Kamis, 01 November 2007

Re: [psikologi_transformatif] Re: Air on the G string, you are, my sunshine sisc

Waaaah, bener ..................
rendah hati, low profile kayak sisc
padahal, seleranya tinggi
hihihi

Wah, aku kategori apa, yah ?
Waaah, kedewasaan psikologis. Lalu kapan aku dewasanya ? Hiks
Masih perlu counselling barangkali ? Sapa mo jadi counsellor psikologis aku ?
Hihihi.

Hihihi, good, berimajinasi, dan kreatif, good, good, good. Tino's mode.
Wah gimana kalau, cinta adalah mengalah, cinta adalah memaafkan, cinta adalah memahami. Hiks.

Wondering,
As as

non_sisca <non_sisca@yahoo.co.in> wrote:


Cinta memang misterius, belum pernah seorangpun yang sungguh2 puas
dengan definisi cinta. Sehingga kadang2 orang lalu menjelaskan cinta
dengan menggolong2kan cinta ke dalam berbagai kategori.

Namun bagaimanapun cinta membutuhkan usaha. Cinta adalah suatu
pilihan, apakah kita telah membuat pilihan (atau komitmen) untuk
mencintai, atas sesuatu yang membuat kita terpesona sekaligus hormat,
dan salah satu proses yang membimbing pada kedewasaan psikologis. Dan
kemudian dibutuhkan disiplin dan kemauan.

Sedangkan mengenai apa tindakan dalam cinta itu, ....yeah....ber-
imaginasi dan berkreatif lah, dan juga sikap rendah hati. Mencintai
membutuhkan kerendahan hati.

Salam, sisc

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> Ah, Pak Dhe Goen,
> Cinta itu membius jiwa ?
> Oh, iya, Pak Dhe Goen, memang.
> Tapi, enak, kok
> Coba Pak Dhe Goen rasakan sendiri
> Cinta-cintaan ama Bu Dhe Goen
> Orang Pak Dhe Goen sendiri, dulu juga cinta2an ama Bu Dhe Goen, kok
> Kalau tidak, bagaimana bisa punya pengalaman buat ditulis di buku2
> Pak Dhe Goen ? Hihihi
> Membelenggu ?
> Wuaaaah, dibelenggu cinta itu enaaak, Pak Dhe Goen
> ikatan ? ya jelas to Pak Dhe Goen, ada ikatan batin
> saling memiliki ? Laaah, ya bener, lah.
> memang begitu pak Dhe Goen
> Tersisksa ? Ah, tak apa Pak Dhe Goen, tapi, excitementnya itu,
> loh Pak Dhe Goen,
> hehehe
> Jarang memberi rasa damai ? Ah, mosok, Pak Dhe Goen
> Dalam sebulan, paling berkelahinya sekali dua kali.
> Tapi, berbaikannya itu, loh, Pak Dhe Goen, huenaaak, tenan
> Membikin orang saling bercinta
> menjadi
> ingin bertengkar kembali, hihihi
> Ingin lebih, dan ingin ..... selalu ingin ?
> Ya jelas, to, Pak Dhe, Goen, orang nikmatnya di situ, kok
> Tidak merasa penuh ?
> Wah di dada ini rasanya penuh, kok Pak Dhe Goen
> Tidak bersyukur ? Cuman kalau bertengkar aja, kok, hihihi
> Tapi, most of the time, selalu bersyukur, kok
> Tidak menerima ?
> Ah, ya jelas menerima dong
> Cinta adalah saling menerima
> dan saling memberi, kok, Pak Dhe, hihihi
> Membelenggu keikhlasan ?
> Wah, apa ini Pak Dhe ?
> Kalau di antara kami yang bercinta, yah selalu ikhlas, dong
> Cuman, kalau ada yang bikin cemburu, ya tentu tak ikhlas, dong,
hihihi
> Apa lagi, Pak Dhe ?
> Hihihi
> Bisa saling kekep2an, peluk2an , sambil mendengarkan
> Air on the G stringnya Bach,
> loh Pak Dhe, pokoknya syahdulah, Pak Dhe, bisa tangis2an ketika
rindu,
> bisa tangis2an ketika berbaikan abis bertengkar, hihihi.
> Kalau gak pake bercinta, itu namanya musuhnya apa itu, Pak Dhe ?
> Musuhnya yang disangka menista agama itu, loh, Pak Dhe.
> Yang suka teriak2 membesarkan nama sambil ngrusak2 itu, loh
> Pokoknya yang pake prinsip, ketemu, langsung nyengklak itu, loh,
Pak Dhe.
> Huahaha
> hihihi
>
> goenardjoadi <goenardjoadi@...>
wrote: Mengapa cinta sungguh dapat
membius jiwa? membelenggu ikatan saling
> memiliki, sungguh tersiksa jadinya.
>
> Mengapa cinta jarang memberi rasa damai?
>
> Mengapa cinta membuat kita ingin lebih, dan ingin.... selalu ingin?
>
> Mengapa cinta tidak dapat membuat kita senantiasa merasa penuh,
> bersyukur, menerima, dan.....
>
> Mengapa cinta sungguh sulit membuat kita memberi?
>
> Mengapa cinta membelenggu keikhlasan kita?
>
> salam,
> goen
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
> <non_sisca@> wrote:
> >
> >
> >
> > Lihatlah pada jalan yang membentang ini
> > Pada keheranan akan keajaiban hidup sehari2
> > Mempelajari cara memberi cinta dan cara menerimanya
> > Sejenak melepaskan suatu medan perang abadi,
> > antara keinginan dengan keinginan
> >
> > Aku tidak pernah meninggalkan alam
> > Suatu jiwa abadi yang penuh keindahan dan cinta
> >
> > Terima kasih untuk kata2 yang penuh harapan dan cinta,
> > kata2 manis dan ramah yang berasal dari hati terdalam
> > Yang kau hidupi dengan kehangatan
> >
> > Sehingga setiap atom dalam diriku bercahaya lebih indah
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
> > <as2004as_as@> wrote:
> > >
> > > Engkaulah embun, kabut dini hari
> > > Engkaulah air mata, yang mengalir di rindu hati
> > > Engkaulah air on the G string
> > > yang menggema di jiwa sunyi
> > > Pendekap hatiku yang terluka oleh sepi
> > > Yang mendekap dengan tulusmu yang suci
> > > Peluk aku, hangatkan jiwaku, o, embunku yang wangi
> > > Dikaulah semangat, di waktu kondisi menempa diri
> > > Dikaulah sinar suci, yang kugapai di goncangan gelap hari

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Move More

on Yahoo! Groups

This is your life

not a phys-ed class.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar