Kamis, 13 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Kata-kata yang diserap dari bahasa Tionghoa

Kata-kata yang diserap dari bahasa Tionghoa
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20071214134500
Oleh : Robert Nio

14-Des-2007, 13:45:00 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia - Laksamana Cheng Ho (1371-1433) atau lebih dikenal
dengan nama Sam Pho Kong berasal dari propinsi Yunan yang lahir
dengan nama Ma Ho/Ma He dari pasangan Ma Hazhie dan Wen, sebagai
anak kedua. Kata Hazhie (ha-tche) ini identik dengan lafal
kata "haji" (Haji Ma). Sedangkan nama Ma Ho diambil dari nama Nabi
Muhammad SAW.

Kata Sam Pho Kong itu sendiri sebenarnya diserap dari gelar yang
dimiliki oleh Cheng Ho. Sebab ia mendapat penghargaan dengan
diangkat menjadi Thai Kam dengan gelar San Bao dlm dialek hokkian
atau Sam Po. Seorang Thai Kam adalah seorang pejabat yang dekat
dengan keluarga Kaisar. Sejak saat itulah Cheng Ho lebih dikenal
dengan sebutan Sam Po Thai kam atau juga Sam Po Tay Djien atau Sam
Po Toa Lang. Tay Djien /Toa Lang artinya orang berpangkat.

1415 M, dengan didampingi antara lain oleh Ma Huan seorang Muslim
Tionghoa, mereka singgah dahulu di Kerawang, yang pada saat itu
masih bernama "Kerawan-an" dalam bahasa Sunda, satu pelabuhan di
muara sungai Citarum. Pelabuhan tsb merupakan pintu gerbang masuk
utama dari laut untuk kerajaan Pajajaran yang memerintah dari abad
VIII s/d XVI M, penerus dari pemerintahan kerajaan Tarumanegara.

Apabila dahulu kapal berlabuh maka kebutuhan yang paling pokok
adalah "air" tawar untuk persediaan minum mereka, maka dari itulah
permohonan pertama dari pihak anak buah Cheng Ho adalah air yang
dalam bahasa Tionghoa adalah "cui", karena lafalnya orang Tionghoa
sehingga kedengarannya oleh penduduk Sunda jadi "cai" yang s/d saat
ini perkataan tsb. masih terus dipakai. Sedangkan air sungai Tarum,
disebut "cui-tarum", mulailah dari situlah adanya nama sungai Ci-
tarum, yang berakibat juga bagi nama sungai-sungai lainnya di Jawa
Barat yang kebanyakan diawali dengan unsur kata "Ci", Ciliwung,
Cikapundung, Cimanuk dsb.

Cheng Ho dan para anak buahnya yang pertama kalinya mengajarkan
tatacara pertanian, perikanan, perternakan & pertukangan, sehingga
dengan mana otomatis banyak kata-kata bahasa Tionghoa yang diambil
alih seperti: pacul, woluku, seka, anglo dsb-nya, begitu juga dengan
nama-nama sayuran seperti: cingcau, tauge, kangkung, tahu, pecai,
mie, lobak, taoco, bakpau, baso, kecap, kwaci, bahkan untuk makanan
utama Indonesia "sate" juga sebenarnya berasal dari kata bahasa
Tionghoa yang berarti "tiga tingkat". Istilah "jung" juga berasal
dari kata "chuan" yang berarti perahu. Chia-kah = kaki telanjang
tanpa sepatu.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

Move More

on Yahoo! Groups

This is your life

not a phys-ed class.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar