Minggu, 18 November 2007

Re: Balasan: [psikologi_transformatif] Mas Tomy & Mas Edy: Terapi Marah

point I:
ngeles ya...saya juga menanggapi obrolan mbak yang ga kena menurut saya, kita lihat ke bawah.
point II. Ga lucunya dimana? belon tau juga....
nich lucunya : mbak bilang, "apa beda sisa2 kemarahan terpendam masa lalu itu dengan traumatic experience yang direpresikan :). memang ada bedanya? lalu mbak menulis teori psikoanalisa tanpa menulis teknik psikoanalisa, memang bedanya dimana?
point III: terapi marah (sementara, yang dr Edy) bukan sebuah terapy hanya sebuah teknik? ini maksudnya kan mbak? jadi apa namanya? bukannya sebuah teraphy itu juga adalah sebuah teknik? mempersoalkan antara teknik marahnya dengan teraphy, makanya Mas Edy sempat bingung..... 
ini kata mbak sendiri sebelumnya: "...   Penggunaan kata "Terapi Marah" sendiri menjadi rancu karena hal ini :)
> Dari penjabaran Mas Edy tentang tips2 di bawah ini, saya kok
semakin mendapat gambaran bahwa yang Mas tawarkan adalah TEKNIK, bukan
terapi. Teknik meredakan kemarahan. Bentuk kartarsis yang dapat
diterima oleh lingkungan. Nggak tahu ya, kalau ternyata Mas Edy
mengacu pada terapi yang sesungguhnya, habis blog-nya belum jadi sih ;-)..."
jadi teknik meredakan kemarahan itu bukan teraphy? di ulang pertanyaannya.
point IV: masih ga bisa baca ttg yang saya tulis...sekarang pake kata ga relevan ahahahaah. nich saya kasi penjelasannya:
pertama: Mas Edy ingin menggunakan gambar untuk sebuah teknik "menghilangkan marah" (sisa-sisa) masa lalu. dia menggunakan media menggambar.  Gambar itu adalah proiettive dari si subyek untuk mengeluarkan amarahnya lewat gambar itu. ok sampai disini jelas.
test menggambar, test rorschach n tes tat dst....juga begitu. melihat secara mendalam apa yang subyek tidak dapat ungkapkan dengan kata2 tapi muncul lewat gambar tsb (atau lewat dia menggambar=test menggambar). dimana tida RELEVANNYA? . saya juga menyebut dengan kalimat awal..."anda pernah dengar ttg tes menggambar, rorschach,tat..." mau mengajak Mas Edy bahwa dia tidak sendiri ttg cara test itu, menggukan media gambar (mana yang ga relevan ya.....). lalu saya jelas menyebut di sana dengan kata TEST yang berlaku tuk TEST Rorschach dan Test Tat dan Test menggambar....saya tidak pakai kata Teraphy gambar, Tat, Rorschach...saya jg menyebut test itu berguna untuk mendiagnosa (gambar tersebut)....masih belum?
(pernah kah anda menggunakan test itu? masa gatahu relevansinya? tanya sesepuh psikoanalisis yang mbak kenal aja deh..ada ga relvansinya atau enggak....tar bikin malu nama psikologi lagi)
semakin prihatin......tertawa berulang ulang, (mirip deh bahasan mbak dengan maslow, jung dsb....), bukannya mbak master?
tapi bagaimanapun hal ini semua membuat saya kagum dan sayang sama mbak :)
tomy 


----- Original Message ----
From: was_swas <was_swas@yahoo.com>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Sent: Sunday, November 18, 2007 9:16:27 AM
Subject: Re: Balasan: [psikologi_transformatif] Mas Tomy & Mas Edy: Terapi Marah

Gini deh, Mas Tomy :)

Saya tuh kalau menjawab, fokus pada masalahnya apa :). Jadi.. saya juga berharap kalau Mas (atau siapa saja) nyemplung ikutan di tengah2, juga nyambung dengan masalah yang diperbincangkan :). Makanya, komentar Mas Tomy saya kembalikan ke pokok bahasan dengan Mas Edy dulu. Saya tidak mereply jawaban Mas Tomy sebagai thread baru, tapi sebagai bagian dari topik saya dengan Mas Edy, sehingga selalu saya hubungkan dengan bahasan awal Mas Edy sebagai konteksnya :)

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T <tomigant@...> wrote:
> * mbak membawa "sisa sisa kemarahan" kedalam psikoanalisa, tapi tidak menjelakannya. ..pa ga lucu?

Bahasan awal Mas Edy adalah terapi marah beliau untuk menghilangkan sisa2 kemarahan yang terpendam, dan apakah itu termasuk terapi atau tidak. Tanggapan saya: silakan pelajari psikoanalisa lebih lanjut - apa beda sisa2 kemarahan terpendam masa lalu itu dengan traumatic experience yang direpresikan :)

Nggak lucunya dimana ;)?

 * soal "teknik", memang ada saya menulis teknik hanya tuk penyembuhan? kenapa mbak nyatakan kepada saya?

Bahasan awal saya dengan Mas Edy: Terapi Marah-nya mungkin belum bisa disebut "terapi", baru dapat dikatakan "teknik". Anda memperjelas bahwa terapi adalah teknik penyembuhan, yang mana saya setuju :) Tapi jadi nggak nyambung dengan bahasan awal apakah terapi marah ini dapat dikatakan "terapi" (= teknik penyembuhan) 

 jadi teknik penyembuhan itu bukan teraphy? teknik itu hanya tuk mendiagnosa? untuk teknik mesin dst...(jaka sembung bawa golok....memang teknik penyembuhan freud bukan teraphy???)

Mas Tomy kayaknya nggak hati2 baca tulisan saya deh :) Saya nggak bilang bahwa teknik penyembuhan itu bukan terapi lho ;) Justru saya setuju bahwa terapi = teknik penyembuhan. Namun, sesuai dengan bahasan awal, tekniknya Mas Edy itu apa sudah tepat dikatakan sebagai terapi ;)?

waktu saya kecil ada namnaya STM (sekolah teknik mesin).....teknik meredakan gejala beda dengan teknik penyembuhan, yup...tapi kata tekniknya ga beda, bisa masuk ke dua duanya.

Wah, saya bukan orang mesin, dan bukan anak STM, jadi saya nggak tahu banyak tentang ini :) Tapi yang saya tahu ada dua hal:

  1. Manusia bukan mesin, dan banyak prinsip kemesinan yang tidak dapat diterapkan pada manusia
  2. Kalau bagian dari sebuah mesin bermasalah, dapat diganti dengan yang baru (=menyembuhkan) atau dapat ditanggulangi sementara (=meredakan gejala). Misalnya saja, power steering saya pernah bocor, dan kalau ganti pipa baru makan biaya berjuta2. Lantas montirnya menyarankan bahwa untuk sementara nggak perlu ganti pipa (= menyembuhkan) , cukup ditambal dengan sesuatu (= meredakan gejala), asalkan dalam 2-3 bulan saya segera ganti pipa supaya nggak merembet kerusakannya :)

Nggak tahu ya, kalau menurut Mas Tomy itu sama2 aja :)

 * Test menggambar = proeittive (test menggambar, rosrschach, tat dst) saya juga menyebut kalau mendiagnosa. ..baca kembali tulisan saya (jaka sembung juga ahahaha)

Anda memang menyebut untuk mendiagnosa, tepatnya untuk mengetahui keadaan orang itu :). Namun pokok bahasan awalnya dengan Mas Edy adalah apakah terapi marah ini "menyembuhkan" ;).

* Menyebut test yang salah......ahahahah a, tau enggak test menggambar? itu udah jadi ya? lain dengan maksud mas Edy, karena si subyek disuruh menggambar.. ....artinya tes menggambar itu udah jadi? (jaka sembung juga )

Cara Mas Edy mungkin lebih dekat dengan Baum Test, HTP, DAM, Dragon Test, Bender-Gestalt :). Untuk tujuannya, well, itu yang masih dipertanyakan dan jadi bahasan. Jika Mas Tomy meluangkan waktu untuk memahami pokok bahasan awalnya, dan cukup mengenal tes2 psikologi, bahasan Mas Tomy tidak akan loncat ke TAT & Rorschach yang jauh berbeda tujuan dan caranya :)

 * mungkin mbak mempersoalkan rorschach n tat karena memang sudah ada gambarnya kali....ahahahah, nich saya kutip kalimat asli, :" anda pernah kenal tes "menggambar" ?, test rorschach? tes TAT (thematic apperception test) dst...itu semua pakai gambar mas. nah mendiagnosa awal seseorang psikolog klinik seharusnya "wajib" memakai ketiga di atas di tambah yang lain untuk mengetahui keadaan seseorang... .kenapa mbak bisa salah ya...apa memang mabk tahunya cuma "denger-denger aja" ? ahahahah

Saya nggak salah menangkap maksud Mas Tomy :). Memang TAT & Rorschach itu termasuk salah satu alat untuk mendiagnosa gangguan klinis dengan menggunakan alat test berbentuk gambar :)

Yang saya heran dan sanggah.. apa RELEVANSI komentar Mas Tomy tersebut dengan pokok bahasan awal ;)? Dari segi cara penggunaan, tes yang Mas Tomy sebut berbeda dari apa yang dibicarakan Mas Edy. Dari segi tujuan penggunaan, tes yang Mas Tomy sebut berbeda dengan yang disebut Mas Edy.

Jadi relevansinya dimana, Mas? Hanya untuk ajang pameran menunjukkan bahwa Mas Tomy tahu nama2 tes psikologi ;)?

> saya sich ga ngeledek mbak lagi...cuma dah lama prihatin gitu aja. nanya aja deh sama sesepuh yang katanya tahu psikologi, kl saya tulis itu salah pa benar....mbak ini panjang nulis tapi.... :)

Yang ditulis Mas Tomy nggak salah, kok :) Cuma nggak relevan dengan bahasan awal :) Nggak relevan dengan konteksnya.. HAHAHAHA.. :)

> ga ko....i miss u so musch.

You miss me enough to make all the typo (so musch) and all the irrelevant comment? Just to get my attention? Ooh.. I'm flattered... HAHAHAHAHA.. :)

Email yang lama nggak saya delete ya.. biar Mas Tomy bisa menghayati lagi maksud saya di email lalu :).

Salam,

 

> ----- Original Message ----
> From: was_swas was_swas@...
> To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Sent: Sunday, November 18, 2007 7:23:48 AM
> Subject: Balasan: [psikologi_transfor matif] Mas Tomy & Mas Edy: Terapi Marah
>
> Mas Tomy, rupanya masa bulan madu udah selesai ya.. udah gak cipika cipiki, langsung hantam kromo... HAHAHAHA..
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T tomigant@ wrote:
> >
> > mbak Swas...ini juga saya baca tulisan mbak kurang srek...
> > mbak membahas Freud (psikoanalisa) , tapi mbak ga menulis gimana "mengubah" menurut psiko analisa (freud) untuk menghilangkan problem seseorang... .memang Freud gimana buatnya? kan itu intinya malah ga di sebut.
> Wah, Mas Tomy, kalau buat saya inti masalahnya adalah menjawab pertanyaan Mas Edy tentang apakah "menghilangkan sisa2 kemarahan terpendam masa lalu" itu dapat dikatakan terapi atau tidak :). Jadi fokus saya memang bukan ingin menjelaskan tentang apa & bagaimana psikoanalisa itu :) Itu sih PR buat Mas Edy sendiri; untuk belajar lagi dan memastikan bahwa temuannya itu bagian dari sesuatu yang sudah ditemukan & dikembangkan sejak lama ;)
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T tomigant@ wrote:
> >
> > nimbrung mas Ed...
> > kenapa bingung? teknik itu bukan terapi? ah....yang ngomong gitu ga bener mas Ed...terapi adalah sebuah teknik penyembuhan. Freud ada tekniknya, Klien ada tekniknya dst....
> Hahaha.. technically Mas Tomy benar. Terapi itu adalah "teknik penyembuhan" . Tapi tidak semua teknik adalah teknik penyembuhan toh ;)? Ada teknik diagnosa, ada teknik meredakan gejala, dll. Itu yang saya kembalikan kepada Mas Edy: benarkah "terapi marah" ini dapat disebut terapi (baca: teknik penyembuhan) , atau sekedar teknik meredakan gejala ;)?
> > kalau dari pengamatan saya....Mas bergerak sedikit di arah cara "proittive" dan cara proiettive ini memang digunakan oleh psikoanalisa. karena Mas menggunakan gambar sebagai sarananya untuk menarik keluar "sesuatu" yang ada di dalam seseorang (marah, hal hal yang terpendam). anda pernah kenal tes "menggambar" ?, test rorschach? tes TAT (thematic apperception test) dst...itu semua pakai gambar mas. nah mendiagnosa awal seseorang psikolog klinik seharusnya "wajib" memakai ketiga di atas di tambah yang lain untuk mengetahui keadaan seseorang.
> Ini yang saya biarakan. "Menarik sesuatu keluar" itu apakah selalu merupakan teknik penyembuhan (= terapi)?
> Mas Tomy bicara banyak tentang tes menggambar, dan memang benar bahwa tes menggambar itu adalah "menarik sesuatu keluar". Tapi, Mas, tes2 menggambar itu merupakan teknik mendiagnosa lho.. atau apa yang Mas sebut sebagai "mengetahui keadaan seseorang" ;). Mengetahui lho, Mas, bukan menyembuhkan ;).
> Dan.. Mas Tomy, Anda menyebutkan tes2 yang salah ;) Tes Rorschach dan TAT itu tes2 yang MENGGUNAKAN gambar yang sudah jadi, bukan tes dengan menggambar ;). Klien tidak diminta menggambar di tes2 ini :). Sementara "Terapi Marah" racikan Mas Edy itu jelas2 DENGAN MEMINTA klien menggambar :)
> *ngeledek Mas Tomy dulu aaah: speaking about "nggak bener", look who's talking ;) HAHAHAHA.. ;)*
> mungkin untuk menstabilkan teorynya mas....yach, bikin metodenya (tekniknya) yang nantinya sudah dapat diuji ke valid-annya, ke-tahan-annya. hal ini di dapat dari semakin banyak uji coba- semakin mas mengerti.
> Setuju. Suatu temuan/racikan harus kemudian diuji untuk mendapatkan ke-valid-an dan ke-reliabilitas- annya. Namun.. sebelum tahap uji coba, yang pertama sekali landasan berpikir temuan/racikan kita itu harus jelas dulu. Landasan ini yang menurut saya belum terlalu diperhatikan oleh Mas Edy, makanya saya sarankan untuk lebih banyak membaca psikoanalisa dan berdialog dengan Art Therapist yang sudah berpengalaman.
> Kalau di pendidikan psikologi dulu ya.. sebelum kita benar2 bikin penelitian, mata kuliah prasyaratnya adalah lulus MKT (metode konstruksi tes) dan RMP (Rancangan Metode Penelitian) dulu ;). Soalnya, nggak ada gunanya kita bikin penelitian, kalau konstruksi dari apa yang akan diteliti itu, dan/atau metode penelitiannya, nggak pas ;)
> Salam,
>
>
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com
>



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar