Senin, 07 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Makna Lintas Agama

MAKNA LINTAS AGAMA

T = Terimakasih Mas Leo dan para sesepuh lainnya,
karena sudah diperkenankan gabung dalam group
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>
ini... Wah.. meskipun aku berhak menyandang gelar MA
dalam bidang Religious Studies... kayaknya aku masih
harus belajar banyak pada Mas Leo tentang Studi Lintas
Agama. Dan aku dukung terus mas proyek lintas agama
ini. Memang hanya lewat spiritual saja agama2 dapat
menemukan titik temunya karena kalo bicara masalah
teologi yg ada hanya perdebatan yg gak akan pernah
selesai...

J = You are welcome, Mas A. I'm glad you did join,
hmmm hmmm hmmm... Well, please sharing dunk, apa aja,
tulis aja di milis SI. So, you are a master dalam
bidang Religious Studies. Kalo aku sih memang merasa
menggunakan Pendekatan Lintas Agama. Maksudnya, aku
itu menganggap semua agama itu METODE2 belaka. Metode
bagi manusia untuk bisa melakoni spiritualitas dirinya
sendiri. Spiritualitas (kebatinan) manusia itu
UNIVERSAL, ada di setiap manusia di abad apapun.
Tetapi karena budaya2 yang berbeda, cara pengungkapan
itu pun berbeda-beda. Tetapi ESSENSI (Hakekat) tentang
Pengalaman Spiritual (batin) yang ingin diungkapkan
melalui bahasa itu tetap saja SAMA. Secara essensial,
apa yang diungkapkan melalui atribut2 keagamaan itu
sebenarnya sama saja, yaitu pengalaman spiritual
(batin) dari si manusia sendiri.

Lalu ada yang namanya "teologi". Nah, di dalam tiap
agama itu ada teologi (Ilmu Ketuhanan). Lalu, teologi
yang juga berbeda-beda itu ngomong "Tuhan" yang juga
berbeda-beda, hmmm hmmm hmmm... Akhirnya kan saling
memaki saja. Teolog di agama A memaki teolog di agama
B,.. lalu teolog di agama A dan B sama2 memaki teolog
di agama D yang gak mau kalah memaki semua teolog di
agama2 A, B, dan C. So, benernya kan itu ribut2 antara
penalaran di dalam sistem kepercayaan belaka. Dan
sistem kepercayaan itu kan cuma merupakan UPAYA
memahami sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan
memakai bahasa sehari-hari. Lalu digunakanlah
perumpamaan dan analogi,... Ada analogi God as "bapa".
Ada analogi God as "acynthia", ada God as "thian", ada
God as "alam semesta", dst... The question kan yang
mana yang valid. Menurut aku semuanya itu VALID karena
mereka itu semata-mata UPAYA untuk menjelaskan
Pengalaman Spiritual manusia. Spirit itu kan batin,
dan batin itu ruhani, bentuknya ruh. Dan karena ruh
berarti tan kasat mata. Gak bisa dilihat dengan mata
fisik. So,... UPAYA komunikasi itu akhirnya
menggunakan simbol2. Dan simbol2 itu memang ABSTRAK.

The problem begins when people start treating symbols
as ESSENSES. Masa simbol dianggap essensi? Itu kan
yang terlalu mboten2, tetapi itulah yang terjadi.
Simbol2 itu diributkan, diteorikan, diperdebatkan,...
dibungkus dengan segala macam penalaran teologis yang
canggih. Lalu,... tentu saja gak akan ada yang
nyambung. Teologi di agama A gak nyambung dengan
teologi di agama2 lainnya karena semua yang namanya
"teologi" itu cenderung NARSIS. Narsis lah, wong cuma
mematut dan memuji diri sendiri di depan cermin. So,
teologi2 itu semuanya narsis. Nah, lalu ada syahadat.
Tiap agama itu memiliki syahadat yang none other than
kompromi politik. Kompromi politik antara kelompok2 di
dalam agama itu sendiri di masa lalu. Nah, ngapain
sekarang kita meributkan syahadat di dalam agama2 itu.
Biar saja. Syahadat itu bagian dari institusi agama
dan BUKAN bagian dari Pengalaman Spiritual (batin)
dari manusia pribadi per pribadi. Nah, Pendekatan
Lintas Agama yang saya gunakan itu MENGAKUI pengalaman
spiritual (batin) manusia itu sebagai VALID. Semuanya
itu SAH apapun simbol yang digunakannya. Saya tidak
melihat simbol2 itu sendiri sebagai essensi, melainkan
semata-mata sebagai istilah untuk mengungkapkan yang
HAKIKI, yaitu pengalaman batin di tiap manusia. Dan
itulah makna LINTAS AGAMA.

+++++++++++++

AKU SEMALAM MIMPI DICIUM HANTU

Hi Mas LEO.. pa kbr ? Ga OL ya ? Biasa jam brapa OL ?
Oya aku semalam mimpi dicium hantu hehehe n rasa
dinginnya tu krasa bgt. Hantunya emang g kliatan tapi
rasanya aja. Trus aku terjaga n stelah tidur mimpiku
nyambung lagi mash tema yang sama "HANTU" hehehe. Tapi
kali ini kliatan wujudnya ya prempuan kayak si Kunti
gitu deh, trus lokasi mimpiku di kamar tidur aku
denger bunyi orang siutin aku dari jendela eh pas aku
liat jendelanya kebuka sndri n si kunti pasang aksi
dng wajah super syerem.. aku terjaga lagi. Lanjut
tidur eh nyambung lagi ni mimpi (kayak telenovela
aja). Lanjut mimpi aku kluar kamar n langsung
ngumpulin kluargaku, dlm mimpi aku critain
penampakanku barusan eeh tiba2 dari jendela kamarku
kayak ada yang terbang warna putih n seeet.. Tuh kunti
dah nampakin mukanya di jendela ruang tamu alhasil
smua kluarga lari n ketakutan.. Terjaga lagi.. tidur n
nyambung lagi.. Di episode ini aku liat so2k cewek
cantik manusia beneran eeeh pas aku dekati mau kenalan
tiba2 brubah lagi jadi si KUNTI yang tadi (kayaknya
siKUNTI jadi pemeran utama dari episode 1 s/d akhir
hehehe).. tamat deh mimpiku karna dah pagi.. Maksud
mimpiku opo ya mas ? And why mimpiku bisa bersambung
kayak sinetron ya ? Padahal aku kan udah terjaga ? O
ya mas, aku koq susah bgt konsen utk meditasi ya ? Aku
dah brapakali coba tapi ga2l maning hehehe.. Ya
wislah.. Makasih mas. (Herlina)

+++++++++++++

JAWABAN SAYA: KAMU SEPERTI HANTU

Dear Mbak Herlina, Thanks for sharing. Aku ini OL gak
tentu, suka ngumpet2 juga (invisible), so... benernya
aku juga bisa kayak hantu, hmmm hmmm hmmm... Well,
menurut aku mimpi hantu2an is VERY COMMON. Biasa2 aja
kok, itu kan simbol dari diri kita sendiri juga,
apalagi kalo diri kita tuh masih muda banget like
yourself, hmmm hmmm hmmm... Wanita muda memang suka
mimpiin si Kunti. Nah, Non Kunti itu kan benernya
simbol dari wanita muda yang suka merayu-rayu. Cantik,
seksi, en suka merayu-rayu... It's part of yourself.
Biarin aja, lama2 juga bakal bosen sendiri dia muncul
di mimpi. When you get older, such figure will fade
away. Akan menghilang sendiri dan tergantikan oleh
figur wanita yang lebih matang. Figur "Srikandi",
contohnya. Itu juga simbol dari wanita, in this case
wanita yang matang. Penuh PD dan tanggung-jawab. En
when you get older still, maka akan muncul figur
wanita yang lebih arif wicaksana seperti "Ibu
Theresa". Hmmm hmmm hmmm... Nah, Mother Theresa itu
kan simbol juga, bisa muncul juga di mimpi kaum hawa
sebagai personifikasi dari diri sendiri yang arif
wicaksana. Bisa muncul pula dalam bentuk "Kanjeng
Ratu", dalam bentuk "Bunda Maria", dalam bentuk "Dewi
Kuan Im". Macem2 deh, dan itu semuanya personifikasi
dari JIWA WANITA. So, bisa dilihat kan,... bahkan jiwa
kita itu bergerak naik dari level si Kunti, Srikandi,
dan akhirnya menjadi wanita arif bak Mother Theresa.
So, gak usah bingung mbak. You are growing up. Biarpun
udah punya one son like you do have now, you are still
growing up, indeed.

Dan kalo mimpi suka bersambung kayak sinetron ya emang
begitu. Gak usah dipikirin, enjoy aja. Artinya
kesadaran (consciousness) kita itu NYAMBUNG TERUS. Ada
kesadaran terjaga dan ada kesadaran tidur. Ternyata
kesadaran terjaga dan tidur itu nyambung terus which
is memang seharusnya begitu. Wong sama2 kesadaran kok,
kesadaran kita sendiri kok. Kita waktu terjaga dan
kita waktu tidur itu benernya SAMA. Gak ada bedanya.
Dan kesadaran kita itu benernya GAK PERNAH TIDUR. We
are always aware. Selalu ELING. Selalu MELEK, walaupun
secara fisik itu tidur... --Kalo tentang meditasi,
hmmm hmmm hmmm... diterusin aja yah. Kalo merasa susah
untuk konsentrasi, ya udah GAK USAH KONSENTRASI. Diem
aja, enjoy aja. Gak usah konsen, biarkan mengambang
aja. Non konsentrasi juga salah satu teknik meditasi
untuk mencapai keadaan hening/samadhi. (Leo)

+++++++++++++

NANYA SI DIA

Allow Mas Leo, Boleh minta advise Mas ? Saya ceritanya
lagi suka sama seorang cewek. Sudah 5 bulan saya kenal
dan berteman dengannya. Dari mulai yang dingin dan
cuek sampai akhirnya rada hangat dan terbuka. Kemarin
saya ungkapkan perasaan saya dan ingin mengajaknya
untuk menjalin hubungan yang lebih serius tapi dia
bilang cukup berteman saja. Dia bilang dia kaget bahwa
saya mempunyai perasaan suka kepadanya. Ternyata dia
sudah mempunyai kekasih. Dulu di awal perkenalan
dengannya saya sempat berfikir bahwa she's my soulmate
karena saya melihat beberapa kesamaan yang kebetulan
ada pada kami dari hal2 kecil seperti operator selular
yang sama, klub bola yang sama, kesukaan yang sama
sampai ternyata kami adalah alumni dari almamater yang
sama. Mas Leo, apakah memang dia hanya menganggap saya
sebagai teman biasa ataukah dia juga memiliki perasaan
yang sama terhadap saya? Namanya V, seorang Virgo yang
biasanya setia pada masa lalunya. Terima kasih atas
tanggapannya Mas. Salam, (Ical)

+++++++++++++

JAWABAN SAYA: EMANGNYA BARANG UDAH ADA YANG PUNYA ?

Dear Mas Ical, Thanks for sharing with us all. Wah,
gimana jawabnya nih. You know yourself that I am NOT
married. Belum nikah as well as belum kawin,... lha
ini kok ada orang yang nanya tentang romantic feelings
sama aku, hmmm hmmm hmmm... Yah, paling aku cuma bisa
bilang that you are VERY ROMANTIC. Sama deh kayak aku,
too romantic jadi sampe kayak begini. Maybe sekarang
jamanne jaman perjaka tua en prawan tua yah... Tua2
belom nikah, sedangkan yang muda2 udah pada nikah. En
banyak yang nikah setaon, ribut2 dikit trus bubar.
Gimana sihhh??? Hmmm hmmm hmmm... Bagaimana perasaan
si dia terhadap sampeyan kan udah dia bilang sendiri.
Dia menganggap sebagai teman, begitu kan katanya? So,
take it as it is. Terima aja. Trus, apakah dia MASIH
bisa berubah? Apakah masih bisa berbalik terus
akhirnya jadi suka sama anda? ... The answer is YES,
masih bisa. So, jadi musti gimana? ... Ya musti
prepare dunk. Musti punya cadangan dunk. Jalanin aja
sama yang lain sambil lirik2 yang ini. Kalo dia
ternyata mulai suka, ya jalanin juga. Kan namanya juga
penjajagan. ... En, gak usah merasa gimana gituh kalo
dia bilang "udah ada yang punya". Emangnya barang udah
ada yang punya? Hmmm hmmm hmmm...

Manusia itu kan GAK ADA YANG PUNYA. Even kalo udah
engaged (tunangan) atau even married,... kita tetap
punya hak untuk bilang STOP, saya mau bubar.... Itu
bisa aja, dan memang seperti itu faktanya. Jadi ada
azas KEBEBASAN yang bertanggung-jawab disini. Tiap
manusia itu bebas untuk mengikatkan dirinya kemana
saja. Dan bebas juga untuk melepaskan dirinya. Bisa
ada commitment,... tetapi even dengan commitment, HAK
untuk melepaskan diri itu TETAP ADA. Nah, hal2 seperti
inilah yang sampai sekarang masih sulit dicerna oleh
sebagian dari kita. Dikiranya kalo udah ngomong ai lap
yu dan si dia juga bales bilang ai lap yu, itu artinya
udah ada iketan. Iketan apaan? Anybody has the right
to say love to anybody else. Dan yang namanya sudah
ada yang punya itu very much RELATIVE. Relatif sekali
mas. En, even kalo ada surat2 lengkap juga, itu tetap
RELATIF... prakteknya belom tentu sesuai dengan
syariatnya. Hmmm hmmm hmmm... dan itu FAKTA yang
terjadi sekarang ini. So, we have to live with that...
Dan akhirnya aku cuma bisa bilang, dijalanin aja mas.
Jalanin aja, yang namanya LOVE itu kan commitment
terus menerus. Dan itu ada up and down juga. Kalo dia
ternyata down dan menoleh ke anda, so what? ... Tapi
anda harus punya cadangan, jadi gak mengharapkan
sesuatu yang belum pasti. Kalo dia suatu saat ok, anda
bisa pertimbangkan kembali. Tapi kalo dia ternyata
akan terus gak ok, anda sudah ada yang lain. (Leo)

+++++++++++++

SHARE ANAK-ORTU, BWADH REMAJA, N ORTU JG BOLEEE

Dear Mas Leo, Thanx very much uda mo ngobrol pake
'bahasaku'. Somehow, aku ngerti yg Mas Leo maksudin.
Trus, aku pun uda baru nyadar bahwa uda bisa ngebedain
'ga mikirnya' itu naluriah ato intuisiah. Kalo d aku,
asal kerasa 'ga enak d hati', I suppose itu naluriah.
Next, aku pun pelan2 dah bisa menyikapi itu, minim bgt
tu cuman supaya situasinya ga ngeforce aku (atow bisa
dibilang win2 solution secara subjektifku, krn pelan2
pun aku nyadar making ga ada keinginan ngeforce orang
laen). Treatmentnya pun bisa banyak, mulai dari secara
halus minta orang yg bersangkutan supaya ngobrol baek2
& yg enak2 aja, atow pamit aku tinggalin, atow
langsung aku tinggalin, atow bahkan sampe aku bentak /
pukul kalo emang ga bisa diajak baek2. Dan aku nyadar,
secara normatif, ini emang mungkin ga etis / ga layak
dilakukan, tp secara personal (dgn mempertimbangkan
emosi, fisik, dan pikiranku saat itu, serta
ketidakmauan orang itu buat sama2 ngerti) semuanya jd
fine2 aja, bahkan jika harus jadi marahan pun gapapa,
lhawong ntar sambil jalan jg sama2 bisa ngertiin n
nrima kok ^_^

Cuman yg aku sempat bingung kemaren2 tu, makin kesini
kan aku makin sensi & ngerti, n begitu pulang ke rumah
I'm so sad dgn ortuku yg (bahkan secara ga sadar)
terus2an ngeforce aku untuk hal2 sepele seperti nyopir
mobil / cara ngomong / dll, pdhl aku sendiri pun
nyadar (krn buktinya jg orang laen ga protes) kalo aku
tu juga uda cukup diterima secara normatif dgn 'aku yg
seperti ini'. Blak2annya, ortuku tu (ga sadar dan ga
mao ditunjukin bahwa mreka) over-perfeksionis, trutama
bwadh orang2 yg mreka care, kaya aku, sodara2ku, dll.
I understand that, dgn alasan2nya skaligus seperti
background hidup ortuku & pendidikan mreka (yg blom
aku ngertiin paling cumin feeling2 berkeluarga dan
punya anak), tp ya itu smua ternyata masih ga cukup
supaya aku bisa nerima 'force/tekanan- tak-disadari'
nya mreka, sehingga aku salting sendiri -> mau marah2
kok ya kasian, ortu sendiri (kalo diliatnya orang laen
sebagai 'anak kurang ajar' pun, uda trima lah aku ni
^_^); mau aku biarin aja, kok ya tetep kasian, ga
sampe hati aku ni ngebiarin mreka sedih dan susah
karena pemikiran dan diri mreka sendiri tu mas T_T
(dan aku sendiri pun ga mao membenarkan pemikiran dan
sikap2 mreka yg memang jelas ga kondusif untuk mreka
sendiri, apalagi untuk diterapkan d orang laen yg
pastinya unique satu ma laen).

Makanya awal chat kemaren tu kan aku nanya ke Mas Leo,
gimana kiranya cara aku bisa masuk k ortuku, supaya
bisa win2 solution yg terlihat dgn hasilnya
(kebayangku sih) yaitu kita smua hepi2 n njoy this
live gimanapun (lhawong kluarga kami ni sbtulnya jg ga
jelek2 amat kok apa2nya, kalo mao disyukurin dgn
gampang ^_^). Jujur aja kemaren tu aku bahkan sempat
cuex k mreka (krn kalo k orang laen, cuex itu lah the
best protection for me & orang itu skaligus,.,. ) dgn
aku tetep care secara normative, tapi lama2 yg d dalem
aku tu ada yg kayanya nyaranin aku bwadh stay here n
nemenin mreka dgn sepenuh hati, jd ya aku lakuin aja.
I believe I learn a lot dari situ jg, tp skarang ni
aku kembali lagi k kondisi cuex-for-our- best, krn aku
ngerti seberapa bahayanya aku ndiri kalo mpe 'ga
mikir' (krn saking di-force-nya, shg yg d dalem aku ga
trima).

The problem is, bapak sedang sakit skarang ni, kondisi
fisiknya pun menurun (yaaa, uda tua jg mas), cuman
masih aja dia tu senengnya ngobrolin, I repeat
ngobrolin, hal2 spiritual, dan banyak ga ngejalanin yg
uda diobrolin itu (he3, d sini mgkn aku keliatan
perfeksionisnya jg, tp I suppose this is normal bwadh
kita yg uda mao jadi diri ndiri). Naa, itu kan kasian
banget to mas?!?!?! Cuman, ga mungkin jg aku maksain
ngebuka tabir bwadh bapak, krn everytime dia ngobrolin
yg ga dia lakuin atowpun kita sharing yg arahnya ga
ngedukung pemikiran dia, tiba2 jd sesak napas. Kan
repot juga kalo mpe terjadi hal2 yg tidak diinginkan
(krn kan itu possible banget to mas, kalo dilanjutin
terus, makanya mpe skrg pun saya 'mundur' dikit dikit,
tp saya pun sadar ada batesnya juga saya mundur ini,
soalnya ga mao juga jatuh k jurang sedih2 itu lagi)
So, I'm waitin for ur response, sir. (Justin)


+++++++++++++

KOMENTAR SAYA: AKU JUGA BEGITU, EVEN UNTIL NOW

Dear Mas Justin, Thanks for sharing your feelings with
us all, hmmm hmmm hmmm... Aduh, aku mao komentar apa
yah? Soalnya aku juga begitu sih. Dari dulu even sampe
sekarang aku juga masih begitu. Aku kan tinggal berdua
saja sama ibuku dan kalo ngomong kebanyakan akhirnya
bisa ribut. So,... kalo nyokap ngomong aku cuma jawab
pendek2 aja. Aku juga ngomong pendek2 aja sama nyokap.
Abis gimana lagi,... kan udah sama2 kapok ribut mulut
gara2 ngomong kebanyakan. Well, jalanin aja. Aku juga
jalanin aja. Banyak dari teman2, walaupun di luaran
itu profesional abis dari atas sampe bawah,... kalo
berurusan dengan orang tua sendiri ternyata balik lagi
seperti "anak kecil"... Kita kan semua pernah jadi
anak kecil, dan kita semua itu punya "trauma" juga.
Kita pernah jadi anak puber, dan itu ada traumanya
juga. Trauma yang berkaitan dengan orang tua di rumah
itu banyak. Dan selepas puber itu akhirnya traumanya
itu DIURAI satu persatu. One by one. So, the solution
is memang jalanin aja. Aku juga begitu, even until
now. (Leo)

+++++++++++++

LANJUTAN POSTING "TEBAK2 BUAH MANGGIS"

T =  Pak Leo, Apakah kalau memakai media tertentu,
misalnya kartu, bola kristal, pendulum, bentuk wajah,
rajah tangan, tulisan tangan dsb, bisa meramal atau
mengambil informasi yg berguna bagi seseorang atau
bagi sesuatu yg ingin diketahui kondisinya (negara,
perusahaan dsb).

J = Tentu saja bisa, mas. Tapi hakekat dari "meramal"
itu kan melakukan PREDIKSI. Jadi kita memprediksikan
apa yang akan terjadi di satu TITIK di masa depan
berdasarkan TITIK di saat sekarang. Gak ada bedanya
dengan prediksi cuaca. Badan Meteorologi dan Geofisika
itu MERAMAL all the time. Apa yang ada sekarang itu
diproyeksikan ke suatu titik di masa depan (bisa hari
besok, bisa minggu depan, bulan depan, dst)... Nah,...
karena ada titik yang diproyeksikan dalam dimensi
waktu,... dan dengan asumsi CETERIS PARIBUS (faktor2
lainnya konstan atau tak berubah), maka kita akan
memperoleh hasil. Hasilnya itu adalah sesuatu yang
terlihat di masa depan. Akan seperti apa, ciri2nya
seperti apa,... Dan itu MEMANG BISA.

T = Apakah bisa meramal dengan media lain ?

J = Bisa saja. Medium itu tidak terbatas, malah kita
bisa saja tidak menggunakan apa2. Jadi ngomong aja,...
bicara aja. Dan itu malah yang paling ok, gak ribet.

T = Saya sangat tertarik dengan masalah ramal meramal
ini- (fortune teller?), apalagi sekarang pas waktunya
di awal tahun.

J = Hmmm hmmm hmmm... aku sendiri gak suka pake
istilah "fortune teller". Rasanya gimana gituh.
Rasanya seperti memperoleh bayangan tentang seorang
"nenek sihir" dengan sebuah bola kristal besar yang
praktek di dalam sebuah tenda di halaman pasar malem.
Ada sirkusnya juga. Ada badut2 juga. Something like
that. Well, "fortune teller" itu kan istilah aja yang
juga sudah makin ditinggalkan. Itu stereotype only.

T = Menurut pendapat saya masalah meramal ini pernah
dilakukan oleh Nabi Yusuf alaihi ssalam, ketika
ditanya tentang mimpi seorang raja. Pada waktu itu
Nabi Yusuf meramal bahwa akan terjadi 7 tahun masa
subur dan 7 tahun masa paceklik. (kalau salah tolong
dikoreksi).

J = Itu BENAR mas. Nabi Yusuf AS yang anaknya Nabi
Yakub AS itu meramalkan masa 7 tahun masa subur dan 7
tahun masa paceklik BERDASARKAN mimpi yang dialami
oleh Firaun (Raja Mesir). So, Firaun itu kan bermimpi
melihat 7 ekor hewan gemuk dan 7 ekor hewan kurus,
lalu dia tanya ke orang Ibrani yang namanya Yusuf itu.
Dan Yusuf akhirnya bisa MENAFSIRKAN mimpi Firaun. So,
Nabi Yusuf AS itu meramal yang sekaligus menafsirkan
mimpi dan itu MENJADI KENYATAAN. Karena menjadi
kenyataan, akhirnya apa yang pernah diucapkannya itu
dianggap sebagai NUBUAH (sesuatu yang akan terjadi).
So, karena itu dia disebut sebagai NABI. Yusuf itu
menjadi nabi karena dia itu ber-nubuah (mengatakan
sesuatu yang menjadi kenyataan di masa depan).

T = Saya pernah juga diramal (?) dengan memakai kartu
tarot bahwa suatu saat saya akan ditolong oleh seorang
perempuan, dan ternyata beberapa lama kemudian memang
saya ketemu seorang ibu yang membantu saya untuk suatu
masalah. Pertanyaan saya apakah ada korelasi antara
pikiran bawah sadar kita ketika kita diramal dengan
apa yg akan diramalnya ?

J = Of course ada, memang menggunakan Alam Bawah Sadar
(subconscious mind). Kita kan memprediksikan apa yang
akan terjadi di masa depan. Nah, Alam Bawah Sadar di
diri kita itu SUDAH TAHU tentang apa yang akan terjadi
di masa depan itu. Jadi, si "peramal" (kalo asli)
memang bisa dengan mudahnya membaca apa yang akan
terjadi di masa depan. Rasanya seperti membaca buku
yang terbuka. Tetapi,... apakah yang terlihat akan
terjadi di masa depan itu akan benar2 terjadi atau
tidak kan tergantung dari NIAT orangnya. Kalau
orangnya itu ternyata tidak suka dengan sesuatu di
masa depan yang dilihatnya sebagai "buruk", tentu saja
itu bisa dirubah. Masa depan itu sifatnya "plastic"
(masih bisa berubah). Dan cara merubahnya itu dengan
merubah apa yang ada DISINI, SAAT INI. Jadi, kita di
masa depan BISA dirubah oleh kita yang ada DISINI,
SAAT INI. Prinsipnya selalu seperti itu. Jadi,
benernya gak ada yang dipatok mati untuk masa depan.
Even yang namanya "takdir" itu masih bisa ditawar kok.
Aku kan paling suka tawar-menawar sama yang orang lain
bilang "takdir". Kalo ada orang yang ngomong sama aku
dan komplain kalo takdirnya itu jelek, maka aku akan
bilang: PLEASE CHANGE, BERUBAHLAH. Dan kalo orangnya
itu mao dengerin aku dan berobah,... otomatis
takdirnya yang menurutnya jelek itu akan berubah.
Jadinya malah bisa bagus, hmmm hmmm hmmm...

T = Mengapa saya bertanya masalah ini, karena pada
waktu waktu selanjutnya saya keranjingan untuk diramal
atau dibacain. Setiap ada peramal yg naik daun saya
datangain, sambil mngetes sejauh mana kebenaran
ramalannya. Biasanya garis besar masalah yg akan
ditanya adalah berkisar dari 4 kriteria yaitu, KARIR,
KEUANGAN, HUBUNGAN ASMARA/JODOH, KESEHATAN. Dari hasil
ramalan itu ada yg benar ada juga yang kurang pas,
menurut saya hal itu wajar saja.

J = Hmmm hmmm hmmm... ya, GAK SEMUA orang yang bilang
bisa memprediksikan masa depan itu akurat. Akurasi itu
RELATIF mas. Ada yang akurasinya tinggi, ada yang
sedang, dan ada yang rendah. Sama aja seperti ekonom,
ada yang akurat dalam membuat prediksi, ada yang rese
juga dan kalo prediksi gak pernah bener, something
like that. Dan itu memang wajar2 saja.

T = Saya juga pernah cerita sama Pak Leo, bahwa awal
mula mengenal hal yg berkaitan dengan spiritual, saya
lakukan dengan cara tebak-tebak manggis, dari beberapa
tebakan saya ada yg benar, ada juga yg salah. Mengapa
salah, boleh jadi ada faktor data, informasi yg
sebenarnya harus diketahui tapi kurang diperoleh,
entah karena kondisi saya yg lagi kurang mood atau ada
faktor lainnya, jadi hasil ramalannya atau tebakannya
bisa saja agak meleset.

J = Ya, memang harus konsen juga di MATA KETIGA (Mata
Batin) tempat kita menerima INTUISI (langsung tahu
tanpa melalui panca indra). Semakin konek dengan Mata
Ketiga, maka akurasi akan semakin tinggi.

T = Apalagi ya, yg harus diceritain tentang ramal
meramal,.... Oh ya... Pak Leo selalu bilang bahwa
kalau gak ditanya, gak bakalan ngomong. Memang
sebaiknya kalau gak ditanya, sebaiknya jangan ngomong
atau cerita... karena kalau kita ngomong tentang
sesuatu yg mungkin orang sekitar kita tidak bisa
menerimanya, dampaknya... bisa bisa kita dicap sok
tahu lu....

J = Iyalah,... diem2 aja lah. Kalo gak ditanya ya diem
aja, kalo ditanya baru ngomong. That's me.

+++++++++++++

[Leo seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL. HP No:
0818-183-615. E-mail: <leonardo_rimba@yahoo.com>.
Untuk bergabung dengan milis SI, please click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia/join>.
NOTE: Except mine, all names used in the YM / email
conversations are PSEUDONYMS.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Dog Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar