Selasa, 11 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Si Anak Pincang

Ketika saya masih berada dlm kandungan Ibu, ayah saya ditangkap
dengan tuduhan PKI, karena Ibu tidak mampu dan tidak punya
pekerjaan, maka ia berusaha untuk melakukan abortus, tetapi rupanya
tidak berhasil 100%. Saya lahir tidak dengan tubuh seutuhnya, saya
dilahirkan dalam keadaan cacad. Saya hanya memiliki sebuah kaki
saja. Rupanya kehadiran saya dari awal mula di dunia ini tidak
diharapkan dan juga tidak di inginkan. Dunia ini diciptakan hanya
untuk orang sehat dan kaya saja. Tidak ada tempat bagi kami orang
miskin, apalagi bagi kami orang cacad, sakit dan miskin..

Tiga tahun kemudian Ibu saya bunuh diri, karena mempunyai anak cacad
itu; bagi Ibu ini merupakan aib dan beban tugas yang terlalu berat.
Saya diambil ke panti asuhan.

Bagi teman-teman saya yang sehat dan yang manis, mereka menemukan
rumah tempat tinggal baru, dirumah orang tua angkat mereka, tetapi
tidak ada tempat bagi seorang anak cacad dirumah mereka, maklum
mereka tidak mau mengambil anak cacad, sebagai anak angkat mereka.
Anak cacad hanya akan mengingatkan kepada hal-hal yang jelek dan
buruk.

Saya baru bisa jalan dalam usia 5 th, tetapi saya tidak pernah bisa
lari, sehingga anak-anak kawan sebaya saya tidak mau mengajak saya
turut bermain. Terlinang air mata saya keluar, ketika saya melihat
kawan-kawan sebaya saya, mereka bisa bermain dengan orang tua mereka
sambil tertawa riang dan ceria, tetapi saya hanya bisa melihat
mereka dari jauh sebab tidak ada tempat bagi anak cacad dilingkungan
anak-anak sehat.

Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang anak yang
tidak pernah mendapatkan belaian kasih sayang? Kami juga manusia
yang memiliki rasa haus dan lapar akan kasih sayang, tetapi tidak
ada yang mau memberikannya kepada kami, jangankan kasih sayang,
sapaan hangat pun tidak pernah kami dapatkan.

Apakah salah apabila saya menangis, karena saya merasa rindu ingin
mendapatkan belaian kasih dari seorang Ibu atau seorang ayah yang
tidak pernah saya dapatkan ataupun rasakan. Hati ini rasanya sangat
pedih sekali, melihat anak-anak lain di belai dengan mesranya oleh
Ibu atau Ayah mereka.

Saya yakin para pembaca masih bisa mengenang rasa belaian kasih
sayang dari Ibu atau Ayah kandung Anda? Walaupun pada saat ini Anda
telah dewasa, tetapi saya yakin Anda masih mendambakannya, masih
ingin merasakannya sekali lagi, belaian kasih sayang dari Ibu dan
Ayah kita!

Tetapi bagaimana perasaan seorang anak yang tidak pernah
merasakannya sama sekali apa artinya belaian kasih tsb, yang hanya
bisa melihat dari jauh saja, betapa indahnya, betapa bahagianya
mereka yang bisa mendapatkan dan merasakan belaian kasih sayang dari
seorang Ibu.

Saya juga sangat ingin sekali masuk sekolah, saya juga ingin turut
bisa belajar seperti anak-anak lain, tetapi menurut ketua panti
asuhan, percuma saja saya sekolah, karena toh dikemudian hari saya
tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan. Maklumlah panti asuhan dimana
saya tinggal bukannya panti asuhan dari pemerintah. Sebab pada saat
ini di sekolahan tidak ada tempat bagi anak miskin maupun anak
cacad. Sekolahan pada saat ini hanya untuk anak orang kaya dan hanya
untuk anak yang sehat saja.

Permainan sepak bola hanya bisa saya ikuti sebagai penonton saja,
walaupun rasanya ingin sekali saya bisa turut merasakan, bagaimana
rasanya menendang bola itu, tetapi keinginan ini hanya impian yang
tidak akan pernah bisa terwujudkan, karena tidak ada tempat bagi
orang cacad dilapangan olah raga.

Hati saya merasa nyeri dan merasa seperti di iris-iris kalau saya
melihat anak-anak lain naik sepeda atau main sepatu roda, karena
untuk anak pincang tidak ada tempat dan kesempatan untuk bisa
melakukan semuanya ini.

Ketika saya dewasa, ingin saya mempunyai penghasilan sendiri, tetapi
tidak ada tempat dilapangan kerja untuk orang cacad, jangankan untuk
orang cacad yang tidak berpendidikan seperti saya untuk orang
sehatpun sudah tidak ada lowongan kerja lagi.

Sejak saya lahir sampai dewasa, tidak pernah saya bisa merasakan
rasa kasih maupun belaian sayang dari seseorang. Perkataan kasih
bagi saya adalah suatu hal yang abstrak yang tidak pernah mungkin
bisa saya dapatkan maupun rasakan. Tidak ada tempat untuk kasih
dalam dunia anak cacad.

Sebagai seorang cacad yang tidak berpendidikan, hanya ada satu jalan
untuk kami ialah menjadi seorang pengemis, saya merasa malu untuk
minta-minta, apakah tidak cukup aib dan cemohan yang telah saya
terima selama hidup ini? Saya tidak mau mengalami cemohan terus-
menerus, maka dari itulah daripada saya dihina lebih baik saya
mencari makanan di tong sampah, tetapi pada saat krismon ini; hampir
tidak ada sisa makanan yang dibuang, sehingga sering sekali saya
tidak bisa makan seharian penuh.

Karena dorongan rasa lapar yang tak terhingga, maka akhirnya saya
memaksakan diri untuk memakan makanan yang telah busuk dan bau pun,
akhirnya saya makan juga hal ini mengakibatkan saya jatuh sakit.
Saya jatuh pingsan dan ketika saya bangun terdengar sayup-sayup
suara irama musik dan lagu yang indah sekali disatu tempat yang
terang....

Dan dalam keadaan sadar dan tidak sadar seakan-akan masih terdengar
sayup-sayup suara lembut yang berkata: "Ketika Aku datang kedunia
pun tidak ada tempat bagi-Ku, tetapi di rumah Bapa-Ku ada banyak
tempat tinggal."

We all have different loads to bear,
Some heavy and some light;
But those who give their lives to Christ
Can trust He'll make things right.

Resentment comes from looking at others;
contentment comes from looking to God.

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.org

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Communities about

higher endurance.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar