Senin, 10 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: KATA PENGANTAR Skepticism and Faith on Love ; oleh: Cornelia Istiani

skeptis and faith on Love?

atau sex on dekon?

salam,
goen

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong
<vincentliong@...> wrote:
>
> KATA PENGANTAR
> Skepticism and Faith on Love
> oleh: Cornelia Istiani
>
>
> 1. "Halo, Mba", begitu sapa mu dalam chating tengah
> malam ditengah kesibukanku bekerja.
> "Ya", begitu kusapa balik.
> "Ini mba Isti yang tulisannya aku ndak bisa ngerti",
> begitu kamu bertanya dan protes sekaligus kepadaku.
> "Yup. Kenapa Tinta?", kubalik bertanya mencoba
> mengerti apa maksudnya.
> "Kenapa bikin tulisan kok aku ndak bisa ngerti",
> pertanyaanmu berlanjut.
> "Ya ngga usah dibaca Tinta", jawabku sambil
> melanjutkan pekerjaan.
> "Tapi penasaran pingin baca", jawabmu Tinta
> "Mba, bagaimana komentar mba terhadap tulisanku?",
> akhirnya kamu bertanya hal itu.
> "Aku belum baca, maaf Tinta saat ini belum bisa kasi
> komentar", begitu jawabku.
> Dan karena aku sedang punya kesibukan akhirnya chating
> tidak berlanjut, mungkin Tinta merasakan bahwa aku
> sedang tidak konsentrasi menanggapi nya. Sekarang
> komentar itu ku tulisakan dalam kepingan-kepingan
> berikut ini:
>
> 2. Apa yang kulihat dalam tulisan-tulisan Tinta?
> Mengamati Tinta Negatif pada titik tertentu, pada saat
> dia menyusun minuman sebagai awal kegiatan dekon
> dimulai dan nantinya berakhir dalam tulisan-tulisan
> yang mengalir. Sudah kudeteksi dalam sinyal-sinyal
> sederhana yang mengungkapkan suatu kesiap-siagaan
> dalam menerima apapun sebagai bukti yang tidak
> terbantahkan. Ia sempurna menanggapinya dengan santai
> dan penuh pertanyaan..huh! dasar penulis, komat
> kamitku dalam hati.
> What did I see in his? Skepticism and faith.
> .
> 3. Skepticism tentang segala hal seperti layaknya
> seorang filsuf yang shows a relentless concern with
> the discrepancy between appearance and reality. Kata
> kunci dari filosof adalah keraguan. Keraguan sebuah
> eksistensi dari gelas, kursi, misalnya. Tetapi ketika
> pertanyaan diperluas tentang apa dan siapa yang
> berarti buat kita, sebagai contoh mencintai. Akan ada
> kemungkinan yang menyakitkan dengan mengetahui bahwa
> yang dicintai adalah ilusi semata dari bagian yang
> terdalam diri, dan hanya sedikit terhubung dengan
> realitas objektif.
>
> 4. Ragu itu mudah sepanjang tidak berkaitan dengan
> survival. Kita sama sama bisa meragukan diri kita
> sendiri dalam rangka mengada, dan itu adalah hal
> paling mudah untuk menjadi skeptis tentang segala hal
> yang tidak mendukung usaha kita. Sangat mudah
> meragukan keberadaan gelas, tapi akan menjadi sebuah
> "neraka" ketika meragukan keberadaan sebuah cinta.
>
> 5. Nyambung tentang Value; dalam Beyond Good and Evil,
> Nietzsche bertanya tentang value sebagai berikut:
> "what in us really wants "Truth"?—we asked the value
> of this will. Suppose we want truth: why not rather
> untruth? and uncertainty? even ignorance?---the
> falseness of a judgement is to us not necessarily an
> objection to a judgement—the questions is to what
> extent it is life-advancing, life-preserving,
> species-preserving, perhaps even species breeding; and
> our fundamentally tendency is to assert that the
> falsest judgements---are the most indispensable to
> us—that to renounce false judgements would be to
> renounce life, would be to deny life."
>
> 6. Misalkan dalam kisah berikut ini, ada seorang yang
> hidup dibawah khayalan bahwa dirinya adalah sebuah
> telor. Tidak ada yang tahu bagaimana ide ini bisa
> masuk dalam pikiran orang tersebut, tak seorangpun
> tahu dan mengenalnya. Sekarang dia menolak untuk duduk
> karena takut akan memecahkan kuning telornya. Segala
> macam cara dicoba untuk mengatasi ketakutan-ketakutan
> tersebut tapi tidak berhasil. Akhirnya seorang dokter
> berhasil masuk dalam pikiran dan kehidupannya, lalu
> mengusulkan pada pasien tersebut untuk selalu membawa
> sepotong roti panggang setiap kali datang ke tempat
> praktek dokter—dan menuliskan dalam buku pikirannya
> tentang bangku pilihan yang akan di dudukinya setiap
> kali dia datang berkunjung. Roti panggang mempunyai
> makna sebagai penampung telor jika nanti dia akan
> duduk sehingga kuning telornya tidak akan pecah.
> Akhirnya sampai saat tertentu orang tersebut tidak
> pernah lagi membawa sepotong roti panggang dan kurang
> lebih menjalani kehidupan normal.
>
> 7. Apa inti dari cerita itu? Tulisan-tulisan Tinta
> Negatif yang merupakan kisah perjalanan menjadi diri
> sendiri setelah `berkenalan' dengan Kompatiologi,
> memperlihatkan bahwa skeptis dan faith menjadi warna
> pelangi perjalanannya. Dalam skeptis and faith on Love
> Tinta berjalan menuju titik kehidupan normalnya
> sendiri, dengan tetap dalam khayalan dan kepercayaan
> dalam Cinta.
>
>
> Jakarta, 9 Desember 2007
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Curves on Yahoo!

A group for women

to share & discuss

food & weight loss.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar