Jumat, 14 Desember 2007

Re: [psikologi_transformatif] tamparan bermakna

Oalaaaah, akang Yayak, cerita srekalan tak punya makna gitu kok di-sebar2kan. mBok ya cerita yang bermutu saja, kang yayak. Kalau cuma copy paste saja, bagaimana kalau mencari yang  bermutu saja ?  Orang yang bermutu juga banyak, kok, lha kok ya milih yang  isepan jempol yang srekalan, yang gak ada mutunya.

Yayak Heriyanto <mesfo96@yahoo.com> wrote:

TAMPARAN BERMAKNA
Seorang pemuda pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan pendidikan di negeri paman Sam, meminta kepada orang tuanya agar dicarikan seseorang yang sangat pintar untuk menjawab ketiga pertannyaan darinya, karena menurutnya selama ini tidak seorangpun dapat menjawab pertanyaannya.
Setelah beberapa orang pintar yang dicarikan kedua orang tuanya tidak dapat memuaskan jawaban atas pertanyaannya, akhirnya seorang Kiai mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Pemuda   : Apa kamu yang ingin mencoba menjawab pertanyaan saya?
Kiai     : Ya, saya akan mencobanya
Pemuda   : apa kamu yakin sedangkan orang pintar, sarjana, master atau bahkan professor-
           pun tidak dapat menjawab pertanyaan saya?
Kiai     : Insya Allah atas izin-Nya saya dapat menjawab pertanyaan anda.
Pemuda   : Baiklah, pertama apakah anda percaya kepada Tuhan? Jika ya, tunjukan kepada
           saya bahwa Tuhan itu ada! Kedua, bagaimana bisa setan dimasukkan ke neraka 
           sedangkan unsur keduanya adalah sama, bukankah setiap unsur yang sama tidak
           dapat menyakitkan satu sama lain, apakah Tuhan tidak berpikir sejauh itu?
           Ketiga, jelaskan kepada saya apa yang dimaksud dengan takdir?
Kiai     : (setelah mendengar ketiga pertanyaan itu, Kiai langsung menampar pipi  pemuda
           tersebut dengan sangat keras)
Pemuda   : Mengapa anda menampar saya? Anda marah kepada saya?
Kiai     : Saya tidak marah kepada anda, saya hanya mencoba menjawab pertanyaan anda, 
           tamparan itu adalah jawaban saya.
Pemuda   : saya benar-benar tidak mengerti maksud anda
Kiai     : bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda   : (sambil memegangi pipinya yang merah) tentu saja sakit.
Kiai     : jadi anda tahu dan percaya kalau sakit itu ada
Pemuda   : ya
Kiai     : tunjukan kepada saya rasa sakit itu
Pemuda   : bagaimana bisa?
Kiai     : jawaban perrtama, Meskipun Tuhan tidak dapat dilihat tapi kita tahu dan
           percaya bahwa Tuhan itu ada dengan segala ciptaan-Nya, jika anda meyakini itu
           anda tidak akan mempertanyakan hal ini. Kedua, terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda   : kulit
Kiai     : tangan saya?
Pemuda   : kulit
Kiai     :Sesungguhnya Allah yang Maha Mengetahui dari setiap apa yang direncanakannya,
          jika lah Ia mengingkan nikmat dan sakit adalah mudah bagi-Nya. Ketiga,
          pernahkah anda membayangkan atau memimpikan akan ditampar saya?
Pemuda   : tidak
Kiai     : Itu yang dinamakan takdir, kita tidak akan pernah membayangkan, mengira atau
          menerka hal-hal yang akan terjadi dalam diri kita jikalah Allah telah
          menentukannya. Seseungguhnya Dia yang Maha Besar dan Maha Mengetahui.




Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

A positive group

to discuss Curves.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar