Sabtu, 10 November 2007

Bls: [psikologi_transformatif] Mengapa Resisten?

Pandangan ini lahir berdasarkan pengetahuan intelektual (ontologis / filosofis), bukan pengamatan / penginderaan.
Dalam wacana Yunani kuno pre-socratic, sudah terjadi perbedaan antara Parmenides (unchangeable being) dan Promotheus / Heraklitus (eternal becoming).
Setelah era astronauts, terjadi perubahan paradigmatik yang sangat fundamental, yaitu dari pengamatan via teleskop, kini manusia melihat sendiri bahwa bumi tempat tinggal dan berdirinya observatorium untuk mengamati alam semesta, ternyata merupakan bagian dari galaxies luas tak bertepi yang sedang menari dari beginningless past menuju endless future.
Kalau semuanya tidak tetap karena yang tetap adalah perubahan itu sendiri,  lalu apa makna kehidupan ?
Alam semesta termasuk kita yang ada di dalamnya sedang ikut dalam Tarian Energi Kosmis (Fritjof Capra) bersama Syiva Nataraja yang hukum-hukumnya seperti dituturkan dalam Kitab I Ching.

Salam,
Jusuf Sutanto

----- Pesan Asli ----
Dari: Budi Setiawan <bukik_psi@yahoo.com>
Kepada: seperjuangan@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 9 November, 2007 11:12:44
Topik: [psikologi_transformatif] Mengapa Resisten?

Mengapa Resisten?

Pendekatan Sosial Konstruksionis mengkritik pendekatan mainstream yang seringkali digunakan dalam memahami perubahan organsisasi. Pendekatan mainstream berpijak pada pandangan bahwa adanya realitas tunggal dan homogen yang ada diluar individu (Ford, 1999, Ford dkk, 2001). Seluruh anggota organisasi berbagi realitas tunggal yang menjadi konteks tindakan dan perubahan yang dilakukan para anggota tersebut. Akibatnya, literatur perubahan dan pengembangan organisasi dipenuhi dengan riset tertuju pada perbedaan individual yang mempengaruhi pengalaman dan respon terhadap perubahan organisasi yang tunggal dan homogen.


Pandangan mainstream memisahkan secara tegas antara subyek-obyek, organisasi-individu dan organisasi-lingkung an eksternal. Ada beberapa implikasi dari pandangan ini. Pertama, adanya subyek yang berperan sebagai agen yang berperan aktif dan obyek yang menjadi agen pasif yang dikenai tindakan. Kedua, pandangan ini menjelaskan tindakan, hubungan dan hasil perubahan dengan mengacu pada karakter entitas subyek atau obyek. Ketiga, subyek diasumsikan yang menciptakan realitas sosial. Subyek adalah pihak yang mengetahui dan mempengaruhi "yang lain" sebagai obyek yang dapat diketahui dan dibentuk (Hosking, D.M., 2004).


Perubahan organisasi selalu dipahami sebagai tuntutan dari lingkungan eksternal, –baik masyarakat, pemilik modal, maupun pemerintah– terhadap organisasi. Suatu organisasi diciptakan dan dimiliki oleh orang-orang di luar sistemnya. Struktur dan tujuannya dirancang oleh manajemen atau pakar di luarnya dan dikerjakan oleh organisasi (Capra F., 2004).


Lebih lengkap di: http://appreciative organization. wordpress. com/



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Health & Fitness

Find and share

weight loss tips.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar