Senin, 26 November 2007

[psikologi_transformatif] Kesaksian: "Aku dalam Ketidak-berdayaan"

MAS KARIYAN (DI BONTANG, KALTIM), PLIS CERITA DUNK !

Dear Friends, Tiga hari lalu Mas Kariyan di Bontang,
Kalimantan Timur, telpon aku malam2, dan cerita
pengalaman pribadinya yang sangat aneh. Aneh karena
itu pengalaman pertama baginya, dan aneh juga bagi aku
karena itu juga pertama kalinya mendengar pengalaman
seperti itu. FYI, Mas Kariyan ini orangnya very
berapi-api. Kalo ngomong sama aku, energinya itu
meledak-ledak, a genuine Elemen Api. Tapi waktu dua
hari lalu Mas Kariyan telpon aku, he was changed. Ada
yang berubah di dirinya. Ada SPIRITUAL EXPERIENCE yang
sangat membekas di dirinya, sehingga orangnya jadi
berubah. Beda banget. He was very quiet,... calmed,
confident dan, maybe, masih berusaha mencerna
pengalaman batin (dan fisik juga benarnya) yang baru
saja dialaminya itu.

Aku dengarkan saja Mas Kariyan cerita waktu itu. Aku
dengarkan dan aku bilang: ya,... ya,... ya,... tapi
aku gak comment kalau Mas Kariyan very calmed saat
itu. Sangat lain dari biasanya. Terus aku bilang agar
PLEASE MAS KARIYAN SHARING juga di milis, hmmm hmmm
hmmm... Aku percaya bahwa pengalaman pribadi Mas
Kariyan itu akan ada juga hikmahnya bagi kita semua.

Dan ternyata, kesaksian tentang Spiritual Experience
yang dialaminya itu dikirimkan kepada email pribadi
aku yang kali ini aku share kembali kepada rekan2
sekalian. Berikut kesaksiannya:

+++++++++++++

KESAKSIAN: "AKU DALAM KETIDAK-BERDAYAAN"


Kemarin lusa pada hari Kamis, 22 Nopember 2007
tiba-tiba saja aku mengalami suatu kejadian yang sama
sekali belum pernah aku alami seumur hidupku. Sepulang
dari kerja seperti biasanya aku selalu pulang agak
lambat hanya untuk menghindari kesemrawutan dan
kemacetan kendaraan di jalanan yang merupakan
satu-satunya jalan menuju pulang ke rumah. Sekitar jam
17.30 aku baru sampai di rumah, sambil bercengkerama
dengan si bontot yang masih TK kecil sesekali aku
menikmati hiburan Jejak Petualang. Tiba-tiba ponselku
bordering, ada sahabat dari seberang yang mencoba
menyapa dan berkelakar via smsnya, aku lirik jam
dinding yang ada di buffet atas TV menunjukkan pukul
18.25 bersamaan dengan berakhirnya kumandang Adzan
Maghrib. Aku mencoba membalas sms sahabatku tadi.
Mendadak tangan kiri saya gemetar hebat serasa tak ada
lagi daya dan kekuatan walau hanya sekedar untuk
menekan tombol-tombol ponsel, seketika itu aku mencoba
beranjak dari tempat duduk dan kedua kakikupun
mengalami hal yang sama, gemetar dan rasanya tak kuasa
lagi aku untuk berdiri; badanku terasa lemas, lunglai
dan tenagapun mendadak luruh serasa hilang dari jasad
ini. Ya Tuhanku baru pertama kali ini aku mengalami
hal yang serpeti ini, badan sama sekali luruh, lunglai
tiada berdaya. Kalau memang Engkau harus mengambil
nyawaku sekarang aku sudah siap untuk menghadap Engkau
Ya Illahi Robbi.. begitu sikap pasrah yang muncul dari
dalam sanubariku tanpa bisa aku bendung.

Aku mencoba untuk tenang sambil duduk kembali di
kursi, sempat terlontar kata-kata kepada isteriku yang
pada waktu itu lagi berada di dapur mengambilkan
makanan untuk si kecil yang berada disampingku, "Bu,
kenapa tubuhku kok mendadak lemas dan serasa lunglai
seperti ini?" isteriku sambil menoleh tanpa
mengucapkan sepatah katapun dengan asyiknya
mengambilkan lauk pauk buat si kecil dan, saat itupun
aku merasa bahwa aku akan meninggal barang kali.

Dengan langkah gontai yang aku paksakan, aku mencoba
ke kamar untuk mengambil handuk dan langsung ngeloyor
dan merambat dinding menuju kamar mandi yang kebetulan
letaknya bersebelahan dengan kamar tidur untuk
mengambil wudhlu. Saat dalam kondisi ketiada berdayaan
ini akupun sudah merasa yakin bahwa hidupku memang
sudah dalam hitungan menit, detik saja sepertinya. Aku
mencoba menguatkan untuk berdiri mengayunkan tangan
sebisa-bisanya bertakbir pada sang Khaliq melaksanakan
shalat Maghrib. Rakaat demi rakaat terlampaui dengan
kondisi gerakan yang serba tak menentu, tapi biarlah
yang penting aku masih diberikan kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang aku bisa dan mampu untuk
menjalankannya dalam mengingat dan menyebut Asma-Nya.

Usai salam, dengan kepasrahan total aku menyerah
kepada-Nya, apapun yang Engkau kehendaki Ya Illahi
Robbi aku sudah siap untuk menerima apapun peristiwa
yang terjadi padaku, aku sadar dalam ketiada berdayaan
ini, ternyata hanya Engkaulah yang Maha Gagah dan
Perkasa untuk berbuat sesuatu terhadap semua
ciptaan-Mu, sementara aku kini dalam keadaan luruh,
lemas dan lunglai tiada berdaya kecuali yang aku bisa
hanya menyebut-nyebut kebesaran Asma-Mu yang Maha Suci
dan Maha Agung. Dalam duduk Tawarruk akupun lanjutkan
mengheningkan DIRI dalam balutan Asma-Nya seperti
kebiasaanku selama ini hingga tibanya waktu Isa yang
selalu aku lazimkan.

Mendadak aku terjaga kembali dari keheningan dan
kepasrahan antara hidup dan matiku atas Kuasa-Nya,
karena si kecil rupanya telah membangunkan aku sekitar
pukul 20.30 wita. Rupa-rupanya sudah 2 jam aku telah
berada dalam kondisi entah apa namanya yang jelas aku
merasa lenyap dalam KETIADAAN RASA.

Langsung saja aku peluk erat si kecil dan rupanya
memang aku tidak bermimpi sepertinya dan Duh Gusti
Kang Murbeng Dumadi, ternyata aku masih Engkau berikan
kesempatan untuk bisa menghirup nafas kehidupan. Aku
tidak jadi meninggal seperti yang aku bayangkan
sebelumnya padahal saat itu aku telah menyerahkan
hidup dan matiku dengan Pasrah, Ikhlas dan Ridho
kepada-Mu jika itu yang memang harus terjadi
menimpaku. Tapi, rupanya Engkau telah menentukan dan
memilihkan jalan lain untukku. Sungguh Engkau memang
sama sekali tidak bisa dijangkau oleh sang PIKIRAN.
Engkau Jauh tetapi tak ada Jarak dan Engkaupun Dekat,
tetapi tak bisa diraih.

Engkaulah Yang ADA tetapi sejatinya TIADA dan
Engkaulah Yang TIADA tapi sejatinya ADA. Salam,
(Kariyan). Blog Kariyan:
<www.karyakariyan.blogspot.com>."

+++++++++++++

KOMENTAR SAYA: DISINI, SAAT INI

Hmmm hmmm hmmm, hmmm hmmm hmmm, what to say? God is
great, Allahuakbar, there's nothing more to say. The
experience was genuine, aku hanya bisa bilang bahwa
pengalaman SPIRITUAL itu memang selalu MENGUBAH kita
manusia menjadi insan yang lebih batiniah. Segala yang
hewaniah itu semakin ditinggalkan, dan kita menjadi
semakin batiniah. Just that. Memang lebih kalem, lebih
confident, lebih PD. Lebih pasrah, lebih ikhlas,
apapun yang terjadi-terjadilah... apapun yang sudah
terjadi ya biarlah. Hmmm hmmm hmmm... memang nothing
more to say. Tak ada lagi yang bisa dikatakan. Apa
yang mau kita katakan kepada Al Khalik kalau bertemu
dengan Nya, anyway? Apakah mau berargumen? Tidak kan,
kita hanya bisa menghadap God as we are. Sebagai diri
kita sendiri, apa adanya, tanpa topeng, tanpa dogma,
tanpa amal ibadah. Tanpa segalanya. We can only meet
God as we are. Cuma itu komentar saya,... hmmm hmmm
hmmm... one day we'll all BE there. Yet we are already
there, actually. HERE AND NOW. Disini dan Saat Ini.
Selalu seperti itu. DISINI, SAAT INI. (Leo)

+++++++++++++

Bagi rekan2 yang ingin berdialog dengan Mas Kariyan
tentang pengalaman spiritual pribadinya yang
kesaksiannya dituliskan di bagian atas, dengan saya,
atau dengan teman2 lainnya dari segala penjuru
Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang
agama dan kepercayaan, please jangan ragu2 untuk join
di milis milik kita bersama di:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
Everybody is welcome as brother or sister as we
actually are.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Shedding Pounds

on Yahoo! Groups

Read sucess stories

& share your own.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar