Kamis, 03 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Gerakan Anti Kultus Bukanlah Gerakan Politik!

Politik itu apa sih? Coba yang ini dulu deh

sesuatu yang tertanam dalam diri seperti pemikiran dimana.. di ruang atau
waktu mana pun kita tidak lagi mampu menilai segala sesuatu berdasarkan..
apa yang terjadi pada ruang waktu tersebut. Pada benda-benda yang
menunjukkan dirinya sendiri. Atau pun mahluk hidup. Politik membuat kita
kehilangan kemampuan untuk menganalisa.. karena kita sudah memiliki agenda.
Memiliki sebuah pemahaman terhadap segala sesuatu yang kita pikirkan..
namun belum dibuktikan dalam kenyataan. Atau belum mengalaminya..
Politik! Membuat kita kehilangn untuk merasa

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Anwar Haryono"
<aharyono@...> wrote:
>
> Kutipan para.2 yang di breakdown:
>
> 1. Gerakan Anti Kultus bukanlah Gerakan Politik.
>
> 2. Karena politik itu sendiri Mewakili kelompok, isme, atau pun golongan.
>
> 3. Sedangkan Anti Kultus Bertujuan untuk mengkritisi itu semua (kelompok,
> isme,
> nasionalis, isme atau pun Golongan). "
>
>
>
> Anwar:
>
> "Anti kultus" itu adalah bukannya juga kelompok/golongan.berarti kalimat no
> 2 di atas bisa ditulis ulang menjadi: "karena politik itu sendiri mewakili
> anti kultus".jadi anti kultus berpolitik juga dong.
>
>
>
> Politik itu apa sih? Coba yang ini dulu deh
>
>
>
> Salam,
>
> anwar
>
>
>
>
>
> _____
>
> From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of tinta_negatif
> Sent: Wednesday, January 02, 2008 7:53 PM
> To: vincentliong@yahoogroups.com; komunikasi_empati@yahoogroups.com;
> psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Subject: [psikologi_transformatif] Fwd: Gerakan Anti Kultus Bukanlah
Gerakan
> Politik!
>
>
>
> --- In gerakan_antikultus@ <mailto:gerakan_antikultus%40yahoogroups.com>
> yahoogroups.com, "tinta_negatif"
> <tinta_negatif@> wrote:
>
> Gerakan Anti Kultus Bukanlah Gerakan Politik!
>
> Gerakan Anti Kultus bukanlah Gerakan Politik. Karena politik itu
> sendiri Mewakili kelompok, isme, atau pun golongan. Sedangkan Anti
> Kultus Bertujuan untuk mengkritisi itu semua (kelompok, isme,
> nasionalis, isme atau pun Golongan).
>
> Sebelum membahas lebih jauh tentang Gerakan Anti Kultus bukanlah
> Gerakan Politik.. Mari kita cermati bagaimana terciptanya sebuah
> kelompok, isme, atau pun golongan. Berawal dari satu tokoh atau
> individu yang berjasa pada lingkungan sekitarnya. Tokoh atau
> individu itu tersebut kemudian mati. Kematiannya kemudian dilebih-
> lebihkan dalam rangka menghormati jasa-jasanya, dan agar para cucu
> kemudian mencontoh dan menjadikan si Tokoh dan Individu sebagai
> panutan. Cara paling mudah menjawab pertanyaan para cucu-cucu yang
> lahir ratusan tahun kemudian tentang si Pahlawan.. Adalah dengan
> membuatkan Patung.
>
> "Kek.. Emang pahlawan kita seperti apa sih bentuknya."
>
> "Lihat saja ke taman tengah kota.. Dia berdiri tegak tanpa lapar dan
> dahaga?"
>
> "Bagaimana bisa?"
>
> "Karena mereka patung?"
>
> "Apakah mereka benda mati."
>
> "Itu tidak penting, karena ketika masih hidup.. Itulah yang mesti
> kita pelajari?"
>
> "Tapi bagaimana caranya patung itu berbicara?"
>
> "Ah, gayamu seperti Ibrahim (cucu Adam) saja.."
>
> Namun dengan kelahiran fotografi (kemampuan merekam gambar diam) dan
> juga sinematografi (kemampuan merekam gambar bergerak), maka
> pengkultusan akan semakin mudah dilakukan. Seseorang bisa menaruh
> poster idola atau bahkan foto idola beserta tanda tangan, 'hanya
> karena apa yang dikaryakan' mewakili perasaan, ideologi atau pun
> pemikiran kamu atau kalian. Ini tentu saja pukulan mundur bagi
> individu apabila kemudian.. Individu mulai mengutip kata-kata si
> idola. Dan tidak berani mengatakan pendapatnya sendiri. Atau bahkan
> bertarung dengan musuh si Idola.. Karena si idola bermusuhan
> dengannya.
>
> Dalam politik seperti Kapitalisme melawan Komunisme dalam perang
> dingin berapa puluh tahun yang lalu, seseorang yang memilih blok
> kapitalisme menjadi lebih cenderung individualis karena 'yang kaya
> makin kaya karena berusaha' dan 'yang miskin semakin miskin juga
> karena berusaha tapi tidak ada modal'. Dimana dalam komunisme 'yang
> kaya adalah negara dan orang kesejahteraan orang banyak diatur oleh
> negara'.. Dan tentu saja yang kaya adalah orang-orang pemerintahan.
> Jadi apabila dalam politik Komunisme satu-satunya caranya agar anda
> kaya dan sejahtera adalah dengan menjadi Penjilat Pemerintah.
> Sedangkan dalam politik Kapitalisme.. Satu-satunya cara agar anda
> kaya dan sejahtera adalah dengan menjadi Penjilat Pemilik Modal
> (penguasa, perusahaan besar, dan Orang-Orang Yang Dikultuskan)
>
> Yang Minus dari Politik adalah kita kehilangan kemampuan untuk
> menganalisa berdasarkan perasaan dan sudut pandang kita sendiri.
> Karena apabila anda masuk dalam suatu partai politik atau golongan
> isme (ajaran) politik tertentu maka.. Anda akan didogmakan,
> didongeng dan doktrinkan.. Tentang kekurangan-kekurangan partai
> politik lainnya.. Begitu juga didogmakan, didongeng dan doktrinkan
> kelebihan dari partai politik dan golongan isme (ajaran) politik
> yang kita anut.
>
> Kebanggaan politik yang kita anut tidak ada bedanya dengan seorang
> borjuis yang membanggakan rumah atau mobil yang dimilikinya.
> Kebanggaan ajaran atau isme yang kita anut tidak ada bedanya dengan
> ras yang kita banggakan karena mampu bertahan di berbagai belahan
> dunia (termasuk budaya yang tidak terkontaminasi). Kebanggaan
> kekasih yang kita miliki entah karena fisik atau intelegensi tidak
> ada bedanya dengan pengkultusan idola yang seakan tidak bertambah
> tua dan jelek karena foto yang kita simpan dari internet
> atau : 'jepretan kita sendiri'.
>
> Maka apakah Gerakan Antikultus adalah sebuah gerakan politik.
> Jawabannya adalah tidak karena kita terus mengkritisi siapa yang
> kita idolakan. Siapa yang kita kultuskan.. Sampai kita tidak perlu
> lagi mengutip kata-kata mereka atau individu tersebut.. Atau cara
> paling aman adalah dengan memahami kata-kata mereka atau individu
> tersebut.. Dan mulai bicara esensi atau makna yang sama denga gaya
> bahasa sendiri. Atau dengan kata lain : Pendapat.
>
> " Karena apabila pertentangan pendapat antara kamu dan orang lain..
> Adalah bukti nyata bahwa masih ada tokoh idola (yang terkultuskan
> terselubung)."
>
> "Sebab demokrasi menurut saya adalah kebebasan berpendapat. Namun
> apabila seseorang kehilangan kebebasan berpendapat karena pihak
> lain, karena caci maki, teror, maka demokrasi lagi-lagi hanyalah
> teori semu."
>
> "Dan beranikah kalian mengatakan sesuatu dari orang yang kamu
> kultuskan berdasarkan pemahamanmu sendiri? Dan dengan gaya bahasamu
> sendiri, tanpa menjadikan dirimu tokoh untuk dikultuskan bagi orang-
> orang yang belum mengetahui sejauh kamu mengetahui diri atau
> kelompoknya?"
>
> --- End forwarded message ---
>
> join this group :
>
> http://groups. <http://groups.yahoo.com/group/gerakan_antikultus/>
> yahoo.com/group/gerakan_antikultus/
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar