Rabu, 07 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Komunikasi Antar Kota Antara Si Buta dengan Si Bisu-Tuli

Ha ha ha! (eh, sori, kok jadi Hendrik mode gini?). Katakanlah dua orang ini
pernah tinggal bareng di panti asuhan itu. Secara fisik bisa saling berdekatan.
Tapi gimana yang buta bisa reach out ke yang bisu-tulis kalau 1) dia tak mampu
ngeliat si bisu-tuli, dan 2) dia mau ngomong sambil jerit-jerit pun, si bisu-
tuli tak akan bisa dengar atau jawab. Lalu, bagaimana si bisu-tuli bisa reach
out ke si buta jika 1) dia tak mampu ngomong apa-apa dan denger apa-apa, dan 2)
kalaupun dia bisa ngeliat si buta, si buta tak bisa ngeliat dia.

Nah, kalo telepati masuk sebagai variabel, saya setuju, Mas. Jadi ada
dimensi "para" ikut maen di sini. Tapi,gimana caranya orang buta dan orang bisu-
tuli belajar telepati in the first place? Inborn-kah maksudnya? Juga kalo iptek
diperhitungkan sebagai variabel tambahan, maka ada kemungkinan. Tapi, udah ada
belon alatnya yang bisa memungkinkan si buta di Bandung dan si bisu-tuli di
Jakarta bisa telpon-telponan? Atau masih masuk kategori sci-fi?

Tapi aku jadi tergelitik nih (alias terjerat) kok Mas Harez tertarik untuk cari
tahu jawaban atas pertanyaan itu? Kasus konkretkah, atau cuma teka-teki jahil?
Kalo mau rada serius dikit nih, telponnya mesti pakai kehadiran orang ketiga di
sisi si bisu-tuli. Jadi, si buta ngomong, dan orang ketiga ini menerjemahkan
omongannya ke sign language kepada si bisu-tuli. Lalu, si bisu--tuli nyahut
dalam sign language, dan diterjemahkan oleh orang ketiga ke dalam bahasa verbal
buat si buta. Syaratnya, orang ketiga ini tak boleh ikutan tuna!

manneke

Quoting sinagahp <sinagahp@yahoo.com>:

>
> Eiiitttsss.... siapa bilang ini hil yang mustahal Mas Manneke.
> Uuummpamanya nih,
> persahabatan itu terjadi di salah satu panti asuhan. Si A kemudian
> diasuh
> satu keluarga di Jakarta, sedangkan si B diasuh oleh satu keluarga di
> Bandung
> kan mungkin saja Mas. :)
>
> Kalau cara/wujudnya mungkin saja melalui telepati (?) atau hal-hal yang
> bernuansa spiritual lainnya (mata ke-3 mungkin). Bisa juga
> cara/wujudnya bernuansakan iptek. Begitu Mas maksud saya ... :)
>
> salam,
> harez
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
> >
> > Balik aja ke awal: gimana sih caranya seorang buta bisa jadi sahabat
> seorang
> > bisu-tuli? Ini kan hil yang mustahal toh, Mas Harez. Lha mau kenalan
> aja udah
> > tak mungkin kok, apalagi jadi sahabat :))
> >
> > manneke
> >
> > Quoting sinagahp sinagahp@...:
> >
> > >
> > > Rekan-rekan Yth.,
> > >
> > > Ada dua orang bersahabat, si A berada di Jakarta dan ia adalah
> seorang
> > > buta, sementara sahabatnya si B yang bisu-tuli, katakanlah berada di
> > > Bandung. Bagaimana cara/wujud komunikasi langsung yang dapat
> dilakukan
> > > oleh kedua orang sahabat tersebut? (Ini urun ide serius tapi
> santai...)
> > >
> > > Adakah di antara rekan-rekan yang mau menyumbangkan gagasan/ide.
> Kalau
> > > ya, mohon jelaskan gagasan/ide anda? Terima kasih sebelumnya. :)
> > >
> > > salam,
> > > harez
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar