Senin, 05 November 2007

[psikologi_transformatif] Hunter Douglas: Appreciative Inquiry in Action

Hunter Douglas: Appreciative Inquiry in Action

Latar Belakang dan Tujuan
Berawal pada tahun 1997, Hunter Douglas menjalankan tiga putaran terpisah dalam Siklus 4-D AI, yang dirancang untuk menghadapi tiga Agenda Perubahan yang masing-masing berdiri sendiri. Prakarsa pertama, disebut Focus 2000, dipusatkan pada perubahan budaya; yang kedua difokuskan pada perencanaan strategis; yang ketiga, disebut Focus on Excellence, dikonsentrasikan pada pengembangan proses bisnis yang ramah-konsumen dan peningkatan proses bisnis. Dalam ketiga prakarsa tersebut, para peserta menjalankan seluruh fase Siklus 4-D AI.


Pada tahun 1985, Hunter Douglas International membeli Thermal Technology Corporation yang memiliki 27 karyawan, dan mendirikan Hunter Douglas Window Fashions Division. Divisi tersebut segera mulai memproduksi dan memasarkan tirai Duette®—sebuah variasi unik yang mirip tirai sarang lebah Thermocell, dibuat dengan kain yang halus dan awet dengan corak pilihan. Selain sangat fungsional dan hemat energi, tirai tersebut juga berhasil dipromosikan sebagai mode untuk rumah—sebuah penutup jendela yang memikat secara gaya dan estetika, ditujukan untuk konsumen kalangan atas. Dari sudut-pandang pemasaran, ini adalah sebuah langkah revolusioner bagi sebuah industri yang sebelumnya hanya memasarkan produk dengan titik berat yang terbatas pada aspek fungsionalnya saja.


Dalam upaya untuk mendapatkan kembali semangat komunitas seperti sediakala, Pellet dan jajaran pimpinan barunya memutuskan untuk memecah divisi ke dalam unit-unit bisnis yang terpisah. Tetapi bukannya membangun semangat komunitas yang lebih besar, perubahan tersebut menciptakan jurang-jurang yang lebih besar—berbagai kesenjangan komunikasi yang sebelumnya memang telah lebar, kini semakin membentang. Para pemimpin kehilangan hubungan dengan aspek bisnis sehari-hari, sementara para karyawan produksi kehilangan kontak dengan segala sesuatu di luar bidang fungsional atau operasional terdekatnya. Struktur unit bisnis yang baru tidak hanya menciptakan tantangan berat dalam bidang komunikasi, melainkan juga membutuhkan sentuhan pengalaman dari siapapun yang menjadi pemimpin divisi—dan banyak diantara mereka yang tidak berpengalaman. Pada akhirnya, struktur baru tersebut semakin membingungkan orang-orang yang memang kurang jelas memahami tujuan, arah, dan komunitasnya. Tenaga kerja menunjukkan penurunan tingkat motivasi dan inisiatif, yang berakibat pada penurunan tingkat produktivitas. Angka turnover meningkat ketika kebutuhan akan karyawan baru terus meningkat. Dimana-mana, orang mengalami frustrasi, mereka sangat sulit memahami dan bingung dengan keseluruhan misi, visi, dan arah organisasi. Dan pada puncaknya, hasil dari survey tahunan tentang opini karyawan menunjukkan kecenderungan yang menurun dalam hal pengalaman karyawan di Hunter Douglas.



Bagaimana aksi dari appreciative inquiry?

Ikuti kisahnya di http://appreciativeorganization.wordpress.com/2007/08/08/bedah-kasus-appreciative-inquiry-in-strategic-planning/



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Free airline tickets

Win a free trip

home for the

holidays from Yahoo!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar