Senin, 19 November 2007

[psikologi_transformatif] Konsep Makrifat dalam Islam adalah Syariat??

 
setahu saya.. Makrifat adalah tahapan dimana seorang individu sudah dapat sangat Dekat dengan Tuhan atau Sang Pencipta, tanpa harus menjalani syariat. hal ini tentu saja yang menjadikan individu egosentris, dan merasa dirinya pusat alam semesta.. perasaan ini tidak terlalu buruk.. selama Individu tersebut tidak kemudian menjadi sesombong Firaun atau merasa dirinya paling suci dan paling benar seperti para nabi atau calon pemuka agama.
 
Saya akan memberikan satu pertanyaan sederhana tentang konsep Makrifat dalam Islam adalah Syariat :
 
1. Kenapa dalam Islam.. untuk setiap kegiatan selalu ada doanya?
contoh doa naik kendaraan. doa masuk kamar mandi. bahkan setiap kita membasuh dalam wudhu.. seperti tangan, kaki, dan telinga juga ada doanya. Jangan tanya masalah Doa sebelum bercinta.. doa untuk hal itu juga ada??
 
Kenapa Islam sebegitu ribetnya.. ini adalah Konsep Makrifat yang disederhanakan..
 
pada dasarnya.. setiap kegiatan yang baik. yang positif Islam menyediakan doa sebelum melakukannya. ini untuk menegaskan bahwa semua tindakan hanya untuk Yang Diatas.. hanya untukNya. kita meminta doa agar Tuhan Yang Maha Esa menyetujui atau merestui tindakan kita.. itulah kenapa dalam ISLAM tidak ada doa untuk berbuat jahat. doa untuk melakukan sesuatu yang buruk.. dimana kita semua tahu.. untuk berbuat jahat dan buruk memang tidak perlu doa.. yang jelas kita tinggal melakukannya dengan yakin seyakin-yakinnya.. dan semua tindakan jahat kita.. tidak butuh restu dari Tuhan.. tapi dari Han Tu atau setan.
 
apa yang terjadi kalau semua tindakan kita atas niat kita dengan Tuhan.. bukannya kita sudah sampai taraf makrifat.. dimana ada sebuah penegasan "Aku jauh... engkau Jauh.. aku Dekat.. Engkau Dekat.." Kalau tidak salah ini liriknya Bimbo.
 
maka.. saya juga tidak mengatakan kalau saya hapal semua doa untuk semua kegiatan. bahkan saya sudah menegaskan.. bahwa terkadang saya ingin zikir.. saya zikir.. terkadang saya harus memuji Tuhan dan minta keselamatannya.. maka saya tinggal melakukannya.. dimana tidak ada unsur sebab akibat atau logika yang pasti.. dimana ada kemungkinan aku sedang berdoa tentang hal buruk yang akan terjadi pada diriku.. dimana ketika hal buruk itu sudah didoai oleh ku yang baik-baik.. maka hal buruk itu malahan tidak terjadi,
 
sederhanya begini... kalau memang ada sebuah doa atau sebuah ayat tentang sebuah kegiatan yang salah, buruk, dosa, dan dilarang.. maka dengan segera bahwa Tuhan atau Sang Pencipta sudah tidak konsisten dengan pemposisian kekuasaanNya. dimana setan dan segala macam yang buruk.. tidak perlu doa, atau jampi-jampi untuk melakukan kejahatan.
 
"Hanya satu kata untuk kejahatan : Lakukan. Dan banyak doa untuk semua kebaikan yaitu : niat dan doa itu sendiri."
 
maka saya sudah sangat menyakini bahwa dalam Islam.. segala hal yang rumit telah dipermudah.. untuk sampai tahap Makrifat tidak perlu lagi.. ketemu guru yang sakti.. berguru sana sini.. baca sana-sini.. atau bertapa dan segala macam.. yang penting adalah kita tahu "Setiap doa untuk setiap kegiatan.. dan itu tentu saja kegiatan-kegiatan yang sederhana dan keseharian. Kalau dalam keseharian kita sudah dekat denganNya.. maka untuk hal-hal yang diluar keseharian.. kita sudah mulai terbiasa dan berdoa.. dan pemikiran dan niat yang baik..
 bisa menghilangkan pemikiran buruk dan menyesatkan."
 
aku tidak tahu apakah kalian semua memahami ini..  bahwa doa untuk setiap kegiatan sederhana dan keseharian.. sesungguhnya bukan sekedar hapalan dan kewajiban.. tapi sebuah penegasan bahwa untuk setiap kegiatan kecil dan sederhana.. kita selalu bersamaNya. kita selalu meminta padaNya. kita selalu niat karena Dia.
 
saya selama ini sadar bahwa untuk mendekatiNya.. tidak perlu menyiksa diri, mengasingkan diri dan tampil esentrik lalu mengemis belas kasihan. atau mendekati seorang perantara.. yang kadang kita menemui si perantara itu seminggu sekali. atau juga mengungkapkan dosa-dosa kita pada si perantara yang belum tentu.. dibalik jubah sucinya, ijazah yang dia dapat dari sekolah agama.. dalam kesehariannya lebih suci dari kita. atau memiliki pemikiran yang baik tanpa prasangka. maka dengan ini.. saya melihat bahwa ISLAM telah berhasi menyederhanakan konsep Makrifat. konsep dekat dengan tuhan.. tanpa harus melalui proses yang ribet, rumit, dan pecinta penderitaan... atau dengan menggunakan bantuan PERANTARA..
 
saya berharap ini menjadi renungan untuk umat ISLAM bahwa.. untuk mencapai tahap Makrifat.. sesungguhnya sudah ada dalam syariat.. dan jangan menganggap syariat sebagai hapalan semata. kewajiban semata. tapi ada nilai-nilai, atau makna-makna yang lebih dalam kalau kita mau menggalinya.. seperti yang saya lakukan.
 
yaa saya gali sendiri makna-makna syariat dalam ISLAM yang sesungguhnya adalah Makrifat
 
semoga bermanfaat
 
 
Assalamualaikum,


Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Yahoo! Groups

Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.

Win free airfare

from Yahoo!

Fly home for the

Holidays on us.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar