Jumat, 02 November 2007

[psikologi_transformatif] 7 Cara Jadi Ngetop di Hadapan Public (sebuah surat yang lebih bagus daripada surat-surat spamnya Erwin Arianto)

7 CARA JADI NGETOP DI HADAPAN PUBLIC
 
 
1. Bersosialisasi.
Ini sebetulnya bukan ajaran Buddha, tapi karena topiknya adalah bagaimana agar populer tentu saja harus bersosialisasi dulu, misalnya dengan membuat banyak blog di internet dengan berbagai pembicaraan. Juga ikut chatting  di internet messenger seperti imvu.
 
2. Jangan mengganggu.
Ada jin pernah berkata pada Saya. Sebenarnya mau aman di dunia ini mudah saja, tak perlu belajar ini belajar itu. Cukup jangan menganggu, itu saja. Jika kau tak menganggu orang maka kau pun tak akan diganggu. Waktu saya menerima ajaran itu saya masih muslim tentu otak saya tak bisa menerima. Ah, mana mungkin. Karena saya tak tahu ajaran karma dan kelahiran kembali. Jadi otak muslim saya saat itu tak bisa menangkap maksudnya.
Sekarang sih sudah mengerti tapi berhubung Saya sudah jadi supersakti plus jalan saya jalan dharma jadi petunjuk nomor 2 ini untuk kalian saja. Saya sendiri tak apa-apa menganggu orang, karena orang yang saya ganggu adalah orang jahat dan Saya sudah tahu cara mengelola gerak dharma agar tak terluka (baca: tak menanam lebih banyak karma lagi).
 
3. Iringi.
Jika ada orang-orang yang sudah dekat dengan anda, ajak ia berbicara dan dengarkan pula saat ia berbicara. jika bisa kurangi membantah dan banyak mengiyakan. Sama seperti Yudhistira saat berbohong pada Drona tentang kematian anaknya. Di lidah ia mengiyakan tapi di hati ia menidakkan. Tapi ia tak berkarma buruk karena pikirannya diarahkan ke gajah yang bernama Ashvatama saat Drona sedang berpikir tentang anaknya yang bernama sama. Mungkin jika Drona mengejar dengan ucapan "ini Ashvatama yang gajah atau anakku?" maka terpaksalah Yudhistira menjawab seluruhnya. Tentang roda kereta yang turun bukan karma dari perbuatannya itu tapi dari siasatnya di malam sebelumnya.
 
4. Hargai.
Sekali lagi, karena Saya supersakti maka petunjuk ini untuk Anda saja. Anda harus menghargai orang lain, karena Anda cuma orang biasa yang sangat tergantung akan kondisi dan situasi sekitar. Jadi hargailah kemauan seseorang meski belum jelas akan mengarah ke kebaikan atau keburukan.
 
5. Pintar membuat orang berterimakasih pada kita dan pintar pula berterimakasih
Anda harus banyak berbuat kebaikan, dengan begitu orang akan banyak berterima kasih pada Anda. Semakin banyak terima kasih yang Anda terima berarti rating Anda sebagai makhluk sosial/humanis meningkat di alam. Dan jika ada dewa yang kebetulan menyaksikannya maka Anda akan diberi senjata pusaka.
Jangan lupa, Anda pun juga berterima kasih pada orang lain jika orang itu sedang mempermudah Anda. Misalnya membuat hati Anda senang, ini termasuk mempermudah hidup Anda, karena Anda pun mengeluarkan sedikit Endorphin yang melegakan urat syaraf, dan membuat Anda untuk sekejab jauh dari stress. Jadi Anda tak perlu banyak tertawa karena tertawa adalah tanda dari kehilangan fokus, karena itulah Buddha tak pernah tertawa. Mau dapat endorphin itu mudah saja yaitu dengan memasuki Agama Theravada atau Agama Vamamaru.  Ada yang mau lihat setan? Anda bisa lihat setan  pada seseorang yang sedang tertawa. Misalnya ini. Jadi, jika Anda mau lihat muka setan yang ada pada Anda, saat sedang tertawa buru-buru ke cermin.
 
6. Beradab.
Misalkan Anda berada di antara pemabuk jika Anda tak mau ikut mabuk minimal Anda jangan sok alim dengan sering mengacaukan tempat mereka seperti halnya FPI yang mengobrak-abrik markas majalah Playboy. Ini mengakibatkan FPI tak populer di mata para pecinta seni erotika. Jadi, Anda harus jadi orang beradab dengan mengikuti peradaban yang sedang berlaku. Jangan seperti muslim. Mereka mengira masih di arab pada jaman kencing unta diminum sebagai obat, sesuai resep Muhammad.
 
7. Berdana.
Anda harus banyak memberi. Dengan begitu Anda pasti populer. Pemberian atau Dana sendiri ada beberapa macam:
 
a. Pemberian ilmu.
- suka berceramah, suka memberi tahu info ilmiah, dsb. Tapi perhatikan agar tak berlebihan.
 
b. Pemberian waktu.
Waktu yang biasanya kita isi untuk kegiatan kita sendiri kita gunakan untuk melayani orang lain.
Misalnya ketika sedang menerima undangan orang lain untuk membantunya, dsb.
 
c. Pemberian materi.
- Mengajak teman makan.
- Memberi pengemis uang secukupnya.
- Memberi orang lain barang-barang kita yang sudah tak dipakai lagi.
 
d. Pemberian non-materi.
Misalnya 'memberikan' cinta. Ini disebut juga Karuna.
- melayani orangtua dengan baik.
- mengajak teman makan siang bersama dan membayar makanannya (di sini terkandung dua macam tana,   pemberian materi dan pemberian non materi)
- hewan peliharaan dirawat dengan baik.
 
e. Pemberian tubuh.
Pemberian tubuh, maksudnya misalnya ada orang yang tubuhnya terancam akan berhenti berfungsi karena didekati penjahat. Kita dapat memberikan tubuh kita sebagai shield agar penjahat itu terpancing melawan kita sehingga orang yang terancam tadi bisa lari menyelamatkan tubuhnya.
 
 
 
www.ratuadil.co.nr <-- sajian menarik "Neo Quran"
 
http://mahavatar.wordpress.com/about/ <--- Sambutlah Maitreya
 
 
 
 
 


MahaGuru Imam Besar Supreme Master Maitreya Jesus Sang Maha Pengasih 
Pemimpin besar masa depan
 
 
 


Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Endurance Zone

A Yahoo! Group

for better endurance.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar