Selasa, 20 November 2007

[psikologi_transformatif] Kompatiologi: Syariat-Tarikat-Hakikat-Makrifat

Syariat-Tarikat-Hakikat-Makrifat

Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
Tempat, Hari, tanggal: Jakarta, Senin, 27 Agustus 2007

Ingin bergabung dalam diskusi? Klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2470
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22362
Balasan untuk email ini harap di Cc ke
vincentliong@yahoo.co.nz agar bisa saya baca dan balas
secepatnya.

PENDAHULUAN

Pada hari Kamis, 23 Agustus 2003 yang lalu saya sempat
melakukan dekon-kompatiologi kepada beberapa orang
yang saya sebutkan inisialnya: 'TK', 'PS' dan 'RD'.
Dalam dekon tsb saya melihat beberapa masalah yang
perlu saya bahas secara lebih mendalam berkaitan
dengan jenis cara dan tujuan seseorang belajar
sesuatu. Tiap cara dan tujuan ini memiliki aturan
mainnya sendiri yang tidak bisa dicampur aduk satu
sama lain. Untuk lebih mudah dipahami maka saya
menggunakan istilah-istilah seperti misalnya: syariat,
tarikat, hakikat, makrifat yang sudah biasa digunakan
kaum beragama dalam membahas tiap tahap cara belajar
dengan tujuan dan aturan main yang berbeda yang
berlaku pada masing-masing tahap.

SYARIAT
Aturan itu perlu dipahami agar tidak salah jalan…

Pola pendidikan ceramah ala sekolah, belajar agama
dari kitab suci, dlsb adalah proses pembelajaran di
tahap syariat. Pada tahap ini seseorang belajar untuk
tahu gambaran menyeluruh dan juga sudutpandang
penilaian tertentu dari suatu masalah secara teoritis;
Sebelum diharapkan di masa yang akan datang akan tiba
waktunya untuk menjalankan apa yang dipelajari di
dunia nyata. Pada tahap ini seseorang tidak diijinkan
untuk bereksperimen, yang harus dilakukan adalah
menghafal, meyakini dan melakukan pembenaran atas
versi sudutpandang yang diajarkan.

TARIKAT
Disiplin menjalankan aturan...

Tarikat cenderung sebagai penerapan dari syariat. Pada
tahap ini seseorang melakukan contoh-contoh penerapan
spesifik dari syariat dengan tetap terikat pada
kerangka teoritis gambaran menyeluruh dan sudutpandang
tertentu yang telah ditanamkan saat pembelajaran di
tahap syariat. Hal ini juga terjadi di bidang
pendidikan secara umum, orang diajari tentang suatu
jenis birokrasi yang berisi pola-pola yang telah
distandarisasi yang dinamakan ilmu, tetapi soal
penerapan menjalankan ilmu (yang sifatnya ilmu
kira-kira) tidak diajarkan, harus dialami dan
dipelajari sendiri dari nol melalui
pengalaman-pengalaman sendiri.

Pekerjaan-pekerjaan standart misalnya seorang yang
lulusan akademi sekertaris bekerja sebagai sekertaris
yang membantu mengerjakan pekerjaan bos-nya. Seorang
petugas costumer service harus mengikuti pola
birokrasi tertentu yang benar dari prosedur tekhnis
sampai cara bicara dalam menjalankan pekerjaannya.
Seorang guru metafisika dan guru agama harus
mendisiplinkan diri dalam mentaati prosedural tentang
guru metafisika seperti apa yang derajatnya tinggi
dalam konsep ketuhanan masyarakat, demi penghormatan
murid-muridnya yang menilai kwalitas kerja sang guru
dari bagaimana guru tsb rela berdisiplin diri pada
aturan-aturan dan pembenaran-pembenaran tentang cara
tingkahlaku seharusnya yang ada di kepala masyarakat
umum dan mengabaikan faktor manusiawi dari dirinya
sendiri.

Keteraturan birokratif tarikat itu baik adanya, tetapi
tarikat sadar tidak sadar menyimpangkan cara orang
menilai sesuatu dari seharusnya menilai hasil kerja,
menjadi menilai kedisiplinan terhadap aturan-aturan
dan pembenaran-pembenaran tentang cara tingkahlaku
seharusnya yang ada di kepala masyarakat umum atau
aturan birokratif kelompok tertentu. Hasil akhir
menjadi point yang paling tidak penting: Asal
seseorang karyawan rajin masuk kerja entah kerjanya
menghasilkan atau tidak maka dianggap baik, kalau
seoang costumer service menjalankan ritual nya dengan
amat standart kepada setiap kliennya maka dia dianggap
baik. Asalkan seorang guru metafisika dan guru agama
menjadi manusia setengah dewa yang harus sempurna
mulai dari masalah tingkahlaku, emosi yang selalu
tidak tampak (tertutupi dengan rapi), record masalah
keluarga sampai pertemanan yang amat sangat menyerupai
seorang Tuhan.

Tarikat membuat orang tidak sadar bahwa dengan
meninggalkan diri manusia yang manusiawi menjadi robot
tidak dapat menjawab berbagai masalah begitu saja
secara gampang. Membuat manusia meninggalkan
manusiawinya dengan menjadi robot membuat manusia itu
masuk pada mimpi-mimpi tentang suatu jaminan akan rasa
aman yang dianggap saja sudah terbukti hasilnya ketika
disugestikabn ke diri sendiri, tanpa perlu bukti tsb
muncul.

Apakah perusahaan, klien, dan juga murid didiknya si
guru mendapat manfaat atau tidak dari kedisiplinan tsb
tidak perlu dan tidak akan diukur karena kedisiplinan
tsb telah menjadi jawaban yang membuat hasil tidak
lagi penting untuk diukur.

Pertanyaan: Bagimana sakti dan keTuhanannya guru saja,
saya sendiri tidak penting? Bukan: Bagaimana manfaat
yang saya dapat dari guru saya, yang tidak penting
apakah si guru sakti atau sangat keTuhanan? Manusia
bisa merasa telah berhasil menghindari proses yang
tidak bisa dengan mudah dipastikan, tetapi proses tsb
disadari atau tidak, diteria atau tidak tetap harus
dihadapi si manusia. Apakah dengan berbicara hal yang
baik-baik saja maka telah membuktikan kita telah
menjadi baik...

Kasihan peran jadi guru itu... Pernah saya mengajak
becanda guru kundalini saya dengan mengatakan;"Bapak
kurang sex..." Rupanya dia senang atas canda yang saya
bawa tsb sebab tidak akan ada satupun muridnya yang
mengijinkannya untuk menjadi manusia biasa yang
manusiawi dan apa adanya dengan segala keterbatasannya
karena dirinya bukan Tuhan. Kalau sampai tampak
menjadi manusia biasa, maka bisa-bisa dia dihukum
seperti mereka yang biasa memiliki guru beraliran
syariat dan tarikat hendak menghakimi dan menghukum
saya.

HAKIKAT
Hidup itu ada rumus hubungan sebab-akibat secara
tekhnis-mekanistik yang masih memungkinkan adanya
pilihan bebas...

Hakikat biasanya muncul sebagai kejenuhan akan kondisi
dimana manusia mengikuti suatu kebenaran yang
seolah-olah telah memberikan jaminan, hingga satu
titik klimaks dimana orang tsb sadar bahwa dengan
menurut saja tidak dapat menjawab permasalahan.

Permasalahan baru terkuasai bila seseorang tahu
hubungan sebab-akibat secara tekhnis-mekanistik dari
suatu permasalahan yang dimana tetap ada pilihan bebas
dan kebebasan untuk memanipulasi manusia dan
sekitarnya yang tekhnis-mekanistik tsb. Dalam syariat
dan tarikat tidak ada pilihan bebas karena jaminan
tentang rasa aman bila ikut aturan juga disertai
dengan ancaman ketakutan tentang ketidakamanan yang
datang sebagai konsekwensi bila tidak menurut; Memilih
pilihan yang benar atau pilihan yang salah.

Seorang lulusan sekolahan lulus untuk mengerti
birokrasi sekolahan, cocok untuk melanjutkan pekerjaan
sebagai pegawai, yang menjalankan salahsatu bagian
dari anggota tubuh birokrasi perusahaan tempatnya
bekerja. Tetapi kemampuan yang dia pelajari di sekolah
tidak mempersiapkan dirinya untuk mampu bekerja dengan
mengandalkan kemampuan spekulasi dirinya sendiri,
seperti seorang pedagang, yang dimana suatu keyakinan
tentang pilihan yang benar dan salah yang ditanamkan
melalui doktrin satu arah tidak bisa menjamin bahwa
pilihan tsb akan menguntungkan si pedagang karena
pilihan yang benar tsb bersifat relatif.

Seorang guru yang mengajar di tahap hakikat memiliki
aturan main yang berbeda dengan guru di tahap syariat
dan tarikat. Perbedaannya: Guru di tahap syariat dan
tarikat mendapat penilaian kesuksesannya berdasarkan
bagaimana dirinya mampu berdisiplin pada birokrasi
yang telah dibenarkan oleh norma dengan mengabaikan
sisi manusiawinya (yang selalu ada sisi baik dan
buruknya yang tidak bisa dihilangkan secara
menyeluruh). Guru di tahap hakikat tetap manusia biasa
yang manusiawi dengan segala ketidaksempurnaannya
sebagai manusia yang tetap dibiarkan apa adanya (tanpa
usaha memanipulasi atau menutupi agar tampak
sempurna), penilaian akan kesuksesan diukur dengan
hasil pasca kegiatan pendidikan pada masing-masing
murid, yang diukur tingkat kesuksesannya oleh
masing-masing murid sendiri (result based).

Timbul masalah adalah ketika seorang guru di tahap
hakikat mengajar murid yang menyamakan hakikat dengan
aliran syariat dan tarikat yang dipelajarinya di
gurunya sebelumnya. Biasanya murid aliran syariat dan
tarikat akan membenarkan dirinya untuk melakukan
personal abuse (membahas ke-kurang-sempurnaan pribadi
sang guru) terhadap guru barunya yang beraliran
hakikat tsb, mempersalahkan hal tsb, bahkan bisa
mencelakai si guru si guru karena merasa punya hak
untuk menghakimi dan memberikan hukuman. Murid-murid
tsb tidak akan mengukur hasil berdasarkan pengalaman
pasca kegiatan pendidikan pada dirinya masing-masing.
Kalau ini terjadi maka seorang guru yang mendidik di
tahap hakikat biasa memilih menutup diri dan
melindungi ruang pribadinya sebagai manusia biasa, dan
murid tidak akan belajar apa-apa karena gurunya
terlanjur menutup diri. Guru tsb mengaggap dirinya
tidak salah maka tidak mau dihukum; Apakah dengan
menjadi manusia yang apa adanya, bukan manusia yang
menyerupai Tuhan adalah kesalahan yang pantas menerima
hukuman?

Masalah ini sudah bekerapa kali dihadapi pendidik
kompatiologi dalam beberapa kasus berbeda; Mulai kasus
ketika Vincent Liong dikambinghitamkan oleh mas
Leonardo Rimba di hadapan salahsatu bos group Djarum
selama perjalanan seminggu ke Solo. Saat itu issue
personal abusenya adalah soal kebobrokan moral seorang
Vincent Liong yang tidak tahu adat, mencelakai masa
depan, nasib orang lain, merusak orang lain tanpa
bertanggungjawab. Atau seperti dalam
dekon-kompatiologi terhadap bapak 'TK', 'PS' dan 'RD'
masih ada omongan tentang bagaimana seorang Vincent
Liong masih kurang sempurna, kurang sabar, kurang
wise, dlsb dan akan bertambah sempurna di hari tua
karena kebiasaan menghadapi guru yang mendisiplinkan
dirinya sebagai manusia serba sempurna.

Masalahnya komitment setiap guru di tahap hakikat
adalah menjadi manusia yang apa adanya dengan segala
keterbatasannya sebagai manusia yang dibiarkan tanpa
ditutupi (agar tampak jelas apa adanya), praktisi
kompatiologi dilarang keras untuk menjadi manusia yang
memanipulasi dirinya agar tampak mendekati
kesempurnaan nabi atau Tuhan, lalu kemudian menjual
nama Tuhan. Maka dari itu dalam tiap ilmu yang
bersentuhan dengan tahap hakikat termasuk kompatiologi
tidak ada istilah bakat atau tidak bakat, semua
manusia itu sama saja kerangka hubungan sebab-akibat
secara tekhnis-mekanistiknya, maka sama pula
kemampuannya. Yang berbeda hanya di mana anda
dilahirkan, pengalaman yang dihadapi, kekayaan,
kesehatan, dlsb.

MAKRIFAT
Menjalani proses perjalanan hidup sebagai manusia yang
apa-adanya. Karma, dosa, adalah sebab-akibat langsung
bukan suatu pembenaran yang menyetir diri kita dengan
menanamkan rasa takut agar kita bersedia menaatinya…

Setelah menguasai hakikat (hubungan sebab-akibat
secara tekhnis-mekanistik) maka akhirnya manusia tsb
menanggalkan semua perasaan memiliki terhadap ilmu
birokratif, termasuk teori dan metode baku yang
digunakan dalam pembelajaran ilmu hakikat. Ketika
seorang mantan ter-dekon kompatiologi telah mencapai
pemahaman tahap ini maka kompatiologipun akan dianggap
tidak ada dan tidak penting lagi. Akhirnya yang
tersisa hanya diri sendiri dengan kemampuannya
meng-kira-kira yang alamiah, yang tidak ada nama
ilmunya.

Apakah seorang pedagang punya ilmu dagang? Jawabnya ya
tidak ada, yang dia punya adalah dirinya sendiri yang
menjalankan kegiatan berdagang.

Apakah ada yang namanya pembedaan birokratif seperti
ilmu metafisika, ilmu spiritual, ilmu agama, ilmu
alam, ilmu sosial, dlsb? Jawabnya ya tidak ada, yang
ada hanya orangnya sendiri.

Lalu lantas apakah tidak beragama, tidak ber ilmu
metafisika, spiritual, ilmu alam, ilmu sosial, dlsb?
Jawabnya ya semua sudah ada pada diri tiap manusia
lalu buat apa dikelompokkan secara khusus lalu
disugestikan perasaan memiliki yang eksklusif (dekat
dengan Tuhan atau jauh dari Tuhan).

Lalu apakah masih berdoa, beribadah dan berderma?
Jawabnya ya berdoa, beribadah dan berderma itu bagian
dari hidup manusia yang dimana ada proses kontemplasi
yang juga merupakan kebutuhan manusia. Maka dari itu
adalah baik untuk berdoa dan beribadah asalkan jangan
berdoa dan beribadah gara-gara takut masuk neraka,
takut karma, dlsb itu mah tidak tulus. Saya sendiri
(yang di KTP agamanya katolik) akhir-akhir ini setiap
malam berdoa 50x salam maria, tetapi saya malas ke
gereja. Urusan mau masuk surga atau neraka, baik atau
buruk ya itu terserah yang di atas, bukan urusan saya,
saya hanya menjalani saja.

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Senin, 27 Agustus 2007

LAMPIRAN Info 'Pendekon' (Pengajar) Kompatiologi
Last update: 14 Juli 2007 (berlaku sampai update
berikutnya)

Maillist-maillist tempat diskusi Kompatiologi
(unmoderated):
* http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati
* http://groups.yahoo.com/group/vincentliong
*
http://groups.google.com/group/komunikasi_empati/about

ISI LAMPIRAN
* Daftar kelompok pengembang Kompatiologi.
* Daftar pengajar Kompatiologi cabang Jakarta.
* Daftar penasehat Kompatiologi cabang Jakarta.
* Daftar pengajar Kompatiologi cabang daerah (di luar
Jakarta; Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Solo &
Purwokerto,.)
* Mendatangkan Vincent Liong Penemu & Pendiri
Kompatiologi ke Kota Anda.

Note: Keterangan tentang ciri-ciri dan spesialisasi
masing-masing pribadi pendekon ditulis oleh Vincent
Liong & Leonardo Rimba.

YANG PERLU DIPERHATIKAN:
* By appointment only. Biasanya pendekon membawa
pendekon dari cabang lain bilamana jumlah terdekon di
luar kemampuan pendekon dengan tujuan untuk menjaga
standart kwalitas hasil dekon.
* Wajib konformasi sehari sebelum hari appointment dan
hari yang sama sebelum dekon.
* Tidak melayani tanya-jawab via sms dan misscall.
* Biasanya acara dekon berlangsung selama empat jam.
Dilarang meninggalkan acara sebelum acara selesai.
* Order proyek luar kota, seminar, wawancara pers,
dlsb hubungi & deal langsung dengan masing-masing
praktisi.
* Disarankan (tidak wajib) terdekon membawa teman yang
tinggal satu area / lingkungan pergaulan dengannya
agar memiliki teman sharing tentang penerapan
kompatiologi pasca dekon-kompatiologi, agar
perkembangan pasca dekon lebih cepat dan terkontrol.
* Tiap pendekon bekerja dan bertanggungjawab secara
independent. Tanggungjawab kepada klien adalah pada
masing-masing praktisi yang menjadi pendekon pilihan
anda.
* Praktisi kompatiologi tidak memberikan jaminan
apapun terhadap klien. Segala resiko dari proses
dekonstruksi ditanggung oleh klien sendiri.
* Tarif yang tercantum dapat berubah sewaktu-waktu
tanpa pemberitahuan (baik diubah oleh Vincent Liong
maupun oleh masing-masing pendekon sendiri tanpa
memberitahu Vincent Liong).
* Kompatiologi juga membuka diri untuk donasi /
sumbangan biaya penelitian yang sifatnya pribadi
karena dilakukan oleh masing-masing pendekon atas
kemauan & usaha sendiri. Sumbangan berupa uang dapat
ditransfer ke bank account atau secara tunai(cash).
* Untuk informasi yang belum disebutkan di atas dapat
menanyakan langsung kepada pendekon.

KELOMPOK PENGEMBANG KOMPATIOLOGI

* ADHIPITALOKA (di Jakarta)
Founder: Adhi Purwono & Ardiningtiyas Pitaloka.

* "DeRiDa" (di Jakarta)
Founder: DaDE (M. PRABOWO), RIo Panjaitan & DAyapala
Pema Lodoe (Steven Tjoeng).

PENGAJAR KOMPATIOLOGI CABANG JAKARTA

* ONNY LEWIS
Onny adalah seorang yang mendalami penerapan
kompatiologi dalam hubungan dengan alam sekitar
seperti misalnya cuaca; arah angin, awan, tekanan
udara, kelembaban udara, dlsb.
Lokasi dekon: (belum ditentukan)
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
Hp: 081319780747 & 08158204530

* ARRY RAHMAN
Arry adalah seorang yang tidak terlalu meributkan
definisi, handal dalam instuisi yang bahkan bagi
dirinya tidak terlalu peduli pada pendefinisian.
Lokasi dekon: Plaza Senayan.
Jadwal by Appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA flexi: 021-68661220

* ANDY FERDIANSYAH
Andi memfokuskan diri pada karaktristik sensasi untuk
pengekspresian diri. Andi saat ini masih kuliah di
Institut Kesenian Jakarta, jurusan film dan televisi,
spesialisasi penulisan skenario, angkatan 2003.
Lokasi dekon: Plaza Senayan.
Jadwal by Appointment, hanya bisa di hari minggu saja.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
Hp: 085691039071 & email: tinta_negatif@yahoo.com

* ARDININGTIYAS PITALOKA
Bagaimana seorang wanita yang dididik dengan budaya
masa lalu, menjadi diri sendiri di masa postmoderen.
Lokasi dekon: Mall Kelapa Gading, Plaza Senayan &
Senayan City.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA fren 08888585029 & Hp: 081802894243.

* MARWAN M.
Marwan, menekuni pencarian diri bagi orang yang
berminat meninggalkan nilai-nilai tradisional, untuk
masuk ke masa postmoderen, dengan memilih sendiri
unsur apa yang harus dipertahankan dan unsur apa yang
harus diambil dari luar budayanya sendiri.
Lokasi dekon: Plaza Senayan, Senayan City & Mall Taman
Anggrek.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA esia: 021-93710900 & Hp: 0818888653.

* STEVEN TJOENG (alias: Dayapala Pema Lodoe)
Steven adalah universalis pencari kebenaran sejati
untuk membantu manusia lainnya mengakhiri permasalahan
hidupnya.
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA esia: 021-93332223 & Hp: 081381381311.

* FARIS FREDY PUTRANTO
Fredy adalah pribadi yang work hard & play hard.
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Senayan,
Senayan City & Plaza Semanggi.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
Hp: 085697868012.

* DADE (M. PRABOWO)
Dade adalah pribadi yang banyak mendalami aliran yang
bersifat sufistik / tasawuf.
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA esia: 021-98805716 & Hp: 081808862171.

* RIO PANJAITAN
Rio adalah pribadi yang pribadi yang memiliki
background tekhnik beladiri & filosofi Aikido, dan
filsafat Bushido yang adalah warisan budaya Jepang.
Mengkhususkan diri bagi mereka yang memiliki semangat
pengabdian dalam bidang apapun.
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA esia: 021-99068707 & Hp: 081380530125.

* ADHI PURWONO
Adhi mampu mengerti pengalaman-pengalaman sikofren
yang berasal dari masa kanak-kanak yang berlanjut ke
masa dewasa dan masalah yang berkaitan dengan hubungan
antar pribadi.
Lokasi dekon: Plaza Senayan, Senayan City, Mall Taman
Anggrek & Mall Puri Indah.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA flexi: 021-68812660 & fren: 08886187085.
Bank Account: Bank BNI cabang Harmoni.
A/c: 1810500-6 A/n: Adhi Purwono.

* VINCENT LIONG (Pendiri & Penemu ilmu Kompatiologi)
Vincent adalah pendiri & penemu Kompatiologi, secara
pribadi berminat pada masalah eksistensi & adaptasi
diri terhadap lingkungan.
Lokasi dekon: Plaza Senayan & Senayan City.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.500.000,- per peserta di Plaza Senayan
& Senayan City.
CDMA flexi: 021-70006775 & esia: 021-98806892 (untuk
di Jakarta saja).
CDMA fren: 08881333410 (untuk di Jakarta & luar kota).

Telp: 021-5482193, 5348567 Fax: 021-5348546
Bank Account: Bank BCA cabang Permata Hijau.
A/c: 178-117-9600 A/n: Liong Vincent Christian.

PENASEHAT KOMPATIOLOGI CABANG JAKARTA

CORNELIA ISTIANI
Istiani mengkhususkan diri pada mereka yang berasal
dari bidang Psikometri dan Pendidikan dalam
hubungannya dengan ilmu Kompatiologi.
Hp: 081585228174 CDMA flexi: 021-68358037
CDMA fren: 08886167847 (untuk di Jakarta & luar kota).

JUSWAN SETYAWAN
Juswan adalah penulis & edukator piawai dalam bidang
kedokteran populer.
Hp: 08159162193

LEONARDO RIMBA
Leonardo Rimba, ilmuan politik yang bergerak di bidang
metafisika praktis.
Hp: 0818183615

PENGAJAR KOMPATIOLOGI CABANG DAERAH

* Cabang SOLO
Jadwal by appointment. Tarif umum: Rp.200.000,- per
peserta.
- Sunu (Hp: 08122651357 CDMA flexi: 0271-7072879)
Sunu adalah sarjana hukum yang sedang meneliti
berbagai pendekatan praktis bagi mereka yang sedang
atau akan mempelajari kompatiologi.
- Toto (CDMA fren: 08886702727 flexi: 0271-7035186 Hp:
08552812005)
Toto adalah filsuf sosial dengan pendekatan ilmiah
populer yang penjelasannya sangat mudah dicerna oleh
masyarakat umum.
- Wawan Setiawan (Hp: 081932655888 CDMA fren:
08882900288)
Wawan mengkhususkan diri dalam memberikan pengarahan
kepada mereka yang pernah, akan, atau sedang
berkecimpung dalam dunia hitam di Indonesia dan
hubungannya dengan ilmu kompatiologi.
- Alan Sarwono (Hp: 0811285540)
Alan Sarwono mengkhususkan diri pada mereka yang telah
menduduki posisi managerial menengah dan berambisi
untuk mencapai jabatan tertinggi di organisasi bisnis
mereka.
- Aida (CDMA fren: 08882989050)
Aida mengkhususkan diri pada pendekatan lintas agama
dalam hubungannya dengan ilmu kompatiologi.
- Agung PW (Hp: 081331139120)
Agung mengkhususkan diri bagi mereka yang bergerak
dalam bidang seni dan pendidikan.
- Sukma (CDMA fren: 08886753831)
Agung mengkhususkan diri bagi mereka yang bergerak
dalam bidang seni visual terutama fotografi dan
fenomena ke-Indigo-an.
- Willy BS (Hp: 08179489889, 0816674069 CDMA flexi:
0271-7016881)
Willy, spesialis soal orangtua yang merasa dirinya
atau anaknya bermasalah.

* Cabang YOGYAKARTA
Jadwal by appointment. Tarif umum: Rp.200.000,- per
peserta.
- Lely Cabe (CDMA fren: 08882738729 Hp: 08170428081)
Lely sangat memahami masalah-masalah lintasbudaya
antar bangsa dan toleransi sosial.
- Aida (CDMA fren: 08882989050)
Aida mengkhususkan diri pada pendekatan lintas agama
dalam hubungannya dengan ilmu kompatiologi.

* Cabang BANDUNG : Bimo Wikantiyoso
Bimo sementara ini mengkhususkan diri untuk melayani
mereka yang ingin menjadi adaptif dalam hal-hal
spiritualitas dan pengendalian hal-hal keduniawian.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
CDMA fren: 08888405843 & Hp: 0816746770.

* Cabang JAYAPURA(Papua) : Ondo Untung
Ondo adalah pribadi yang lihai dalam menganalisa
fenomena sosial-politik kontemporer.
Jadwal by appointment.
Tarif umum: Rp.300.000,- per peserta.
Hp: 08128599710.

Mendatangkan Vincent Liong Penemu & Pendiri
Kompatiologi ke Kota Anda.
Untuk mendatangkan / mengundang Vincent Liong, hal-hal
yang perlu dipenuhi adalah sbb:

1. AKOMODASI
* Ada individu penanggungjawab / sponsor (local
representative) yang jelas, yang mengatur acara &
mengurus perekrutan peserta. Akan lebih baik bila
individu penanggungjawab datang ke Jakarta sebelumnya
untuk mengenal Vincent Liong dan Kompatiologi lebih
dalam sebelum menjadi local representative di acara
kunjungan Vincent Liong, agar tidak ada
kesalahpahaman.
* Tiket pesawat pergi & pulang ke kota tsb & akomodasi
hotel dibelikan di muka.
* Tambahan biaya satu juta rupiah untuk uang saku,
dibayar di muka via transfer ke bank account.
* Ada individu yang menemani, mengantarkan (fasilitas
transportasi) & membiayai Vincent Liong berekreasi,
sambil pendalaman kompatiologi secara informal di
waktu luang agar tidak bosan / jenuh saat di kota tsb.
* Biasanya acara kunjungan dilakukan selama seminggu
sampai dua minggu untuk mempersiapkan kompatiologi
cabang daerah yang independent tidak tergantung cabang
Jakarta dalam aplikasinya.

2. TARIF DEKON KOMPATIOLOGI
* Bagi peserta di kota tsb, yang mengikuti acara
bersama Vincent dikenai tarif Rp.300.000,-/peserta,
biaya ini di luar biaya & hal AKOMODASI.

3. TARIF SARASEHAN
* Bagi pihak yang ingin mengundang untuk acara
sarasehan bertema kompatiologi dengan pembicara
Vincent Liong, dapat dinegosiasikan langsung per
telepon dan email. Bila di luar kota, maka hal tsb
harus memenuhi hal AKOMODASI.

(Note: Aturan main di atas juga berlaku untuk
mendatangkan para pendekon kompatiologi yang lain yang
nama dan contact personnya tercantum dalam email ini.
Silahkan hubungi langsung per telepon.)

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

Fitness Zone

on Yahoo! Groups

Find Groups all

about healthy living.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar