Rabu, 02 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Fwd: (Tentang Pengkultusan Ibu) Kenapa Kasih Ibu Sepanjang Jalan?

--- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, "tinta_negatif"
<tinta_negatif@...> wrote:

(Tentang Pengkultusan Ibu)Kenapa Kasih Ibu Sepanjang Jalan?

Memahami peribahasa Kasih Ibu Sepanjang Jalan dan Kasih Anak Sepanjang
Galah. Adalah karena pengorbanan dan sensasi yang tidak pernah
dimiliki oleh si anak laki-laki mau pun perempuan.. Ketika memberikan
sensasi menyusui si Ibu. Laki-laki tidak mengetahui sensasi dari 9
bulan hamil dan dua tahun menyusui anaknya. Itulah kenapa Ayah
terkadang tidak diperibahasakan memiliki Kasih Sepanjang Jalan. Karena
apa yang Panjang dimiliki si Ayah hanya dimengerti si Ibu, dan bukan
anaknya.

Saya selama ini terkejut dengan pengkultusan sosok atau peran Ibu
dalam keluarga.. Bahkan ada hadis yang menegaskan bahwa "Surga ada di
Telapak Kaki Ibu?" Maka bisa saja "Neraka ada di Telapak Kaki Bapak?"
Tapi tentu saja ini.. kesimpulan yang terburu-buru yang kata (salah
satu) mantan kompatiolog tanpa berdasarkan data. Namun menarik dalam
beberapa mitologi, seperti dongeng tentang Malin Kundang : Sang Ibu
mampu merubah anaknya menjadi Batu karena kutukan.

Jawabannya adalah karena sensasi dan rasa. Pernahkah kalian para
lelaki atau perempuan yang belum pernah menyusui dan hamil memahami
apa yang dialami Ibu ketika Menyusui dan Hamil 9 bulan. Memahami
mungkin bisa.. Tapi mengetahui rasanya.. Mengetahui sensasinya..

"Jelas Tidak!"

Hal ini memiliki plus dan minusnya. Plus-nya adalah Sang Ibu
dianugerahi sebuah proses istimewa yang tidak dialami atau dimiliki
laki-laki. Itulah Kenapa Kasih Ibu Sepanjang Jalan.. Dan ini bukan
Jalan Buntu! Sebuah Jalan yang dalam pengertian tanpa ujung. Ibu
menjadi Figur penting karena Hak Istimewanya mampu melahirkan seorang
anak Manusia termasuk kita.. Dan tentu saja bukan Kera (kalau kalian
masih percaya pada Nabi Darwin yang mungkin itu golongan dan kaumnya
Darwin)

Minusnya adalah Pengkultusan dan 'Peran Yang Penting dan Kemudian
dilebih-lebihkan' oleh sang Anak termasuk kita.. Karena kita sebagai
laki-laki tidak akan pernah bisa merasakan apa yang mereka rasakan.

"Merasakan apa?"

"Iya merasakan sensasi disusui dan Hamil 9 bulan!"

Namun yang jadi pertanyaannya adalah.. Kenapa Hak Istimewa yang hanya
diberikan kepada Ibu kemudian dianalogikan Sebagai Pengorbanan Tiada
Tara. Sebuah Perjuangan Besar Melahirkan Anak Manusia. Sebuah
Perjuangan Besar Melahirkan Anak Manusia. Sebuah Perjuangan Besar
Melahirkan Anak Manusia. Sebuah Perjuangan Besar Melahirkan Anak
Manusia. Sebuah Perjuangan Besar Melahirkan Anak Manusia. Sebuah
Perjuangan Besar Melahirkan Anak Manusia.

Hal ini perlu dicermati.. Karena Ibu memiliki Hak istimewa untuk
merasakan sensasi dari Disusui dan Hamil 9 bulan.. Yang laki-laki
tidak bisa rasakan.. Begitu juga dengan sensainya. Namun kenapa
kemudian dihiperbolakan sebagai perjuangan hidup mati, perjuangan
menghidupkan manusia yang juga ada peluang aborsi (apabila yang Hamil
terlalu muda atau ada kecacatan berdasarkan diagnosa kedokteran.. Yang
juga berarti berakhirnya nyawa si Ibu).

Dengan ini saya mengkritisi Pengkultusan tentang Ibu bahwa Ibu pada
dasarnya memiliki Hak Istimewa yang Tidak dimiliki Laki-laki. Namun
kemudian perannya dilebih-lebihkan.. Karena Rasa dan sensasi yang ia
alami. Tentu saja seorang Ibu sulit untuk membenci atau membuang
anaknya sendiri.. Karena Sang Ibu mengalami perjuangan dalam
membesarkan Anak. Walau ketika besar.. Sang Anak tidak menjadi harapan
Ibu.. Itu tidak menjadi masalah.. Karena kontak batin selagi
menyusui.. Campuran rasa antara pahit, manis, kecut, asem, dan sensasi
dari Kepala, perut, kaki, selangkangan sampai pundak pun dialami Si
Ibu dalam proses Hamil 9 bulan. Dimana dalam Dekon Kompatiologi
Campuran rasa antara pahit, manis, kecut, asem, dan sensasi dari
Kepala, perut, kaki, selangkangan sampai pundak hanyalah simulasi dari
penyusunan sirkuit minuman dari sesi pertama proses Dekon.

"Jadi Sesi pertama menebak rasa.. Setelah tiga atau empat minuman
ketika menebak sensasinya sebelah mana.. dari kepala sampai kaki. Dari
Atas sampai bawah.. Kira-kira sensasinya sebelah mana."

Semoga dengan tulisan ini saya tidak dianggap durhaka oleh ibu saya..
Dan semoga juga berhasil mendekonstruksi dogma atau kepercayaan atas
pengkultusan Ibu (yang apabila anda cermati dalam tulisan saya di atas
ini adalah.. Adalah Hak Istimewa yang dimiliki seorang Ibu.. Yang juga
perjuangan dan pengorbanan)

Dan satu kritikan untuk sebuah lagu Band Indonesia..
Yang menggunakan lirik :
"Karena Wanita ingin Dimengerti..."
Saya ganti dengan
"Karena Wanita ingin Disusui..."

Karena kodrat wanita adalah Disusui!

--------------------------

join this Group with tinta_negatif

for futher
information : 021-92589843

Post message: gerakan_antikultus@yahoogroups.com
Subscribe: gerakan_antikultus-subscribe@yahoogroups.com
Unsubscribe: gerakan_antikultus-unsubscribe@yahoogroups.com
List owner: gerakan_antikultus-owner@yahoogroups.com

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Parenting Groups

on Yahoo! Groups

Single Parenting

to managing twins.

Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar