Rabu, 12 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: Logika Terbalik

Quote 01: Kerja keras belum tentu produktip, lihat tukang becak , sungguh ia
sudah kerja keras mengayuh becaknya hingga ngos-ngosan keringatan,
tetapi hasilnya ternyata tidak memadai. End of quote.

Quote 02:  Nah ada jenis kerja lain,yaitu kerja ikhlas.
Dapat banyak alhamdulillah, dapat sedikit alhamdulillah, belum dapat,
sabar dan berusaha lagi. End of quote.

Tuhantu: Pak Agussyafii, gimana kalau seandainya para kaum penarik becak tersebut (quote 01) adalah termasuk mereka yang dipaparkan pada quote 02?...

Be Fun

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com

 


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "agussyafii" <agussyafii@...> wrote:
>
> Logika Terbalik
>
> Kerja keras belum tentu produktip, lihat tukang becak , sungguh ia
> sudah kerja keras mengayuh becaknya hingga ngos-ngosan keringatan,
> tetapi hasilnya ternyata tidak memadai. Kerja cerdas lebih produktip,
> tidak terlalu keringatan tetapi hasilnya bisa jauh lebih banyak.
> Tetapi banyak juga orang yang sudah kerja cerdas, sudah menghasilkan
> begitu banyak, segala yang dibutuhkan sudah tersedia, ternyata
> hidupnya tidak tenang, gelisah dan ujung-ujungnya lari ke narkoba atau
> mendekam di penjara. Nah ada jenis kerja lain,yaitu kerja ikhlas.
> Dapat banyak alhamdulillah, dapat sedikit alhamdulillah, belum dapat,
> sabar dan berusaha lagi. Seberapapun yang diperoleh dari kerja keras,
> cerdas dan ikhlasnya, ia bisa menerimanya dengan senang hati, karena
> ia menyadari bahwa wilayah manusia itu hanya berikhtiar, hanya
> berusaha, sedangkan hasil, disitu ada tangan Tuhan.
>
> Ada orang sudah dapat banyak masih kurang dan hatinya gelisah, makan
> tak enak tidur tak nyenyak, dimusuhi orang banyak. . Yang lain
> dapatnya sedikit tetapi ia merasa cukup bahkan masih bisa memberi.
> Dengan tenang ia menikmati hasil jerih payahnya, damai, harmoni dengan
> lingkungan dan bahkan dihormati orang lain.
>
> Matematika Bumi vs Matematika Langit.
> Menurut hitungan matematis,orang yang punya uang sepuluh juta rupiah
> kemudian diambil lima juta untuk membantu biaya sekolah anak-anak
> yatim maka uangnya yang tersisa hanya tinggal lima juta rupiah Jika
> orang itu kemudian mempunyai pola perilaku tetap yaitu selalu
> memberikan separoh hasil usahanya untuk membantu orang lain yang
> kesulitan,maka menurut hitungan matematis ia pasti lambat kayanya
> dibanding jika ia tidak suka memberi. Jika ia menjadi kaya 10 tahun
> kemudian,maka logikanya jika tidak suka memberi, ia sudah bisa menjadi
> orang kaya lima tahun lebih cepat.
>
> Tetapi realitas kehidupan sering berbicara lain. Orang yang suka
> memberi justeru lebih cepat kaya sementara orang yang kikir usahanya
> sering tersendat-sendat. Sama halnya orang dagang yang selalu
> mengambil keuntungan dengan margin tertinggi justeru kalah bersaing
> dengan pedagang yang mengambil keuntungan dengan margin rendah. Kenapa
> ? karena hidup itu bukan hanya matematis, ada matematika bumi dan ada
> matematika langit. Orang yang kekeuh dengan hitungan matematis dalam
> interaksi social tanpa disadari ia justeru kehilangan peluang non
> teknis yang nilainya tak terukur secara matematis, yaitu berkah.
> Berkah adalah terdayagunanya nikmat secara optimal. Dari uang lima
> juta rupiah misalnya semua terinvestasi tanpa ada sedikitpun
> kebocoran,sehingga pertumbuhannya konstan. Sedangkan penghasilan yang
> tidak berkah dapatnya sepertinya banyak,tetapi yang terdayaguna hanya
> sedikit karena sebagian besar justeru bocor kewilayah-wilayah yang tak
> diperlukan.
>
> Matematika langit mengajarkan bahwa harta itu anugerah Tuhan. Tuhan
> menyuruh manusia untuk bekerja keras dan Tuhan akan memberi menurut
> kehendak Nya sesuai dengan rumus-rumus matematika langit. Zakat
> misalnya arti bahasanya adalah suci dan tumbuh,artinya orang yang
> disiplin membayar zakat hartanya menjadi suci (dari sorotan orang
> miskin) dan hatinya pun menjadi suci (dari keserakahan matematis).
> Filosofi zakat ialah bahwa di dalam harta si kaya ada hak orang lain
> (miskin), yang meminta atau yang malu meminta. Jika zakat tak
> dibayarkan,maka maknanya si kaya memakan hak orang miskin. Zakat
> diartikan tumbuh artinya harta yang dizakati akan berkembang volume
> dan maknanya secara sehat. Logiskah ini ?
>
> Tuhan mengajarkan melalui pohon. Pohon yang secara regular digunting
> ranting dan daunnya ia akan tumbuh berkembang secara indah dan
> berpola, karena dari ranting yang digunting akan tumbuh daun baru yang
> segar. Jika pohon itu tak pernah dipotong maka pohon itu terus
> berkembang tetapi tidak indah, tidak berpola dan bahkan bisa menjadi
> pohon besar yang angker. Orang kaya yang pemurah biasanya akrab dengan
> lingkungan, dicintai dan dihormati orang sekeliling. Orang kaya yang
> kikir seperti pohon yang angker, orang takut mendekat kecuali yang
> agak bau-bau pedukunan dan setan.
>
> Kearifan Universal dan Kearifan Lokal
> Matematika langit banyak sekali mengajarkan logika terbalik. Dari
> nilai-nilai kearifan local (Jawa) misalnya ada ungkapan; wani ngalah
> luhur wekasane, orang yang berani mengalah akan terhormat di belakang
> hari. Kalau menurut matem,atikabumi, mengalah sama saja dengan kalah,
> berarti lemah . Tetapi menurut matematika langit,mengalah adalah
> kekuatan,karena hanya orang kuat yang bisa mengalah. Mengalah berbeda
> dengan kalah, orang yangbisa mengalah biasanya menang dibelakang,
> orang yang menang-menangan biasanya akhirnya malah kalah. Nah
> nilai-nilai kearifan universal banyak sekali dijumpai, di ayat kitab
> suci, hadis maupun maqalah atau kata-kata mutiara. Berikut ini contohnya;
>
> Barang siapa (pemimpin) yang rendah hati, ia akan diangkat martabatnya
> oleh Tuhan, dan barang siapa (pemimpin) sombong, ia akan dijatuhkan
> Tuhan (man tawadlo`a rofa`ahulloh, waman takabbaro wadlo`ahullah/hadis
> nabi)
>
> Cintailah kekasihmu sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia
> justeru menjadi orang yang paling kau benci, dan bencilah musuhmu
> sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia justeru menjadi orang
> yang paling kau cintai (al Gazali)
>
> Apa-apa yang kau sukai mungkin berdampak buruk bagimu,dan apa-apa yang
> kau benci mungkin justeru berdampak positip bagimu (al Qur'an)
>
>
>
> Wassalam,
> agussyafii
>
> ==============================================
> Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
> achmad.mubarok@... atau http://mubarok-institute.blogspot.com
> ==============================================
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Parenting Zone

Your home for

parenting information

on Yahoo! Groups.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar