Senin, 29 Oktober 2007

Re: Trs: [psikologi_transformatif] Psikologi ala Pak Jusuf Sutanto - yg dengan Edy S



----- Pesan Asli ----
Dari: was_swas <was_swas@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 30 Oktober, 2007 9:13:33
Topik: Re: Trs: [psikologi_transformatif] Psikologi ala Pak Jusuf Sutanto - yg dengan Edy S

Hmm.. jadi, menurut Bapak, menafsirkan ayat suci bersama2 itu bukan bentuk menggurinda ;-)? Tidak mungkin membantu klien memahami pemahamannya terhadap masalah menjadi lebih akurat sehingga bisa mengatasinya sendiri ;-)?

Saya yakin bahwa seseorang yang sudah cukup mendalami ilmu agamanya, tahu benar intisarinya, serta telah mengenyam asam garamnya kehidupan, akan mampu melibatkan kliennya dalam "diskusi" keagamaan (membicarakan ayat kitab suci?) hingga sampai pada titik membantu mereka memahami masalah lebih akurat ;-)

Tentu, berbeda hasilnya jika si pengutip ayat adalah mereka yang belum mengerti intisarinya. Sama juga, orang yang hafal kisah2 Zen tapi tidak paham benar intisarinya, hanya akan menjadi tape yang memutar kaset yang sama berulang2 ;)

Dalam dunia yang bebas ini semua orang bisa dan boleh memilih sendiri jalannya masing-masing dan semua nya baik bagi dirinya karena hanya dia sendiri yang bisa menentukan apakah itu cocok atau tidak.

Seperti waktu musim dingin,  semua burung istirahat di sarangnya, tapi angsa justeru menari di danau sehingga muncul lagu Die schone blaue Donau.

Yang penting bukan bentuk luarnya, tapi yang ada di dalam benak masing-masing apakah jalan yang ditempuhnya sungguh demi kepentingan klien.

Orang Sufi dan Zen menempuh jalan menggurinda dan itu yang mau diinformasikan sebagai alternatif kebiasaan kita untuk bergerak dalam tataran kognitif saja. Orang lain ada yang bisa menempuh cara kungkum di air atau apa saja sebagai terapi.

Millis maksudnya untuk memperluas wacana dengan sharing tanpa mengikat. Karena bisa menggunakan nama samaran untuk mencernak sehingga kalau tidak cocok ya dibuang aja. Ibarat window shopping, siapa tahu suatu saat pendekatan yang semula kita anggap keliru, ternyata diperlukan dalam kasus yang berbeda dan di lain kesempatan.

Tiada seorang pun yang bisa memaksakan pendapatnya.

Akhirnya yang harus diketemukan adalah " contraria sunt complementa ", yang bertentangan ternyata saling melengkapi.

=====

Profesi saya bukan di bidang pendidikan :) Terima kasih atas sarannya, tapi saya tahu caranya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja saya sendiri ;) Sebaliknya, kembali saya ulang saran saya untuk menyelami kehidupan dunia psikologi, sehingga Bapak mampu berperan sebagai interface dunia pendidikan dan bisnis secara lebih akurat ;) Tidak merancukan psikiatri dengan psikologi, atau manajemen dengan psikologi :)

==

Dalam buku VBK, dijelaskan bukan hanya psikiatri tapi semua ilmu pengetahuan sebagai akibat spesialisasi, telah menjadikan ilmuwannya sebagai prisoner instead of master.  Seperti orang yang melihat realitas dengan kacamata, lama-lama yang dilihat kacamatanya.

Ahli fisika kuantum menemukan hal ini bahwa ternyata alam tidak menyatakan dirinya secara penuh, tapi hanya menjawab apa yang diinginkan oleh ilmuwannya melalui model yang dibuatnya sendiri sehingga sampai pada kesimpulan pada teori kebolehjadian saja.

Ini sangat terasa ketika para pemimpin kita menghadapi masalah pertanian dan pangan yang demikian banyak stake holder yang terkait sebagai komunitas subyek (bukan obyek) sehingga mirip orang yang sedang menunggang kuda liar dan ketika ditanya mau kemana, dia hanya menunjuk ke kudanya sambil berkata " ask the horse ".

Memang saya banyak berkicimpung dalam soal manajemen dan kepemimpinan sehingga obyek bahasannya berbeda.

Salam,

Jusuf Sutanto




Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

Fitness Edge

on Yahoo! Groups

Learn how to

increase endurance.

Yahoo! Groups

Find Green Groups

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar