Senin, 26 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Re: ??? --> Sisc

Yang namanya Injil itu ya dari sononya memang tidak ditulis oleh Yeses sendiri.
Yesus tidak menulis kitab. Ia mengajar. Injil tertua ditulis oleh Lukas, 60-70
tahun setelah Yesus diangkat ke surga.

Bukankah Qur'an juga ridak ditulis oleh Muhammad? Muhammad memakai seorang
scribbler atau jurutulis bernama Salman dengan cara mendiktekan pesan dari
Jibril kepada jurutulis itu. Dan ini terjadi after the fact, bukan pada saat
bebarengan dengan turunnya wahyu di gua Hira. Mengapa demikian? Karena Muhammad
adalah buta aksara.

Belakangan ini ada upaya dari sejumlah ulama untuk mengemukakan argumen bahwa
Muhammad tidak buta aksara, tapi tak ada yang konklusif dengan hasil
argumentasi itu.
manneke

Quoting was_swas <was_swas@yahoo.com>:

>
> Dear Sisc,
>
> Pertama2, saya ngertiii banget bahwa Sisc berusaha "membalikkan" caranya
> Hendrik Bakrie. Memang si Hendrik ini lumayan unik up to the border of
> ngeselin.. hehehe.. :). Tapi buat saya pribadi sih sayang banget kalau
> Sisc yang selama ini tulisannya tergolong bagus, tiba2 "terpancing"
> dengan gayanya Hendrik yang seperti ini :)
>
> Terus.. terima kasih atas tanggapan seriusnya ya :) Saya coba tanggapi,
> dan janji deh, tanpa embel2 sikap dan persepsi negatif. FYI, saya
> sendiri (walaupun Muslim) menghabiskan 13 thn pendidikan dasar di
> sekolah Katholik. Bahwa akhirnya saya mengamini salah satunya, tidak
> lantas dengan serta merta membuat saya lupa apa yang pernah saya
> pelajari tentang yang lainnya :)
>
> > pertama2, semua kalimat2 itu diletakkan adalah untuk mendukung suatu
> > argumen, so terserah bagi yang mau protes dengan meng-kick balik
> > argumen sisc, dengan menekankan pada bagian pemotongan itu.
> > pemahaman sisc dari kalimat2 itu, itulah yang ditaruh, intinya...
> > dan sisc juga tidak malahan menjabarkan panjang lebar kalimat2 injil,
> > seperti yang diproteskan ke sisc, juga sisc letakkan intinya, sesuai
> > pemahaman sisc atas kalimat2 itu, untuk mendukung argumen, bahwa hai,
> > kitab suci mu itu juga mendukung kitab suci ku koq, enggak seperti
> > yang kamu bilang, bahwa kitab suci mu mengecam kitab suci ku
> > habis2an, ....nonsense, kamu aja yang salah kaprah
>
> Saya setuju bahwa banyak Muslim yang salah kaprah menerjemahkan isi Al
> Quran. Dan yang paling salah kaprah adalah tidak menghormati umat yang
> memilih beragama lain, karena pada dasarnya Islam diharapkan diterima
> dengan kesadaran, bukan dengan paksaan.
>
> Tapi saya tidak begitu yakin bahwa argumen2 Sisc itu bisa digunakan
> untuk mengambil kesimpulan bahwa Al Quran mendukung Injil (yang
> sekarang). Dalam kalangan ulama, setahu saya, masih ada perbedaan
> pendapat apakah Nasrani yang sekarang masih dapat dikatakan sebagai Ahli
> Kitab (seperti yang dikatakan dalam Al Quran), karena sebagian
> berpendapat bahwa Injil yang ada sekarang mungkin bukanlah Alkitab yang
> diturunkan Allah kepada Isa AS.
>
> http://www.mail-archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg00794.html
> <http://www.mail-archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg00794.html>
>
> http://baheis.islam.gov.my/web/musykil.nsf/0/1b125aeee2d85ef848256c7c008\
> 02e7e?OpenDocument
> <http://baheis.islam.gov.my/web/musykil.nsf/0/1b125aeee2d85ef848256c7c00\
> 802e7e?OpenDocument>
>
> Landasan berpikirnya cukup logis (menurut saya): karena Injil yang
> sekarang adalah tulisan Mateus, Lukas, Markus, dan Yohanes. Seperti juga
> hadis dalam Islam, adalah suatu hal yang alami untuk mempertanyakan
> keabsahan interpretasi/catatan Mateus, Lukas, Markus, dan Yohanes :).
>
> Nanti saya carikan literatur online-nya, tadi googling belum ketemu..
> hehehe.. Nemunya baru yang dua itu, sebagai bukti saja bahwa pendapat
> seperti itu ada (dan menurut saya masuk akal).
>
> > dan mengenai pemahaman suatu ayat, adakah sebenarnya yang paling
> > memahami ayat itu selain penulisnya sendiri, dengan situasi dan
> > kondisi serta latar belakang nya yang mempengaruhi subjektifitas
> > suatu tulisan, dan kemudian diteruskan pula secara subjektif sampai
> > beberapa turunan sampai sekarang, ....
>
> Setuju bahwa yang paling memahami ayat itu adalah penulisnya sendiri :).
>
> Namun masalahnya umat Islam percaya bahwa Al Quran itu tidak ditulis
> oleh seseorang, melainkan kata per kata yang diturunkan secara lisan
> kepada Muhammad. Kata per kata yang kemudian dicatat secara verbatim dan
> diturunkan tanpa perubahan apa2.
>
> Itu sebabnya ayat Al Quran perlu ditafsirkan dan harus hati2 dalam
> mengutipnya - tidak boleh dibaca ayat per ayat saja, apalagi dipotong2
> ayatnya menjadi beberapa bagian :)
>
> > bila sahabat nabi (orang yang dekat dengan nabi n hidup pada waktu
> > itu sekalipun) bisa salah meng-interpretasikan (hadits -red), apalagi
> > turunan2nya
> > so secara tidak langsung meng-aminkan bahwa tidak ada yang berhak
> > meng-klaim bahwa dialah or penafsirannya lah yang paling benar
>
> Memang tidak ada orang yang berhak meng-klaim bahwa penafsirannya adalah
> yang paling benar :). Itu sebabnya dalam Islam tidak ada "pengganti
> Nabi" atau "wakil Tuhan" yang memegang kuasa tunggal atas mana yang
> benar dan mana yang salah :).
>
> Memang ada Dewan Mufti (misalnya MUI), atau kelompok ulama yang dianggap
> sebagai "lebih tahu" dan dijadikan semacam referensi tentang mana
> interpretasi yang benar dan mana yang salah. Namun.. tidak ada yang bisa
> mengatakan bahwa mereka mutlak benar :)
>
> Dalam Islam, setiap orang adalah imam, adalah pemimpin bagi dirinya
> sendiri. Itu sebabnya tidak boleh ada yang meng-klaim dia pasti benar,
> apalagi memaksakannya pada orang lain :).
>
> > dan bila ada kutipan yang tidak dapat dijadikan landasan, berilah
> > penjelasan yang bisa meng-counter kembali argumen sisc
> > tentu sisc akan senang hati dan berterima kasih pula menerimanya
> > bukankah dengan demikian, pengetahuan sisc akan semakin bertambah,
> > sehingga pikiran sisc akan semakin terbuka n gak terbatas pada suatu
> > hal saja
>
> Saya memang tidak ingin memberikan sanggahan berupa ayat2 lain atau
> hadis2 lain :) What for? Pinjem kata2nya Pak Maneke beberapa waktu lalu:
> kalau ngajar English di kelas sastra ya mesti bicara soal linguistik,
> tapi kalau ngajar di kursus Inggris sih yang penting adalah membuat
> murid bisa berkomunikasi ;)
>
> Jadi saya sanggah ke konsep dasarnya saja: sudah benarkah cara Sisc
> mengutip dan memotong ayat2 Al Quran ;)?
>
> > tapi huahahahaha, sisc emang gak mo kayak Hendrik, memanfaatkan ayat2
> > hanya untuk justifikasi pendapat, jauh2 deh
> > dan termasuk juga tidak setuju dengan otorisasi kebenaran, yang
> > menyimpulkan bahwa sesuatu adalah 'revisi' untuk menyempurnakan yang
> > lain, edisi terakhir yang disempurnakan
>
> Itu hak Sisc untuk tidak setuju :). Kan saya sudah katakan semua kembali
> kepada iman.. hehehe.. Ada 1001 alasan buat saya mengatakan bahwa Islam
> adalah revisi dari agama2 sebelumnya, tapi ada 1001 alasan juga untuk
> Sisc mempertanyakan bahwa apa benar Muhammad itu bukan semacam Ahmad
> Musaddheq atau Lia Aminuddin :)
>
> Dan saya nggak perduli Sisc percaya apa.. hehehe.. Yang saya persoalkan
> adalah cara Sisc mengutip ayat2 Al Quran dan (entah sengaja atau tidak)
> memutarbalikkan artinya :) Memang tidak ada orang yang bisa meng-claim
> bahwa interpretasinya pasti benar, namun.. tentu seseorang bisa
> mempertanyakan interpretasi orang lainnya jika dia melihat bahwa yang
> dikutipkan tidak utuh, dan bagian yang hilang sangat berpotensi mengubah
> arti ;)
>
> Sedikit analogi deh, Sisc, kebetulan kemarin baru lihat di Jl Saharjo
> motto pemadam kebakaran RI: "Pantang Pulang Sebelum Padam". Anggaplah
> motto itu keseluruhan ayat, lantas dikebiri menjadi "Pulang Sebelum
> Padam" :) Memang hanya menghilangkan satu kata, tapi berpotensi mengubah
> arti kan ;)?
>
> > yang pasti dari QS 5:48b itu sisc tau bahwa :
> > untuk tiap2 umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang
> > terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
> > umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
> > kepadamu, maka berlomba2lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
> > kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
> > kamu perselisihkan itu
>
> Saya tetap keberatan dengan cara Sisc memotong sebuah ayat menjadi a, b,
> c, d :) Lha semua dalam Islam itu kembali kepada konteks kok (atau kalau
> bahasa Sisc: dengan situasi dan kondisi serta latar belakang nya yang
> mempengaruhi), kok malah ayatnya aja dipotong :) Tambah hilang dong
> konteksnya :)
>
> Dengan memotong ayat itu, Sisc tambah kelihatan kayak Hendrik deh..
> HAHAHAHA.. cuma mengambil sebagian yang dapat menjustifikasi pendapatnya
> ;). Ini yang namanya fit the fact to suit the theory, instead of using
> the theory to understand the truth ;)
>
> Salam,
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
> <non_sisca@...> wrote:
> >
> >
> > Was_Swas yang baik,
> >
> > terus terang sisc merasa malu, karena menulis seperti itu,..
> > sisc minta maaf kalo ada pihak2 yang merasa 'terluka' ama apa yang
> > sisc tulis, ..sisc juga sependapat ama swas, bahwa sisc tidak mencari
> > mana agama yang benar or salah, nope..sama sekali tidak ...
> >
> > btw juga, tulisan itu tidak atas dorongan siapa2 apalagi as as, so mr
> > ahli sastra (sisc sama sekali gak melihat ada kaitan sastra dalam
> > tulisanmu, kamu itu ibarat tukang perahu, nganter sana sini sekaligus
> > ngomporin dengan cara yang ramah, kamu termasuk orang yang berbahaya,
> > sir), so gak usah ngelibatin Mr as as ....n memberikan segala macam
> > atribut gak bermutu n gak benar atas diri orang lain, ....itu sangat
> > tidak gentlemen, plintat plintut...(maaf, kalo yang ini sangat ilmiah)
> >
> > sebenarnya tulisan itu untuk meng-counter tulisan hendrik selama ini,
> > dan sisc cuma menerapkan gaya yang dia perlakukan, yaitu penilaian
> > berdasarkan partial persepsi diri,...
> > maka nya sisc gak memberikan judul namun tiga tanda tanya ....
> > dan juga sisc tidak menyudutkan agama manapun, hanya memberi 'argumen
> > missing link' yang mencoba meng-counter persepsi hendrik, bahwa eh,
> > hendrik, barangkali eloe aja yang salah kaprah memahami ajaran mu...
> >
> > namun sisc jadi menanggapi serius atas kritikan swas, termasuk si
> > ahli sastra gadungan yang berprofesi tukang perahu n tukang kompor,
> > terima kasih, karena sisc memang butuh kritik yang baik buat meng up
> > grade diri..
> >
> > so ehm....pertama2 sisc mo minta tolong tulisan2 ini ditanggepin
> > dengan secara jujur dan terbuka, tanpa embel2 sikap n pikiran negatif
> > apapun, coz sisc gak bermaksud menyinggung pihak manapun, juga bukan
> > misionaris (huahahaha...) seperti bualannya ahli sastra
> >
> > dan kalo sisc keliru, kasih taulah, gpp, sisc sanggup menerima,
> > bukankah sisc juga sudah menaruh tiga tanda tanya di depan
> >
> > pertama2, semua kalimat2 itu diletakkan adalah untuk mendukung suatu
> > argumen, so terserah bagi yang mau protes dengan meng-kick balik
> > argumen sisc, dengan menekankan pada bagian pemotongan itu.
> > pemahaman sisc dari kalimat2 itu, itulah yang ditaruh, intinya...
> > dan sisc juga tidak malahan menjabarkan panjang lebar kalimat2 injil,
> > seperti yang diproteskan ke sisc, juga sisc letakkan intinya, sesuai
> > pemahaman sisc atas kalimat2 itu, untuk mendukung argumen, bahwa hai,
> > kitab suci mu itu juga mendukung kitab suci ku koq, enggak seperti
> > yang kamu bilang, bahwa kitab suci mu mengecam kitab suci ku
> > habis2an, ....nonsense, kamu aja yang salah kaprah
> >
> > dan mengenai pemahaman suatu ayat, adakah sebenarnya yang paling
> > memahami ayat itu selain penulisnya sendiri, dengan situasi dan
> > kondisi serta latar belakang nya yang mempengaruhi subjektifitas
> > suatu tulisan, dan kemudian diteruskan pula secara subjektif sampai
> > beberapa turunan sampai sekarang, ....
> >
> > maka nya sisc juga tidak akan meng-klaim mengenai apa yang paling
> > benar
> >
> > dan bila ada kutipan yang tidak dapat dijadikan landasan, berilah
> > penjelasan yang bisa meng-counter kembali argumen sisc
> > tentu sisc akan senang hati dan berterima kasih pula menerimanya
> > bukankah dengan demikian, pengetahuan sisc akan semakin bertambah,
> > sehingga pikiran sisc akan semakin terbuka n gak terbatas pada suatu
> > hal saja
> >
> > bila sahabat nabi (orang yang dekat dengan nabi n hidup pada waktu
> > itu sekalipun) bisa salah meng-interpretasikan (hadits -red), apalagi
> > turunan2nya
> > so secara tidak langsung meng-aminkan bahwa tidak ada yang berhak
> > meng-klaim bahwa dialah or penafsirannya lah yang paling benar
> >
> > tapi huahahahaha, sisc emang gak mo kayak Hendrik, memanfaatkan ayat2
> > hanya untuk justifikasi pendapat, jauh2 deh
> > dan termasuk juga tidak setuju dengan otorisasi kebenaran, yang
> > menyimpulkan bahwa sesuatu adalah 'revisi' untuk menyempurnakan yang
> > lain, edisi terakhir yang disempurnakan
> >
> > yang pasti dari QS 5:48b itu sisc tau bahwa :
> > untuk tiap2 umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang
> > terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
> > umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
> > kepadamu, maka berlomba2lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
> > kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
> > kamu perselisihkan itu
> >
> > hehehe...so let see aja, sisc gak akan berdebat kusir soal ini, cos
> > bukan sisc hakimnya, karena seperti swas bilang sesuai Al Kafiiruun
> > QS 109: 6, yang berbunyi: Lakum diinukum wa liya diin (bagi kamu
> > agamamu dan bagiku agamaku), ;) dan itu juga berlaku untuk mu Hendrik
> >
> > btw, maaf ya hehehe...
> > salam, sisc
>
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar