Senin, 03 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Muhammad sang reformis agung (1)

dari salah satu web site islam...

MUHAMMAD, SANG REFORMIS AGUNG (I)
KH. Jalaluddin Rakhmat

Menurut salah satu riwayat dalam  sebuah mazhab, Rasulullah saw lahir pada tanggal 17 Rabiul Awal. Namun menurut mazhab lain yang lebih populer, Rasulullah saw dilahirkan pada 12 Rabiul Awal. Hanya karena perbedaan mazhab, Rasulullah saw dilahirkan dua kali. Oleh sebab itu di sekarang berlangsung Konferensi Wahdah yang menggabungkan dua mazhab di atas. Konferensi itu diadakan pada 12-17 Rabiul Awal.
Menurut Annemarie Schimmel, semua peringatan Maulid Nabi saw di mana pun di dunia Islam mempunyai tiga ciri yang sama. Pertama, disampaikan shalawat dan salam kepada Rasul saw. Kedua, dibagikan makanan kepada orang yang hadir. Ketiga, dibacakan penggalan riwayat kehidupan Nabi saw.
Kita mulai tulisan ini dengan mem-bahas ciri pertama, yaitu penyampaian shalawat dan salam kepada junjungan kita, Rasulullah saw. Dengan mengucapkan shalawat, kita mengundang Nabi untuk hadir di tengah-tengah kita. Allah berfirman, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampunan." (QS. Al-Anfal 33).
Menurut para ahli tafsir, umat Islam dijamin tidak diazab Allah swt di dunia ini apabila dilakukan dua hal. Pertama, bila mereka membaca istighfar dan kedua, bila Rasulullah saw hadir di tengah-tengah mereka.
Para sahabat yang sezaman dengan Nabi beruntung, karena Nabi bisa diundang hadir langsung di tengah-tengah mereka. Sahabat-sahabat senang kalau Rasulullah saw hadir di tengah-tengah mereka. Merupa-kan satu kebahagiaan yang besar kalau Rasulullah berkunjung ke satu tempat. Dilaporkan dalam kitab-kitab tarikh, bila Rasulullah saw datang, orang-orang akan berkumpul  mengelilingi Nabi saw. Mereka berusaha menyentuh apa saja yang ada pada tubuh Nabi. Seorang kafir yang diutus sebagai saksi dalam perjanjian Hudaibiyah, men-ceritakan kekagumannya terhadap Rasul dan para sahabatnya. Ia melaporkan, "Belum pernah aku melihat orang mencintai pemimpinnya, seperti sahabat-sahabat Muhammad mencintai Muhammad." Dicerita-kan olehnya bahwa kalau Muhammad berbicara, semua orang diam menundukkan kepala, seakan-akan burung-burung berteng-ger di lehernya. Kalau Muhammad meludah, orang berebutan mengambil ludah itu dan mengusapkan ke wajahnya.
Apakah kehadiran Rasulullah saw hanyalah hak prerogatif para sahabat nabi saja dan kita dilepaskan dari kehormatan dikunjungi Rasulullah saw? Jawabannya, sama sekali tidak.
Rasulullah saw bukan hanya mem-bawa rahmat bagi sahabat-sahabat yang sezaman dengannya. Menurut Al-Qur'an Rasulullah adalah rahmat bagi seluruh alam. "Dan tiadalah Kami mengutus kamu melain-kan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya 107) Karena itu, kehadiran Nabi bukan saja kehormatan yang diberikan kepada sahabat Nabi yang sezaman dengan beliau saja, tetapi kehadiran Nabi juga adalah kehormatan bagi seluruh kaum muslimin pada zaman apapun yang meng-undang Rasulullah saw untuk hadir di tengah-tengah mereka.
Salah satu cara untuk mengundang Rasulullah adalah dengan membacakan shalawat dan salam kepadanya. Di tempat-tempat ketika shalawat dan salam dibacakan, di situlah Rasulullah saw hadir bersama kita. Ketika kita shalat, kita ucapkan salam kepada beliau dengan sapaan untuk orang yang kedua,  "Assalâmu'alaika ayyuhannabî wa rahmatullâhi wa barakâtuh." Rasulullah saw hadir di depan kita. Sehingga kita tidak mengucapkan, "Assalâmu'alaihi," melainkan "Assalâmu'alaika. Salam bagimu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkahan-Nya."
Ciri kedua dari peringatan maulid Nabi di seluruh dunia ialah dibagikan penganan kepada jemaah yang hadir. Makan-an yang diberikan sesuai dengan latar belakang budaya masing-masing. Di Turki, makanan yang dibagikan itu ialah madu, karena orang Turki percaya bahwa madu adalah kesukaan Rasulullah saw. Di Iran, yang dibagikan itu adalah  shirîni atau manisan, karena orang Islam di Iran ber-keyakinan bahwa Rasulullah saw senang yang manis-manis. Di pulau Jawa, yang mereka berikan adalah tumpeng, karena mereka yakin tumpeng yang diberikan itu adalah tumpeng yang diberkati oleh Rasulullah saw.
Ciri peringatan maulid yang ketiga, ialah dibacakannya riwayat Rasulullah saw atau beberapa fragmen dari kehidupan Nabi.
Saya ingin membingkai kisah-kisah Nabi itu dalam sebuah kerangka atau sebuah figura yang saya beri nama Muhammad, Sang Reformis Agung.
Seorang mantan biarawati bernama Karen Amstrong, pernah meneliti kehidupan Rasulullah saw. Hasil penelitiannya dituang-kan dalam sebuah buku yang berjudul Muhammad, A Western Attempt To Understand Islam. Muhammad, Sebuah Upaya Barat Untuk Memahami Islam. Ketika Karen Amstrong bercerita tentang Muhammad saw, dia bercerita dengan penuh pembelaan. Ia membela kehormatan Rasulullah saw jauh lebih sengit daripada Haykal di dalam bukunya "Hayâtu Muhammad".
Amstrong membela Rasulullah saw mati-matian terhadap serangan orang-orang Barat. Salah satu pembelaannya yang menarik, yang menjadi bahan buat diskusi kita tentang Rasulullah saw sebagai Sang Reformis Agung, adalah bagian yang menjelas-kan kegiatan politik Rasulullah saw. Banyak orang Barat yang keberatan tentang itu. Mereka mempersoalkan mengapa seorang nabi harus terlibat dalam kegiatan politik dan harus melakukan perang berulang-ulang sampai lebih dari 80 kali. Bukankah tugas seorang nabi itu hanyalah mengajarkan ibadah dan mendekati Allah swt. Mengapa seorang nabi mengikuti perang, menjadi panglima, dan menjadi presiden yang meng-atur negara?
Salah satu alasan yang dikemukakan Karen Amstrong ialah bahwa misi Nabi Saw yang utama adalah untuk memperbaiki moral masyarakat dan menegakkan sebuah sistem kemasyarakatan yang ditegakkan di atas keadilan yang jauh dari penindasan. Nabi ingin menciptakan suatu masyarakat yang penuh keadilan dan penuh kasih sayang. Ketika Nabi ingin mendirikan masyarakat seperti itu, beliau berhadapan dengan musuh-musuh keadilan dan musuh-musuh kasih sayang. Beliau mendapat perlawanan. Oleh karena itu, keterlibatan Muhammad dalam politik hanyalah sejauh menentang ketidak-adilan dan kezaliman. Muhammad terlibat dalam politik bukan karena mengharapkan karir politik atau karena berambisi men-duduki jabatan-jabatan penting di dalam pemerintahan. Perhatian beliau kepada politik, hanya dilakukan bila politik itu ber-kaitan dengan perjuangan untuk menegakkan tatanan masyarakat yang adil dan penuh kasih sayang.
Karen Amstrong menggambarkan Rasulullah saw sebagai seorang politikus yang berkepentingan dengan politik hanya sepanjang politik itu membantunya untuk menegakkan keadilan. Dalam Politik Reformasi Islam, seorang Reformis Islam yang meniru Rasulullah saw, akan terlibat dalam berbagai kegiatan politik. Tapi dia tidak akan terlibat banyak dalam upaya menduduki jabatan penting di dalam pemerintahan.
Belakangan ini, kita lupa dengan sunnah Rasulullah saw itu. Kalau kita berbicara tentang perjuangan politik, yang kita pikirkan ialah pencalonan kita dalam daftar caleg. Itu yang kita usahakan. Kalau perlu dengan kasak-kusuk atau pun dengan memfitnah kawan seiring, asalkan kita masuk dalam daftar calon anggota legislatif.
Apa reformasi yang dilakukan oleh Rasulullah saw? Reformasi Nabi ialah berupaya untuk menegakkan sebuah sistim masyarakat berdasarkan keadilan. Nabi tidak pernah berteriak-berteriak ingin mendirikan Negara Islam. Nabi tidak pernah bersabda, "Marilah kita berjuang mendirikan Negara Islam." Bahkan ketika kepadanya diberikan kekuasaan untuk menjadi penguasa di Madinah, Nabi tidak menggunakan kekuasa-an itu untuk mendirikan negara Islam. Nabi mendirikan negara Madinah dan beliau beri nama Yastrib. Madinah tidak didirikan sebagai Ibukota Negara Islam, beliau tidak memberikan nama  Madînatul Islâm, tapi beliau memberikan nama Madînatul Munawwarah, kota yang dicerahi. Kota yang mendapatkan Al-Tanwir, pencerahan.
Beliau membuat konstitusi berdasar-kan musyawarah bersama dengan orang Yahudi, Nashara, dan orang kafir yang tidak beragama. Semua membangun hidup di kota Madinah. Kalau orang Yahudi diserang, orang lain akan membantu dan kalau orang Islam diserang, yang lain pun akan membantu. Madinah menjadi kota pluralistik yang dimiliki oleh berbagai agama.
Satu hal yang terus ditegakkan oleh Nabi di kota Madinah ialah keadilan, termasuk keadilan terhadap golongan lain yang kita benci. QS. Al-Maidah 8 berbunyi, "Janganlah kebencian kamu kepada satu kaum menye-babkan kamu tidak berbuat adil. Berbuat adillah, itu lebih dekat kepada ketakwaan." Asbâbun Nuzul dari ayat ini berkenaan dengan orang Yahudi yang bermaksud untuk mem-bunuh Nabi saw. Mereka gagal. Setelah itu orang Islam kemudian bergerak mengumpul-kan senjata untuk mengusir seluruh orang Yahudi dari kota Madinah, walaupun yang bertindak itu hanya sebagian kecil orang Yahudi saja. Karena itulah turun ayat di atas. Ayat ini menunjukkan betapa Islam sangat menghargai keadilan.
Ayat itu pun menunjukkan bahwa kalau kita berjuang untuk politik, perjuangan kita tidak untuk merek-merek, label-label, partai-partai, atau negara Islam. Perjuangan kita adalah menegakkan keadilan. Reformasi pertama yang dilakukan Rasulullah saw adalah mengubah masyarakat yang berdasar-kan penindasan kepada masyarakat yang berdasarkan keadilan. Salah satu unsur dari masyarakat yang berdasarkan keadilan adalah masyarakat yang tunduk kepada hukum. Semua orang tunduk kepada hukum, tidak ada orang yang bisa lepas dari ketentuan hukum.
***
Ada sebuah peristiwa ketika seorang elit di Madinah tertangkap mencuri. Karena kebetulan dia bagian dari kelompok elit, maka agak berat kalau harus dipotong tangannya. Kemudian diutuslah beberapa orang untuk menemui Rasulullah guna melakukan negosiasi dengan Rasulullah saw. Mereka mau melakukan suatu kolusi. Mereka bermanis-manis supaya Rasulullah saw membebaskan orang itu. Namun Rasul menolaknya. "Tidak," kata Rasulullah, "Demi Allah, sekiranya  Fathimah mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya." Padahal Fathimah adalah putri yang paling dicintainya.
Itulah hukum yang adil, tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari hukum. Siapapun yang bersalah, harus dikenai hukuman. Menurut para ahli sejarah, Rasulullah adalah orang yang pertama menginstitusikan hukum pada masyarakat Arab Jahiliyyah. Sebelumnya orang Jahiliyyah tidak mengenal hukum, yang mereka kenal adalah tradisi-tradisi kabilah. Rasulullah datang membawa hukum ke tengah-tengah mereka. Masih menurut ahli sejarah, terjadi-nya hukum di pun untuk pertama kalinya adalah setelah kedatangan orang-orang Islam. Jadi, salah satu reformasi besar yang dilakukan Rasulullah saw adalah menegakkan hukum.
(Bersambung...)


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to cats.

10 pairs of tickets

a day from Yahoo!

Fly home for the

Holidays for free.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar