dari Shapiro dalam hal
> EMDR, lebih terampil tetapi tidak dapat dijangkau oleh masyarakat?
> Pernyataan anda tersebut di atas tidak jelas.
>
> Berikut saya kutipkan sasaran/tujuan personil yang akan dijadikan
> tenaga ahli dalam proyek tersebut.
>
> 4. Aktifitas utama pertama proyek ini adalah mempersiapkan atau
> melatih tenaga `ahli' agar dapat mencapai target tersebut di atas:
> 1. 2 orang senior psychologist Indonesia sebagai supervisor
> 2. 12 orang junior psy/therapist Indonesia
> 3. 90 tenaga lapangan mental health (semua adalah penduduk
> local spt:guru, petugas puskesmas, pemuka adapt, atau pemuka agama)
>
> Sumber: http://groups.yahoo.com/group/psiindonesia/message/4955
>
>
> vl:
> > Learning by doing tetap jauh lebih berkwalitas
> > dibanding learning by certificate & permainan bahasa
> > untuk kebenaran ilmiah.
>
> harez:
> Learning by certificate & permainan bahasa ? Itu kan hanya tudinganmu.
> Dalam pelatihan EMDR, jelas pasti ada learning by doing yang
> disupervisi oleh ahlinya.
>
>
>
> Artikel ini, maupun artikel-artikel tentang empati, saya kirimkan
> tidak semata-mata untuk Vincent Liong, melainkan juga untuk
> rekan-rekan yang lain. Baik yang ingin mengembangkan metode dekon
> kompati, maupun yang ingin mengembangkan metode-metode yang lain.
> Sebagai catatan, kata-kata empati bukanlah ekslusif milik Vincent
> Liong. Terminologi empati maupun komunikasi empati, sudah ada bahkan
> sebelum Vincent Liong lahir.
>
> Di kalangan psikologi, EMDR sampai saat ini juga masih dipertanyakan
> apakah dapat dikatakan bagian dari science atau pseudoscience (lihat
> artikel). Kesungguhan dan dedikasi Saphiro selama belasan tahun
> membuahkan hasil di kalangan akademisi dan ilmuwan. EMDR telah banyak
> dipergunakan di banyak negara.
>
> Perjuangan Saphiro tersebut, kiranya dapat memberikan inspirasi bagi
> rekan-rekan yang ingin mengembangkan sesuatu yang tadinya
> "pseudoscience" menjadi lebih scientific, sesuai dengan norma-norma
> ilmiah yang berlaku. Moga-moga artikel ini dapat menjadi awal
> inspirasi bagi rekan-rekan yang lain (Mang Iyus dengan kompasionologi
> nya mungkin, Mas Leo dengan mata ketiganya, Pak Hudoyo dkk. dengan
> MMDnya, Mas Goen dengan Manajemen nuraninya, maupun rekan-rekan lainnya. )
>
> salam,
> harez
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yoga Resources

on Yahoo! Groups

Take the stress

out of your life.

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar