Senin, 10 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Peta Baru Indonesia Muda

Lingkar Muda Indonesia
Sekretariat: Insitute Ecosoc, Tebet Timur Dalam VI-C/17,
Jakarta 12820, Telp./Fax. (021) 830 4153, email: ecosoc@cbn.net.id
----------------------------------------------------------

UNDANGAN SEMINAR AKHIR TAHUN

Lingkar Muda Indonesia (LMI) dan Harian KOMPAS

PETA BARU INDONESIA MUDA:
Untuk Mencapai Jalan Republik

Kepada
Yth. Ibu/Bapak/Sdr-i
Pemerhati masalah Kepemimpinan Nasional
Di Tempat

Dengan hormat,

Sebagaimana kita pahami, regenerasi kepemimpinan nasional antara
generasi pertama dan generasi kedua pascareformasi sedang berlangsung
di semua bidang (politik dan nonpolitik) dan di semua level
teritorial (nasional, propinsi, kabupaten/kota). Tahun 2009 gelombang
kemunculan generasi kedua pascareformasi semakin membesar, tentu
menimbulkan friksi (terbuka dan tertutup), dan mencapai puncaknya
pada tahun 2014. Mengapa proses regenerasional ini tak bisa ditolak
dan tak bisa dihindari? Sebenarnya sangat alamiah perubahannya,
secara usia sosial maupun usia politik, para pemimpin generasi
pertama pasca reformasi sudah berusia 60-70 tahun pada tahun 2009
nanti. Tengoklah, presiden Susilo BambangYudhoyono (58), wakil
presiden Jusuf Kalla (65), BJ Habibie (71), Megawati Soekarnoputri
(60), Abdurrahman Wahid (67), Amien Rais (63), Akbar Tandjung (62),
Wiranto (60), Sutiyoso (63), Sri Sultan Hamengku Buwono X (61), dan
pemimpin segenerasinya.

Kenapa kita mempersoalkan usia kepemimpinan politik hari ini? Karena
ada kemacetan regenerasional, khususnya di wilayah politik.
Pengalaman negara-negara dengan regenerasi normal, usia pemimpin
politik berkisar di antara 40-55 tahun. Anehnya, Republik Indonesia
sekarang "hanya bermasalah" pada proses regenerasi kepemimpinan
nasional di wilayah politik. Pada wilayah nonpolitik, ternyata kita
melihat derasnya proses regenerasi kepemimpinan. Mulus, hampir tak
ada hambatan berarti. Kita langsung menyebut saja sejumlah nama,
Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Somantri,
pada usia 44 tahun sudah menduduki jabatan puncak di dunia akademik
dan di perguruan tinggi negeri. Ia juga tercatat sebagai rektor UI
termuda sepanjang sejarahnya. Di perguruan tinggi swasta, kita
mencatat Dr. Anis Baswedan, doktor ilmu politik dari Amerika ini baru
berusia 36 tahun. Pada kepemimpinan lokal, Dra.Hj Rustriningsih,
perempuan ini menjabat Bupati Kebumen pada usia 38 tahun, juga Ir.
Fadel Muhammad misalnya menjabat Gubernur Gorontalo pada usia 50
tahun. Regenerasi inipun tampak berjalan mulus pada wilayah
nonpolitik lainnya seperti di sektor bisnis dan ekonomi, mudah sekali
sekarang menemukan pemimpin puncak bisnis dan ekonomi yang berskala
nasional, regional dan internasional.

Tentu banyak yang akan membantah juga, apa artinya kaum muda bila
tidak berbeda prestasi, inovasi, dan kualitasnya dari kaum tua atau
malah lebih merosot? Namun kondisi krisis yang berkepanjangan dan
meluasnya ketidakadilan sosial di tingkat lokal, nasional, dan global
menghadapkan Indonesia pada beragam masalah yang membuat bangsa ini
sulit untuk keluar dari krisis: meluasnya kemiskinan, bencana,
korupsi, konflik berbasis sektarianisme, dll. Kondisi ini menuntut
adanya kepemimpinan nasional dengan kreativitas, kualitas, prestasi
dan inovasi baru, sehingga mampu membawa Indonesia keluar dari jalan
buntu. Upaya mengatasi masalah kepemimpinan nasional ini merupakan
prasyarat Indonesia bisa keluar dari krisis dan menjadi Indonesia
sebagaimana dicita-citakan para pendiri Republik ini.

Pertanyaannya, inovasi, kualitas, dan prestasi seperti apakah yang
membedakan generasi kedua kepemimpinan nasional pasca reformasi
dengan generasi pertama di wilayah nonpolitik dan politik sepanjang
2008-2014 nanti? Bagaimana regenerasi kepemimpinan nasional dapat
membuahkan kualitas, prestasi, dan inovasi baru, yang lebih mampu
memberikan keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan untuk
publik, tanpa kecuali? Apakah Peta Baru Indonesia Muda tersebut, bila
ada dan mapu dirumuskan, di wilayah nonpolitik dan politik? Bagaimana
menerjemahkan Jalan Republik yang berbunyi, "membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial," yang dicita-citakan para Bapak
dan Ibu pendiri bangsa ini dalam Peta Baru Indonesia Muda?

Untuk mencapai Jalan Republik semestinya ada upaya untuk mencari
gagasan dan program konstruktif guna menormalisir proses regenerasi
kepemimpinan nasional di segala bidang dan di semua level wilayah
(nasional, propinsi, kabupaten/kota) sepanjang 2008-2014 nanti. Sebab
konflik regenerasional ini tak bisa dielakkan, seperti dikatakan
pemikir dan filsuf Spanyol Jose Ortega y Gasset (1883–1955), ""From
thirty to forty-five, the individual enters into conflict with the
preceding generation—that is, those between forty-five and sixty and
the possessors of power. In the final stage—sixty to seventy-five—the
individual is a "survivor" who remains "outside of life" and a
mere "witness."

Digerakkan oleh pertanyaan-pertanyaan tersebut, Lingkar Muda
Indonesia bersama dengan harian KOMPAS mengundang Ibu/Bapak/Sdr-i
untuk hadir dan terlibat dalam diskusi untuk membahas "Peta Baru
Indonesia Muda", yang akan diadakan pada:
Hari/tanggal : Selasa, 18 Desember 2007
Jam : 14.00 – 18.30 WIB
Tempat : Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan 17 Jakarta

Narasumber dan Materi Bahasan :

1.Dr. Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)
Tema: Arah Perubahan Sosial dan Regenerasi Kepemimpinan Nasional

2.Dr. B. Herry Priyono (Ketua Program Studi Pascasarjana STF
Driyarkara)
Tema: Apakah Peta Baru Indonesia Muda dalam Kepungan Neoliberalisme?

3.Dra. Hj. Rustriningsih, MSi (Bupati Kebumen)
Tema: Program Pro-Publik dan Tantangan Kepemimpinan Perempuan

4.dr. HM. Basyir Ahmad (Walikota Pekalongan)
Tema: Program Pro-Publik dan Tantangan Kepemimpinan Lokal

Moderator : M. Fadjroel Rachman

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih..

Jakarta, 9 Desember 2007
Hormat kami
Steering Committee


Zuhairi Misrawi (Lingkar Muda NU)
Ahmad Fuad Fanani (Lingkar Muda Muhammadiyah)
Donny Gahral Ahdian (Lingkar Muda Akademisi)
Sri Palupi (Lingkar Muda CSO)

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Wellness Spot

on Yahoo! Groups

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar