Minggu, 09 Desember 2007

[psikologi_transformatif] KATA PENGANTAR Skepticism and Faith on Love ; oleh: Cornelia Istiani

KATA PENGANTAR
Skepticism and Faith on Love
oleh: Cornelia Istiani

1. "Halo, Mba", begitu sapa mu dalam chating tengah
malam ditengah kesibukanku bekerja.
"Ya", begitu kusapa balik.
"Ini mba Isti yang tulisannya aku ndak bisa ngerti",
begitu kamu bertanya dan protes sekaligus kepadaku.
"Yup. Kenapa Tinta?", kubalik bertanya mencoba
mengerti apa maksudnya.
"Kenapa bikin tulisan kok aku ndak bisa ngerti",
pertanyaanmu berlanjut.
"Ya ngga usah dibaca Tinta", jawabku sambil
melanjutkan pekerjaan.
"Tapi penasaran pingin baca", jawabmu Tinta
"Mba, bagaimana komentar mba terhadap tulisanku?",
akhirnya kamu bertanya hal itu.
"Aku belum baca, maaf Tinta saat ini belum bisa kasi
komentar", begitu jawabku.
Dan karena aku sedang punya kesibukan akhirnya chating
tidak berlanjut, mungkin Tinta merasakan bahwa aku
sedang tidak konsentrasi menanggapi nya. Sekarang
komentar itu ku tulisakan dalam kepingan-kepingan
berikut ini:

2. Apa yang kulihat dalam tulisan-tulisan Tinta?
Mengamati Tinta Negatif pada titik tertentu, pada saat
dia menyusun minuman sebagai awal kegiatan dekon
dimulai dan nantinya berakhir dalam tulisan-tulisan
yang mengalir. Sudah kudeteksi dalam sinyal-sinyal
sederhana yang mengungkapkan suatu kesiap-siagaan
dalam menerima apapun sebagai bukti yang tidak
terbantahkan. Ia sempurna menanggapinya dengan santai
dan penuh pertanyaan..huh! dasar penulis, komat
kamitku dalam hati.
What did I see in his? Skepticism and faith.
.
3. Skepticism tentang segala hal seperti layaknya
seorang filsuf yang shows a relentless concern with
the discrepancy between appearance and reality. Kata
kunci dari filosof adalah keraguan. Keraguan sebuah
eksistensi dari gelas, kursi, misalnya. Tetapi ketika
pertanyaan diperluas tentang apa dan siapa yang
berarti buat kita, sebagai contoh mencintai. Akan ada
kemungkinan yang menyakitkan dengan mengetahui bahwa
yang dicintai adalah ilusi semata dari bagian yang
terdalam diri, dan hanya sedikit terhubung dengan
realitas objektif.

4. Ragu itu mudah sepanjang tidak berkaitan dengan
survival. Kita sama sama bisa meragukan diri kita
sendiri dalam rangka mengada, dan itu adalah hal
paling mudah untuk menjadi skeptis tentang segala hal
yang tidak mendukung usaha kita. Sangat mudah
meragukan keberadaan gelas, tapi akan menjadi sebuah
"neraka" ketika meragukan keberadaan sebuah cinta.

5. Nyambung tentang Value; dalam Beyond Good and Evil,
Nietzsche bertanya tentang value sebagai berikut:
"what in us really wants "Truth"?—we asked the value
of this will. Suppose we want truth: why not rather
untruth? and uncertainty? even ignorance?---the
falseness of a judgement is to us not necessarily an
objection to a judgement—the questions is to what
extent it is life-advancing, life-preserving,
species-preserving, perhaps even species breeding; and
our fundamentally tendency is to assert that the
falsest judgements---are the most indispensable to
us—that to renounce false judgements would be to
renounce life, would be to deny life."

6. Misalkan dalam kisah berikut ini, ada seorang yang
hidup dibawah khayalan bahwa dirinya adalah sebuah
telor. Tidak ada yang tahu bagaimana ide ini bisa
masuk dalam pikiran orang tersebut, tak seorangpun
tahu dan mengenalnya. Sekarang dia menolak untuk duduk
karena takut akan memecahkan kuning telornya. Segala
macam cara dicoba untuk mengatasi ketakutan-ketakutan
tersebut tapi tidak berhasil. Akhirnya seorang dokter
berhasil masuk dalam pikiran dan kehidupannya, lalu
mengusulkan pada pasien tersebut untuk selalu membawa
sepotong roti panggang setiap kali datang ke tempat
praktek dokter—dan menuliskan dalam buku pikirannya
tentang bangku pilihan yang akan di dudukinya setiap
kali dia datang berkunjung. Roti panggang mempunyai
makna sebagai penampung telor jika nanti dia akan
duduk sehingga kuning telornya tidak akan pecah.
Akhirnya sampai saat tertentu orang tersebut tidak
pernah lagi membawa sepotong roti panggang dan kurang
lebih menjalani kehidupan normal.

7. Apa inti dari cerita itu? Tulisan-tulisan Tinta
Negatif yang merupakan kisah perjalanan menjadi diri
sendiri setelah 'berkenalan' dengan Kompatiologi,
memperlihatkan bahwa skeptis dan faith menjadi warna
pelangi perjalanannya. Dalam skeptis and faith on Love
Tinta berjalan menuju titik kehidupan normalnya
sendiri, dengan tetap dalam khayalan dan kepercayaan
dalam Cinta.

Jakarta, 9 Desember 2007

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Fitness Edge

A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar