Jumat, 21 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: MEDLEY - oleh Ratih Andjayani Ibrahim - bu deku

ellooo semua trutama Bu Ratih (aku panggilnya Bu Ratih ya, seperti
biasa di skull)
aku nonton + baca bukunya
dua"nya bagus
well, emang c nonton lebih baik dari novel
tapi sama aja ah
banyak c yang beda antara novel dan film
tapi dari novel, aku lebih ngerti daripada film
tapi ending di novel gx seru, lebih seru di film
hahaha (adengannya keren)
btw, aku juga kira yg dari dunia 2 ke 3 cwenya itu pasangannyasi adit
hahaha untung bukan. kalo iya gimana ya?? *membayangkan*
anyway, aku kecewa bgt krn film ini cm bertahan 1 minggu di bioskop
favoritku, di tempat laen, gx tau dhe.. padahal ini film bagus bgt
membawa moral yang sangat bagus tentang hidup... pengen nonton lg...
aku tungguin dhe DVDnya, guru" di skull udah pada pesen sama aku klo
pny DVDnya mo pinjem

oh ya, satu lagi
MET NATAL EN TAHUN BARU

-Nia-
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
<personalgrowth@...> wrote:
>
> as.
> NONTON
> itu jauhhhhhhhhhhhhhhhhhhh labih baik darinovelnya
> tapi terima kasih ya
>
>
>
> On 11/29/07, as as <as2004as_as@...> wrote:
> >
> > Menjelang usia ke 30, Aditya seorang karyawan swasta diserang
> > "ketidakfokusan" hidup. Ketidakfokusan pada masa lalunya, hingga
> > kehidupannya saat ini menjadi terasa serba salah. Soal karier,
cinta di masa
> > lalunya, dan studi ke luar negeri yang ia batalkan, menjadi begitu
> > menggelisahkan Aditya. Ya, ia merasa kehidupan yang ia jalani
sekarang ini
> > tidak sesuai dengan cita-citanya dulu.
> >
> > Bermula ketika Aditya menerima paket dari tantenya di Bandung.
Sebuah
> > paket yang berisi kenangan di masa lalu: salah satunya berisi
surat-surat
> > cinta ketika masa lajangnya. Juga foto-foto mantan pacarnya
kembali
> > terbayang di pikiran saat ia mengaduk-aduk paket tersebut. Secara
tak sadar
> > Aditya kembali mengingat-ingat cinta di masa lalu, karir, dan
impian-impian
> > lainnya. Mimpian-mimpian masa lalunya hadir silih berganti.
> >
> > Rasa sesal sepertinya muncul segera. Kenapa ia tidak memilih
hidup
> > bersama Fiona dan sekolah di Belanda. Bahkan rasa sesal tidak
menikah dengan
> > pacarnya yang model itu bergelanyut di otaknya. Kerutan wajah
tertekan
> > mewarnai hari-hari Aditya. Hingga ketidakberesan pekerjaan Aditya
tercium
> > oleh Waluyo, pimpinannya.
> >
> > Suami beranak satu ini mengalami stres menghadapi kenyataan hidup
yang
> > ada. Ia gampang marah pada Maya, istrinya dan tingkah anaknya.
Target
> > pekerjaan di kantor pun tak terpenuhi. Kemuraman dan kekusutan
wajahnya
> > mencerminkan Aditya sedang dilanda banyak pikiran.
> >
> > Seperti halnya terjadi pada kebanyakan orang, Aditya pun
> > membanding-bandingkan kehidupan dirinya dengan kesuksesan orang
lain. Ketika
> > berjumpa Gatot—teman lamanya—Aditya merasa tersaingi karena
ternyata Gatot
> > itu telah menjadi *vice director*. Sementara Aditya masih unit
manager di
> > sebuah perusahaan asuransi. Maka mulai dari jam tangan mewah,
mobil, rumah
> > megah, hingga karier pun memadati pikirannya.
> >
> > Suatu saat, Aditya diberi kesempatan untuk mengubah masa lalunya
untuk
> > masa depan yang lebih baik. Bahagiakah Aditya, ketika semua hal
yang ia
> > pikirkan dan jika menjelma menjadi kenyataan?
> >
> > Penggalan kisah di atas di ambil dari novel adaptasi dari film
drama
> > fantasi *Meddley* yang dibintangi Yosi Mokalu (Project Pop),
Rachel
> > Maryam, Alexandra Gottardo, Ferry Ardiansya, dan Alex Komang.
Novel berjudul
> > *Medley*, Garis Batas Impian Lelaki ini ditulis oleh Nicko
Widjaja dan
> > Eddy Nugroho.
> >
> > Banyak pesan kehidupan yang bisa diambil dari novel ini.
Diantaranya soal
> > menghargai waktu saat ini, keluarga, kebahagiaan, dan menyukuri
kehidupan
> > kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam testimoni back cover
yang
> > ditullis Ayub Yahya, sebuah novel yang kaya dengan perenungan.
Novel Medley
> > diterbitkan oleh Gradien Mediatama.
> >
> >
> >
> > *audifax - <audivacx@...>* wrote:
> >
> >
> > Tentang "Medley"
> >
> >
> > *Oleh:*
> > *Audifax*
> > *Penulis buku "Imagining Lara Croft" dan "Semiotika Tuhan"*
> >
> > Hidup adalah kemungkinan, keputusan dan konsekuensinya. Itu yang
saya
> > tangkap ketika kemarin nonton "Medley". Secara umum film ini
mampu mengemas
> > muatan filosofis yang semestinya berat, ke dalam gaya penyampaian
yang
> > ringan. Pada intinya, pesan yang saya coba tangkap dari film itu
adalah
> > bagaimana orang bisa mencintai hidup yang tengah kujalani dan
tidak
> > menginginkan untuk merengkuh hidup yang-lain (other, liyan).
> >
> >
> > Orang seringkali menginginkan apa yang bukan menjadi miliknya.
Ada orang
> > yang gagal di sekolah tapi menginginkan gelar dan sukses di jalur
akademis.
> > Lalu karena frustrasi dirinya tidak mampu lantas menjelekkan
orang yang
> > mampu. Orang seperti ini tidak berpikir bahwa setiap hasil ada
keputusan dan
> > konsekuensi yang mendahuluinya. Orang yang saat ini mampu
mencapai prestasi
> > di bidang akademis atau ilmu pengetahuan misalnya, bukan didapat
dengan cara
> > instan, melainkan ada keputusan yang mendahuluinya, berikut
konsekuensi dari
> > keputusan itu yang mesti dijalaninya.
> >
> >
> > Dalam 'Medley', hal semacam itu tergambar dalam sosok Aditya. Ia
merasa
> > tak puas setiap kali bertemu dengan temannya yang lebih sukses.
Ia juga
> > menginginkan hidup menjadi orang lain. Hingga suatu saat, ia
benar-benar
> > menjadi orang lain dan barulah ia tahu bahwa setiap kehidupan
memiliki
> > konsekuensinya sendiri-sendiri. Aditya mengalami 'pergantian'
hidup layaknya
> > pergantian lagu secara medley. Hidupnya yang pertama sebagai
penjual polis
> > asuransi dan istri dari Maya, berganti menjadi hidup kedua.
Seniman jutawan
> > yang beristrikan Fiona. Kehidupan kedua ini juga tak berujung
kepuasan
> > hingga berganti menjadi kehidupan ketiga. Aditya menjadi
presenter terkenal
> > yang berpacaran dengan Dian, selebriti terkenal. Namun, hidup
ketiga inipun
> > ternyata berujung pada ketidakpuasan. Setiap menjadi ternyata
selalu
> > memiliki liyan dari menjadi itu. Liyan yang dihasrati untuk
memuaskan diri.
> >
> >
> > Di sinilah kita bisa merenungkan kembali mengenai apa yang
dikemukakan
> > Nietzche mengenai hasrat. Manusia bukanlah mahkluk berakal budi
atau
> > beriman, melainkan mahkluk berhasrat. Ketidakpuasan selalu
mengusiknya. Dan
> > ketika ia hanya terjebak pada ketidakpuasan itu dan gagal
melampauinya, maka
> > manusia tak lebih dari salah satu spesies binatang.
> >
> >
> > Hidup adalah perjalanan dan manusia hanya punya sedikit waktu
dalam hidup
> > ini. Dalam perjalanan yang singkat inilah manusia
mesti 'melampaui'
> > kemanusiaannya dalam hidup itu dengan cara membuat hidupnya
bermakna. Itulah
> > yang diajarkan Nietzche melalui Ubermensch. Manusia yang terjerat
dalam rasa
> > iri, diperbudak nafsu dan tak mensyukuri hidupnya adalah para der
letzte
> > mensch atau Manusia Terbelakang. Para Manusia Terbelakang
disamakan Nietzche
> > dengan binatang.
> >
> >
> > Waktu yang hanya sedikit ini juga coba disampaikan
pada "kehidupan ketiga"
> > dari Aditya. Tokoh Aditya ini mencoba menyampaikan pada Maya
betapa
> > berartinya hidupnya sebagai seorang penjual polis asuransi. Maya
di
> > kehidupan pertama adalah istri dari Aditya yang berprofesi
penjual polis
> > asuransi sedangkan Maya di kehidupan ketiga adalah istri dari
orang lain
> > yang juga berprofesi penjual polis asuransi. Pada kehidupan
ketiga ini
> > Aditya menjadi seorang presenter terkenal yang berpacaran dengan
selebriti.
> > Ia menyadari bahwa hidupnya yang asli (kehidupan pertama) adalah
hidup yang
> > mesti dicintainya.
> >
> >
> > Nietzche pernah mengemukakan bahwa manusia mesti mengafirmasi
hidupnya
> > terlebih dulu agar bisa melampauinya. Mereka yang tak
mengafirmasi atau
> > menginginkan menjadi orang lain, tidak akan bisa melampaui ke-
manusia-annya.
> > Dengan demikian, melampaui hidup mesti dilakukan dengan pertama-
tama
> > mencintai hidup itu sendiri. Hidup yang memang menjadi keputusan
beserta
> > konsekuensinya. Cinta adalah apa yang bisa membuat hidup menjadi
lebih
> > berterima dan bermakna.
> >
> >
> > Dalam 'Medley' juga terdapat pesan filosofis mengenai kematian.
Setiap
> > hidup dan segala keputusan dalam hidup selalu berujung pada
kematian. Dalam
> > dekonstruksi Derrida, hidup adalah difference kematian. Hidup
berjalan
> > menuju Liyan yang akan datang, yaitu kematian. Dan persis karena
inilah
> > hidup menjadi berkemungkinan untuk bermakna.
> >
> >
> > Kematian Manusia adalah sesuatu yang membuat iri para tuhan.
Karena hanya
> > yang dapat mati memiliki rentang waktu di mana ia dicintai lebih
dari waktu
> > kapanpun yang pernah ada di kehidupan ini. Dan apa yang
penting...kau tidak
> > akan bisa kembali lagi ke waktu itu. Setiap detik adalah
keputusan. Setiap
> > detik adalah konsekuensi. Setiap detik adalah perjalanan menuju
Liyan yang
> > akan datang. Setiap detik adalah bagaimana kita mencintai hidup,
bukan
> > karena terbiasa hidup, melainkan karena terbiasa mencintai.
> >
> >
> >
> >
> > *(Eh, waktu Aditya berpindah dari kehidupan pertama ke kedua, kan
orang
> > pertama yang dilihatnya adalah pasangannya di kehidupan kedua
itu, si Fiona.
> > Naaa...pas Aditya pindah dari kehidupan kedua ke ketiga..kan yang
pertama
> > dilihat si mbak Psikolog itu...kirain itu pasangannya Aditya di
kehidupan
> > ketiga...ehhhh...ternyata bukannn yaaaa??..hehehehehe)*
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ------------------------------
> > Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo!
Mail. See
> > how.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=51732/*http://overview.mail.yahoo.com/>
> >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar