Senin, 26 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: ??? --> Sisc


then what is the Truth, swas ?

salam,

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "was_swas"
<was_swas@...> wrote:
>
>
> Dear Sisc,
>
> Pertama2, saya ngertiii banget bahwa Sisc berusaha "membalikkan"
caranya
> Hendrik Bakrie. Memang si Hendrik ini lumayan unik up to the border
of
> ngeselin.. hehehe.. :). Tapi buat saya pribadi sih sayang banget
kalau
> Sisc yang selama ini tulisannya tergolong bagus, tiba2 "terpancing"
> dengan gayanya Hendrik yang seperti ini :)
>
> Terus.. terima kasih atas tanggapan seriusnya ya :) Saya coba
tanggapi,
> dan janji deh, tanpa embel2 sikap dan persepsi negatif. FYI, saya
> sendiri (walaupun Muslim) menghabiskan 13 thn pendidikan dasar di
> sekolah Katholik. Bahwa akhirnya saya mengamini salah satunya,
tidak
> lantas dengan serta merta membuat saya lupa apa yang pernah saya
> pelajari tentang yang lainnya :)
>
> > pertama2, semua kalimat2 itu diletakkan adalah untuk mendukung
suatu
> > argumen, so terserah bagi yang mau protes dengan meng-kick balik
> > argumen sisc, dengan menekankan pada bagian pemotongan itu.
> > pemahaman sisc dari kalimat2 itu, itulah yang ditaruh, intinya...
> > dan sisc juga tidak malahan menjabarkan panjang lebar kalimat2
injil,
> > seperti yang diproteskan ke sisc, juga sisc letakkan intinya,
sesuai
> > pemahaman sisc atas kalimat2 itu, untuk mendukung argumen, bahwa
hai,
> > kitab suci mu itu juga mendukung kitab suci ku koq, enggak seperti
> > yang kamu bilang, bahwa kitab suci mu mengecam kitab suci ku
> > habis2an, ....nonsense, kamu aja yang salah kaprah
>
> Saya setuju bahwa banyak Muslim yang salah kaprah menerjemahkan isi
Al
> Quran. Dan yang paling salah kaprah adalah tidak menghormati umat
yang
> memilih beragama lain, karena pada dasarnya Islam diharapkan
diterima
> dengan kesadaran, bukan dengan paksaan.
>
> Tapi saya tidak begitu yakin bahwa argumen2 Sisc itu bisa digunakan
> untuk mengambil kesimpulan bahwa Al Quran mendukung Injil (yang
> sekarang). Dalam kalangan ulama, setahu saya, masih ada perbedaan
> pendapat apakah Nasrani yang sekarang masih dapat dikatakan sebagai
Ahli
> Kitab (seperti yang dikatakan dalam Al Quran), karena sebagian
> berpendapat bahwa Injil yang ada sekarang mungkin bukanlah Alkitab
yang
> diturunkan Allah kepada Isa AS.
>
> http://www.mail-
archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg00794.html
> <http://www.mail-
archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg00794.html>
>
>
http://baheis.islam.gov.my/web/musykil.nsf/0/1b125aeee2d85ef848256c7c0
08\
> 02e7e?OpenDocument
>
<http://baheis.islam.gov.my/web/musykil.nsf/0/1b125aeee2d85ef848256c7c
00\
> 802e7e?OpenDocument>
>
> Landasan berpikirnya cukup logis (menurut saya): karena Injil yang
> sekarang adalah tulisan Mateus, Lukas, Markus, dan Yohanes. Seperti
juga
> hadis dalam Islam, adalah suatu hal yang alami untuk mempertanyakan
> keabsahan interpretasi/catatan Mateus, Lukas, Markus, dan
Yohanes :).
>
> Nanti saya carikan literatur online-nya, tadi googling belum
ketemu..
> hehehe.. Nemunya baru yang dua itu, sebagai bukti saja bahwa
pendapat
> seperti itu ada (dan menurut saya masuk akal).
>
> > dan mengenai pemahaman suatu ayat, adakah sebenarnya yang paling
> > memahami ayat itu selain penulisnya sendiri, dengan situasi dan
> > kondisi serta latar belakang nya yang mempengaruhi subjektifitas
> > suatu tulisan, dan kemudian diteruskan pula secara subjektif
sampai
> > beberapa turunan sampai sekarang, ....
>
> Setuju bahwa yang paling memahami ayat itu adalah penulisnya
sendiri :).
>
> Namun masalahnya umat Islam percaya bahwa Al Quran itu tidak ditulis
> oleh seseorang, melainkan kata per kata yang diturunkan secara lisan
> kepada Muhammad. Kata per kata yang kemudian dicatat secara
verbatim dan
> diturunkan tanpa perubahan apa2.
>
> Itu sebabnya ayat Al Quran perlu ditafsirkan dan harus hati2 dalam
> mengutipnya - tidak boleh dibaca ayat per ayat saja, apalagi
dipotong2
> ayatnya menjadi beberapa bagian :)
>
> > bila sahabat nabi (orang yang dekat dengan nabi n hidup pada waktu
> > itu sekalipun) bisa salah meng-interpretasikan (hadits -red),
apalagi
> > turunan2nya
> > so secara tidak langsung meng-aminkan bahwa tidak ada yang berhak
> > meng-klaim bahwa dialah or penafsirannya lah yang paling benar
>
> Memang tidak ada orang yang berhak meng-klaim bahwa penafsirannya
adalah
> yang paling benar :). Itu sebabnya dalam Islam tidak ada "pengganti
> Nabi" atau "wakil Tuhan" yang memegang kuasa tunggal atas mana yang
> benar dan mana yang salah :).
>
> Memang ada Dewan Mufti (misalnya MUI), atau kelompok ulama yang
dianggap
> sebagai "lebih tahu" dan dijadikan semacam referensi tentang mana
> interpretasi yang benar dan mana yang salah. Namun.. tidak ada yang
bisa
> mengatakan bahwa mereka mutlak benar :)
>
> Dalam Islam, setiap orang adalah imam, adalah pemimpin bagi dirinya
> sendiri. Itu sebabnya tidak boleh ada yang meng-klaim dia pasti
benar,
> apalagi memaksakannya pada orang lain :).
>
> > dan bila ada kutipan yang tidak dapat dijadikan landasan, berilah
> > penjelasan yang bisa meng-counter kembali argumen sisc
> > tentu sisc akan senang hati dan berterima kasih pula menerimanya
> > bukankah dengan demikian, pengetahuan sisc akan semakin bertambah,
> > sehingga pikiran sisc akan semakin terbuka n gak terbatas pada
suatu
> > hal saja
>
> Saya memang tidak ingin memberikan sanggahan berupa ayat2 lain atau
> hadis2 lain :) What for? Pinjem kata2nya Pak Maneke beberapa waktu
lalu:
> kalau ngajar English di kelas sastra ya mesti bicara soal
linguistik,
> tapi kalau ngajar di kursus Inggris sih yang penting adalah membuat
> murid bisa berkomunikasi ;)
>
> Jadi saya sanggah ke konsep dasarnya saja: sudah benarkah cara Sisc
> mengutip dan memotong ayat2 Al Quran ;)?
>
> > tapi huahahahaha, sisc emang gak mo kayak Hendrik, memanfaatkan
ayat2
> > hanya untuk justifikasi pendapat, jauh2 deh
> > dan termasuk juga tidak setuju dengan otorisasi kebenaran, yang
> > menyimpulkan bahwa sesuatu adalah 'revisi' untuk menyempurnakan
yang
> > lain, edisi terakhir yang disempurnakan
>
> Itu hak Sisc untuk tidak setuju :). Kan saya sudah katakan semua
kembali
> kepada iman.. hehehe.. Ada 1001 alasan buat saya mengatakan bahwa
Islam
> adalah revisi dari agama2 sebelumnya, tapi ada 1001 alasan juga
untuk
> Sisc mempertanyakan bahwa apa benar Muhammad itu bukan semacam Ahmad
> Musaddheq atau Lia Aminuddin :)
>
> Dan saya nggak perduli Sisc percaya apa.. hehehe.. Yang saya
persoalkan
> adalah cara Sisc mengutip ayat2 Al Quran dan (entah sengaja atau
tidak)
> memutarbalikkan artinya :) Memang tidak ada orang yang bisa meng-
claim
> bahwa interpretasinya pasti benar, namun.. tentu seseorang bisa
> mempertanyakan interpretasi orang lainnya jika dia melihat bahwa
yang
> dikutipkan tidak utuh, dan bagian yang hilang sangat berpotensi
mengubah
> arti ;)
>
> Sedikit analogi deh, Sisc, kebetulan kemarin baru lihat di Jl
Saharjo
> motto pemadam kebakaran RI: "Pantang Pulang Sebelum Padam".
Anggaplah
> motto itu keseluruhan ayat, lantas dikebiri menjadi "Pulang Sebelum
> Padam" :) Memang hanya menghilangkan satu kata, tapi berpotensi
mengubah
> arti kan ;)?
>
> > yang pasti dari QS 5:48b itu sisc tau bahwa :
> > untuk tiap2 umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan
yang
> > terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu
> > umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-
Nya
> > kepadamu, maka berlomba2lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-
lah
> > kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang
telah
> > kamu perselisihkan itu
>
> Saya tetap keberatan dengan cara Sisc memotong sebuah ayat menjadi
a, b,
> c, d :) Lha semua dalam Islam itu kembali kepada konteks kok (atau
kalau
> bahasa Sisc: dengan situasi dan kondisi serta latar belakang nya
yang
> mempengaruhi), kok malah ayatnya aja dipotong :) Tambah hilang dong
> konteksnya :)
>
> Dengan memotong ayat itu, Sisc tambah kelihatan kayak Hendrik deh..
> HAHAHAHA.. cuma mengambil sebagian yang dapat menjustifikasi
pendapatnya
> ;). Ini yang namanya fit the fact to suit the theory, instead of
using
> the theory to understand the truth ;)
>
> Salam,
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
> <non_sisca@> wrote:
> >
> >
> > Was_Swas yang baik,
> >
> > terus terang sisc merasa malu, karena menulis seperti itu,..
> > sisc minta maaf kalo ada pihak2 yang merasa 'terluka' ama apa yang
> > sisc tulis, ..sisc juga sependapat ama swas, bahwa sisc tidak
mencari
> > mana agama yang benar or salah, nope..sama sekali tidak ...
> >
> > btw juga, tulisan itu tidak atas dorongan siapa2 apalagi as as,
so mr
> > ahli sastra (sisc sama sekali gak melihat ada kaitan sastra dalam
> > tulisanmu, kamu itu ibarat tukang perahu, nganter sana sini
sekaligus
> > ngomporin dengan cara yang ramah, kamu termasuk orang yang
berbahaya,
> > sir), so gak usah ngelibatin Mr as as ....n memberikan segala
macam
> > atribut gak bermutu n gak benar atas diri orang lain, ....itu
sangat
> > tidak gentlemen, plintat plintut...(maaf, kalo yang ini sangat
ilmiah)
> >
> > sebenarnya tulisan itu untuk meng-counter tulisan hendrik selama
ini,
> > dan sisc cuma menerapkan gaya yang dia perlakukan, yaitu penilaian
> > berdasarkan partial persepsi diri,...
> > maka nya sisc gak memberikan judul namun tiga tanda tanya ....
> > dan juga sisc tidak menyudutkan agama manapun, hanya
memberi 'argumen
> > missing link' yang mencoba meng-counter persepsi hendrik, bahwa
eh,
> > hendrik, barangkali eloe aja yang salah kaprah memahami ajaran
mu...
> >
> > namun sisc jadi menanggapi serius atas kritikan swas, termasuk si
> > ahli sastra gadungan yang berprofesi tukang perahu n tukang
kompor,
> > terima kasih, karena sisc memang butuh kritik yang baik buat meng
up
> > grade diri..
> >
> > so ehm....pertama2 sisc mo minta tolong tulisan2 ini ditanggepin
> > dengan secara jujur dan terbuka, tanpa embel2 sikap n pikiran
negatif
> > apapun, coz sisc gak bermaksud menyinggung pihak manapun, juga
bukan
> > misionaris (huahahaha...) seperti bualannya ahli sastra
> >
> > dan kalo sisc keliru, kasih taulah, gpp, sisc sanggup menerima,
> > bukankah sisc juga sudah menaruh tiga tanda tanya di depan
> >
> > pertama2, semua kalimat2 itu diletakkan adalah untuk mendukung
suatu
> > argumen, so terserah bagi yang mau protes dengan meng-kick balik
> > argumen sisc, dengan menekankan pada bagian pemotongan itu.
> > pemahaman sisc dari kalimat2 itu, itulah yang ditaruh, intinya...
> > dan sisc juga tidak malahan menjabarkan panjang lebar kalimat2
injil,
> > seperti yang diproteskan ke sisc, juga sisc letakkan intinya,
sesuai
> > pemahaman sisc atas kalimat2 itu, untuk mendukung argumen, bahwa
hai,
> > kitab suci mu itu juga mendukung kitab suci ku koq, enggak seperti
> > yang kamu bilang, bahwa kitab suci mu mengecam kitab suci ku
> > habis2an, ....nonsense, kamu aja yang salah kaprah
> >
> > dan mengenai pemahaman suatu ayat, adakah sebenarnya yang paling
> > memahami ayat itu selain penulisnya sendiri, dengan situasi dan
> > kondisi serta latar belakang nya yang mempengaruhi subjektifitas
> > suatu tulisan, dan kemudian diteruskan pula secara subjektif
sampai
> > beberapa turunan sampai sekarang, ....
> >
> > maka nya sisc juga tidak akan meng-klaim mengenai apa yang paling
> > benar
> >
> > dan bila ada kutipan yang tidak dapat dijadikan landasan, berilah
> > penjelasan yang bisa meng-counter kembali argumen sisc
> > tentu sisc akan senang hati dan berterima kasih pula menerimanya
> > bukankah dengan demikian, pengetahuan sisc akan semakin bertambah,
> > sehingga pikiran sisc akan semakin terbuka n gak terbatas pada
suatu
> > hal saja
> >
> > bila sahabat nabi (orang yang dekat dengan nabi n hidup pada waktu
> > itu sekalipun) bisa salah meng-interpretasikan (hadits -red),
apalagi
> > turunan2nya
> > so secara tidak langsung meng-aminkan bahwa tidak ada yang berhak
> > meng-klaim bahwa dialah or penafsirannya lah yang paling benar
> >
> > tapi huahahahaha, sisc emang gak mo kayak Hendrik, memanfaatkan
ayat2
> > hanya untuk justifikasi pendapat, jauh2 deh
> > dan termasuk juga tidak setuju dengan otorisasi kebenaran, yang
> > menyimpulkan bahwa sesuatu adalah 'revisi' untuk menyempurnakan
yang
> > lain, edisi terakhir yang disempurnakan
> >
> > yang pasti dari QS 5:48b itu sisc tau bahwa :
> > untuk tiap2 umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan
yang
> > terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu
> > umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-
Nya
> > kepadamu, maka berlomba2lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-
lah
> > kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang
telah
> > kamu perselisihkan itu
> >
> > hehehe...so let see aja, sisc gak akan berdebat kusir soal ini,
cos
> > bukan sisc hakimnya, karena seperti swas bilang sesuai Al
Kafiiruun
> > QS 109: 6, yang berbunyi: Lakum diinukum wa liya diin (bagi kamu
> > agamamu dan bagiku agamaku), ;) dan itu juga berlaku untuk mu
Hendrik
> >
> > btw, maaf ya hehehe...
> > salam, sisc
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Win free airfare

from Yahoo!

Fly home for the

Holidays on us.

Summer Shape-up

on Yahoo! Groups

Trade weight loss

and swimsuit tips.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar