Selasa, 04 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: Berdebat dengan ilmuwan atheis

Pak Anwar, cerita itu menunjukkan jangkauan daya fikir kritis yang bersangkutan... Mentoknya di soal susu dan keju...Wakakaka... Kue donat kek, sekali-kali... :-D

Be Fun

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Anwar Haryono" <aharyono@...> wrote:
>
> Kaitannya dengan Islam.cerita ini kesimpulannya apa ya? ada gak sih?
>
>
>
>
>
> _____
>
> From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of Yayak
> Heriyanto
> Sent: Tuesday, December 04, 2007 1:33 PM
> To: Spiritual-Indonesia@yahoogroups.com; semester_lima@...; Sudarman
> Morintoh; semester_lima@...; psikologi_transformatif@yahoogroups.com;
> husnul khuluq; randi_mohammad@...
> Subject: [psikologi_transformatif] Berdebat dengan ilmuwan atheis
>
>
>
> *DEBAT ABU HANIFAH DENGAN ILMUWAN KAFIR*
>
> Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, atheis dari
> kalangan bangsa Romawi.
> Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan
> berfikir dan keluasan ilmu dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan
> ulama Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia
> yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia
> menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya.
>
> Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu
> Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata : "Inilah
> saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan".
> Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap
> merendahkan diri karena usianya yang masih muda.
> Abu Hanifah berkata, "sekarang apa yang akan kita perdebatkan! ".
>
> Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai
> pertanyaannya :
>
> Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
> Abu Hanifah : Allah berfirman "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula
> melahirkan".
>
> Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang
> pertama dan
> tidak ada sesuatu sebelum-Nya? , pada tahun berapa Dia
> ada?
> Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.
>
> Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari
> kenyataan!
> Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
>
> Atheis : Ya.
> Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
>
> Atheis : Tidak ada angka (nol).
> Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang
> mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah
> Yang Maha satu yang
> hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?
>
> Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada
> pasti ada tempatnya.
> Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu
> keju?
>
> Atheis : Ya, sudah tentu.
> Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya
> keju itu sekarang?
>
> Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi
> dan
> bercampur dengan susu di seluruh bagian.
> Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu
> tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk
> menetapkan tempat Allah
> Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!
>
> Atheis :Tunjukkan kepada kami zat Tuhan-mu, apakah ia benda padat
> seperti
> besi, atau benda cair seperti air, atau menguap
> seperti gas?
> Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
>
> Atheis :Ya, pernah.
> Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan
> tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu
> tiba-tiba diam tak
> bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
>
> Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
> Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
>
> Atheis : Ya, masih ada.
> Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti
> besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?
>
> Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
> Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk
> roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh
> memaksaku untuk
> mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!
>
> Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya?
> Sebab segala
> sesuatu pasti mempunyai arah?
> Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah
> manakah sinar lampu itu menghadap?
>
> Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
> Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu,
> bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan
> bumi, sebab Dia nur cahaya
> langit dan bumi.
>
> Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa
> tidak ada
> akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
> Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
>
> Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang
> air kecil dan besar?
> Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan.
> Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan
> tetapi tidak pernah buang
> air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua
> hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
>
> Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan
> habis-habisnya jika dinafkahkan?
> Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan
> malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin
> diberikan (disebarkan) ilmu
> kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak
> berkurang.
>
> "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang
> sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis.
> "Tuan menjawab pertanyaan-pertanya an saya dari atas mimbar, sedangkan saya
> menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya
> mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan",
> pinta Abu Hanifah.
>
> Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas.
> "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa
> pekerjaan Allah sekarang?".
> Ilmuwan kafir mengangguk.
> " Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.
> Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri
> seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti
> sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan
> segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan
> Allah setiap waktu".
>
> *Salah satu tugas agama ialah memelihara akal.*
> *Memelihara akal ialah dengan jalan menambah ilmu melatih diri berfikir &
> merenungkannya. *
> yak's
>
>
>
> _____
>
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try
> <http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http:/mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8H
> DtDypao8Wcj9tAcJ%20> it now.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar