Selasa, 25 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: [vincentliong] Catatan Hari Ini Disusun oleh Andy Ferdiansyah


Apakah kalian pernah mendengar Sigur Ros.. Band
> asal Eropa yang tidak aku mengerti artinya. Aku suka
> dengan aransemen musiknya. Harmonisasi khas eropa
> dengan orkestra dan segala macam. Beberapa video
> klip yang kulihat.. Lagunya diperankan oleh
> anak-anak autis yang berlarian di padang rumput.

Sigur Ros..Band Dream Pop/Shoegaze asal Iceland..

Cocok bagi mereka yg mencintai Keheningan/ketenangan
dalam musik untuk mengenal lebih jauh apa itu arti
kegalauan.

Artnya seh keren keren..

CHeck it out yourself
http://www.sigur-ros.co.uk/band/
www.myspace.com/sigurros

--- tinta negatif <tinta_negatif@yahoo.com> wrote:

> Mungkin bagi beberapa orang mudah untuk membohongi
> perasaan mereka sendiri. Tapi bagiku itu sulit.
> Ketika aku melihat matanya yang berkaca-kaca. Ketika
> aku memimpikan dirinya yang berkata, "Jadi kita
> sudahan?" Dan walau pun kejam aku mengatakan, "Iya,
> dan kita harus membuang perasaan-perasaan itu." Lalu
> aku terbangun dengan sisa rasa sakit yang masih
> membekas.
> Membicarakan perasaan. Membicarakan sesuatu yang
> sederhana. Kalau sakit kau tinggal mengatakan sakit.
> Kalau senang kau tinggal mengatakan senang. Kalau
> sedih kau tinggal mengatakan sedih. Beberapa orang
> mungkin menutupinya sampai menjadi bom waktu. Aku
> mungkin tidak. Dan ketika aku menutupinya--mereka
> bertanya-tanya berapa banyak topeng yang kupunya.
> "Dari dulu.. Sejak aku masih di bangku Sekolah
> Menengah. Perempuan pergi tanpa membela perasaannya
> sendiri."
> Mungkin ini terlalu melankolis. Lagipula umurku
> sekarang 23 tahun. Dan terlalu naif bila aku masih
> bisa mengingatnya dengan jelas.
> "Kamu adalah perempuan sekian yang tidak membela
> perasaanmu sendiri.. Untuk sesuatu yang tidak lebih
> penting dari persoalan materi dan segala macam. Aku
> tidak tahu sudah berapa banyak pemuka agama yang
> mengatakan, 'Bahwa hal-hal yang bersifat keduniawian
> tidak akan abadi.' Tapi kamu masih saja.. Ah,
> sudahlah."
> Beberapa dari sisi dalam tubuhku mengatakan :
> "Kenapa perempuan itu meninggalkanku karena.. aku
> tidak menjanjikan untuk menikahi dirinya.
> Pada dasarnya aku tidak tahu kenapa ia memilih
> untuk meninggalkanku? Memang saat itu ada laki-laki
> lain. Dan aku tidak menyangka kalau laki-laki itu
> memang memenangkan hatinya. Upaya-upaya untuk
> menumbuhkan rasa sayang dan cinta. Seperti yang aku
> lakukan dulu padanya.. Ah, kupikir ia sudah lelah.
> Ia sudah lelah bermain sayang dan cinta. Biar saja
> aku kejam. Biar saja terdengar tidak berperasaan.
> Tapi aku tahu aku menyukai erangannya. Menyukai
> bagaimana menatapku dan berkata, "Tidakkah kamu akan
> berhenti?"
> Aku pembuat komik. Komik itu aku buat dalam waktu
> sehari. Aku menjualnya lima ribu rupiah. Memang
> tidak akan pernah cukup untuk apa pun. Tapi aku
> senang sesuatu yang aku buat dengan tanganku
> sendiri.. Aku juga pernah membuat novel. Novel itu
> juga aku jual ke saudara dan beberapa teman dekat
> atau pun jauh. Tapi aku sudah mulai bosan menjual
> novel.
> "Dan sekarang memulai membuat dan menjual komik."
> Ada laki-laki sekarang yang sedang berdiri di
> hadapan kaca. Mungkin ia bertanya-tanya ada apa
> dengan wajahnya. Wajahnya hanya satu dan umumnya
> kaku dan tidak ekspresif. Aku tidak mempermasalahkan
> bagaimana ia begitu memperhatikanku diriku. Ia hanya
> salah satu bidak catur yang mengawasi diriku dari
> tindakan destruktif 'merusak diri sendiri'.
> Ia bertanya padaku, "Apakah aku sudah makan?"
> "Aku sedang tidak ingin makan."
> "Makan mie saya yak."
> "Enggak aku lagi gak lapar."
> "Nanti sakit lho."
> "Enggak-enggak apa-apa.. Aku lagi puasa." He he
> aneh aku mengatakan ini.. Padahal sejak tadi aku
> merokok dan minum teh.
> "Heh! Mentang-mentang ibunya dokter." Ucap
> laki-laki itu lalu pergi naik motor. Aku tidak tahu
> apakah dia akan membelikan aku mie atau tidak. Aku
> hanya merasa tidak lapar sama sekali. Aku hanya
> merasa datar dan kosong. Aku benar-benar tidak ingin
> makan hari ini.
> 2
> Ini masih hari pertama aku merasakan 'sakit ini'.
> Beberapa orang mengatakan seminggu lagi aku tidak
> akan apa-apa. Aku tidak percaya.. Memikirkan apa
> yang akan aku lakukan beberapa jam saja sulit.
> Menuliskan ini semua memang sedikit terapis.
> Berusaha menganalisa dan menyimpulkan 'apa yang
> terjadi pada diri sendiri'. Untung tidak ada
> motivator hari ini.. Mungkin aku sudah membunuhnya
> sekarang.
> Laki-laki itu benar-benar membawakan mie. Ia
> berkata agak keras, "Mie!" Aku menjawab, "Nanti aku
> buat sendiri." Tanpa melihat ke arah matanya.
> Apakah kalian pernah mendengar Sigur Ros.. Band
> asal Eropa yang tidak aku mengerti artinya. Aku suka
> dengan aransemen musiknya. Harmonisasi khas eropa
> dengan orkestra dan segala macam. Beberapa video
> klip yang kulihat.. Lagunya diperankan oleh
> anak-anak autis yang berlarian di padang rumput.
> Hari ini, entah kenapa, aku hanya ingin berbicara
> pada diriku sendiri. Aku tidak peduli apa yang akan
> terjadi esok. Hari ini.. Bagiku sudah terlalu
> kompleks dan rumit.. (aneh, padahal tadi aku
> mengatakan : perasaan adalah hal yang sederhana).
> Mungkin memang sudah saatnya?
> "Apa?" Tanya salah satu dari bagian tubuhku.
> "Aku bangkit."
> "Lho, memangnya kamu sudah dikubur?"
> "Jawabannya bukan belum.. Tapi kapan?"
> "Kenapa sih kamu melankolis begini?"
> Aku tidak menjawab pertanyaan itu. Aku hanya tidak
> ingin.
> Aku hanya tidak ingin memiliki keinginan.
> Kadang aku membayangkan perempuan itu tiba-tiba
> datang dan meminta maaf. Aku hanya diam dan melihat
> apa yang akan ia lakukan padaku?
> 3
> Mungkin perempuan itu tidak akan pernah datang.
> Aku harus mulai melupakan bayangan itu. Karena
> tidakkah itu akan lebih mudah bagiku. Segalanya
> memang mudah. Apalagi ketika kita mengatakan kata
> 'mudah'. Iya pada akhirnya 'mudah' atau pun 'sulit'
> tergantung bagaimana cara penyelesaiannya. Kalau ini
> terdengar sedikit menceramahi.. Tolong maafkan aku!
> Karena jujur aku pun benci untuk diceramahi.
> "Hah! Sudahlah.."
> 4
> "Sebaik-baiknya manusia.. adalah manusia yang
> tidak mencari, tapi menemukan." Aku menemukan
> perempuan itu di sebuah masjid di kampusku. Ia
> sedang duduk entah menunggu apa. Yang aku tahu ia
> sedang membaca buku berjudul 'Jangan Main-Main
> Dengan Kelaminmu.' Buku ini dikarang oleh Djenar
> Maesa Ayu. Perempuan yang cukup seksi dalam beberapa
> penampilan di acara Silat Lidah. Ia tidak berusaha
> terlihat cerdas karena memang dasarnya cerdas.
> Begitu juga dengan perempuan itu..
> "Ah, entah kenapa setelah aku mulai menerima
> segala sesuatu sebagai bagian dari takdir. Maka
> semuanya terasa lebih ringan."
> Aku mungkin tidak akan mengumpat tentang segala
> keburukan perempuan itu. Karena memang tidak ada
> gunanya. Membicarakan hal yang buruk, atau aib,
> selain dilarang agama--justru mempersulit komunikasi
> antara 'kita yang mengetahui' dan 'dia yang tidak
> menyadari'. Sedangkan keburukan itu sendiri sesuatu
> yang kompleks. Seseorang bisa menilai suatu tindakan
> itu buruk, disaat yang sama tindakan itu 'baik'
> karena suatu kondisi atau ruang-waktu tertentu. "Aku
> sudah agak lelah berfilsafat sebenarnya. Yang aku
> lakukan hanya menyalahkan orang lain, karena 'sudut
> pandang ini' tidak membuatku cenderung 'destruktif'
> atau 'merusak diri sendiri'."
> 5
> "Aku sudah agak lelah berfilsafat sebenarnya. Yang
> aku lakukan hanya menyalahkan orang lain."
> - tinta
> negatif -
> untuk Gadis Terima Kasih..
> Terima Kasih atas Pengalamannya..
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them
> fast with Yahoo! Search.

__________________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.
http://www.yahoo.com/r/hs

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Yahoo! Groups

Endurance Zone

b/c every athlete

needs an edge.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar