Kamis, 17 Januari 2008

Balasan: Re: [psikologi_transformatif] Pro: Lulu

Lulu US$8000 gimana? nga ngerasa bersalah tuh keren lagi bisa nipu
orang !!! gitu ya Lu.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, lulu <lu2_mm@...> wrote:
>
> numpang ngetop aja deh jadinya
>
> salam hangat
> /Lu2
>
>
> ratih ibrahim <personalgrowth@...> wrote:
> eh,
> ada ya pernyataan minta maaf beginian?
> kok buat promosi gratis tentang diriku, mas goen, dan sejumlah
nama ngetop lainnya kemana2 dia ga minta maaf????
> mana ga bayar lagi????
> belum lagi atas tuduhan terlibat dalam konspirasi penipuan
uang..... (huahahahahhaaaaaaaHAAAAAAAAAAA.......)
> maupun terlibat dalam konspirasi berHizbut Tahrir yang kukira si
Syahrir itu..... (lebih huahahahahhaaaHAAAAAAAAA....... lagi)
>
> untung saya baik hati dan penyabar...
> berjiwa besar banget,
> dan mudah memaafkan....
> serta punya selera humor yang sangat tinggi serta cerdas.....
> hahahahhahahaaaaaa......
>
>
> On 1/17/08, info seimbang <infoseimbang@...> wrote:
Elo sendiri juga pernah minta maaf untuk urusan yang sama.
>
>
> PERMOHONAN MAAF VINCENT LIONG
>
> elink:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/35981
>
> (Permohonan Maaf) Penipuan Uang Gerakan Pabrik Tontonan sebesar
US$.8000
>
> Setelah bertukar pikiran dengan ayah saya, saya baru mengerti bahwa:
> 1. Bisnis index Hanseng itu bisnis legal biasa-biasa saja. Cuma bisa
> untung besar bisa rugi-besar. Jadi kalau rugi wajar-wajar saja, high
> risk high gain. Demikian juga bisnis lain-lainnya seperti Forex,
> Margin Trading, dlsb.
> 2. Dalam hal investasi Cornelia Istiani melalui Lu2, istiani memang
> seharusnya sadar ini high risk high gain. Kalau nyemplung ya salahnya
> sendiri, kalau untung ya untungnya Istiani, kalau rugi ya ruginya
> Istiani. Tapi sejauh mana Lu2 menjelaskan hal tsb, itu urusannya lain.
> Saya belum tahu lebih lanjut.
>
> Bahwa dalam urusan ini memang tidak sepatutnya saya melemparkan
> kesalahan kepada gerakan teror, cacimaki dan ngomong jorok pabrik
> tontonan. Ini adalah dua kasus terpisah, disinilah kesalahan saya.
> Untuk itu saya mohon maaf bahwa saya telah menyalahkan mereka dengan
> setulus-tulusnya.
>
> Setelah berunding pada papa Vincent; soal menyalahkan Lu2 bahwa itu
> penipuan terhadap uang Cornelia Istiani dan soal mengkaitkannya dengan
> gerakan teror, cacimaki dan ngomong jorok pabrik tontonan; saya memang
> salah, saya terlalu cepat mengambil konklusi yang salah karena kurang
> mengerti bisnis ini dan memang saya emosi karena tindakan kelompok
> pabrik_t selama ini. Ini disebabkan karena posisi Lu2 dalam konflik
> ini yang tidak jelas posisinya di pihak mana.
>
> Bisnis-bisnis sejenis dengan yang diikuti Istiani melalui Lu2 legal
> secara hukum dan saya tidak patut mengkait-kaitkan hal ini dengan
> teror pabrik_t yang juga amat merugikan saya yang menyangkut nama-nama
> sbb: Nuruddin Asyhadie, Goenardjoadi Goenawan, Dra. Ratih Andjayani
> Ibrahim MM., Psikolog Maya Notodisurjo, Leonardo Rimba, Audifax, dan
> Sinaga Harez Posma dan Lu2.
>
> Sekali lagi saya meminta maaf dalam kasus investasi Istiani ini saja.
>
>
----------------------------------------------------------

>
> On 1/17/08, info seimbang < infoseimbang@... > wrote:
> Endak perlu pake talipun-talipun ke isti, isti sendiri pernah minta
maaf atas ulah lo.
>
>
----------------------------------------------------------

>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong"
> <vincentliong@> wrote:
>
> e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23246
> --- In vincentliong@yahoogroups.com, Cornelia Istiani
> istiani_c@ wrote:
>
> Dear Vincent dan Andi,
>
> "Belajar Memang Mahal Harganya".
>
> Begitu kira-kira maksud postingan dari Andi..yang sebelumnya sempat
> kuajak bicara dan diskusi melihat analisis Vincent yang bias emosi
> (yang di posting lalu di koreksi-nya).
> Setelah diskusi dengan Pak Jun Hok Liong (Papanya Vincent beberapa
> waktu lalu) saya makin mengerti dengan "permainan" bisnis seperti ini,
> penjelasan hitam putihnya very clear (tanpa saya banyak bertanya namun
> dijelaskan layaknya menjelaskan pada orang bego yang tidak mengerti
> sama sekali--)...meskipun sudah terlambat... :(
>
> Semua keputusan saya ambil berdasarkan pertimbangan Rasa Percaya
> Teman (karena saya sendiri tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
> secara intensif mengikutinya)...
> Rasa Percaya Teman ini mengalahkan pertimbangan rasio dan feeling
> sendiri (termasuk dari Vincent, Andi dan Rio-yang ketiganya sama-sama
> melarang saya untuk ikut dari awal)...
> sehingga kalau dicari kesalahan--ya Saya pribadi yang salah..
> Semuanya (permainan ini) memang terasa sangat masuk akal dan logis,
> tapi buat saya pribadi keputusan untuk berhenti adalah hal yang
> terbaik diantara yang terburuk, meski risiko duit melayang..
>
> Analisis Vincent yang mengaitkan dengan Pabrik_t dkk, lebih
> berdasarkan bias emosi atas tekanan mereka selama ini, dan keberadaan
> Lulu yang ditengah-tengah (entah netral, entah kanan kiri ok, atau
> yang lain???..).
>
> Saya pribadi minta maaf pada Lulu atas "kekisruhan" ini..
>
> Salam,
> Istiani
> "belajar memang mahal biayanya"
>
>
>
> On 1/17/08, vincentliong <vincentliong@... > wrote:
Jadi elo ngomong ke orang-orang kalau Istiani tidak ketipu dan tidak
> kehilangan uangnya yang US$8000. Hebat loe Lu2.
>
> Minta maafpun ke dia loe tidak lakukan setelah ngabisin tabungan dia
> selama 3 tahun yang rencananya buat buka usaha tahun ini.
>
> Buat yang ingin tahu kasus sebenarnya seperti apa silahkan hubungi
> Cornelia Istiani di telp +6221-92589842 , +62-81585228174 . Jadi nga
> bisa dibilang gw nipu demi menjatuhkan Lulu dan Audifax.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Yahoo! Groups

Mechanic Group

What to do after

you pop the hood.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar