Sabtu, 20 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Tarzan Ucup masuk Kota

Pada masa kanak-kanak Mang Ucup, Tarzan adalah salah satu tokoh
idola saya, sebab setiap minggu saya bisa selalu membaca komik
Tarzan hasil karya dari Harold Foster di majalah Star Weekly. Kisah
Tarzan adalah anak manusia yang dibesarkan oleh kera, jadi mirip
dengan Mogli anak yang dibesarkan oleh anjing ajak.

Nama Tarzan itu sendiri diserap dari bahasa Mangani yang berarti Tar
= Putih Zan = kulit. Tarzan dibesar oleh induk kera yang bernama
Kala. Tokoh pemain film Tarzan yang paling terkenal adalah Johnny
Weissmueler, seorang Yahudi asal dari Rumania. Sedangkan monyet
Cheeta yang usianya sekarang telah mencapai 75 tahun dinobatkan di
buku Guinness Book of Record sebagai monyet tertua yang masih hidup
di dunia.

Tarzan akan merasa senang apabila ia bisa hidup di satu taman yang
indah, dimana banyak tersedia bermacam-macam buah-buahan, sungai
dengan air bersih untuk mandi dan minum. Tarzan tidak butuh
kendaraan, kalau tidak gelantungan dari satu pohon ke pohon lain, ia
bisa naik gajah atau kuda.

Untuk tempat tinggal cukup apabila disediakan satu pohon yang
rindang dan untuk tidur pun tidak dibutuhkan bantal, kasur ataupun
guling, cukup dipadang rumput. Soundsystem pun tidak ia butuhkan
sebab sudah banyak burung berkicau dan bersiul untuk dia. Ia pun
tidak butuh AC maupun alat-alat elektronik lainnya.

Tarzan pun tidak pernah merasa kesepian sebab sudah banyak monyet
ataupun binatang-binatang lain disekitarnya yang bisa diajak ngobrol
ataupun berdiskusi. Jadi ia tidak membutuhkan apa-apa lagi, semuanya
sudah ia dapatkan dari hutan tempat dimana ia tinggal. Maklumlah
Tarzan orangnya sederhana dan mungkin juga karena ia belum pernah
hidup di Jakarta.

Tarzan tidak butuh HP, TV, computer maupun alat-alat elektronik
lainnya untuk bisa konek dengan gajah atau monyet; cukup dengan
menggaungkan suaranya "Auwo…oooooo".

Tarzan tidak butuh sepatu Bally maupun pakaian dari Dior, maklum
kera juga tidak butuh pakaian untuk mejeng. Tarzan makannya selalu
buah-buahan dan lalaban yang belum dimasak jadi vegetarian tulen,
selain dari itu tidak ada menu makan lainnya. Ia tidak mengenal
kopi, cola, bir ataupun minuman lainnya selainnya air dari kali.

Mang Ucup beda dengan Tarzan, ia orangnya manja, tinggal di vila
yang ada kolam renangnya, sebelum sarapan pagi main golf atau tenis
dahulu. Sarapan pagi dengan roti/kueh-kueh maupun kopi panas, baca
koran atau lihat TV CNN. Pergi ke kantor naik Mercedes yang ada AC
nya. Tiba dikantor disambut dengan senyum manis oleh sekretaris
pribadi yang cantik (minimum tidak mirip monyet). Bisa main komputer
sambil dengarin musik, makan siangnyapun beraneka ragam mulai dari
steak, sampai hamburger, minum Coca Cola atau Bier, malam pergi ke
pubs atau ketempat hiburan lainnya. Weekend bisa pergi ke pantai
atau keluar negeri untuk berlibur disana.

Jawablah dengan jujur apakah anda memilih kehidupan ala Tarzan
ataukah ala Mang Ucup ? Kehidupan seperti mang Ucup adalah kehidupan
yang disebut "Sorga Dunia" sedangkan kehidupan ala Tarzan adalah
kehidupan di sorga nyata baca Taman Firdaus. Adam dan Hawa hidup di
Taman Firdaus dengan kondisi dan keadaan seperti Tarzan, sangat
primitiv tidak ada apa-apanya. Boro-boro adanya barang-barang
elektronika, listrik saja ora ono.

Orang jaman dahulu mendambakan untuk bisa terbang dengan kuda
sembrani ataupun permadani terbang, tetapi untuk manusia jaman
sekarang mereka pasti akan lebih cenderung memilih terbang dengan
pesawat terbang Airbus 380, dimana mereka bisa dilayani oleh
pramugari, bisa makan, minum, tidak kedinginan /kehujanan ada TV/AC
dlll-nya daripada naik permadani terbang ala Aladin. Jaman 1001
malam bukannya dambaan manusia jaman sekarang lagi.

Bahkan kalau saya jujur, saya merasa beruntung bahwa Adam & Hawa
dahulu di usir dari Taman Firdaus, jadi minimum kita bisa mengecap
dan menikmati hidup di dunia ini, dengan mana kita tidak perlu hidup
di hutan belantara terus menerus. Pasti membosankan!

Bahkan kalau kita tidak diusir dari Taman Firdaus, sampai dengan
detik ini Anda dan saya tidak akan pernah bisa mengalami dan
merasakan apa artinya "ORGASMUS" itu! Maaf kalau pernyataan ini
kedengarannya seperti menghujat, tetapi ini adalah perasaan saya
yang sejujur-jujurnya.

Apabila Anda mendambakan untuk bisa hidup di Taman Firdaus,
mulailah belajar merubah pola makan anda jadi vegetarian jangan
makan daging atau makanan yang sudah dimasak lagi, minumpun hanya
air putih saja. Boro-boro bisa hidup tanpa TV, Kulkas, Mesin Cuci
listrik padam satu atau dua jam saja sudah kebingungan kita. Banyak
sekali orang sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan apabila
TV dirumah rusak.

Saya tidak ingin membawa Anda untuk mengkhayal terlalu jauh, saya
hanya ingin mengajak Anda untuk merenungkannya sejenak, apakah Taman
Firdaus bisa dijadikan panutan atau tempat idaman sebagai surga bagi
manusia jaman sekarang?

Apakah taman Firdaus masih mempunyai daya tarik bagi manusia jaman
sekarang? Mungkin untuk orang yang senang bercocok tanam atau untuk
anggota dari Green Peace atau bagi orang yang senang berburu atau
mancing?! Eh maaf di Taman Firdaus Anda tidak boleh berburu ataupun
mancing sebab itu membunuh namanya!

Boro-boro bisa hidup mandiri seperti Tarzan, pembantu pulang mudik
beberapa hari saja kita sudah bingung tujuh keliling.

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net
http://www.friendster.com/mangucup

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar