Jumat, 30 November 2007

[psikologi_transformatif] KISAH SI LANANG

KISAH SI LANANG: AN INTRODUCTION

Dear Friends, Berikut ini sebuah tulisan yang
diposting kemarin sore di milis
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>
oleh rekan kita Mas Bambang. Aku baca itu kemarin
sore, dan wis ta' mintaken ijin darinya untuk dishare
juga di milis2 lainnya dalam posting harianku. Hmmm
hmmm hmmm... Silahkan rekan2 membaca sendiri dan,
apabila ada sesuatu yang tersentuh di diri anda,
please jangan ragu2 untuk sharing juga di milis
Spiritual-Indonesia atau, should you prefer, boleh
juga di japri ke saya. There's something wonderful
about the following story. Really wonderful... hmmm
hmmm hmmm... Maybe aku harus diam saja dan menunggu
respons dari rekan2 lainnya but, on the other hand,
aku juga merasa harus sharing sedikit juga bahwa
semalam aku itu tidur dan memperoleh "mimpi2" yang
sangat hidup. Benar2 hidup. Aku bertemu dengan teman2
dari masa lalu, teman2 kuliah, dan aku ngobrol2 begitu
saja seperti kalau bertemu dalam keadaan terjaga.
Pedahal itu dalam keadaan tidur, pedahal itu kan
MIMPI. Kok mimpi bisa begitu hidup? Dan itu terjadi
berkali-kali. Aku tidur sekitar jam setengah 7 sore,
terlalu capek kemarin itu, udaranya kan jelek banget.
Eh, terus aku mimpi... agak kabur memang. Lalu bangun
jam setengah 10 malam,... buka2 internet, terus tidur
lagi. Eh dapat mimpi lagi yang LEBIH HIDUP. Terus
tidur lagi, dan bangun lagi jam 12 malam. Dapat mimpi
yang SEMAKIN HIDUP. Kok mimpinya makin lama makin
hidup, they seemed VERY REAL to me. Hmmm hmmm hmmm...
pokoknya OKE PUNYA deh. Hmmm hmmm hmmm... Aku biasanya
bilang itu pengalaman VIVID DREAM (mimpi yang sangat
hidup), tapi who knows bahwa itu juga OOBE (Out of
Body Experience), bisa juga bener2 ketemu orangnya
dalam mimpi2 itu, dan bener2 komunikasi. Jadi, aku
memimpikan teman2 lama itu, dan bercakap-cakap di
dalam mimpi itu,... dan ternyata mereka juga mengalami
mimpi yang sama. Well, itu MUNGKIN SAJA kan? Hmmm hmmm
hmmm... anything is possible with God kata Nabi Isa or
Yesus Kristus. Soooo,,,, here is the story yang
ditulis oleh Mas Bambang:

+++++++++++++

LANANG, IA TAK PERNAH TAHU JAWABNYA.....


Ini adalah uneg-uneg hati seorang sahabat "Lanang"
begitu saya memanggilnya, yang kemudian saya tuangkan
dalam rangkaian kalimat yang sekiranya dapat menjadi
sebuah bacaan sederhana bagi siapa saja, ini hanyalah
penggalan sebuah pengalaman hidup dan fenomena
spiritual yang dirasakan olehnya.

Konon Lanang biasa dan sering melakukan "perjalanan ke
dimensi lain" yang dalam bahasa kerennya disebut
astral travel, out of body experience, rogosukmo, atau
nama-nama lain sejenis. Lanang.. sahabat saya ini
tidak terlalu paham dengan nama-nama itu dan
sedikitpun ia tak pernah punya keinginan untuk sejauh
itu. Tujuan awalnya cuma ingin merasakan keheningan,
berbicara pada hatinya dan meninggalkan pikiran-
pikiran sumpek yang mendera hidupnya. Lanang hanya
menjalani apa yang ia tahu tentang meditasi dengan
dzikir dari seseorang yang ia hormati, sedikit
belajar, bertanya dan membaca agar ia punya referensi
dan tahu tentang apa yang ia lakukan selama ini
menurut bahasa kekiniannya.

Lanang sendiri tidak pernah menyadari kapan awal mula
ia mulai menyebrang ke dimensi yang tak pernah ia
bayangkan sebelumnya, ia cuma tahu dalam meditasi yang
ia lakukan selama ini, ia temukan hal indah yang tak
terbayangkan seperti nafas yang demikian teratur,
perlahan dengan jeda yg panjang diantara tarikan dan
hembusan nafas, detak jantung yang berangsur menjadi
perlahan sampai tahapan extase yang amat membuat ia
ketagihan, bahkan ia pernah amat sangat ketakutan
ketika suatu saat nafas dan detak jantungnya serasa
terhenti seketika, Astagfirullah, .. Allohuakbar ..
Lanang mengira saat itu ia telah mati, semua terasa
kosong tak ada apa-apa dan siapa-siapa, tak tahu
dimana, amat membingungkan... serta merta ia memohon
ampun istighfar berulang-ulang… dan ia tersadar
kembali… Alhamdulillah…

Dalam kesempatan meditasi berikutnya ia mulai
merasakan sensasi aneh ketika tubuhnya jadi terasa
amat ringan ada sesuatu yg seolah-olah akan terlepas
dan tercerabut dari tubuhnya.. entah ia tak tahu itu
apa… Ia cuma merasakan suhu tubuhnya memanas, butir-
butir peluh mengalir disekujur tubuh, perih serasa
tersayat ketika peluhnya luruh mengaliri permukaan
kulit… tapi ia berusaha mengabaikan rasa itu… tapi
kepalanya berdenyut-denyut, kejadian itu terus
berulang pada meditasi berikutnya dan ketika ia terus
berusaha mengabaikan hal itu kepalanya kembali
berdenyut hebat dan ia yakin hal itu akan hilang
suatu saat dan benar firasatnya hal itu tidak lagi
terjadi di sesi-sesi selanjutnya, namun muncul hal
lain yang juga membuat ia menjadi ketakutan setengah
mati, "ia melihat dirinya tengah duduk bermeditasi"…
kembali ia panik dan berpikir ia telah mati, berusaha
menenangkan diri sedapat mungkin.... ia berusaha
menyebut namaNya sebisanya meskipun terbata-bata.
Astaghfirullah… ..Subhanallah.. sekali lagi ia
berusaha yakinkan hatinya bahwa Tuhan Maha Menjaga dan
takdir serta kematian adalah MilikNya.

Lanang terkadang tersenyum sendiri ketika mengingat
pengalaman pertamanya itu… selanjutnya ia mulai
terbiasa dan pasrahkan segalanya pada Sang Khalik
pemilik hidup dan ia baik-baik saja…

Menurut asumsi Lanang itu adalah ketenangan dan
kesunyian hakiki yang tak mungkin ia tolak
kedatangannya, di sana tak ada beban, semua mengalir
tanpa diminta, tanpa perintah, itu saja sudah nikmat
luar biasa baginya dan tanpa ia sadari proses lain
tengah berjalan ke depan jauh dari sekedar yang ia
inginkan.

Saya juga pernah mendengar kisahnya dari orang lain
tentang pengalaman perjalan aneh yang tak disadarinya
namun telah mengubah persepsinya tentang meditasi
mendalam dan membuat ia memahami kebesaran Tuhan
dengan ragam fenomena mahluk ciptaanNya, dimensi ruang

dan waktu yang diciptakan dan banyak hal lain dalam
genggaman kekuasanNya…Maha Suci Tuhan semesta alam,...
Subhanallah.

Ada yang mengherankan dan masih jadi sebuah pertanyaan
dalam dirinya adalah mengapa terkadang ia tidak
menyadari kalau ia "melakukan perjalanan" ketika ia
tidur, bahkan berkunjung ke suatu tempat atau datang
kepada seseorang atau lebih pada waktu yang sama
secara bergantian tanpa diawali meditasi seperti yang
biasa ia lakukan dengan sengaja atau jika memang ia
inginkan tapi selalu saja ada satu kesamaan dasar dari
keduanya yaitu "ia sadar dan bisa mengingat apa
yg telah ia lakukan".

Lanang mengakui terkadang ia tak bisa menuju ke tempat
atau seorang yang ia inginkan dan ia berusaha tidak
kecewa serta meyakini jika hal itu terjadi berarti ia
tidak dijinkan olehNya, ia menyadari manusia penuh
keterbatasan bahwa Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik
buat mahlukNya atau selalu berprasangka baik kalau
Tuhan melindungi dari sesuatu yg kurang baik buatnya.
Tuhan pemilik semesta alam dan isinya, semua adalah
milikNya termasuk jiwa dan roh kita, Tuhan berhak
melakukan apa saja pada ciptaanNya.

Lanang pernah bertanya pada beberapa orang yang
mumpuni dalam hal itu, jawabannya adalah itu terjadi
karena dipicu oleh ingatan akan "sesuatu", bisa saja
ingatan akan suatu tempat, peristiwa, seseorang,
saudara, teman, kerabat bahkan orang orang yang baru
saja ia kenal hari ini atau sejam yang lalu selebihnya
itu merupakan "hadiah" dari Tuhan agar kita mau lebih
bersyukur atas nikmat hidup yang tak terhingga.

Ia juga tak pernah tahu bagaimana ia bisa
berkomunikasi dengan mereka yg tak kasat mata?
bagaimana ia kehilangan rasa takut manusiawinya
saat itu?, bagaimana ada orang lain yang menyatakan
kalau ia didampingi "mereka yang tak kasat mata",
bagaimana ia merasa nyaman-nyaman saja berdampingan
dengan mereka? bagaimana ia bisa terhubung dengan
orang-orang yang ia pikirkan?, bagaimana ia bisa
menghampiri mereka?, bagaimana ia bisa dirasakan
kehadirannya?, bagaimana ia bisa menyentuh benda
apapun yang ia mau ketika berada disana?, bagaimana
ia bisa mempengaruhi suhu ruangan?, bagaimana ia
menimbulkan bau khusus di sekitar org yg terhubung?,
dan fenomena lain yang membuat ia bingung?,,,,, lantas
pertanyaannya, dari mana ia tahu semua itu?????

Lanang mendengar pengakuan dari beberapa orang yang
konon "berilmu" atau mereka yang memang sudah dikenal
atau tidak sengaja bertemu di suatu tempat padahal ia
tidak mengenal siapa mereka sebelumnya, atau fenomena
itu muncul saat melakukan meditasi bersama-sama di
satu tempat atau berbeda tempat dengan janji atau
bahkan tanpa meditasi sekalipun……… segala sesuatunya
berjalan tanpa ia minta ..... aneh…ini sungguh aneh
buatnya!!!

Belum lagi hal-hal aneh yang ia alami satu demi satu,
pengalaman demi pengalaman, tapi ia tak tahu harus
apa, merasa terbebani atau bersyukur, ia hanya ingin
berbagi tapi terkadang ada hal yang memang tak boleh
ia ceritakan entah siapa yang mengatakan tapi hatinya
berkata begitu.

Pengalaman ini akan jadi bahan tertawaan kalau saja ia
bercerita pada mereka yang amat mengedepankan
pemikiran logika dan modern science.

Entahlah, Lanang sahabat saya ini terkadang berpikir
lurus-lurus saja,… tak ada yg tak mungkin jika Tuhan
menghendaki, ia jalani apa adanya tanpa berusaha
mencari tahu apa dan bagaimana itu bisa terjadi?, apa
misi hidupnya? ... semuanya ia pasrahkan padaNya, ia
syukuri sebagai suatu anugerah. Ia tak pernah merasa
bahwa ia bisa lakukan itu, ia merasa biasa-biasa saja
sama seperti yang manusia lainnya, semua mengalir dan
terjadi begitu saja, ia hanya meyakini semua terjadi
karena kehendakNya… Lanang tak pernah tahu
jawabannya..........

+++++++++++++

KITA ITU CUMA ALATNYA SAJA

P = Pungky
L = Leo

P = Leo, bisa bantu saya utk selaraskan frekuensi Mata
Ketiga ? Bisa bantu saya, Leo ? Saya ada sedikit
troubel dgn mata ketiga nih.

L = Kenapa ?

P = Entahlah ada penurunan kualitas kali ? gimana ?
Tapi sih, saat meditasi tetep terasa keras denyut di
dahi.

L = Bukan penurunan kualitas mas, tapi memasuki tahap
plateau. Jadi rasanya seperti HAMBAR saja, tetapi kita
tetap berjalan maju. Aku juga mengalami itu. The trick
is jangan merasa down, tetapi biasa saja. Ikhlas dan
Pasrah saja. Itu PENGALAMAN SPIRITUAL juga mas.

Semua orang2 spiritual mengalami masa kekeringan itu.
Rasanya kering sekali, tapi sebenarnya kita tetap
berjalan maju. Hikmahnya itu agar kita tidak
tergantung pada sensasi2, melainkan pada IMAN. Iman
itu yang utama, dan bukan sensasi2 itu. Can you follow
me ?

P = Ya, saya bisa memahami. Mungkin ada saat dimana
manusia merasa stagnant ya ? Padahal yg sesungguhnya
dia sedang naik ke tahap lanjutan, begitu kah
ringkasnya ?

L = Ya mas, semua nabi2 juga mengalami seperti itu.
Aku juga ngalamin lho. Gak usah goyah, yang penting
itu IMAN tetap ada. Kita itu hidup berdasarkan Iman,
dan bukan sensasi. Yang penting hasil nyata, dan bukan
sensasi yang kita rasakan itu. Bisa saja kita gak
merasakan apa2, tapi orang yang dibantu itu
tersembuhkan. Yang penting, kalau menyembuhkan
orang, orang itu SEMBUH. Kita bisa merasakan sensasi,
bisa pula tidak. Dan itu tidak penting. Yang penting
orang itu SEMBUH. Hmmm hmmm hmmm...

P = Nah itu lho mas yg saya mau tanyakan. Sampai skrg,
saya tidak tahu bagaimana cara saya bisa membantu
orang utk menyembuhkan.

L = Doa saja mas. Pakai doa, pakai cara that you feel
most comfortable with. Kalau merasa harus mendoakan
air putih di gelas, doakanlah, dan berikan itu kepada
orang yang sakit. Kalau merasa harus menyentuh bagian
tubuh orangnya, sentuhlah. Anything is ok, whatever
you feel you have to do, do it. Setelah itu
dilakukan.... PASRAHKANLAH HASILNYA.

P Ok, Mas Leo.

L = Kita itu cuma melaksanakan apa yang kita rasa
harus kita lakukan. Tetapi hasilnya itu kita
pasrahkan. Kita itu kan cuma ALAT SAJA. Yang
menyembuhkan itu bukan kita, melainkan GOD. Kita itu
cuma alatNya saja.

Aku kan selalu seperti itu, mas. Aku kalau bicara,
ceplas ceplos saja. Aku gak pernah perduli ngomong
betul atau salah. Aku merasa aku ini cuma ALAT SAJA.
So, hasil itu selalu ditentukan oleh yang di ATAS.
Kita itu cuma alatNya saja.

Nah, dengan sikap pasrah itu,... maka kita akan bisa
berjalan terus dengan ayem tentrem. Gak merasa stress,
gak merasa harus ngotot dan ngoyo.

+++++++++++++

GUNANYA BUAT ENJOY AJA

H = Henny
L = Leo

H = Sore mas, bs tanya2 nih ?

L = Silahkan, mbak.

H = Ini mas, kok rasanya mata ketigaku ku melempem.
Hehe ga tau jelasin nya gmn. Biasanya kerasa gmn gt,
tp akhir2 ini ya gt.

L = Hmmm,,,, masuk plateau. Masa pendalaman rohani.
Something like that. Besok aku posting conversation
tentang itu yah... (note: conversation di atas dengan
Mas Pungky), you can read it besok. It's ok aja kok.
Yang penting itu IMAN dan bukan sensasi2 itu. Hmmm
hmmm hmmm...

H = Kalo udah fase plateau, trus apa mas ?

L = Nanti akan bertambah imannya. Akan merasa bahwa
selalu CONNECTED. Selalu nyambung, dan tidak
tergantung pada sensasi lagi.

H = Kalo connected terus gmn sih, mas ? Sekarang sih
kerasa lagi, kepala ada magnet ke atas.

L = Hmmm hmmm hmmm...

H = Kalo kepala ke tarik2 ke atas napa, mas ? Apa itu,
mas ?

L = Itu FREKWENSI MATA KETIGA dari aku. Itu frekwensi
aku, mbak. You FEEL IT. Aku juga begitu. Hmmm hmmm
hmmm...

H = Kalo ga chat ga bs kerasa apa ?

L = Hmmm bisa juga mbak... coba inget aja rasanya.
Nanti kalo meditasi sendiri, coba untuk rasain lagi
frekwensi itu. Itu frekwensi aku kalo lagi meditasi,
chat, atau ketemu orang. Hmmm hmmm hmmm...

H = Sebenernya kalo udah kerasa bgtu, gunanya apa ?
hehe, pertanyaan aneh yah...

L = Gunanya buat ENJOY AJA. Hmmm hmmm hmmm... Union
with God buat apa ? The answer is buat ENJOY AJA.
Wis, till next time yah, take care, bay bay !!

H = Ok2, mas. Tengkyu !

+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
HP: 0818-183-615. E-mail: <leonardo_rimba@yahoo.com>.
Untuk bergabung dengan milis SPIRITUAL-INDONESIA,
please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>.
NOTE: Except my own name, all other names used in the
mail correspondences and Yahoo Messenger conversations
are pseudonyms.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Communities about

higher endurance.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar